Anda di halaman 1dari 23

BUNGA TUNGGAL

DAN
MAJEMUK
NILAI UANG DARI WAKTU

CONTOH

1. Pada tahun 1985 harga 1 kilogram beras tidak


lebih dari 500 rupiah. Pada tahun 1995 harga
tersebut BERUBAH menjadi sekitar 800 rupiah
dan pada tahun 2001 harganya sudah menjadi
1300 rupiah dan pada tahun 2016 menjadi sekitar
8000 rupiah. Harga barang-barang lain juga
mengalami kenaikan yang serupa
NILAI UANG DARI WAKTU

2. Bila kita meminjam uang 10.000 rupiah sebulan


yang lalu maka hutang kita saat ini mungkin telah
menjadi 10.100 rupiah. Atau bila kita
mengivestasikan 1 juta rupiah setahun yang lalu
dalam bentuk deposito maka mungkin uang kita
sekarang menjadi 1.100.000 rupiah
NILAI UANG DARI WAKTU
Dari kedua fenomena diatas dapat kita lihat bahwa nilai uang senantiasa
berubah (cenderung turun) dengan berjalannya waktu.
Pada kasus pertama bisa kita amati bahwa untuk mendapatkan barang yang
sama jenis dan jumlahnya diperlukan jumlah uang yang semakin banyak. Ini
berarti daya beli uang senantiasa menurun. Fenomena ini dikenal dengan
istilah “Inflasi”.
Pada kasus yang kedua juga merupakan wujud dari konsep nilai uang dari
waktu. Bila kita meminjam 10.000 rupiah sebulan yang lalu dan hutan kita
saat ini menjadi 10.100 rupiah maka secara sedehana bisa kita katakan
bahwa kita meminjam uang dengan bunga 100 rupiah untuk uang sejumlah
10.000 rupiah dalam sebulan, atau sebesar 1% per bulan. Dalam hal ini bisa
dikatakan bahwa 10.000 rupiah sebulan yang lalu secara finansial adalah
sma dengan 10.100 rupiah pada saat ini. Kesamaan nilai finansial ini disebut
ekivalensi. Nilai 100 rupiah diatas adalah bunga yang terjadi selama
sebulan dan nilai 10.000 rupiah yang dipinjamkan sebulan yang lalu
dikatakan induk (principal)
NILAI UANG DARI WAKTU

Dengan demikian maka untuk melakukan ekivalensi


nilai uang kita perlu mengetahui 3 hal :

1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan


2. Periode/Waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan
BUNGA (INTEREST)

• UANG YANG DIBAYARKAN UNTUK


PENGGUNAAN UANG YANG DIPINJAM

• PENGEMBALIAN YANG BISA DIPEROLEH


DARI INVESTASI MODAL YANG
PRODUKTIF
TINGKAT SUKU BUNGA

RASIO ANTARA TOTAL BUNGA YANG


DIBEBANKAN ATAU DIBAYARKAN DI AKHIR
PERIODE TERTENTU dengan UANG YANG
DIPINJAM PADA AWAL PERIODE TERSEBUT
BUNGA SEDERHANA

TOTAL BUNGA YANG DIPEROLEH


BERBANDING LINEAR DENGAN
BESARNYA PINJAMAN AWAL/POKOK
PINJAMAN, TINGKAT SUKU BUNGA,
dan LAMA PERIODE PINJAMAN YANG
DISEPAKATI
BUNGA KONVENSIONAL
Definisi:
• Pengembalian modal investasi produktif
• Uang yang dibayarkan untuk penggunaan yang
dipinjamkan
Suku bunga merupakan rasio antara bunga yang
dibayarkan berbanding total pinjaman

Tk Bunga = Bunga dibayar/Total Pinjaman


BUNGA KONVENSIONAL
Contoh:
Jika perusahaan meminjam Rp. 60 juta di Bank
dan harus membayar bunga pinjaman Rp. 6 juta
pertahun, maka:

6.000.000/60.000.000 = 0,1 = 10 %
BUNGA KONVENSIONAL
Meskipun bunga sering dibayar lebih dari sekali
dalam setahun, namun umumnya tetap
dinyatakan sebagai tingkat bunga pertahun.
Example:
Suku bunga 6% dapat berarti:
0,5 % perbulan
1,5 % pertriwulan
3 % persemester
6 % pertahun
BUNGA
SIMPLE INTEREST (BUNGA TUNGGAL)
SIMPLE INTEREST (BUNGA
TUNGGAL)
SIMPLE INTEREST (BUNGA
TUNGGAL)
SIMPLE INTEREST (BUNGA
TUNGGAL)
BUNGA MAJEMUK (COMPOUND
INTEREST)
BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST)
BUNGA MAJEMUK (COMPOUND
INTEREST)
BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA
MAJEMUK
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
BUNGA NOMINAL DAN EFEKTIF
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai