Dasar Dasar Komunikasi Dokter Pasien
Dasar Dasar Komunikasi Dokter Pasien
DOKTER-PASIEN
ELDA NAZRIATI
HARAPAN DAN KENYATAAN KOMUNIKASI
DOKTER-PASIEN
Questions
QUESTIONS
Bentuk komunikasi dokter - pasien
• Sasaran : pasien, sejawat, tenaga kesehatan lain, instansi
lain
• Metode / bentuk
- Oral : autoanamnesis, alloanamnesis
- Tertulis : surat-surat keterangan, persetujuan
tindakan
- Nonverbal : ekspresi, sikap tubuh, dll
• Tingkat kesulitan:
- Tidak dengan penyulit
- Dengan penyulit
Aplikasi Komunikasi efektif dokter-pasien
Model :
•Patient takes the lead (through open question
by the doctor)
• Doctors takes the lead (through closed
question by the doctor)
• Negotiating agenda by both
Van Dalen, 2005
Aplikasi Komunikasi efektif dokter-pasien
• Active listening
• Open ended question
• Appropriate respon
Active listening
• Look
• Nod (mengangguk)
• I see
• Repeat phrase
• Summarize
• Pauses
• Minimize questions
• Reflect feelings
Physical sorounding
• Tempat komunikasi :
- tenang,
- privacy terjaga,
- jarak pasien-dokter
- Gangguan telepon
- Aktifitas penganggu
- dll
linguistic
• Merencanakan proses dan langkah
komunikasi
Langkah-langkah Komunikasi
• S = Salam sapa, tunjukkan ada waktu
• A = Ajak Bicara dua arah, dorong agar
pasien mau dan dapat mengemukakan pikiran dan
perasaannya., hargai pendapatnya, fahami kecemasannya,
mengerti perasaannya.
• J = Jelaskan jelaskan halyang menjadi perhatiannya, yang
ingin diketahuinya, yang akan dihadapinya, luruskan persepsi
yang keliru.
• I = Ingatkan ingatkan hal penting, klarifikasi apakah pasien
telah mengerti benar, mengulang kembali pesan kesehatan
yang penting.
Elemen esensial komunikasi dokter pasien
(Boelen at al, 2002) :
1. Membuka diskusi :
• Memberi kesempatan pasien menyelesaikan statement
pembukanya
• Mendapatkan perhatian penuh dari pasien
• Mempertahankan hubungan personal
2. Mengumpulkan informasi
• Menggunakan open-ended dan close ended Question dengan
tepat
• Menyusun,mengklarifikasi, dan menyimpulkan informasi
• Mendengarkan dengan aktif menggunakan teknik nonverbal
(eye contac) dan verbal
3. Memahami pandangan pasien
• Menggali faktor kontekstual (keluarga, kultur, usia dan
seks, sosio ekonomi, status, dan kepercayaan)
• Menggali kepercayaan, perhatian, dan harapan tentang
sehat dan sakit
• Memahami dan merespon ide, perasaan, dan value pasien
4. Memberi informasi
• Menggunakan bahasa yang dimengerti pasien
• Mencek pemahaman pasien
• Memberi kesempatan pasien untuk bertanya.
Komunikasi dokter-pasien dengan pendekatan
kedokteran keluarga (Boelen et al 2002)
• Mengggali peyakit dan pengalaman sakit pasien
• Memahami pasien sebagai manusia seutuhnya
(karakteristik biopsikososiokultural)
• Mencari informasi sebagai dasar untuk
manajemen penyakit
• Memperhatikan faktor pencegahan dan promosi
kesehatan
• Meningkatkan hubungan dokter-pasien
• Bersifat realistis dengan kondisi pasien
Time manajemen
• Sampaikan waktu yang tersedia
• Jika pasien merasa kurang janjikan waktu lain
untuk tambahan
• Tanyakan pasien akan mulai dari mana
• Fahamkan pasien secara bijak tentang
kesibukan dokter
Komunikasi dengan penyulit
• Pasien dengan emosi tinggi dan personality
yang sulit (ketergantungan, narsis, kompulsif,
dll)
• Komunikasi sulit pada orang tua dan anak
(issue sensitif, ketidaksetujuan, kompleks
komunikasi, dll)
• Kelompok dewasa khusus (lanjut usia, remaja,
dll)
Referensi
• Konsil Kedokteran Indonesia, 2006.
Komunikasi efektif dokter pasien. Jakarta
• Adler BR, Rodman G, 2006. Understanding
Human Communiacation. Oxford University
Press New york
• Elizabeth Macdonald, 2004. Difficult
conversations in medicine . Oxford University
Press New york
TERIMA
KASIH