• Metode pencitraan diagnostik yang menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi /gelombang ultrasonik (frekuensi 1-10 MHz). • Baik untuk melihat organ-organ tubuh yang terdiri atas komponen padat dan cair, seperti: organ-organ abdomen, ginekologi, tiroid, mammae, prostat, skrotum, muskuloskeletal, intrakranial (bayi), serta kardiovaskuler. PRINSIP DAN CARA KERJA
• USG menggunakan gelombang suara frekuensi 1-10 MHz.
• Gelombang suara tsb dihasilkan oleh kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut tranduser, yang ditempelkan ke tubuh. • Tranduser merupakan bagian terpenting dari peralatan USG, di dalamnya terdapat kristal-kristal yang bersifat piezoelectric. PRINSIP DAN CARA KERJA
• Suatu benda dikatakan mempunyai sifat piezoelectric apabila
ketika bergetar akan menghasilkan listrik. • Bila benda tersebut diberi aliran listrik kemudian bergetar maka disebut bersifat piezoelectric terbalik. PRINSIP DAN CARA KERJA
• Impuls listrik yang dihasilkan oleh generator diubah oleh
kristal-kristal yang terdapat di dalam tranduser, menjadi energi akustik. • Kemudian energi akustik dipancarkan dengan arah tertentu ke bagian tubuh yang dipelajari. • Energi akustik ini akan sebagian akan dipantulkan, sebagian akan menembus jaringan menimbulkan bermacam-macam eko sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. PRINSIP DAN CARA KERJA
• Eko ini akan diterima kembali olah tranduser, dan diubah
menjadi impuls listrik, kemudian akan diubah menjadi citra pada layar monitor. • Jadi, tranduser mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai pemancar dan penerima gelombang suara. • Hiperekogenik (hiperekoik)→ menyatakan jaringan yang menciptakan gelombang eko yang lebih terang dibandingkan jaringan dl sekltarnya, seperti misalnya tulang, lemak perirenal, dinding Vesika felea dan hepar yang sirosis →dibandingkan dengan hepar yang normal.
• Hyperechoic →misalnya, diafragma, batu empedu, tulang,
perikardium. • hypoechoic→ misalnya, organ padat. Tidak ada refleksi menghasilkan titik gelap
• anechoic→ misalnya, cairan dan darah penuh struktur karena
balok melewati dengan mudah melalui struktur ini tanpa refleksi signifikan. • hipoekogenik (hipoekoik) menyatakan jaringan yang menciptakan gelombang eko yang lebih redup dlbandingkan jaringan di sekltarnya, seperti misalnya kelenjar limfe, beberapa jenis tumor, dan calran. Perlu diperhatikan bahwa cairan bukan satu-satunya bahan yang bersifat hipoekogenik.
• Abu-abu (putih+hitam) atau hypoechoic :hepar, otak, uterus.
PENDAHULUAN
Apendisitis adalah suatu peradangan dari
apendiks vermiformis yang oleh masyarakat awam sering disebut sebagai radang usus buntu
Apendisitis akut dapat terjadi pada semua
tingkat usia dan paling sering menyerang pada usia decade kedua dan ketiga. Jarang dijumpai pada bayi
Semua kasus appendicitis memerlukan
tindakan pengangkatan dari appendix yang terinflamasi, baik dengan laparotomy maupun dengan laparoscopy. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan Definisi penyebab abdomen akut yang paling sering
• Insiden apendisitis akut di
negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang. Epidemiologi • Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur. • Meningkat pada anak dan dewasa muda. PATOFISIOLOGI
Fase obstruksi Fase inflamasi
Adanya sumbatan yang Tekanan yang terus meningkat menyebabkan sekresi mucus menyebkan edema yang tidak dapat keluar dan menyebabkan celah antar sel epitel merenggang dan kuman menumpuk di dalam pun dapat masuk submukosa, (+) apendiks sehingga tekanan pus lumen meningkat Penekana arteri pada dinding app Fase Perforasi
aliran arteri terganggu di dinding apendiks iskemik
infark dinding dan gangren, bila rapuh dan pecah apendisitis perforasi GEJALA KLINIS Nyeri rangsangan Nyeri pindah ke kanan Tanda awal peritoneum tidak bawah langsung • Nyeri di epigastrium • Nyeri tekan • Nyeri kanan bawah atau diregio umbilikus • Nyeri lepas bila peritoneum • Disertai Mual dan • Defans muskular bergerak,berjalan atau muntah mengedan Pemeriksaan USG memiliki sensitivitas 85% dan spesifisitas 90% untuk mendiagnosis apendisitis akut.Pada pemeriksaan USG, terlihat penebalan dinding dan terdapat pembesaran lebih dari 7 mm pada apendiks. Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan cairan peripendiks. BATU EMPEDU
• Batu empedu atau cholelithiasis adalah timbunan Kristal di
dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu atau kedua-duanya USG kandung empedu normal terlihat kontur, besar dan batas yang normal, dinding tidak menebal. terletak diantara parenkimhati lobus kanan pada fossa vesika felea. kolelitiasis terlihat hiperekoik dengan bayangan akuistik di bawahnya Gambaran kolelitiasis pada hasil usg ,tampak batu multiple BATU GINJAL ( UROUROLITIASIS) Batu ginjal / Nefrolitiasis. terlihat jelas struktur hyperechoic (putih/tanda panah) yang diikuti bayangan hitam dibawahnya (shadowing) Terima kasih