Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI

SISTEM RESPIRASI

Dhoni Akbar G, dr, M.Kes


BAGIAN ANATOMI & EMBRYOLOGI
FK UNS SURAKARTA
PENDAHULUAN

 Sistem respirasi berfungsi untuk


menyediakan O2 dari atsmosfer untuk sel
tubuh dan mengangkut CO2, yang dihasilkan
sel tubuh ke atmosfer
 Fungsi lain :
 Produksi suara
 Berperan dalam keseimbangan asam-basa
 Pertahanan tubuh
 Berperan dalam pengaturan tekanan darah
Komponen sistem
respirasi
 Cavum nasi
 Nasopharynx
 Larynx
 Trachea
 Bronkhus
 Pulmo
 Proses respirasi meliputi :
 Ventilasi (breathing) : keluar masuknya udara melalui tractus
respiratorius dan pulmo
 Respirasi eksternal : pertukaran O2 dan CO2 antara udara di
pulmo dan kapiler pulmonal
 Respirasi internal : pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan
sel tubuh
 Respirasi seluler : pemakaian O2 oleh sel untuk
menghaslkan energi dan pelepasan
produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel
tubuh

 Tractus respiratorius terdiri dari saluran nafas dari


lingkungan luar menuju ke pulmo
A. Cavum nasi
Hidung luar berbentuk piramid,
mempunyai radix dan basis.
T.a. tulang kerangka, cartilago
hyalin dan jaringan fibroareolar
- Nares anterior : dibatasi oleh
cartilago nasalis
- Septum nasi : membagi rongga
hidung menjadi 2 sisi, kanan
kiri
- Ossa nasalia :
 Os nasalis : membentuk
jembatan dan bagian atas
kedua sisi hidung
 Os vomer, ala perpendicular os
ethmoidalis : membentuk
bagian posterior septum nasi
 Dasar cavum nasi adalah
palatum durum, yang dibentuk
oleh os maxilla dan os palatina
 Atap cavum nasi dibentuk oleh
lamina cribriformis os
ethmoidalis (medial), os frontal
dan os nasal (anterior), dan os
sphenoidalis (posterior)
 Conchae nasalis (superior,
media dan inferor) dibentuk oleh
tonjolan ke arah medial dari
dinding lateral cavum nasi. Tiap
conchae ditutupi oleh membran
mukosa yang mengandung
kelenjar yang menghasilkan
mukus dan kaya pembuluh
darah
 Meatus nasi (superior, media
dan inferior) merupakan jalan
udara yang terletak di dalam
conchae
Sinus paranasal
 Ada 4 pasang sinus
paranasal, yaitu sinus
frontalis, ethmoidalis,
maxillaris dan sphenoidalis)
 Fungsi sinus :
 Meringankan tulang cranium
 Memperluas area nasal
untuk menghangatkan dan
melembabkan udara
 Menghasilkan mukus
 Resonansi
Membran mukosa hidung
 Permukaan luar hidung berupa
kulit yang mengandung folikel
rambut, kelenjar sebacea dan
sudorifera. Berlanjut sebagai
vestibulum, terletak tepat di
dalam nares, mengandung
vibrissae  menyaring udara
 2/3 bawah mukosa hidung adalah
epitel respiratorius berupa epitel
bercilia dengan sel goblet yang
terletak di atas jaringan pengikat
yang kaya vascularisasi.
Berfungsi : menyaring,
menghangatkan dan
melembabkan udara
 1/3 atas mukosa hidung adalah
epitel olfactorius berupa sel
olfactoris yang berfungsi untuk
penghidu
Pharynx
 Panjang 5 inchi, berupa
tabung
muscular,membentang
dari basis cranii hingga
ke oeophagus
 Terdiri atas :
 Nasopharynx : di
posterior cavum nasi.
Berhubungan dengan
cavum tympani melalui
tuba auditiva Eustachii
 Oropharynx
 Laryngophaynx
Larynx
 Berupa tabung pendek, berbentuk
seperti kotak segitiga, disokong
oleh 9 cartilago laryngis ( 3 pasang
dan 3 tunggal)
 Cartilago laryngis
 Tunggal :
 Cartilago thyroid (Adam’s apple) :
paling besar, tampak menonjol
pada laki-laki
 Cartilago cricoideum : di bawah
cartilago thyroid
 Epiglottis : berupa lempeng
cartilago elastis, melekat pada
permukaan dalam batas anterior
cartilago thyroid. Saat menelan,
epiglottis menutup pintu larynx
secara refleks untuk mencegah
masuknya cairan/makanan ke
dalam larynx
 Cartilago berpasangan :
 Cartilago arytenoidea :
terletak di atas kedua sisi
cartilago cricoid. Melekat
pada plica vocalis (true
vocal cord)
 Cartilago corniculata :
melekat pada puncak
cartilago arytenoidea
 Cartilago cuneiformis
Cavum laryngis
 Di sebelah atas terdapat
sepasang plica ventricularis
(false vocal cord)
 Di bagian bawah terdapat
plica vocalis (true vocal
cord), melekat pada
cartilago thyroid di atas dan
pada cartilago arytenoid dan
cricoid di bawah.
 Diantara kedua plica
terdapat ruangan yang
disebut glottis
Trachea
 Berupa pipa, panjang 10-12
cm, diameter 2,5 cm, terletak
di anterior oesophagus.
Membentang dari larynx
setinggi VC6 hingga VTh5,
yang kemudian bercabang
menjadi bronchus primarius
 Mempunyai 16-20 cartilago
trachealis, berbentuk seperti
huruf “C”, yang selalu
menjaga trachea tetap
terbuka
Bronchial tree
 Bronchus primarius : ada
2, merupakan cabang
langsung dari trachea.
Bronchus primarius dexter
lebih pendek, tebal dan
lurus daripada yang kiri
 Tiap bronchus primarius
kemudian bercabang
menjadi bronchus
secundus dan tertius, yang
ukuran dimeternya
semakin kecil
 Selanjutnya bercabang
menjadi bronchiolus,
bronchiolus terminalis,
bronchiolus
respiratorius, ductus
alveolaris dan alveoli
Pulmo
 Terletak di rongga thoraks
 Berbentuk piramid, spongious,
berisi udara
 Pulmo kanan mempunyai 3
lobus, kiri 2 lobus
 Tiap pulmo mempunyai :
 Apex : puncak, mencapai
costa I
 Facies diaphragmatica : di
atas diaphragma
 Facies mediastinalis :
permukaan medial, dipisahkan
dengan pulmo lain oleh
mediastinum
 Facies costalis : berhadapan
dengan costa
Pleura
 Merupakan membran yang menutupi
tiap pulmo
 Ada 2 lapis :
 Pleura parietalis : membatasi cavum
thoracis
 Pleura visceralis : menutupi pulmo,
berlanjut dengan pleura parietalis di
radix pulmo
 Cavum pleura : rongga diantara pleura
parietalis dan visceralis, mengandung
cairan untuk lubrikasi
 Pada keadaan patologis dapat terjadi :
 Pneumothoraks
 Pyothoraks
 Hidrothoraks
 Hemothoraks
 Chylothoraks

Anda mungkin juga menyukai