Profesi Kedokteran Gigi Universitas Jember RSD. Blambangan – Banyuwangi Maret, 2015 Merupakan suatu kelompok penyakit METABOLIK dengan gambaran umum HIPERGLIKEMIA.
HIPERGLIKEMIA pada DM terjadi akibat defek SEKRESI insulin,
KERJA insulin, atau keduanya.
Hiperglikemia kronik dapat menyebabkan kerusakan sekunder
di berbagai sistem organ, terutama GINJAL, mata, saraf, dan pembuluh darah. Hal ini sesuai dengan salah satu kasus yang di temukan di RSUD Blambangan, yaitu: Pasien perempuan berinisial “A” dengan keluhan sesak nafas, mual, muntah, dan nyeri di ulu hati. Tidak ada demam, tidak ada nyeri dada. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya tekanan darah 180/100 mmHg dan bising usus (+). Pemeriksaan penunjang menunjukkan DL : WBC 10,1 x103uL(Normal = 4000-10.000uL) RFT : Urium (BUN) 17,69 mg% (Normal = 8 - 20) KREATININ 1,83 mg% (Normal = L 0,6 – 1,1 ; P 0,5 – 0,9) URIC ACID 9,0 mg % (Normal = L 3,4 – 7 ; P 2,4 – 5,7) KADAR GULA DARAH : Gula darah acak 214 mg/dL (normal = < 200 mg/dL) Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksan penunjang yang telah dilakukan, pasien “A” didiagnosa diabetes mellitus dengan komplikasi nefropati. Diagnosis DM dipastikan oleh peningkatan glukosa darah yang memenuhi salah satu dari tiga kriteria berikut ini: 1. glukosa darah sewaktu >200mg/dl., dengan gejala dan tanda klasik.
2. glukosa darah puasa >126mg/dl., pada lebih dari satu
pemeriksaan.
3. Uji toleransi glukosa oral (OGTT) yang abnormaljika glukosa
>200 mg/dl., 2 jam setelah pemberian karbohidrat standart. Anatomi Pankreas Pankreas terdiri dari 2 jaringan utama, Sloane (2003), yaitu: Asini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum. Pulau langerhans yang mengeluarkan sekretnya keluar. Tetapi, menyekresikan insulin dan glukagon langsung ke darah.
Ada 4 jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-pulau
tersebut, Sloane (2003): Sel alfa, jumlah sekitar 20-40 %, memproduksi glukagon yang menjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai antiinsulin like activity. Sel beta menyekresi insulin yang menurunkan kadar gula darah. Sel delta menyekresi somastatin, hormon penghalang hormon pertumbuhan yang menghambat sekresi glukagon dan insulin. Sel F menyekresi polipeptida pankreas, sejenis hormon pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas. Kadar glukosa darah normalnya dipertahankan dalam kisaran yang sangat sempit, biasanya 70-120 mg/dL
Diagnosis diabetes dipastikan oleh peningkatan glukosa darah yang
memenuhi salah satu dari 3 kriteria berikut ini : a) Glukosa darah sewaktu >200 mg/dL, dengan gejala dan tanda klasik* b) Glukosa darah puasa >126 mg/dL pada lebih dari satu pemeriksaan c) Uji toleransi glukosa oral (OGTT) yang abnormal jika glukosa >200 mg/dL 2 jam setelah pemberian karbohidrat standar Diabetes Melitus tipe 1
ditandai oleh defisiensi absolut insulin akibat kerusakan sel β
pankreas. Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh kombinasi resistensi perifer terhadap kerja insulin dan kurangnya respons sekretorik sel β pankreas (“defisiensi insulin relatif”).