Anda di halaman 1dari 13

ASKEP TEORITIS DM

KEPERAWATAN
GERONTIK
Dosen: Ns.dian eka putri,M.kep

Di susun oleh : kelompok 1


fitri hayati (1701011011)
afria novita (1701011008)
munawaroh (1701011013)
windi candra (1701011006)
beni bastian (1701011009)
Definisi

Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang


kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, di tandai
dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan
glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma
klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara
absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.
Diabetes terutama prevalen diantara kaum lanjut usia.
Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6%
menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15% populasi
pada panti lansia.
Etiologi

a. Proses menua/kemunduran (Penurunan sensitifitas


indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan
penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak
berfungsi dengan baik).
b. Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan,
jarang olahraga, minum alkohol, dll.)

Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress


juga dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes
mellitus.
Klasifikasi

a. Diabetes melitus tipe I


Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke
defisiensi insulin absolut baik melalui proses
imunologik maupun idiopatik.
b. Diabetes melitus tipe II
Bervariasi mulai yang predominan resistensi
insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin bersama
resistensi insulin.
ASKEP TEORITIS

1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
DM pada pasien usia lanjut umumnya terjadi pada usia > 60 tahun dan umumnya adalah DM
tipe II ( non insulin dependen ) atau tipe DMTTI.
2) Keluhan utama
DM pada usila mungkin cukup sukar karena sering tidak khas dan asimtomatik ( contohnya ;
kelemahan, kelelahan, BB menurun, terjadi infeksi minor, kebingungan akut, atau depresi ).
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien datang ke RS dengan keluhan gangguan penglihatan karena katarak, rasa
kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot ( neuropati perifer ) dan luka pada tungkai yang
sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
5) Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
6) Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
a) Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
b) Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
c) Integritas Ego
Stress, ansietas
d) Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
e) Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
f) Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia, gangguan
penglihatan.
g) Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
h) Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
i) Keamanan
b. Data objektif
Pemeriksaan fisik pada Lansia
1) Sel ( perubahan sel )
2) Sistem integumen
3) Sistem Muskuler
4) Sistem pendengaran
5) Sistem Penglihatan
6) Sistem Pernafasan
7) Sistem Kardiovaskuler
8) Sistem Gastointestinal
9) Sistem Perkemihan
10) Sistem Reproduksi
11) Sistem Endokrin
12) Sistem Sensori
Diagnosis keperawatan

a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun
dan membran mukasa kering.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan status metabolik (neuropati perifer)
ditandai dengan gangren pada extremitas.
Lanjut..

1. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan peningkatan metabolisme protein, lemak.
 Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien
dapat terpenuhi.
 Kriteria Hasil :
- Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
- Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
 Intervensi :
1) Timbang berat badan sesuai indikasi.
2) Tentukan program diet, pola makan, dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan klien.
3) Auskultrasi bising usus, catat nyeri abdomen atau perut
kembung, mual, muntah dan pertahankan keadaan puasa sesuai
indikasi.
Lanjut..

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status


metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada extremitas.
 Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
tidakterjadi komplikasi.
 Kriteria Hasil :

- menunjukan peningkatan integritas kulit


- Menghindari cidera kulit
 Intervensi :

1) Inspeksi kulit terhadap perubahan


warna,turgor,vaskuler,perhatikan kemerahan.
2) Ubah posisi setiap 2 jam beri bantalan pada tonjolan tulang
3) Pertahankan alas kering dan bebas lipatan
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotik diuresis
ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukosa kering.
 Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan cairan atau
hidrasi pasien terpenuhi
 Kriteria Hasil : Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda
vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik,
haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
 Intervensi :
1) Kaji riwayat klien sehubungan dengan lamanya atau intensitas
dari gejala seperti muntah dan pengeluaran urine yang berlebihan.
2) Pantau tanda – tanda vital, catat adanya perubahan tekanan
darah ortostatik.
3) Pantau pola napas seperti adanya pernapasan Kussmaul atau
pernapasan yang berbau keton.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai