Anda di halaman 1dari 21

ILMU

TAJWID
‫ج ِويْ ٌد‬
ْ َ ‫ت‬
PENGANTAR
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang dimiliki umat
Islam sebagai pedoman hidup yang berisikan firman
Allah subhanahu wa ta’ala. Al-Qur-an memiliki banyak
keistimewaan, salah satunya adalah dengan cara
membaca Al-Qur-an yang berbeda dengan bacaan
lainnya. Bahkan, cara berbicara orang Arab pun tak sama
dengan membaca Al-Qur-an.

Selain itu membaca Al-Qur-an juga hal yang


diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena
bacaan Al-Qur-an akan menyelamatkan pembacanya di
hari akhir. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah
hadis berikut ini.

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an)


akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi
syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR.
Muslim 804].
PENGANTAR Al-Qur’an adalah wahyu Allah
subhanahu wa ta’ala yang terakhir
disampaikan kepada Baginda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui
perantara malaikat Jibril. Satu dari sekian
banyak kemukjizatan Al-Qur’an adalah
balasan pahala bagi yang membacanya
terlebih mampu mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Al Qur’an memiliki banyak


keistimewaan yang tidak dijumpai didalam
kitab-kitab lain, sampai cara membacanya
pun juga harus sesuai dengan aturan
mainnya atau tartil.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam ayat-Nya yang artinya, “ Dan

01
bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid). (QS. Al-
Muzzammil [73]: 4). Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah subhanahu
wa ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu
memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid)

Dalil yang
Mewajibkan Berdasarkan dari As-Sunnah ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh
Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, ketika beliau ditanya tentang
Membaca Al-Qur’an bagaimana bacaan Al-Qur’an dan sholat Rasulullah, maka beliau
menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda shallallahu ‘alaihi wa

02
dengan Memahami sallam sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika
beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang
Tajwid lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur
lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga
menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah)
mencontohkan cara bacaan Rasulullah dengan menunjukkan
(satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu
persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmidzi).

03
Ijma atau pendapat para ulama besar Islam. Yakni kesepakatan
para ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam hingga sampai saat ini, yang menyatakan bahwa
membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau
sesuatu yang fardhu dan wajib.
ILMU
TAJWID Tajwid ‫تــــويْ ٌد‬
ِ ‫ َ ْج‬merupakan bentuk
masdar, berakar dari fiil madhi  ‫) َج ّـََّود‬  )
yang berarti “membaguskan“. 
Muhammad Mahmud dalam Hidayatul
mustafiq memberikan batasan arti
tajwid dengan ‫ـْجِيّـ ِِّد‬ ‫ ) ) ا ِ ْـالتـ َي ُان ِ ال‬yang
َ ‫بــــ‬
berarti ‘’memberikan dengan baik”.

Sedangkan menurut arti istilahnya :


“Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna
untuk mengetahui bagaimana cara
melafal kan huruf yang benar dan di
benarkan, baik berkaitan dengan
sifat, mad, dan sebagainya, misalnya
Tarqiq, Tafhim dan selain keduanya.’’

Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti


mengeluarkan huruf dari tempatnya
dengan memberikan sifat-sifat yang
dimilikinya.Jadi ilmu tajwid adalah
suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara melafazkan atau
mengucapkan huruf-huruf yang
terdapat dalam kitab suci Al-Quran
maupun Hadist dan lainnya.
Hukum Ilmu Tajwid
Menurut Muhammad Mahmud, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah

fardhu kifayah, yaitu kewajiban yang boleh diwakilkan oleh sebagian orang

muslim saja. Namun praktik pengamalannya fardhu ‘ain, yaitu kewajiban

yang harus dilakukan oleh seluruh pembaca Al-Qur’an.

makna HISSIYAH & makna


MAKNAWI
Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah
yang harus diperhatikan dan diketahui
dalam pembacaan Al-Qur’an, diantaranya :

a. Makhorijul huruf, yakni tempat keluar


masuknya huruf Pembacaan
b. Shifatul huruf, yakni cara melafalkan
atau mengucapkan huruf
Al-Qur’an
c. Ahkamul huruf, yakni hubungan
antara huruf

d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni


panjang dan pendeknya dalam
melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-
Qur’an

e. Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni


mengetahui huruf yang harus mulai
dibaca dan berhenti pada bacaan bila
ada tanda huruf
GHUNNAH
Ghunnah artinya mendengung. Hal ini
berarti bahwa setiap ada huruf Nun atau
Mim yang bertasydid maka hukum
bacaannya dinamakan Ghunnah.
Contoh:

‫ َفل ََّما‬      ‫ اِ ن ّ ََما‬       َ‫ ثُ ّم‬      ‫اِ َّن‬

‫ ٱلل َّ َه‬ ‫َف إِ َّن‬


ۗ‫یعۡل َمهۥ‬
HUKUM NUN SUKUN ْ‫ ن‬/ TANWIN ً

Idzhar

Idghom
Iqlab
Bilagunnah

NUN MATI
ATAU
TANWIN

Idghom
Ikhfa’
Bigunnah
IDGHOM BIGHUNNAH
Idghom = memasukkan
Bighunnah = mendengung
Apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu
dengan salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah
4 huruf, antara lain: ‫ ن م و‬ ‫ي‬

Contoh:

  ) ‫ و‬-‫ – م) ِم ْن ّو ََرا ِئ ِه ْم ( ْن‬ ً_ ( ‫ َفتْ ًحا مُ ِبيْنًا‬ 


) ‫ ن‬-‫َفل َ ْن َّن( ْن‬ ) ‫ ي‬-‫ َم ْن َي ُق ْو ُل( ْن‬ 
IDGHOM BILAGHUNNAH

Idghom = memasukkan
Bilaghunnah : tanpa mendengung
Apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu
dengan salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah
2 huruf, antara lain: ‫ ل‬dan ‫ر‬

Contoh:

)‫َغ ُف ْو ٌرر َِحيْمٌ ( _ٌ – ر‬


) ‫ ل‬-‫ ِم ْن ل َ ُد ن ْ َك( ْن‬ 
IDZHAR
Idzhar = jelas atau terang
Apabila Nun sukun atau Tanwin bertemu
dengan salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah
6 huruf, antara lain: ‫ﻫ ح خ ع غ أ‬

Contoh:

 ) ‫ث( ْن – ح‬ ُ ْ‫ِم ْن حَي‬ )‫ك ُ ُفوًا ا َ َح ٌد ( _ً – ا‬


) ‫ُخل ُ ٍق َع ِظيْ ٍم ( ٍ – ع‬ ) ‫َت( ْن – خ‬ ْ ‫َم ْن خَ ّف‬
) ‫لَك ُُم اْال َ ن ْ َها َر ( ْن – ﻫ‬ )‫غ‬- ً_ ( ‫َق ْو مًا غَيْ َر ك ُْم‬
IQLAB
Iqlab artinya mengganti,
sedangkan menurut istilah ilmu tajwid, iqlab artinya
mengganti bunyi bacaan Nun Sukun atau Tanwin
menjadi mim apabila huruf sesudahnya adalah
huruf ‫ب‬ 

Contoh:

)‫ َع َوا ٌن بَيْ َن ( _ٌ – ب‬          ) ‫َم ْن ب َِخ َل( ْن – ب‬


‫’‪IKHFA‬‬
‫‪Ikhfa’ = samar-samar‬‬
‫‪Apabila Nun sukun atau Tanwin bertemu‬‬
‫‪dengan salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah‬‬
‫‪15 huruf, antara lain:‬‬
‫تثجدذزسشصضطظفقك‬

‫‪Contoh:‬‬

‫جيْنَا ك ُْم ( ْن – ج )‬ ‫اَ نْ َ‬ ‫َجا ًجا ( _ً – ث)‬ ‫‪َ    ‬ما ًء ث َ‬ ‫ح ِت َها ( ْن – ت )‬ ‫ن تَ ْ‬‫‪ِ  ‬م ْ‬
‫يَ ْو َم ِئ ٍذ ز ُْرقًا ( ٍ – ز )‪ ‬‬ ‫ن ذَال َّ ِذ ْي( ْن – ذ)‬ ‫‪َ  ‬م ْ‬ ‫ِقن ْ َوا ٌن َدا ِنيَ ٍة ( _ٌ – د)‬
‫َق ْو مًا صَا لِ ِحيْ َن ( _ً – ص)‬ ‫بشَ ِد يْ ٌد ( _ٌ – ش)‪ ‬‬ ‫ع َذا ٌ‬ ‫‪َ  ‬‬ ‫‪ ‬اِ َّن اْالِ ْن َسا َن ( ْن – س )‬
‫ع ْن ُظ ُه ْو ِر ِه ْم ( ْن – ظ)‬ ‫َ‬ ‫‪َ  ‬و َما يَنْط ُِق( ْن – ط)‪ ‬‬ ‫ُم ْس ِف َر ٌة ضَا ِحك َ ٌة ( _ٌ – ض)‬
‫َم ْن ك َا َن يَ ْر ُج ْوا ( ْن – ك) ‪ ‬‬ ‫‪ِ   ‬ر ْزقًا َقا ل ُْوا ( _ً – ق)‪ ‬‬ ‫ع ْم ٌي َف ُه ْم ( _ٌ – ف)‬ ‫ُ‬
HUKUM MIM SUKUN ‫ْم‬

IDGHAM
MIMI

MIM IKHFA’
MATI SYAFAWI

IDZHAR
SYAFAWI
IDGHAM MIMI
Apabila mim sukun ْ‫ م‬bertemu dengan huruf
mim ‫ م‬dan dibaca dengan berdengung.

Contoh:

‫كُنْتُ ْم ُم ْسلِ ِميْ َن ( ْم – م‬


)
IKHFA’ SYAFAWI
Apabila mim sukun ْ‫ م‬bertemu dengan huruf ba
‫ ب‬dan dibaca dengan berdengung.

Contoh:

َ ‫تَ ْر ِميْ ِه ْم ِب ِح‬


) ‫ج َار ٍة ( ْم – ب‬
IDZHAR SYAFAWI
Apabila mim sukun ْ‫ م‬bertemu dengan salah
satu huruf hijaiyah, selain mim dan ba

Contoh:

) ‫ ا َ ْم ل َ ْم تُن ْ ِد ْر ُه ْم ( ْم – ت‬     ) ‫ُه ْم نَا ِئ ُم ْو َن ( ْم – ن‬


‫‪QS. AL-BAQARAH [1] : ayat 145‬‬
‫‪4‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪1‬‬

‫ۡت ِبتَا ِب ٍع ِقبۡلَتَ ُهمۡ‌ۚ‬ ‫ب ِبك ّ ُِلاٰيَ ٍة َّما تَ ِب ُعوۡا ِقبۡلَتَ َ ‌ۚ‬
‫ك َو َمٓا ا َ ن َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫ت‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ل‬
‫ۡ‬ ‫ا‬ ‫وا‬‫ُ‬ ‫ت‬ ‫و‬
‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ۡن‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ذ‬ ‫َ‬ ‫نۡ ا َ تَي َ‬
‫ۡت ال ّ‬ ‫َول ِـ ِٕ‬
‫َٕٮ‬
‫‪9‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪6‬‬ ‫‪5‬‬

‫ٓاء َك ِم َن ال ِۡعلۡ ِم‬


‫َ‬ ‫ج‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫ع‬
‫ۡ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ن‬
‫ۡ‬ ‫ۢ‬ ‫م‬
‫ّ‬ ‫ِ‬ ‫ۡ‬ ‫م‬‫ه‬
‫ُ‬ ‫ٓاء‬
‫َ‬ ‫ۡو‬
‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ا‬‫ۡت‬
‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ب‬‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫َٕٮ‬
‫ِٕ‬ ‫ِ‬ ‫ـ‬ ‫ل‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ؕ‬ ‫ض‬‫ٍ‬ ‫ع‬
‫ۡ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ب‬
‫ۡ‬ ‫ِ‬
‫ق‬ ‫َو َما بَع ُۡض ُهمۡ بِتَا ِب ٍع‬
‫‪11‬‬ ‫‪10‬‬

‫اِن ّ ََكاِ ًذا ل ّ َِم َن ّ ٰ‬


‫الظلِ ِمي َۡن‬
JAZZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIR

Anda mungkin juga menyukai