Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM
STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI
MADINAH
Dibuat Oleh:
Mahasiswi PPL-2 UIN Mataram
Sifa’u Suqmin Zamzami
PROSES HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. DAN SAHABAT KE MADINAH

Diawali oleh sahabat Abu Salah dan istrinya, kemudian disusul dengan
sahabat lain secara bertahap.
Rasulullah Saw. belum berhijrah karena masih menunggu wahyu Allah Swt.
berkaitan dengan perintah berhijrah.
Kaum kafir Quraisy berencana menggagalkan proses hijrah Nabi
Muhammad Saw. dengan cara membunuh beliau.
Namun, rencana jahat kafir Quraisy telah terlebih dahulu diberitahukan
oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. dengan turunnya wahyu Surah al-
Anfal ayat 30.
Wahyu tersebut menunjukkan bahwa sudah saatnya Rasulullah
Saw. melakukan hijrah.
Sebelum berangkat, beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur
di tempat tidur beliau dengan menggunakan selimut.
Akan tetapi, ketika hendak keluar, ternyata rombongan pemuda
yang mengincar Rasulullah Saw. sudah mengepung kediaman
beliau.
Saat itu, Nabi Muhammad Saw. berdoa. Atas izin Allah, para
rombongan pemuda kafir Quraisy tertidur hingga pagi hari.
Rasulullah Saw. dan Abu Bakar meninggalkan rumah untuk
kemudian bersembunyi di Gua Tsur selama beberapa hari.
Keesokan harinya, pada pemuda Quraisy terbangun
dan mendobrak kamar Nabi Muhammad Saw.
Melihat ada seseorang yang masih tidur dan
berselimut, mereka mengira orang yang tidur
tersebut adalah Rasulullah Saw.
Saat membuka selimut, serentak mereka kaget sebab
orang tersebut bukan Rasulullah Saw. melainkan Ali
bin Abi Thalib.
Setelah itu, mereka mencari jejak Rasulullah Saw. Mereka
mengikuti jejak Rasulullah Saw. sampai di depan Gua Tsur.
Saat di depan gua ada seekor burung merpati yang sedang
bertelur dan sarang laba-laba yang menutup mulut gua.
Mereka yakin tidak mungkin ada orang yang baru saja
masuk gua sebab sarang laba-laba masih utuh menutupi gua.
Dengan kekuasaan Allah, Rasulllah Saw. dan Abu Bakar bisa
selamat dari pengejaran para pemuda Quraisy.
Rasulullah Saw. dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama
tiga malam. Agar dapat bertahan di gua selama beberapa hari,
diambil strategi sebagai berikut:
1. Abdullah, yaitu putra dari Abu Bakar bertugas menggembala kambing di
dekat gua. Hal ini agar Rasulullah dan Abu Bakar dapat meminum susu
kambing serta untuk memperoleh informasi tentang kedaan kaum kafir
Quraisy.
2. Asma binti Abu Bakar bertugas untuk mengantar makanan dan keperluan
lainnya.
Setelah bermalam di Gua Tsur selama tiga malam dan merasa
kondisi sudah cukup aman, Rasulullah Saw. dan Abu Bakar
melanjutkan perjalanannya menuju Madinah.
Ternyata jejak perjalanan Rasulullah Saw. diketahui oleh Suraqah bin
Malik. Ia adalah salah seorang yang berambisi untuk menjadi
pemenang dalam sayembara yang dikeluarkan oleh kaum kafir Quraisy,
yaitu siapa yang mampu membunuh Rasulullah Saw. maka ia akan
mendapatkan hadiah 100 ekor unta,
Terjadinya kejar-kejaran antara Suraqah dengan Nabi Muhammad
Saw. Suraqah menunggang kuda, sedangkan Rasulullah Saw. hanya
menunggang unta.
Setiap Suraqah mampu mendekati Rasulullah Saw., kudang yang
ditungganginya selalu terjatuh. Hal itu terjadi hingga 3 kali. Ia sadar
bahwa Rasulullah bukanlah orang biasa, ia meminta maaf kepada
Rasulullah Saw. dan mengurunkan niat untuk membunuh beliau.
Sebelum sampai di Madinah, Rasulullah Saw. dan Abu Bakar
sempat berisirahat di sebuah desa yang bernama Quba’.
Beliau berisirahat di Quba’ selama 4 hari.
Dalam waktu yang singkat, beliau mendirikan sebuah masjid
untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam. Saat ini, masjid itu
yang dikenal dengan nama Masjid Quba’. Di masjid Quba’ pula
khutbah dan shalat Jum’at dilaksanakan untuk pertama kalinya.
Rasulullah Saw. dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 24
September 622 M atau 12 Rabi’ul Awwal.
Sejak saat itulah kota Yatsrib berganti nama menjadi
Madinah al-Munawwarah atau kota yang penuh cahaya.
Atas penyambutan warga Madinah yang baik, Nabi
Muhammad Saw. memberi gelar kepada masyarakat Islam
di Madinah dengan sebutan kaum Anshar, yang berarti
penolong.
Adapun umat Islam Mekkah yang berhijrah ke Madinah
diberi nama kaum Muhajirin yang berarti kaum
pendatang.
STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH

1. Membangun Masjid
Masjid menjadi prioritas utama bagi pembinaan
masyarakat Islam di Madinah. Hal ini karena masjid
sebagai tempat utama dalam melaksanakan kegiatan ibadah
dan keagamaan. Masjid juga digunakan sebagai pusat
kegiatan pendidikan, musyawarah, dan tempat pengadilan.
2. Mempersaudarakan Kaum Muslimin Muhajirin dengan Kaum
Anshar
Sesama umat Islam harus memiliki ikatan yang sangat kuat.
Kaum Muhajirin yang berasal dari Mekkah dan kaum Anshar
yang merupakan penduduk asli Madinah hakikatnya adalah
saudara seiman. Meskipun berbeda suku, mereka harus menjalin
hubungan persaudaraan dengan kuat. Tujuan Rasulullah Saw.
mengambil Langkah ini adalah untuk menghilangkan konsep
persaudaraan berdasarkan keturunan dan nasab menjadi
persaudaraan yang berdasarkan atas agama (Islam).
3. Membuat Kesepakatan antara Muslim dan Non-Muslim
Demi membangun perdamaian dan toleransi, Rasulullah
Saw. membuat kesepakatan antara pihak muslim dan non-
muslim. Hal tersebut perlu dilakukan karena tidak seluruh
masyarakat Madiah beragama Islam. Sebagian beragama
Yahudi, Sebagian lagi merupakan bangsa Arab yang belum
menganut agama Islam. Hasil kesepakaran tersebut diberi
nama dengan Mitsaq Madinah (Piagam Madinah). Isi dari
Piagam Madinah adalah sebagai berikut:
a.Setiap golongan memiliki kebebasan dalam beragama dan berpolitik
b.Setiap golongan bebas melaksanakan ajaran agamanya masing-
masing
c. Seluruh penduduk Madinah, baik kaum muslim maupun Yahudi
harus bantu membantu dalam bidang moral dan material. Mereka
harus menangkis semua serangan terhadap Kota Madinah secara
bersama-sama
d.Dengan segala hal, Rasulullah Saw. adalah pemimpin teratas bagi
seluruh penduduk Madinah. Kepada beliaulah segala perkara dan
perselisihan diselesaikan
4. Membuat Aturan-Aturan Baru di Bidang Politik, Sosial, dan
Ekonomi
Dengan masuknya Islam di Madinah, diperlukan sistem
pemerintahan yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan
hadis dengan mengedepankan prinsip demokrasi dan
musyawarah.
SEMANGAT TERUS BELAJAR
ONLINENYA YA 

Anda mungkin juga menyukai