Anda di halaman 1dari 18

Linier Block Coding

Kelompok II
INSTRUCTIONS FOR USE
Open the presentation from the Google Slides Viewer or click the button below. You have to be
signed in to your Google account.

Edit In Google Slides Edit in PowerPoint


Please navigate to the File menu and select Navigate to the File menu and select
Make a copy. Download as Microsoft PowerPoint.

You will get a copy of this document on your You can download a .pptx file. So you can
Google Drive and this copy will be created. So open and edit in PowerPoint.
you will be able to edit, add or delete slides.

More info on how to use this template at http://googleslidesppt.com/frequently-asked-questions/


All our templates are free to use under Creative Commons Attribution License. If you use the graphic
assets (photos, images, icons, shapes and typographies) provided with this presentation you must
keep the Credits slide.
Tujuan :
01 Memahami fungsi dan parameter pada channel
coding

02 Mampu menghitung kemampuan deteksi dan


koreksi eror
03 Memahami proses encoding dan decoding linier
block code
Metode Error Control
Automatic Repeat Request (ARQ)

Ketika penerima mendeteksi adanya


error pada data yang diterima, maka
penerima akan meminta untuk
retransmit
Forward Error Correction (FEC)

Data yang ditransmisikan telah


dikodekan sedemikian sehingga bila
terdeteksi adanya error pada data akan
dapat dikoreksi.
2 Tipe Forward Error
Correction
Block Codes

Block codes merupakan tipe pengkodean yang


mengkodekan data yang terdiri dari blok k bit informasi
yang akan dikodekan menjadi n bit
codeword (n > k).

Contoh: Liniear Blok Code Hamming Code, Cyclic code


Convolutional Codes

Convolutional Codes di mana n bit


codeword yang dihasilkan tidak
hanya tergantung dari k bit data saat
ini tapi tergantung pula dari bit data
sebelumnya.
Block Code (n,k)

1 2
Coder akan membagi urutan bit
informasi menjadi blok k bit dan Code rate dinyatakan dengan
setiap blok akan ditambahkan bit k/n
redundance r bit sehingga
codeword yang dihasilkan dan
yang akan ditransmisikan adalah
n=k
+ r bit .

3
Kode Sistematik
Hamming Distance

Hamming distance (dmin) merupakan perbedaan


bit pada posisi yang sama antara 2 buah
codeword.

Misalkan codeword A = 1001; D = 1000, maka


dmin nya adalah 1
Contoh Kasus
Kemampuan Deteksi dan Koreksi

Kemampuan deteksi dan koreksi dari suatu Block


Code dapat dilihat dari dmin (Hamming distance)
di mana:

• Kemampuan deteksi = dmin-1


• Kemampuan koreksi = [dmin-1]/2
Rangkaian Encoder
Parity Check Matriks H
Syndrome

Kode valid/not
valid = syndrome
Decoding Process

Pada proses decoding, receiver melakukan:

• Hitung syndrome, dari r, dimana s = r.H^T


• Cari error pattern yang sesuai dengan nilai syndrome
• Decoding vector r untuk mendapatkan codeword vector v, v = r
+e
Thank you

Anda mungkin juga menyukai