Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ALAMANDA di RSUD dr. GONDO SUWARNO UNGARAN

Disusun Oleh

Ahmad Alvian (72020040007)


Eni Novitasari (72020040059)
Fina Audina Sofiana (72020040047)
Jamila Fitri (72020040051)
Moh. Faoriza Aftoni (72020040064)
Moh. Sholikul Huda (72020040068)
Sulsi Rohmawati (72020040057)
Vernanda Riftiani (72020040044)
Wahyudi nuridin (72020040076)
Yoga Alis Oktriandika (72020040080)
LATAR BELAKANG

Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu
lingkungan yang berubah. Manajemen Keperawatan di Indonesia
dimasa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia
(Kemenkes RI, 2011).
Profil Rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Gondo Suwarno adalah Rumah Sakit
Umum Daerah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 1152 / Menkes / SK / XII / 1993 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran, maka
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Kelas C.
Pada tanggal 29 Maret 2010 RSUD dr. Gondo Suwarno Kab.
Semarang telah lulus akreditasi penuh tingkat lanjut. Dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang
Nomor : 25 Tahun 2008 tanggal 22 September 2008 tentang
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Struktur organisasi
rumah sakit
HASIL PENGKAJIAN
MAN (Sumber Daya Manusia)
Berdasarkan hasil wawancara,
struktur organisasi diruang Alamanda
sudah

terbentuk, yaitu dengan susunan

Jumlah tenaga di ruang Alamanda


berjumlah 20 staf keperawatan
S2 Keperawatan : 1
S1 Keperawatan Ners : 5
S1 Keperawatan : 6

D3 Keperawatan : 8
Kebutuhan Tenaga

Perhitungan Tenaga Perawat Menurut Depkes (2012)

Jumlah perawat yang dibutuhkan: 22 dibulatkan

Jumlah tenaga keperawatan sesuai perhitungan diruang Alamanda berjumlah 22


perawat, 1 kepala ruang dan 3 katim, sehingga apabila dipertimbangkan maka
pengorganisasian tenaga kerja diruang Alamanda kurang sesuai karena diruangan
Alamanda hanya berjumlah 20 perawat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer
340/Menkes/Per/III//2010 Pasal 15: kebutuhan tenaga keperawatan untuk
rumah sakit tipe C adalah 2 perawat untuk 3 pasien. Ruang Alamanda berjumlah
33 tempat tidur, dengan jumlah perawat 20, dengan 1 kepala ruang dan 3 katim.
Alternative yang digunakan adalah sebagai berikut
JumlahPerawat
Jumlah tempat tidur pasien
= 20/ 33 = 0,60
Artinya 1 perawat untuk 2-3 pasien
BOR (Bed Occupation Rate)

BOR adalah pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu tertentu (Depkes, 2010).
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di
suatu rumah sakit. Nilai parameter BOR ideal adalah 60-85%. Jumlah pasien pada tanggal
26-28 November 2020 adalah 20 Pasien
Hari ke 1 = 21/33x100%= 63,6%
Hari ke 2 = 18/33x100%= 54,5%
Hari ke 3 = 17/33x100%= 51,5%
Rata-rata BOR= 63,6%+54,5%+ 51,5%/3= 169,6%/3= 56,53%

Kesimpulan: Menurut Depkes RI 2015, bahwa BOR normal yaitu 60-85%, didapatkan
hasil diruang Alamanda yaitu kurang sesuai dengan ketentuan.
LOS (Length Of Stay)

LOS atau ALOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI, 2015). Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisien dan juga memberikan gambaran mutu pelayanan.
Secara umum nilai LOS atau ALOS yang ideal adalah 9 hari (Depkes RI, 2015).

Rumus perhitungan LOS atau ALOS adalah :

LOS = jumlah lama rawat pasien / (jumlah pasien keluar (hidup + mati))

= 171 / 36

= 4,75 (dibulatkan 5)

Di ruang Alamanda untuk rata-rata lama rawat inap pasien adalah 5 hari.
MATERIAL

Fasilitas untuk pasien

Kelas 1 ada 5 kamar masing-masing 2 bed/kamar, Kelas 2 ada 3 kamar masing-


masing 4 bed/ kamar dan kelas 3 ada 3 kamar masing-masing 5 bed/kamar. Dalam
satu kamar ada fasilitas AC, Televisi, Kamar mandi didalam dan wastafel, almari,
kursi tunggu dan tirai.

Fasilitas untuk perawat

Nurse station, Kamar ganti, kamar mandi, tempat sholat, ac.


Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana di ruang Alamanda sudah cukup memadai,


namun ada sedikit kekurangan yaitu remot ac cuman 1 yang berada di
nurse station, wastafel di kamar pasien ada yang rusak, ac setiap kamar
hanya 1, dan disediakan handcrab didepan kamar pasien namun
terkadang habis dan tidak segera diisi dan untuk plastik sampah
infesius dan non infeksius belum ada.
Adapun kelengkapan, seperti:
• Alat medis dan non medis
• Obat – obatan Emergency
METODE
• Metode Pelayanan Asuhan Keperawatan

Metode yang digunakan diruang Alamanda yaitu metode tim dan dalam tim tersebut dimodifikasi dengan
metode kedua tim dan perawat pelaksana. Dokumentasi proses keperawatan sudah diisi secara lengkap dan
sudah sesuai dengan SOP RS, namun asuhan keperawatan masiing- masing pasien belum optimal. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan perawat dan waktu

• Operan

Berdasarkan hasil pengamatan di ruang alamanda dilakukan timbang terima terlebih dahulu di ruang
perawat kemudian berkeliling ke ruang pasien setiap pergantian shift, Pada proses timbang terima perawat
menyebutkan nama pasien, dr penanggung jawab, diagnosa medis, intervensi lanjutan dan terapi yang akan
diberikan kepada pasien.
• Ronde Keperawatan

Berdasarkan hasil observasi ronde diruang Alamanda selalu dilaksanakan, jika ada
masalah atau kasus yang belum terselesaikan, maka perawat ruangan akan melakukan
diskusi dengan sesama perawat, ahli gizi, dan dokter dengan melibatkan keluarga
pasien.

• Pendokumentasian Keperawatan

Data yang didapatkan dengan cara observasi, sistem pendokumentasian yang ada
diruang Alamanda berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan, misalnya:
Perawat, dokter, laboratorium, gizi, radiologi, apotik dan fisioterapi.
• Perencanaan pasien pulang

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada kepala ruang,


perawat serta pasien diruang Alamanda perencanaan pulang dilakukan sudah
cukup baik, perawat menjelaskan keadaan pasien kepeda keluarga,
memberikan obat pulang, waktu kontrol dan administrasi.
• Pelakasanaan pasien safety
Berdasarkan hasil observasi di ruang alamanda pelaksanaan pasien safety
dilakukan sudah cukup baik, perawat mengajarkan cara cuci tangan kepada pasien
dan keluarga,mengganti dan merapikan bed pasien, serta untuk pasien resiko jatuh
tersedia SOP pencegahan pasien jatuh namun belum bekerja sesuai dengan SOP,
tersedia format skrinning pasien jatuh yang harus diisi perawat tiap shift berupa
morse false scale, namun untuk tanda yang diberikan kepasien resiko jatuh hanya
diberikan tanda kacing berwarna kuning pada gelang pasien dan tidak
menggunakan safezone.
MONEY

System pemasukan diruang Alamanda berasal dari pasien yang di rawat di


ruang tersebut, baik pasien mandiri maupun menggunakan jaminan
kesehatan, tetapi system pemasukan di globalkan menjadi satu melalui
system administrasi di RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Anggaran dan
pembiayaan rumah sakit juga didapatkan dari APBD Kabupaten Semarang
dan BLUD . Sedangkan system pengeluaran dan operasional ruangan di
tanggung oleh pihak rumah sakit daerah RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran.
MUTU

• Standart Keselamatan Pasien


Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/ KKP-RS (2012) mendefinisikan bahwa
keselamatan (safety) adalah bebas dari bahaya atau risiko (hazard). Keselamatan pasien
(patient safety) adalah pasien bebas dari harm/ cedera yang tidak seharusnya terjadi
atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/ sosial/
psikologis, cacat, kematian dan lain-lain), terkait dengan pelayanan kesehatan.
PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)

• Kebersihan tangan
Berdasarkan pengkajian diruang Alamanda, Bahwa Pegawai sudah Melakukan Hand
hygiene dengan baik, tetapi sudah diterapkan 5 Moment cuci tangan sebanyak 78%
• Penggunaan alat pelindung diri (APD)

Perawat di ruang Alamanda sudah sesuai dalam penggunaan APD ketika melakukan
tindakan terhadap pasien, contohnya ketika akan melakukan tindakan seperti
pemasangan infus/ pemasangan NGT/ pemasangan kateter perawat menggunakan
handscone.
• Perawatan peralatan pasien

Salah satu indikator peralatan perawatan pasien di bagi menjadi 3 bagian


Non Critical, Semi Critical. Non Semi Critical . Sistem pembersihan di
Ruang Alamanda yang di lakukan oleh petugas kebersihan di ruangan di
katagorikan cukup baik, dan ditemukan masalah pada perawatan
peralatan pasien non kritikal atau peralatan yang hanya mengenai
permukaan tubuh pasien (misalnya thermometer, stetoskop, bahkan
kursi roda seharusnya dilakukan pembersihan atau desinfeksi, namun di
Ruang Alamanda tidak dilakukan.
• Pengendalian lingkungan
Semua permukaan pasien harus datar , bebas debu ,tidak ada tikus
kecoa dan hewan lainnya, di Alamanda untuk pengendalian
lingkungannya sudah bagus
• Pemprosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen

Di ruang Alamanda peralatan tindakan seperti alat ganti balut dll ketika akan
digunakan dalam kondisi steril, setelah digunakan alat tersebut dicuci di ruang
Spoel Hoek yang selanjutnya nanti dikirim ke CSSD untuk disterilkan. Penggantian
sprey dilakukan satu minggu 3x yaitu hari Senin, Rabu, Jumat dinamis, Setelah
linen diganti diletakkan di tempat khusus yaitu linen kotor dan nantinya akan ada
petugas yang mengambil dan mencuci lalu kemudian kembali ke ruangan dalam
keadaan bersih kembali. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen sudah baik.
• Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kesehatan
Di rumah sakit RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran memiliki program skrening
kesehatan untuk semua karyawan RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran,
Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kaesehatan di Alamanda sudah
di lakukannya dengan skrening dengan baik. Perlindungan kesehatan
perawat Ruang Alamanda dilakukan sesuai program PPI yang bekerjasama
dengan Unit K3RS dan bagian kepegawaian
ANALISA
SWOT
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil pengkajian melalui teknik observasi dan wawancara kepada kepala bidang keperawatan,
kepala ruang, ketua tim, perawat serta pasien didapatkan beberapa masalah :

o Alat kesehatan tidak tertata rapi PRIORITAS MASALAH :

o Tidak ada nama dokter diruangan pasien Pasien safety pasien resiko jatuh

o Struktu organisasi ruangan belum ada di runagan

o Belum ada plastik hitam dan kuning untuk tempat sampah non infeksius dan infeksius

o Bellum ada rambu pengenalan pasien resiko jatuh (safe zone), masih menggunakan kancing berwarna
kuning pada gelang pasien

o Belum ada papan daftar nama pasien


PLAN OF ACTION
(POA)
NO URAIAN TUJUAN MEDIA DANA WAKTU PJ
KEGIATAN
1 Merapikan Memudahka Nama dokter Kelompok 1 hari KARU
dan n perawat
melengkapi dalam
alat- alat melakukan
kesehatan tindakan
diruangan
alamanda

2 Menyiapkan Untuk Rambu safe Kelompok 1 hari KARU


stiker pasien meminimalisi zone
resiko jatuh r pasien
(safe zone) resiko jatuh

Anda mungkin juga menyukai