MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ALAMANDA di RSUD dr. GONDO SUWARNO UNGARAN
Disusun Oleh
D3 Keperawatan : 8
Kebutuhan Tenaga
BOR adalah pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu tertentu (Depkes, 2010).
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di
suatu rumah sakit. Nilai parameter BOR ideal adalah 60-85%. Jumlah pasien pada tanggal
26-28 November 2020 adalah 20 Pasien
Hari ke 1 = 21/33x100%= 63,6%
Hari ke 2 = 18/33x100%= 54,5%
Hari ke 3 = 17/33x100%= 51,5%
Rata-rata BOR= 63,6%+54,5%+ 51,5%/3= 169,6%/3= 56,53%
Kesimpulan: Menurut Depkes RI 2015, bahwa BOR normal yaitu 60-85%, didapatkan
hasil diruang Alamanda yaitu kurang sesuai dengan ketentuan.
LOS (Length Of Stay)
LOS atau ALOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI, 2015). Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisien dan juga memberikan gambaran mutu pelayanan.
Secara umum nilai LOS atau ALOS yang ideal adalah 9 hari (Depkes RI, 2015).
LOS = jumlah lama rawat pasien / (jumlah pasien keluar (hidup + mati))
= 171 / 36
= 4,75 (dibulatkan 5)
Di ruang Alamanda untuk rata-rata lama rawat inap pasien adalah 5 hari.
MATERIAL
Metode yang digunakan diruang Alamanda yaitu metode tim dan dalam tim tersebut dimodifikasi dengan
metode kedua tim dan perawat pelaksana. Dokumentasi proses keperawatan sudah diisi secara lengkap dan
sudah sesuai dengan SOP RS, namun asuhan keperawatan masiing- masing pasien belum optimal. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan perawat dan waktu
• Operan
Berdasarkan hasil pengamatan di ruang alamanda dilakukan timbang terima terlebih dahulu di ruang
perawat kemudian berkeliling ke ruang pasien setiap pergantian shift, Pada proses timbang terima perawat
menyebutkan nama pasien, dr penanggung jawab, diagnosa medis, intervensi lanjutan dan terapi yang akan
diberikan kepada pasien.
• Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi ronde diruang Alamanda selalu dilaksanakan, jika ada
masalah atau kasus yang belum terselesaikan, maka perawat ruangan akan melakukan
diskusi dengan sesama perawat, ahli gizi, dan dokter dengan melibatkan keluarga
pasien.
• Pendokumentasian Keperawatan
Data yang didapatkan dengan cara observasi, sistem pendokumentasian yang ada
diruang Alamanda berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan, misalnya:
Perawat, dokter, laboratorium, gizi, radiologi, apotik dan fisioterapi.
• Perencanaan pasien pulang
• Kebersihan tangan
Berdasarkan pengkajian diruang Alamanda, Bahwa Pegawai sudah Melakukan Hand
hygiene dengan baik, tetapi sudah diterapkan 5 Moment cuci tangan sebanyak 78%
• Penggunaan alat pelindung diri (APD)
Perawat di ruang Alamanda sudah sesuai dalam penggunaan APD ketika melakukan
tindakan terhadap pasien, contohnya ketika akan melakukan tindakan seperti
pemasangan infus/ pemasangan NGT/ pemasangan kateter perawat menggunakan
handscone.
• Perawatan peralatan pasien
Di ruang Alamanda peralatan tindakan seperti alat ganti balut dll ketika akan
digunakan dalam kondisi steril, setelah digunakan alat tersebut dicuci di ruang
Spoel Hoek yang selanjutnya nanti dikirim ke CSSD untuk disterilkan. Penggantian
sprey dilakukan satu minggu 3x yaitu hari Senin, Rabu, Jumat dinamis, Setelah
linen diganti diletakkan di tempat khusus yaitu linen kotor dan nantinya akan ada
petugas yang mengambil dan mencuci lalu kemudian kembali ke ruangan dalam
keadaan bersih kembali. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen sudah baik.
• Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kesehatan
Di rumah sakit RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran memiliki program skrening
kesehatan untuk semua karyawan RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran,
Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kaesehatan di Alamanda sudah
di lakukannya dengan skrening dengan baik. Perlindungan kesehatan
perawat Ruang Alamanda dilakukan sesuai program PPI yang bekerjasama
dengan Unit K3RS dan bagian kepegawaian
ANALISA
SWOT
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil pengkajian melalui teknik observasi dan wawancara kepada kepala bidang keperawatan,
kepala ruang, ketua tim, perawat serta pasien didapatkan beberapa masalah :
o Tidak ada nama dokter diruangan pasien Pasien safety pasien resiko jatuh
o Belum ada plastik hitam dan kuning untuk tempat sampah non infeksius dan infeksius
o Bellum ada rambu pengenalan pasien resiko jatuh (safe zone), masih menggunakan kancing berwarna
kuning pada gelang pasien