Anda di halaman 1dari 29

 Segenap pemikiran yang reflektif terhadap

persoalan-persoalan mengenai segala hal


yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia
 Upaya untuk mencari kejelasan mengenai
dasar-dasar konsep, sangka wacana dan
postulat mengenai ilmu
 Studi gabungan yang terdiri atas beberapa
studi yang beraneka macam yang ditunjukkan
untuk menetapkan batas tegas mengenai
ilmu tertentu
Filsafat ilmu merupakan kajian atau telaah
secara mendalam terhadap hakikat ilmu.
Filsafat ilmu hendak menjawab pertanyaan
pertanyaan mengenai hakikat ilmu tersebut,
antara lain:
 Ontologi : objek apa yang ditelaah ilmu
 Epistimologi : bagaimana memperoleh ilmu
 Aksiologi : untuk apa ilmu digunakan
4
 Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan, metodis dan empirik.
agama
pengetahuan
seni filsafat
ilmiah
 Ciri-ciri Ilmu atau pengetahuan Ilmiah;
berobjek; bersistem; bermetode dan universal
Hasilnya akumulatif
Sifat Ilmu Kebenarannya relatif
Objektif
 Ilmu pengetahuan (dalam hal ini pengetahuan
ilmiah) harus diperoleh dengan cara sadar,
melakukan sesuatu terhadap objek,
didasarkan pada suatu sistem, prosesnya
menggunakan cara yang lazim, mengikuti
metode serta melakukannya dengan cara
berurutan yang kemudian diakhiri dengan
verifikasi atau pemeriksaan tentang
kebenaran ilmiahnya (kesahihan)
 HAKIKAT adalah usaha prinsip yang
menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu,
 JADI, tujuan filsafat adalah mencari hakikat

dari sesuatu objek/gejala secara mendalam,


 Subjek

GEJALA Hakikat
(Filsafat)

Ilmu Pengetahuan
Dari segi maknanya pengertian ilmu
sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:
 Pengetahuan
 Aktivitas
 metode

8
 Pengetahuan bagian dari kajian filsafat
ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya
peradaban manusia dan berkembang pesat
sesuai dengan budayanya.
 Pengetahuan lahir dari aktivitas
 Aktivitas memerlukan metode
 Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
 Ilmu dan pengetahuan tidak bisa

dipisahkan.

9
ILMU AKTIVITAS

METODE PENGETAHUAN

10
 Ilmu adalah sesuatu kumpulan
yang sistematis dari
pengetahuan.
 Ilmu berarti semua pengetahuan
yang dihimpun dengan perantara
metode ilmiah (John G. Kemeny).

11
 Menurut Norman Campbell :
 Ilmu adalah suatu kumpulan
pengetahuan yang berguna dan praktis
dan suatu metode untuk memperoleh
pengetahuan
 Ilmu tidak bersangkutan dengan
kehidupan praktis dan tidak dapat
mempengaruhinya kecuali dalam cara
yang paling tak langsung, baik
kebaikan atau keburukan.

12
Pada zaman purba dan abad pertengahan pembagian ilmu
pengetahuan berdasarkan kesenian yang merdeka, yang
terdiri dari dua bagian yaitu :
 trivium
Ada 3 antara lain
(a) gramatika, bertujuan agar manusia dapat menyusun
pembicaraan dengan baik;
(b) dialektika, bertujuan agar manusia dapat berfikir
dengan baik, formal, dan logis;
(c) retorika, bertujuan agar manusia dapat berbicara
dengan baik.
 Oudrivium
(a) aritmatika, adalah ilmu hitung;
(b) geometrika, adalah ilmu ukur;
(c) musika, adalah ilmu musik;
(d) astronomia, adalah ilmu perbintangan.
 Menurut C.A.Van Peurson membedakan ilmu
pengetahuan atas : (i) ilmu pengetahuan
kemanusiaan (ii) ilmu pengetahuan alam (iii)
ilmu pengetahuan hayat (iv) ilmu
pengetahuan logika - deduktif.
 Sedangkan menurut Undang – Undang Pokok

Pendidikan tentang Perguruan Tinggi Nomor


22 Tahun 1961 di Indonesia
mengklasifikasikan ilmu pengetahuan atas
empat kelompok ilmu sebagai berikut : (i)
ilmu agama/ kerohanian, (ii) ilmu kebudayaan
(iii) ilmu sosial (iv) ilmu eksakta.
 Dalam perkembangan lebih lanjut menurut Koento
Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan
adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan
bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh
mekar-bercabang secara subur. Masing-masing cabang
melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang
mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya
sendiri-sendiri.
 Dengan demikian, perkembangan ilmu
pengetahuan semakin lama semakin maju
dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang
pada akhirnya memunculkan pula sub-sub
ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu
pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
spesialisasi-spesialisasi.
 Oleh karena itu tepatlah apa yang
dikemukakan oleh Van Peursen (1985),
bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat
sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin
dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-
ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat
ditentukan.
 Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu
dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu
bidang ilmu yang dapat menjembatani serta
mewadahi perbedaan yang muncul. Oleh
karena itu, maka bidang filsafatlah yang
mampu mengatasi hal tersebut.
 Hal ini senada dengan pendapat Immanuel
Kant (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang
menyatakan bahwa filsafat merupakan
disiplin ilmu yang mampu menunjukkan
batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan
manusia secara tepat.
 Francis Bacon (dalam The Liang Gie, 1999)
menyebut filsafat sebagai ibu agung dari
ilmu-ilmu (the great mother of the sciences).
 Peran filsafat ilmu sangat penting artinya bagi
perkembangan dan  penyempurnaan ilmu
pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi
dan visi penyelidikan ilmiah, dan menyediakan
landasan-landasan ontologisme, epistemologis,
dan aksiologis ilmu pada umumnya.

 Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan


postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-
istilah teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan.

 Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang sangat


konstruktif terhadap sistem kerja dan susunan
ilmu.
 Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi
landasan filosofi untuk minimal memahami
berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu,
sampai membekalkan kemampuan untuk
membangun teori ilmiah.
 Secara substantif fungsi pengembangan tersebut
memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-
masing agar dapat menampilkan teori subtantif.
 Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan
bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat
mengoperasionalkan pengembangan konsep tesis,
dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
PROBLEMA FILSAFAT
 Problema hidup sehari-hari
 Problema filsafat tidak tetap
 Pemikiran filsafat mempunyai ciri khas

menimbulkan gejolak

Filsafat Modern saat ini kehilangan orientasi


 lebih terkonsentrasi pada sejarah filsafat,
 pembahasan tentang istilah dan bahasa yang

dipakai untuk memaparkan pikiran-pikiran


Filsafat di Indonesia
 membantu masyarakat untuk mengambil sikap yang
sekaligus terbuka dan kritis dalam menghadapi
tantangan modernitas,
 filsafat merupakan sarana baik untuk menggali
kembali kekayaan kebudayaan, tradisi-tradisi serta
untuk mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern
yang sedang dibangun,
 sebagai kritik ideology, filsafat membangun
kesanggupan untuk membuka kedok-kedok ideologis
pelbagai bentuk ketidakadilan social dan pelanggaran
HAM,
 filsafat merupakan dasar paling luas untuk
berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual
bangsa,
 filsafat menyediakan dasar dan sarana sekaligus

bagi diadakannya dialog di antara agama-agama dan


ideologi-ideologi
Persiapan dalam (ber)Filsafat:
1. Berfilsafat mensyaratkan 4 sikap batin yeng
mendukung komunikasi secara efektif,
a) keberanian menguji secara kritis hal-hal
yang kita yakini;
b) kesediaan untuk mengajukan argumen
dan tanggapan;
c) tekad untuk menempatkan upaya
mencari keberanian di atas kepuasaan
karena menang/kecewa karena kalah dalam
perdebatan;
d) kemampuan untuk memisahkan
kepribadian seseorang dari materi diskusi
2. Berfilsafat adalah ketrampilan yang harus
dikembangkan dengan praktek,
3. Kita akan serentak belajar filsafat dan
berfilsafat,
4. Dalam berfilsafat seseorang tidak
berpegang pada pendapatnya sendiri saja.
5. Jangan mencampuradukkan antar berfilsafat
secara produktif dan praktik psikologi
6. Filsafat memiliki 2 sisi yakni kritis dan
konstruktif
7. Sewaktu mengkritisi klaim-klaim filsafat
usahakan mengukur seberapa tajam kritik
anda
FIL ILMUF.INTERDISIPLINER
UMUM F.I FISIK
F. MATEMATIK

LO
ESTETIKA

US
ETIKA F. BIOLOGI

G
ME

US
IK
TO F.I SOSIAL

A
DO

KH
LO GI

U
F.LINGUISTIK

M
IL
EP. DA

L
SAR F.PSIKOLOGI

FI
KEILMUAN
F. POLITIK

AKSIOLOGI
GI

ANTROPOLOGI
O

F. EKONOMI
O L

F. HUKUM
EM T

KOSMOLOGI ME AN F. BUDAYA
S

UP
HID
I

TA
EP

FI S
IKA D. KE F. AGAMA
BI
TEODICEAEI F. SEJARAH
SUS
M

DLL
UMU

KHU

ONTOLOGI

FILSAFAT
CABANG-CABANG FILSAFAT
1. Metafisika  ilmu tentang yang ada sebagai
ada (realitas sebagaimana adanya )
2. Epistemologi atau filsafat ilmu pengetahuan
3. Etika atau filsafat moral  tentang baik
buruknya perilaku manusia
4. Logika  tentang bagaimana berpikir secara
tepat
5. Estetika atau filsafat seni  tentang
Keindahan
SIFAT DASAR FILSAFAT
1. Berpikir Radikal: menemukan akar seluruh kenyataan
2. Mencari Asas: menemukan sesuatu yang menjadi esensi
realitas
3. Memburu Kebenaran
4. Mencari Kejelasan: baik kejelasan pengertian maupun
kejelasan intelektual
5. Berpikir Rasional; logis, sitematis dan kritis

PERANAN FILSAFAT
1. Pendobrak: ketika intelektualitas tertawan dalam penjara
tradisi dan kebiasaan

2. Pembebas: membebaskan manusia dari ketidak-tahuan dan


cara berpikir mistis

3. Pembimbing: manusia menjadi rasional


 Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan
atau keorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman,
memberikan penjelasan, ataupun
melakukan penerapan.

28
 Filsafat ilmu bertugas memberi landasan
filosofi untuk minimal memahami berbagai
konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai
membekalkan kemampuan untuk
membangun teori ilmiah.
 Interaksi antara ilmu pengetahuan dan filsafat
ilmu mengandung arti bahwa filsafat ilmu ini
tidak dapat berkembang dengan baik jika
terpisah dari ilmu pengetahuan dan ilmu
pengetahuan tidak dapat tumbuh dengan
baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.

Anda mungkin juga menyukai