Anda di halaman 1dari 15

Askep Guilain Barre

Syndrom

Oleh
Susilo Harianto
Pengertian

• Adalah penyakit akut /sub akut


dengan keluhan paralitik yang
penyebabnya belum jelas
(proses imunologik)
Patofisiologi
• Infiltrasi limfositik & infiltrasi seluler makrofag dari
saraf pusat dengan distribusi myelin
• Selaput mielin yang mengelilingi akson hilang
• Hilangnya mielin dpat oleh krn : hipoksemia,
trauma fisik, toksik kimia, insufisiensi vaskuler.
• Akson yang bermielin mengkonduksi impul saraf
lebih cepat dari akson yang tek bermielin
• Impul saraf sepanjang selaput yang bermelin dapat
melompat dari satu nodus ke nodus yang lain
dengan kuat.
• Kerusakan mielin menyebabkan konduksi impul
saraf tidak adekuat
Faktor pencetus

• Infeksi virus
• suntikan
Gejala

• Kelumpuhan progresif dari


tungkai dengan gejala & tanda
kelemahan motorik yang relatif
simetri
• Gejala sensorik--- ringan
ditandai infeksi beberapa hari
Pemeriksaan
• Anamnese:
- Infeksi
- Ispa 2 – 3 mg
- Kelumpuhan progresif
• Neurologik
- kelumpuhan flasid simetris. Otot
pernafasan dapat terkena mengakibatkan
insufisiensi pernafasan
- Gangguan otonom : retensi urine, dan
kadang hipotensi postural dapat tjd, reflek
superfisial dan tendon dpt hilang
- Kehilangan masa otot
- Gejala parastesia termasuk kesemutan
(jarum,peniti) dan kebas dpt tjd sementara
- Dapat mengenai saraf fasial sehingga tdk
dapat bersiul, tersenyum, cemberut.
- Kesadaran tdk terganggu
- Gejala memuncak dalam 1 minggu tetapi
dapat beberapa minggu . Paralisis dapat
terhenti, fungsi motorik membaik karena.
Kecepatan remielinisasi sekitar 1 – 2
mm/hari
Pemeriksaan diagnostik
• Tidak ada satu pun alat pemeriksaan
yang dpt memastikan GBS
• Pemeriksaan hanya untuk
menyingkirkan diagnosa lain
• Pemeriksaan lumbal protein normal
pd awal dan meningkat minggu 4 dan
6
• Kecepatan konduksi menurun
• Pemeriksaan antibodi ditemukan
sitomegali virus atau virus Epstein-
Barr
• Pemriksaan fungsi pulmonal untuk
mengetahui perkembangan penyakit
Penatalaksanaan

• Tujuan: memelihara fungsi


sistem tubuh
• Mengatasis krisis-krisis yang
mengancam jiwa
• Mencegah infeksi
• Memberi dukungan psikologis
pasien dan keluarga
Dukungan pernafasan &
kardiovaskuler
• Ventilasi mekanik
• Tracheostomi
• Jika saraf otonom yang terserang
maka dapat terjadi perubahan
tekanan darah
drastis(hipo/hipertensi) serta
frekwensi
• Gangguan saraf otonom dapat tjd
karena manuver valsava, batuk,
suksioning, perubahan posisi
Plasmaferesis

• Untuk mengurangi anti bodi


yang membahayakan dari
plasma
• Jika keadaan memburuk
Nutrisi

• Nutrisi peroral bila mungkin


• Jika tidak per sonde
Penatalaksanaan nyeri

• Nyeri dapat dikurangi dengan


unit stimulasi listrik transkutan
Dukungan emosional

• Ketakutan, putus asa, ketidak


berdayaan dpt tjd
• Dukungan emosional yang
adekuat dpat mengurangi
masalah di atas
Problem keperawatan
• Ketidak efektifan pola pernafasan
berhubungan paralisis otot
pernafasan
• Keterbatasan imobilitas fisik
berhubungan dengan paralisis otot
ekstremitas
• Resiko terhadap konstipasi b.d
imobilisasi, perubahan diet,
tirahbaring
• Kecemasan b.d situasi krisis

Anda mungkin juga menyukai