Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

AHMAD IRAWAN (1731015320041)


RAHMADANI (1731015320063)
AMALIA (1731015320042)
ANITA MISRIATI (1731015320043)
ANITA NUR FAJRIANI (1731015320044)
SINTA ASTRI WIDIANTI (1731015320071)

SALURAN
PENCERNAAN
STATION 1
Kasus: Tugas:
Seorang pasien berumur 30 tahun datang ke apotek 1. Lakukan skrining klinis pada resep yang diterima
dan menyerahkan resep berikut ini kepada Apoteker: melalui penggalian data pasien
R/ Kotrimoksazol tab No. XV 2. Lakukan identifikasi permasalahan setelah
S.3dd I tab melakukan skrining resep dan tuliskan pada lembar
R/ Loperamid tab No. XV kerja. Kemudian serahkan lembar kerja kepada
S.3dd I tab penguji
R/ Oralit No. X 3. Sampaikan keputusan profesional Anda kepada
  penguji terkait permasalahan yang Anda temukan

Pro: Sophia
Subjective:
■ Pusing
■ Demam
■ Lemas
■ Feses berlendir dan berdarah
■ Frekuensi BAB hingga 6x sehari
■ Tidak ada riwayat alergi
Objective:
■ Hasil data lab (+) Shigella
Assesment:
■ Pasien mengalami disentri. Penggunaan obat Loperamid tidak dianjurkan pada diare akut dengan gejala
demam dan sindrom disentri.
Plan:
■ Konfirmasi kepada dokter penulis resep bahwa pasien mengalami disentri namun pasien diresepkan
Loperamid. Sebaiknya Loperamid tidak diberikan kepada pasien disentri, karena loperamid bekerja dengan
menghambat motilitas usus sehingga akan memperlambat pengeluaran bakteri Shigella (CDK-230, 2015).
■ Mengganti loperamid dengan atapulgit.
STATION 2

Skenario : Seorang apoteker mendapat Resep dari Tugas :


Pasien Berikut 1. Tuliskan Pada Lembar Kerja jumlah
R/ Methanpiron 250 mg pemgambilan tablet setiap obat untuk pemakaian 1
Papaverin 12,5 mg hari
Belladone Extract 5 mg 2. Lakukan Tahapan Peracikan caps untuk 1 hari (3
M.F. Caps Dtd No X Kapsul)
S. 3dd 1caps 3.
 

Pro Hasmi (15 tahun)


1. Jumlah tablet
■ Methanpiron 250 mg X 3 =750 mg
Sedian tablet yang diambil =750 mg /500 mg = 1,5 tab
■ Papaverin 12,5 mg X 3 = 37.5mg
Sedian tablet yang diambil = 37,5 mg /25 mg = 1,5 tab
■ Belladone Extract5 mg X 3 = 15 mg
Sedian tablet yang diambil =15 mg /10 mg = 1,5 tab
■ 2. Tahapan Peracikan caps untuk 1 hari (3 Kapsul)
■ Mencuci tangan dan menggukan sarung tangan
■ Menggunakan masker
■ Menyiapkan alat mortir dan stemper
■ Melakukan peracikan tablet dengan : Menyiapkan tablet seuai yg dibutuhkan, tablet digerus sampai homogen
kemudian dimasukan kedalam kapsul yg telah disediakan, setelah selesai proses pengkapsulan, kapsul dimasukan
kedlam plastik klip dan diberi etiket putih dengan label 3x1 hari 1 cap atas nama Hasmi (15th)
■ Setelah peracikan selesai alat yg digukan di cuci bersih pada westafel yang tersedia dan dirapikan pada tempatnya
■ Kapsul siap diberika pada pasien dengan tambahan copy resep obat yang belum diambil sebanyak 7 cap untuk
pemakaian 2 hari berikutnya
Etiket dan copy resep
APOTEK HAVANA
Jl. Garuda. Banjabaru
SIA : 07/SIA/DINKES/21
APA : Anita Misriati, S.Farm., Apt
SIPA : 185//S/IV/15/02
No. 1 Tgl. 13/3-2018
Nama Obat : methampiron, ekstrak belladone,
papaverin
Indikasi : kejang perut

Hasmi (15 Thn)


Tablet/Kapsul/Bungkus
3. x 1 sehari Sendok teh/makan

Sebelum/Bersama/Sesudah Makan
STATIONS 3
Skenario : Seorang wanita hamil dating ke Apotek Pendidikan ULM dan melakukan konsultasi
pada apoteker mengenai penggunaan laksatif pada dirinya karena keluhan susah BAB yang
dirasakan sejak 2 hari yang lalu.

Tugas :
1. Lakukan penggalian data kategori obat pada lembar kerja untuk ibu hamil dan tentukan pilihan
obat yang sesuai untuk ibu hamil tersebut, kemudian serahkan lembar kerja pada penguji.
2. Lakukan pemberian informasi terkait cara penggunaan sediaan obat tersebut (sampaikan
informasi ini pada penguji)
Pembahasan :
■ Obat-obat yang ditentukan kategorinya untuk ibu hamil pada praktikum yaitu Microlax tube,
Bisacodyl rectal, Bisacodyl oral, dan Laktulosa oral. Menurut FDA tingkat keamanan
penggunaan obat pada kehamilan dibagi dalam 5 kategori, yaitu :
Berdasarkan penggalian data pada literatur (Pedoman Pelayanan Farmasi untuk
Ibu Hamil dan Menyusui, 2006), kategori obat Microlax tube, Bisacodyl rectal,
Bisacodyl oral, dan Laktulosa oral untuk ibu hamil yaitu :
Obat Kategori
Microlax tube A
Bisacodyl rectal B
Bisacodyl oral B
Laktulosa oral B
Pilihan obat yang sesuai pada ibu hamil berdasarkan kategori yang didapat
yaitu obat Microlax tube (kategori A).
Cara penggunaan obat Microlax tube, yaitu :
■ Cuci tangan terlebih dahulu
■ Buka penutup pada pipa / cannula tube
■ Pencet tubenya sedikit agar sejumlah kecil isinya keluar
■ Oleskan pada bagian luar dari pipa / cannula
■ Berbaring miring pada salah satu sisi
■ Masukkan sebagian pipa ke dalam anus
■ Tekan tube tersebut agar seluruh isinya habis keluar (biarkan beberapa menit tanpa
melepas tekanan pada tube)
■ Cabut kembali pipa tersebut tanpa melepaskan tekanan pada tube
■ Cuci tangan
■ Microlax bekerja dalam 5-15 menit stelah pemberian
STATIONS 4
Seorang pria berumur 25 tahun datang ke apotek Pendidikan ULM untu membeli obat karena merasakan
nyeri di ulu hati, mual dan muntah

Tugas:
1. Lakukan penggalian data pada pasien
2. Pilihkan obat yang sesuai untuk pasien tersebut
3. Lakukan pemberian informasi dan edukasi kepada pasien.
Pembahasan:
1. Setelah menggali keterangan dari pasien, bahwa pasien tidak memiliki riwayat
maag dan gangguan saluran pencernaan. Pasien mengaku muntah sebelum pergi
ke apotek untuk membeli obat. Pasien bukan perokok aktif.
2. Obat yang tersedia pada station: Promag, Ranitidin, Domperidone,
Cifrofloxasin. Jadi, di sini saya memberikan obat Promag kepada pasien. Karena
mengingat riwayat pasien yang tidak memiliki maag. Promag merupakan obat
bebas yang bisa diberikan tanpa resep dokter, melihat dari pilihan obat lain yang
dengan resep dokter (Domperidone misalnya). Promag merupakan obat
penetralisir asam lambung, meringankan nyeri ulu hati. Untuk meredakan
muntah pasien tidak diberikan terapi karena menurut saya muntah tersebut
merupakan gejala yang diakibatkan nyeri pada ulu hati.
3. Minum Promag dengan cara dikunyah ½-1 jam sebelum makan. Minum 3 x 1
tablet dalam sehari. Penggunaan bisa diteruskan selama kurang lebih 2 minggu
apabila keluhan masih dirasakan. Apabila keluhan berhenti, stop penggunaan
obat. Jika keluhan terus berlanjut maka sebaiknya pasien memeriksakan diri ke
dokter. Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, hindari dari cahaya
matahari.
Edukasi: Perhatikan pola makan (sedikit tapi sering). Hindari minum-minuman
yang bersifat asam, karbonasi. Hindari makanan yang pedas, berlemak.
Perbanyak minum air putih. Hindari merokok dan alkohol. Istirahat yang cukup.
Semoga lekas sembuh.
STATIONS 5
Skenario : Seorang pasien berumur 25 tahun datang Tugas :
ke Apotek dan menyerahkan resep berikut ini 1. Lakukan Studi literatur dan tuliskan di lembar
kepada Apoteker. kerja terkait interaksi obat yang terjadi?
R/ Sucralfat susp. No I 2. Tuliskan penyelesaian masalah pada lembar
S.3dd.Cl kerja dan serahkan pada penguji?
R/ Ciprofloksasin tab No XV 3. Lakukan pemberian komunikasi, informasi dan
S.2dd 1 tab edukasi terkait dengan obat yang diterima oleh
pasien?

Pro: Sien
■ a. Permasalahan : Terdapat interaksi antara obat sukralfat dan ciprofloksasin
■ b. Efeknya : Sukralfat menurunkan absorpsi ciprofloksasin sehingga obat
ciprofloksasin tidak berefek.
■ Penyelesaian masalah ini dengan cara memberikan obat sukralfat dan ciprofloksasin
dengan selang waktu 2-6 jam
■ Penggunaan obat ciprofloksasin 2 jam sebelum makan dan sukralfat digunakan 2 jam
setelah makan. Misalnya minum obat ciprofloksasin diminum jam 6 pagi kemudian
makan pada jam 8 pagi dan setelah itu baru diminum obat sukralfat setelah makan yaitu
jam 10 pagi. Hindari makanan yang akan memperparah kondisi lambung seperti
makanan asam, makanan pedas dan lebih banyak mengkonsumsin buah-buahan.
TERIMAKASIH
Diskusi

1. Ka nia syafarita (4)


Pada kasus 5
Apakah sudah benar pengonsumsian cipro dikonsumsi 2 jam sebelum makan dan sucralfat
2 jam setelah makan ?
2. Nisa (3)
Pada kasus 1 : loperamide diganti/ tidak ?
Kasus 5 : apakah ada data bioavaibilitas dari interaksi yang terjadi antara ciprofloksasin
dengan sucralfat ?
1 ka nia dan nisa
2. Pertanyaan station 1

■ Diberikan attapulgit untuk menghentikan diare yang dialami pasien


Pembahasan praktikum 2

Anda mungkin juga menyukai