SULAWESI TENGGARA
KELOMPOK 10
SOFYAN ATSARI 26050117130054
LAODE RASYID RIDZAL 26050117140004
RYAN AKHMAL HIDAYAT 26050117140010
ELOGIA LIVINGSTONE B 26050117140020
PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG
Pembangunan transportasi nasional merupakan bagian yang amat
penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan
pembangunan sektor transportasi nasional, sangat ditentukan
peran sektor transportasi baik pemerintah pusat, provinsi dan
daerah.
• MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun dari sisi produksi, jumlah produksi perikanan laut pada tahun sebanyak 2016 sebesar
16.950 ton dan produksi perikanan umum sebesar 5.392 ton.
• Perdagangan
Di Kabupaten Muna Barat terdapat 115 koperasi yang terdiri dari 3.593 anggota koperasi
dengan modal 5.03 miliar. Kecamatan yang memiliki jumlah koperasi terbanyak berada di
Kecamatan Kusambi yaitu 19 koperasi yang terdiri dari 3 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 16
koperasi lainnya.
GAMBARAN
KONDISI
EKSISTING LOKASI
PROYEK
• Berdasarkan hasil invetigasi Tim
Konsultan, di lokasi rencana
Pelabuhan Latawe - Tampo belum
terdapat bangunan penunjang
pelabuhan, namun sudah terdapat
dermaga eksisting, yang digunakan
masyarakat sekitar untuk bersandar
bagi kapal yang memuat hasil
perikanan.
KONDISI EKSISTING
PELABUHAN
Perencanaan pengembangan pelabuhan ini sebagai pelabuhan angkutan barang, dengan kelas pelabuhan
termasuk pelabuhan regional.
• Kapal Rencana
Kapal terbesar yang direncanakan akan dilayani di pelabuhan Latawe - Tampo yakni kapal penumpang 1500
DWT. Sehubungan dengan rencana kriteria kapal yang akan dilayani di lokasi rencana, karakteristik kapal
rencana menurut (Triatmodjo, 2010) yakni sebagai berikut :
Tonnase : 1500 DWT
Panjang : 81,000 m
Lebar / Breadth : 12,4 m
Sarat / Draft : 4,90 m
Kecepatan merapat : 0,2 m/det
DERMAGA
• Perencanaan pelabuhan didasarkan
pada bobot kapal sebesar 1500 DWT ,
panjang kapal berkisar 81 m sehingga
panjang dermaga yang dibutuhkan
berkisar 80% panjang kapal atau
berkisar 64 m, sehingga untuk
perencanaan ini diambil panjang
dermaga 70 m.
KOLAM DAN
ALUR
P E L AYA R A N
diambil 70 % dari Persamaan 6.7 maka luas total lapangan penumpukan yang dibutuhkan sebesar 18.264,84 m 2 (diambil
ukuran lapangan penumpukan 140 x 140 m dengan luas 19.600 m2
Luasan container freight station (15% dari total luas) = 2739,73 m2 ≈ 2800 m2
= 1.826,48 m2 ≈ 1.900 m2
Luas fasilitas, bangunan kantor, tempat parkir, dsb (5% dari total luas)
= 913,24 m2 ≈ 920 m2
RINGKASAN
HASIL
PERENCANAAN
Pekerjaan lain-lain
• Data yang disajikan alangkah lebih baik bila lebih komprehensif terutama
batimeteri serta pasang surut yang sangat krusial bagi pembangunan dan
operasional Pelabuhan.
• Data yang dilapirkan sebaiknya tidak hanya data bulanan selama 12 bulan (1
periode) . Data interaksi dengan siklus bulanan yang sering terjadi di Indonesia
seperti musim timur dan musim barat yang tiap tahunnya berubah sebaiknya
turut dilampirkan. Hal ini karena interaksi tersebut dapat memberikan efek
yang berubah-ubah. Serta dapat berpengaruh pada wilayah pembangunan.
REKOMENDASI-SEGI ASPEK HIDRO- OSEANOGRAFI
• Analisis lokasi proyek sebaiknya menyertakan lokasi dan kondisi lingkungan perairan dimana
secara tidak langsung juga berhubungan erat dengan kondisi manusia yang ada di darat serta
aktifitasnya.
• Metode yang digunakan (Admiralty) masih metode yang tergolong lama , terdapat beberapa
metode lain yang lebih efisien dan akurat seperti Least Square (Hasibuan et al., 2014) dan
metode SMS (Short Message System). Untuk memporeoleh data yang akurat dapat
menggunakan metode pengiriman data melalui SMS, karena 1 SMS dapat mengandung 160
karakter, maka dalam satu SMS dapat terisi lebih dari 30 data (Wijaya et al., 2016)
• Pada pemeruman disertai juga penggambaran alur pemeruman dan rintangan alami yang
dihadapi secara visual tidak hanya persamaan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
• American Society for Testing and Materials., 1997, Annual Book of ASTM Srandard. Vol. 04-08, Soil and Rock, ASTM 100 Barr
Harbor Drive, West Conshohocken, PS. 19428.
• Bowles, J.E.,1977, Foundation Analysis and Design, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo, Japan.
• Hardiyatmo, H.C., 2010, Mekanika Tanah I, Edisi IV, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
• Hardiyatmo, H.C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
• Kramadibrata, S., 2002, Perencanaan Pelabuhan, ITB, Bandung
• Look, B.G., 1997, Handbook of Geotechnical Investigation and Design Table, Taylor & Francis Group, London, United Kingdom.
• SNI 1726-2002, 2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional,
Balitbang Departemen PU, Jakarta.
• SNI 2847-2002, 2002, Standar Perencanaan Struktur Beton Untuk Struktur Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional,
Balitbang Departemen PU, Jakarta.
• SNI 2827-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Sondir, Badan Standarisasi Nasional, Balitbang Departemen PU,
Jakarta.
• SNI 4153-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT, Badan Standarisasi Nasional, Balitbang Departemen PU,
Jakarta.
• Triatmodjo, B., Perencanaan Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta.
• Wijaya, A. D., Mudin, Y., & Farhamsa, D. (2016). Rancang Bangun Alat Ukur Gelombang Pasang Surut Jarak Jauh dengan
Memanfaatkan Short Message Services (SMS). G ravitasi, 15(1).
• Hasibuan, R. D., Surbakti, H., & Sitepu, R. (2014). Analisis Pasang Surut Dengan Menggunakan Metode Least Square Dan
Penentuan Periode Ulang Pasang Surut Dengan Metode Gumbel Di Perairan Boom Baru Dan Tanjung Buyut, (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
TERIMA KASIH