Anda di halaman 1dari 13

Fiqih kelahiran

Kelompok 7
Nama anggota :

Lusi nur hidayati


Erik sujatmiko
Annisa milania oktafiani
Vivayatul amani
1. Memperdengarkan Adzan dan Iqamah
pada kedua telinga anak yang baru lahir

Memperdengarkan adzan serta iqamah saat baru lahir


adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW melalui haditsnya :
“Barangsiapa yang melahirkan seorang anak, lalu
mengumandangkan adzan pada telinga kirinya, maka
dia tidak akan dicelakakan oleh Ummu Shibyan.” (HR.
Ibnu Sinni)
2. Men-Tahnik bayi yang baru lahir dengan
kurma
Tahnik adalah suatu proses yang dilakukan dengan
mengunyah kurma sampai hancur, lalu mulut bayi dibuka
dan kurma yang telah dikunyah tadi diletakkan di langit-
langit bayi. Tahinik dapat dilakukan lansung oleh orang tua
si bayi atau para ulama setempat. Tuntunan untuk bertahnik
salah satunya adalah dari hadits riwayat Al – Bukhari yang
berbunyi :
Dari Abi Musa, ia berkata :
“Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada
Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya
Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir
kurma, lalu mendoakannya agar mendapat
barakah, kemudian mengembalikannya
kepadaku..”
Dianjurkan agar yang melakukan tahnik adalah orang yang
memiliki keutamaan, dikenal sebagai orang yang baik dan
berilmu. Dan hendaklah ia mendo’akan kebaikan (barakah)
bagi bayi tersebut.
Berkata Imam Nawawi dalam Syarhu Muslim (14/372) :
“Dalam hadits-hadits ini ada faidah, di antaranya : dianjurkan
mentahnik anak yang baru lahir, dan ini merupakan sunnah
dengan ijma’. Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang
shalih dari kalangan laki-laki atau wanita.
Hikmah tahnik
1. Pengharapan kebaikan bagi si anak dengan keimanan
Kurma adalah buah dari pohon yang disamakan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dengan seorang mukmin dan juga karena manisnya. Lebih-
lebih bila yang mentahnik itu seorang yang memiliki keutamaan, ulama dan
orang shalih, karena ia memasukkan air ludahnya ke dalam kerongkongan bayi.
Tidaklah engkau lihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala mentahnik Abdullah
bin Az-Zubair, dengan barakah air ludah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Abdullah telah
menghimpun keutamaan dan kesempurnaan yang tidak dapat digambarkan. Dia seorang
pembaca Al-Qur’an, orang yang menjaga kemuliaan diri dalam Islam dan terdepan dalam
kebaikan.[4]
Ini adalah ludahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adapun selain beliau maka
tidak boleh bertabarruk dengan air ludahnya.
3. Memberikan nama terbaik untuk anak
Nama adalah do’a serta akan menjadi identitas bagi si anak
hingga ia dewasa kelak. Nama-nama yang dianjurkan adalah nama-
nama malaikat, nama para nabi serta nama-nama lain yang
memiliki kandungan makna yang bagus.
4. Mencukur rambut dan bersedekah seberat potongan
rambut
Sunnah lainnya yang juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah
mencukur rambut serta bersedekah seberat potongan rambut bayi
tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut :

Dari Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya, ia menceritakan :


“Fathimah pernah menimbang rambut hasan, husain, Zainab
dan Ummu Kaltsum lalu mengeluarkan sedekah perak seberat
rambutnya kepada orang-orang miskin.” (HR. Malik )
5. Aqiqah
Secara bahasa aqiqah berarti pemotongan. Aqiqah adalah salah
satu sunnah Rasul yaitu untuk memotong kambing pada hari ke tujuh
dari hari lahirnya anak. Adapun jumlah kambing yang dipotong adalah
dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.
Pelaksanaan akikah disunnahkan pada hari yang ketujuh dari
kelahiran, ini berdasarkan sabda Nabi 'S.A.W, yang artinya:
“Setiap anak itu tergadai dengan hewan akikahnya, disembelih
darinya pada hari ke tujuh, dan dia dicukur, dan diberi nama.” (Hadits
riwayat Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishahihkan oleh At
Tirmidzi)
Lanjutan.................
dan bila tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh, maka bisa
dilaksanakan pada hari ke empat belas, dan bila tidak bisa, maka pada
hari ke dua puluh satu, ini berdasarkan hadis Abdullah Ibnu Buraidah
dari ayahnya dari Nabi S.A.W', dia berkata yang artinya:
“Hewan akikah itu disembelih pada hari ketujuh, keempatbelas, dan
keduapuluhsatu.” (Hadis hasan riwayat Al Baihaqiy)
Namun setelah tiga minggu masih tidak mampu maka kapan saja
pelaksanaannya di kala sudah mampu, karena pelaksanaan pada hari-
hari ke tujuh, ke empat belas dan ke dua puluh satu adalah sifatnya
sunah dan paling utama bukan wajib, dan boleh juga
melaksanakannya sebelum hari ke tujuh[7].
 
Lanjutan ..............
Bayi yang meninggal dunia sebelum hari ketujuh disunnahkan juga
untuk disembelihkan akikahnya, bahkan meskipun bayi yang keguguran
dengan syarat sudah berusia empat bulan di dalam kandungan ibunya.
Akikah adalah syari’at yang ditekan kepada ayah si bayi. Namun bila
seseorang yang belum di sembelihkan hewan akikah oleh orang tuanya
hingga ia besar, maka dia bisa menyembelih akikah dari dirinya sendiri,
Syaikh Shalih Al Fauzan berkata: "...dan bila tidak diakikahi oleh ayahnya
kemudian dia mengakikahi dirinya sendiri maka hal itu tidak apa-apa."
6. Khitan dan tindik telinga
Sunnah lainnya dari Rasulullah SAW adalah mengkhitan
anak laki-laki maupun perempuan dan ini menjadi suatu
kewajiban bagi setiap umat muslim. Sementara tindik telinga
hanya untuk anak perempuan sebagai kepentingan untuk
perhiasan.
 

Anda mungkin juga menyukai