Erik sujatmiko Annisa milania oktafiani Vivayatul amani 1. Memperdengarkan Adzan dan Iqamah pada kedua telinga anak yang baru lahir
Memperdengarkan adzan serta iqamah saat baru lahir
adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW melalui haditsnya : “Barangsiapa yang melahirkan seorang anak, lalu mengumandangkan adzan pada telinga kirinya, maka dia tidak akan dicelakakan oleh Ummu Shibyan.” (HR. Ibnu Sinni) 2. Men-Tahnik bayi yang baru lahir dengan kurma Tahnik adalah suatu proses yang dilakukan dengan mengunyah kurma sampai hancur, lalu mulut bayi dibuka dan kurma yang telah dikunyah tadi diletakkan di langit- langit bayi. Tahinik dapat dilakukan lansung oleh orang tua si bayi atau para ulama setempat. Tuntunan untuk bertahnik salah satunya adalah dari hadits riwayat Al – Bukhari yang berbunyi : Dari Abi Musa, ia berkata : “Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir kurma, lalu mendoakannya agar mendapat barakah, kemudian mengembalikannya kepadaku..” Dianjurkan agar yang melakukan tahnik adalah orang yang memiliki keutamaan, dikenal sebagai orang yang baik dan berilmu. Dan hendaklah ia mendo’akan kebaikan (barakah) bagi bayi tersebut. Berkata Imam Nawawi dalam Syarhu Muslim (14/372) : “Dalam hadits-hadits ini ada faidah, di antaranya : dianjurkan mentahnik anak yang baru lahir, dan ini merupakan sunnah dengan ijma’. Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang shalih dari kalangan laki-laki atau wanita. Hikmah tahnik 1. Pengharapan kebaikan bagi si anak dengan keimanan Kurma adalah buah dari pohon yang disamakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan seorang mukmin dan juga karena manisnya. Lebih- lebih bila yang mentahnik itu seorang yang memiliki keutamaan, ulama dan orang shalih, karena ia memasukkan air ludahnya ke dalam kerongkongan bayi. Tidaklah engkau lihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala mentahnik Abdullah bin Az-Zubair, dengan barakah air ludah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Abdullah telah menghimpun keutamaan dan kesempurnaan yang tidak dapat digambarkan. Dia seorang pembaca Al-Qur’an, orang yang menjaga kemuliaan diri dalam Islam dan terdepan dalam kebaikan.[4] Ini adalah ludahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adapun selain beliau maka tidak boleh bertabarruk dengan air ludahnya. 3. Memberikan nama terbaik untuk anak Nama adalah do’a serta akan menjadi identitas bagi si anak hingga ia dewasa kelak. Nama-nama yang dianjurkan adalah nama- nama malaikat, nama para nabi serta nama-nama lain yang memiliki kandungan makna yang bagus. 4. Mencukur rambut dan bersedekah seberat potongan rambut Sunnah lainnya yang juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah mencukur rambut serta bersedekah seberat potongan rambut bayi tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut :
Dari Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya, ia menceritakan :
“Fathimah pernah menimbang rambut hasan, husain, Zainab dan Ummu Kaltsum lalu mengeluarkan sedekah perak seberat rambutnya kepada orang-orang miskin.” (HR. Malik ) 5. Aqiqah Secara bahasa aqiqah berarti pemotongan. Aqiqah adalah salah satu sunnah Rasul yaitu untuk memotong kambing pada hari ke tujuh dari hari lahirnya anak. Adapun jumlah kambing yang dipotong adalah dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Pelaksanaan akikah disunnahkan pada hari yang ketujuh dari kelahiran, ini berdasarkan sabda Nabi 'S.A.W, yang artinya: “Setiap anak itu tergadai dengan hewan akikahnya, disembelih darinya pada hari ke tujuh, dan dia dicukur, dan diberi nama.” (Hadits riwayat Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi) Lanjutan................. dan bila tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh, maka bisa dilaksanakan pada hari ke empat belas, dan bila tidak bisa, maka pada hari ke dua puluh satu, ini berdasarkan hadis Abdullah Ibnu Buraidah dari ayahnya dari Nabi S.A.W', dia berkata yang artinya: “Hewan akikah itu disembelih pada hari ketujuh, keempatbelas, dan keduapuluhsatu.” (Hadis hasan riwayat Al Baihaqiy) Namun setelah tiga minggu masih tidak mampu maka kapan saja pelaksanaannya di kala sudah mampu, karena pelaksanaan pada hari- hari ke tujuh, ke empat belas dan ke dua puluh satu adalah sifatnya sunah dan paling utama bukan wajib, dan boleh juga melaksanakannya sebelum hari ke tujuh[7].
Lanjutan .............. Bayi yang meninggal dunia sebelum hari ketujuh disunnahkan juga untuk disembelihkan akikahnya, bahkan meskipun bayi yang keguguran dengan syarat sudah berusia empat bulan di dalam kandungan ibunya. Akikah adalah syari’at yang ditekan kepada ayah si bayi. Namun bila seseorang yang belum di sembelihkan hewan akikah oleh orang tuanya hingga ia besar, maka dia bisa menyembelih akikah dari dirinya sendiri, Syaikh Shalih Al Fauzan berkata: "...dan bila tidak diakikahi oleh ayahnya kemudian dia mengakikahi dirinya sendiri maka hal itu tidak apa-apa." 6. Khitan dan tindik telinga Sunnah lainnya dari Rasulullah SAW adalah mengkhitan anak laki-laki maupun perempuan dan ini menjadi suatu kewajiban bagi setiap umat muslim. Sementara tindik telinga hanya untuk anak perempuan sebagai kepentingan untuk perhiasan.