Anda di halaman 1dari 32

STATISTIK TERAPAN

Materi 4

TEKNIK SAMPLING
Definisi
Populasi :
“ Wilayah generalisasi yang terdiri atas;

objek/subJek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.


(SUGIONO, 2004:55)
Sampel :
”sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Sampling
”satu bagian dari proses penelitian
yang mengumpulkan data dari target
penelitian yang terbatas”
Syarat Sampel Yang Baik
 Akurasi atau ketepatan
tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam
sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat
kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat
sampel tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau
kekeliruan adalah populasi.
  Kedua : Presisi.

Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki


tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada
persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi.
Pertimbangan Menentukan Jumlah Sampel

Dikaitkan dengan besarnya sampel, selain


tingkat kesalahan, ada lagi beberapa faktor lain
yang perlu memperoleh pertimbangan yaitu,
(1) Derajat keseragaman,
(2) Rencana analisis,
(3) Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .

(Singarimbun dan Effendy, 1989).


JENIS SAMPEL

Probablility sampling Non probablity sampling

1. Sample random sampling.


1. Sampling sistematis
2. Proportionale staratified
2. Sampling kuota
random sampling
3. Sampling eksidental
3. Disproportionale
4. Purposive sampling
stratified random
5. Sampling jenuh
sampling.
6. Snowball sampling
4. Area (cluster) sampling
(samplin g menurut
daerah
Probability Sampling

Probability
sampling adalah
teknik sampling Sampling acak sederhana
yang
memberikan Sampling Sistematik
peluang yang
sama bagi setiap Sampling Acak
unsur (anggota) Stratifikasi
populasi untuk
dipilih menjadi Sampling Klaster (Cluster
anggota sampel. Sampling)
a) Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Dikatakan sederhana karena cara pengambilan sampel dari
semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian apabila anggota populasi dianggap homogen.

b) Sampling Sistematik
Sampling sistematik biasanya digunakan dalam traffic survey
atau marketing research. Ada beberapa peneliti menganggap
sampling sistematik bukan merupakan sampling acak, padahal
sampling sistematik merupakan sampling acak karena pemilihan
pertama (menggunakan random start) dilakukan secara acak.
Beberapa peneliti menyebut sampling sistematik sebagai Quasi
random sampling atau Pseudo random sampling.
c). Sampling Acak Stratifikasi (Proportionate Stratified
Random Sampling)
Teknik ini digunakan apabila populasi memiliki anggota
atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.

d). Sampling Acak Tak Berstrata (Disproportionate


Stratified Random Sampling)
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
bila populasi berstrata tapi kurang proporsional.
e) Sampling Klaster (Cluster Sampling)
Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan jumlah
sampel jika obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara.
NON PROBABILITY SAMPLING

Nonprobability
sampling adalah
teknik sampling yang Sampling Kuota
memberi peluang Sampling Aksidental
atau kesempatan Judgement Sampling
tidak sama bagi Purposive Sampling
setiap unsur atau
anggota populasi
Sampling Jenuh
untuk dipilih Snowball Sampling
menjadi sampel.
 a. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel secara bebas dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

b. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data.
 c.Judgement Sampling
Cara pengambilan sampel, yang bersedia dipilih
berdasarkan tujuan. Dipilih berdasarkan unit analisis
seorang ahli

d. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
untuk tujuan tertentu saja. Misalnya pada penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih
adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian
saja.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.

f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini
disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan
sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak.
# Menentukan ukuran sampel
Dalam menentukan jumlah sampel
bisa menggunakan cara :
1. Penggunaan tabel Krejcie
Ukuran (>100.000) dan nomogram dari
harry king
sampel
2. Bila < 100.000 maka harus
menggunakan rumus yang
diketahui simpangan bakunya
dan tidak diketahui simpangan
bakunya.
 Jumlah sampel diharapkan
100% mewakili populasi atau
sama dengan populasi itu
sendiri.
 makinbesar jumlah sampel
Ukuran mendekati populasi maka
peluang kesalahan generalisasi
sampel semakin kecil.
 Berapa jumlah sampel
tergantung pada tingkat
ketelitian atau kesalahan yang
dikehendaki selain tergantung
pada dana, tenaga dan waktu
 Sebaiknya ukuran sampel di
antara 30 s/d 500 elemen
 Jika sampel dipecah lagi ke
dalam subsampel
(laki/perempuan, SD?SLTP/SMU,
dsb), jumlah minimum subsampel
Ukuran harus 30
 Pada penelitian multivariate
sampel (termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus
beberapa kali lebih besar (10 kali)
dari jumlah variable yang akan
dianalisis.

Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran


(1992)
”Ada pula yang menuliskan,
untuk penelitian deskriptif,
sampelnya 10% dari populasi,
penelitian korelasional, paling
Ukuran sedikit 30 elemen populasi,
penelitian perbandingan kausal,
sampel 30 elemen per kelompok, dan
untuk penelitian eksperimen 15
elemen per kelompok”

Gay Dan Diehl (1992)


Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992)

 Sebaiknya ukuran sampel di


antara 30 s/d 500 elemen
 Jikasampel dipecah lagi ke dalam
Ukuran subsampel (laki/perempuan, SD?
SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum
sampel subsampel harus 30
 Pada penelitian multivariate
(termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus
beberapa kali lebih besar (10 kali)
dari jumlah variable yang akan
dianalisis.
TEKNIK SAMPLING
DENGAN TABEL
 TABEL MORGAN & KRAJCIEK
 NOMOGRAM HARRY KING
(Jika populasinya tidak lebih dari 2000)
TABEL ISAAC MICHAEL

PENGGUNAAN FORMULA STATISTIK :


1. RUMUS SLOVIN
2. RUMUS YAMANE
3. WIRATNO SURACHMAD
Tabel Morgan & Krecjie
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1200 291


15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
INDEKS TABEL POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN

Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 375

160 113 800 260 20000 377

170 118 850 265 30000 379

180 123 900 269 40000 380

190 127 950 274 50000 381

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Morgan & Krecjie, dalam Uma Sekaran, 2003


 Untuk Populasi 200 : bila yang
dikehendaki kepercayaan 95%
maka kesalahan 5% , Caranya
Tarik Garis Dari 200
(populasi) melalui kesalahn 5%
, maka akan ketemu angka 58
 0.58 x 200 x 1,195 = 19,12
orang
 Untuk Populasi 800 : bila
yang dikehendaki
kepercayaan 90% maka
kesalahan 10% , Caranya
Tarik Garis Dari 800
(populasi) melalui kesalahn
10% , maka akan ketemu
angka 7.5
 0.075
Untuk xHarry
800 King
= 60Menghitung
orang
sampel tidak hanya didasarkan
atas kesalahan 5%, tetapi
bervariasi sampai 15%
 Jumlah Populasi paling tinggi
hanya 2000
Contoh Menentukan ukuran sampel dengan tabel Krecjie dan
Nomogram Harry King

Penelitian terhadap 1000 orang populasi terdiri dari


 Lulusan S1 = 50 SMP = 50
 Sarjana muda = 300 SD = 100 (Populasi Berstrata)
 SMk = 500

Jumlah Populasi = 1000 bila kesalahan 5% maka jumlah Sampelnya


278
Maka Sampelnya juga berstrata, strata menurut tingkat pendidikan,
jadi jumlah sampel nya sbb:

Jadi Jumlah Sampelnya:14+83+139+28+14 = 278


Terdapat berbagai macam Formula untuk menghitung
besarnya sampel, antara lain dua formula berikut :
1. Rumus Slovin

N
n 
1  Ne2
2. Rumus Yamane Formula
N statistik
n 
Nd  1
2

Ket :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
d & e = Tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
Contoh penggunaan rumus
YAMANE
Contoh :
Sebuah penelitian mengenai tanggapan mahasiswa
terhadap tawuran mahasiswa yang dilakukan pada
pts “X” Kota “Y”. Data jumlah mahasiswa tersebut
adalah

Tingkat Jumlah mahasiswa

I 200

II 150

III 150

Total 500
Dengan populasi yang berjumlah 500 Mahasiswa,
dan jika dihitung dengan menggunakan rumus
Yamane, dengan tingkat kesalahan sebesar 5% maka
diperoleh ukuran sampel yang dibutuhkan adalah
sejumlahN:
n 
Nd 2  1
500 Teknik Sampling.
n  Melihat karakteristik populasi
500(0,05) 2  1
500 yang berstrata, maka teknik
n 
500(0,0025 )  1 sampling yang tepat adalah
500 teknik sampling berstrata
n 
1,25  1 (stratified random sampling),
500 sehingga masing-masing kelas
n 
2,25 dapat terwakili secara
n  222,222 proporsional
n  223
Maka ukuran sampel (minimal) yang diperlukan untuk
penelitian tersebut adalah sejumlah 223 siswa, dan
karena populasinya berkelas (berstrata) maka besarnya
sampel untuk masing-masing kelas adalah

200
Tingkat 1  x223  89
500
150
Tingkat 2  x223  67
500
150
Tingkat 3  x223  67
500
Total sampel  223
Rumus SLOVIN
Kita ingin mewawancarai pekerja PT. angin ribut
mengenai kelayakan upah yang mereka terima
selama bekerja di perusahaan tersebut, jumlah
pekerja keseluruhan 130 orang, bila tingkat
kesalahan yang ditetapkan adalah 5% maka
berapa jumlah sampel ideal yang harus dipilih ?

N 130
n n  98,11
1  Ne 2 1  130(0,05) 2
Surakhmad ( 1994 )
berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak
kurang lebih 100, maka pengambilan sampel
sekurang – kurangnya 50% dari populasi.
Apabila ukuran populasi sama dengan atau
lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan
sekurang – kurangnya 15% dari populasi.

Dapat dinyatakan dengan persamaan


matematisnya :
Dalam penelitian ini misalnya jumlah anggota
populasi mahasisiwa STBAJIA 300 orang.
Tentukan jumlah sampel yang diteliti
berdasarkan pendapat Surakhmad ( 1994 ) ?
Jawab :
Sampel = 150 responden
formulasi
1000 – n
S = 15% + -------------- ( 50% - 15% )
1000 - 100
Dimana :
S = Jumlah sampel yang diambil
n = Jumlah anggota populasi
SOAL LATIHAN

Tentukan sampel dari populasi dengan fokus :


1. Karyawan dengan strata usia
2. Sekolah dengan starat kelas
Cara penentuan sampelnya :
A. Kombinasi tabel dengan strata.
B. Kombinasi tabel dengan formulasi
C. Formulasi slovin dan yamane

Anda mungkin juga menyukai