Anda di halaman 1dari 26

DUDUNG HIDAYAT, sh. Mh.

 PENGGUGAT  TERGUGAT
- SURAT KUASA
- SURAT GUGATAN - SURAT KUASA
- PERDAMAIAN - PERDAMAIAN
- REPLIK - EKSEPSI, JAWABAN,
- PEMBUKTIAN REKONVENSI
- KESIMPULAN - DUPLIK
- PUTUSAN - PEMBUKTIAN
- KESIMPULAN
- PUTUSAN
 PROSES PENANGAN PERKARA SEBELUM
GUGATAN DIDAFTARKAN

LBH/KANTOR ADVOKAT

ADVIS

HUKUM HUKUM HUKUM


PIDANA PERDATA TUN
- PERKARA PERJANJIAN KERJA
(ADVOKAT DG KLIEN) KRONOLOGIS
PERKARA ( SURAT PERNYATAAN KLIEN )

SENGKETA
PDT/KONTENTIUS
PERKARA PERDATA (DUA PIHAK)

PERMOHONAN/VOLUNTAIR
(SATU PIHAK)
 Surat Kuasa Umum
 Surat Kuasa Khusus
 Surat Kuasa Istimewa
 Surat Kuasa Perantara (1792
KUHPdt)
Isi Surat Kuasa Khusus

 Identitas Pemberi Kuasa


 Identitas Penerima Kuasa
 Perihal Yang di Kuasakan Secara Khusus
 Hak – hak yang diberikan oleh Pemberi Kuasa
 Hak Substitusi
 Tanda tangan Pemberi Kuasa diatas materai
dan Tanda tangan Penerima Kuasa
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan ibawah ini :
Identitas Lengkap
Menerangkan dengan ini memilih tempat kediaman hukum (Domisisli) dikantor kuasanya terssebut
dibawah ini dan memberi kuasa penuh kepada :
SJAHRIAL RIZAL, Advokat dari Kantor Hukum “ hidayat-sjahrial & Partner” berkantor di Jl. Pangeran
Derajat No. 70 Kota Cirebon.
KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk mengajukan Gugatan Wanprestasi
dan Ganti Rugi terhadap FULAN, 24 Tahun, Pekerjaan Swasta, beralamat di Jalan Aceh No. 190 Bandung
melalui Pengadilan Negeri Bandung.
Untuk itu yang diberi kuasa dikuasakan pula untuk menghadap dan berbicara dengan pejabat –
pejabat baik pemerintahan maupun swasta, menghadap dimuka persidangan, menghadiri setiap
persidangan, membuat, menandatangani, menyerahkan dan menerima Surat Gugatan, Replik, Duplik,
Bukti dan Saksi, menolak Bukti dan Saksi, serta Kesimpulan dan Surat – surat lain yang berhubungan
dengan pemberian Kuasa diatas, mengadakan perdamaian dan menadatangani Aktanya, menandatangani
Kuitansi dan menerima pembayarannya, serta melakukan tindakan hukum lain yang perlu sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kuasa ini diberikan dengan hak Substitusi dan Retensi.

Cirebon, 22 Mei 2008


Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa,

------------------- -------------------
SURAT KUASA SUBSTITUSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Identitas Advokat Penerima Kuasa
Bertindak selaku Kuasa dari …(identitas lengkap Pemberi Kuasa)
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal……dalam Perkara Perdata
Wanprestasi dan ganti rugi yang terdaftar di Pengadilan Negeri ….No.
Perkara …….Tertanggal….

Dengan ini memberi Kuasa substitusi Kepada :


Identitas Advokat Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
Untuk menghadiri Persidangan di Pengadilan Negeri….pada hari
….tanggal….dengan acara Penyerahan Replik dari Penggugat.

Cirebon, Mei 2008


Penerima Kuasa Substitusi Pemberi Kuasa Substitusi

-------------------------------------- -----------------------------------
A. SYARAT-SYARAT GUGATAN
HIR/RBG TIDAK MENGATUR SECARA
TEGAS TTG SYARAT-SYARAT PEMBUATAN
GUGATAN.
DALAM PRAKTEK SYARAT TERSEBUT
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. SYARAT FORMAL
a. Tempat dan tanggal Pembuatan
Surat Gugatan
b. Materai
c. Tanda tangan
2. Syarat Substansial
a. Identitas Para Pihak
- Nama Lengkap
- Umur/tempat dan tanggal lahir
- Pekerjaan, dan
- Alamat atau domicili

Dalam hal Penggugat adalah Badan


Hukum, maka harus secara tegas
siapa yang berhak mewakilinya
menurut Anggaran atau
peraturan yang berlaku
- Surat Gugatan yang diajukan oleh
orang yang tidak berhak tidak dapat diterima
- Gugatan yang tidak lengkap para
pihaknya, artinya masih ada orang –
orang / Badan Hukum lain yg
harus di gugat, tapi tidak
diikutkan, gugatan yg demikian
akan dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard)
b. POSITA ATAU PUNDAMENTUM PETENDI
Dalil-dalil konkret tentang adanya hubungan
hukum yang merupakan dasar serta alasan-
alasan dari tuntutan.

Dalam Praktek Posita mencakup hal – hal sebagai


berikut :
1. Objek perkara
2. Fakta – fakta hukum
3. Kualifikasi perbuatan Tergugat
4. Uraian Kerugian
5. Hubungan Posita dengan Petitum
6. BUNGA ( Yurisprudensi 6% pertahun)

7. Bunga Moratoir /KEUNTUNGAN EKSPEKTASI


( dalam praktek 10% Per tahun ).

8. Dwangsom
Yurisprudensi MA 7 Desember 2006 Reg. No. 307
K/Sip/1976 : Dwangsom akan ditolak apabila
putusan dapat dilaksanakan dengan eksekusi riil.

9. Putusan Serta Merta / Uit voer baar bij voorraad


c. PETITUM/TUNTUTAN POKOK
Petitum adalah Tuntutan yang diminta oleh
Pemohon atau Penggugat agar dikabulkan oleh
Hakim.
SEBUAH PETITUM DAPAT DIBAGI 3 BAGIAN :
1. Tuntutan Primer atau tuntutan Pokok yang
berhubungan langsung dengan pokok perkara.
2. Tuntutan tambahan, bukan tuntutan pokok
tapi masih ada hubungannya dengan pokok
perkara.
3. Tuntutan Subsidair atau Pengganti.
A. Jawaban Tergugat Bisa terdiri dari 3 Jenis:
1. Jawaban tidak langsung pada Pokok
Perkara/Eksepsi:
- Ttg Kompetensi Relatif
- Ttg Kompetensi Absolut
- Nebis In Idem
- Daluarsa
- dan lain sebagainya
2. Jawaban mengenai pokok perkara :
- Bantahan
- Pengakuan/Pembenaran
- Fakta-fakta lain

3. Jawaban berupa Gugatan Balik/


Rekonvensi tidak dibolehkan dal 3 hal :
- Wewenang badan peradilan lain
- Kalau Penggugat di gugat dalam kapasitas
lain
- Eksekusi putusan
B. REPLIEK
C. DUPLIEK
D. PEMBUKTIAN
Pasal 164 HIR : - bukti tertulis
- bukti saksi
- persangkaan
- pengakuan
- sumpah
E. KESIMPULAN
F. PUTUSAN
I. PERUBAHAN GUGATAN
GUGATAN DPT DIRUBAH ASAL BLM ADA JAWABAN DR TERGUGAT,
BILA SUDAH ADA JAWABAN DR TERGUGAT HRS ADA PERSETUJUAN
TERGUGAT.
PERUBAHAN GUGATAN DPT BERUPA:
1. DIUBAH
ARTINYA GUGATAN DIUBAH SECARA KESELURUHAN BAIK POSITA
MAUPUN PETITUMNYA.

2. DIPERBAIKI
ARTINYA TERHADAP HAL-HAL TERTENTU GUGATAN
DIPERBAIKI. Misal : Ada kekurangan kata dalam Kalimat atau
kesalahan Ketik ( tiek fault ).

3. DIKURANGI
ARTINYA ADA BAGIAN2 TERTENTU DR GUGATAN DI KURANGI.
Misal : Gugatan 4 bidang sawah diubah jd 2 bidang.

4. DITAMBAH
ARTINYA BAGIAN POSITA & PETITUM DR GUGATAN ITI DITAMBAHI.
DPT TERJADI DLM HAL DLM POSITA DISEBUTKAN TP DLM PETITUM
TDK DIMINTAKAN ATAU SEBALIKNYA
II. MENCABUT GUGATAN
DPT DILAKUKAN :
- SBLM GUGATAN DIPERIKSA DIPERSIDANGAN
- SBLM TERGUGAT MEMBERIKAN JAWABANNYA
- SESUDAH DIBERIKAN JAWABAN OLEH TERGUGAT

III. Intervensi ialah ikut sertanya pihak ketiga (Intervient) dalam


suatu proses perkara.

Ada 3 macam bentuk Intervensi :


- Voeging : Masuknya pihak ketiga atas kehendaknya sendiri
untuk membantu salah satu pihak menghadapi pihak lawan. Dalam
hal ini pihak ketiga bisa sebagai Penggugat atau
juga bisa sebagai Tergugat.

- Vrijwaring : Pihak ketiga diatarik oleh Tergugat dengan


maksud agar ia menjadi penanggung bagi Tergugat.

- Tussenkomst : Pihak ketiga masuk dalam satu proses perkara yang


sedang berjalan untuk membela kepentingannya sendiri.
Dengan demikian Intervensi disini berhadapan dengan
Penggugat dan Tergugat asal sekaligus.
IV. Kumulasi
Gabungan beberapa gugatan hak atau gabungan
beberapa pihak yang mempunyai akibat hukum
yang sama, dalam satu proses perkara.

Macam-macam kumulasi :
- Kumulasi subyektif : Jika dalam
suatu Surat Gugatan terdapat beberapa
orang Penggugat atau beberapa orang Tergugat.
- Kumulasi obyektif : Jika Penggugat
mengajukan beberapa Gugatan kepada seorang
Tergugat
V. PUTUSAN
 PENGERTIAN PUTUSAN
Produk hakim dari pemeriksaan di persidangan ada
3 macam :
- Putusan
- Penetapan, dan
- Akta Perdamaian
a. Putusan : pernyataan hakim yang
dituangkan dalam bentuk tertulis dan
diucapkan oleh hakim dalam sidang
terbuka untuk umum sebagai hasil
pemeriksaan perkara gugatan/Kontentius
b. Penetapan : Pernyataan hakim yang
dituangkan dalam bentuk tertulis dan
diucapkan oleh hakim dalam sidang
terbuka Untuk umum, sebagai hasil Periksaan
Perkara permohonan/Voluntair.
2. SIFAT PUTUSAN
1. PENGATURAN (CONSTITUTIF)
Putusan yang menetapkan mengenai sesuatu,
seolah-olah membuat suatu kaidah/ketentuan
baru. (misal putusan yg mentapkan batas2 tanah).
2. PERNYATAAN (DECLARATOIR)
Putusan yang memberi pernyataan
mengenai sesuatu.
3. MENGHUKUM (CONDEMNATOIR)
Putusan yang isinya menghukum.
3. JENIS PUTUSAN
1. INTERLOCUTOIR VONIS/PUT. SELA
Adalah putusan yang blm merupakan putusan akhir.
Dapat berupa :
a. PUTUSAN PROVISIONIL
Putusan yg diambil segera mendahului
putusan akhir ttg pokok perkara;
b. PUTUSAN PREPARATOIR
Putusan sela guna mempersiapkan
putusan akhir.
c. PUTUSAN INSIDENTAL
Putusan sela yg diambil secara Insidental.

Putusan sela ini bukan merupakan putusan akhir sehingga


tdk dapat dimintakan Banding secara tersendiri, tetapi hrs di
mohonkan bersama-sama dg permohonan Banding putusan
Akhir
2. PUTUSAN AKHIR
Putusan Akhir dpt berupa :
a. Niet Vankelijke Verklaart : Gugatan
penggugat tidak dapat diterima.
- Gugatan tidak berdasar hukum
- Gugatan tidak patut
- Gugatan itu bertentangan dg
kesusilaan/ketertiban umum
- Gugatannya salah
- Gugatannya kabur
- Gugatan tidak memenuhi persyaratan
- Objek Gugatan tidak jelas
- Subjek Gugatan tidak lengkap. Dll.
b. Tidak berwenang mengadili
c. Gugatan di kabulkan
d. Gugatan di tolak
4. ISI PUTUSAN
A. Syarat Formal
-Suatu putusan dimulai dg
kata-kata “demi keadilan
berdasarkan ketuhanan YME” (bila
tidak batal)
-Setiap putusan harus memuat
tanggal putusan diambil dan
diucapkan di depan pengadilan
-Putusan dibacakan dalam sidang
yang dinyatakan terbuka untuk
umum (bila tidak batal)
B. Syarat Substansial
- Tentang duduknya perkara
- Tentang hukumnya
- Amar putusan

5. CARA PENGAMBILAN PUTUSAN


a. Verstek
b. Contradictoir

6. Saat pelaksanaan putusan


a. Uitvoerbaar bij voorraad
b. Berkekutan hukum tetap

Anda mungkin juga menyukai