Anda di halaman 1dari 10

EUTHANASIA

Anisa nurul fadilah


Andi farhan
Irma apriani
Definisi
Istilah euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu dan thanatos.
Kata eu berarti baik, dan thanatos berarti mati. Maksudnya adalah
mengakhiri hidup dengan cara yang mudah tanpa rasa sakit.
Klasifikasi Euthanasia
Ada beberapa pakar yang membagi euthanasia lebih dari dua, akan
tetapi pembagian itu tetap merujuk pada dua euthanasia aktif dan
euthanasia pasif.
• Euthanasia atas permintaan yang meliputi permintaan pasien sendiri
atau permintaan keluarga
• Euthanasia tidak atas permintaan, jenis ini langsung dilakukan tenaga
medis tanpa ada permintaan atau persetujuan dari pasien ataupun
keluarga.
Ditinjau dari sudut korban, maka euthanasia dibedakan dalam 3 bentuk,
yaitu:
• Euthanasia sukarela (Voluntary Euthanasia),
Euthanasia sukarela merupakan kematian yang diminta seseorang secara
sukarela. Permintaan tersebut biasanya timbul karena korban menderita
penyakit yang menimbulkan nyeri tak tertahankan dan penyakit itu sendiri
tidak dapat disembuhkan. Mereka tidak dapat bunuh diri sehingga meminta
kepada seseorang untuk mengakhiri hidupnya,
• Euthanasia diandaikan (Non Voluntary Euthanasia),
Euthanasia diandaikan merupakan kematian yang tidak diminta secara tegas
oleh korban. Dalam hal ini, korban dianggap atau diandaikan akan memilih
atau meminta mati jika ia dapat menyatakan keinginannya,
• Euthanasia dipaksakan (Involuntary Euthanasia),
Euthanasia dipaksakan merupakan pembunuhan yang dilakukan terhadap
pasien yang dalam kondisi sadar untuk menentukan kemauannya, tetapi
pembunuhan tersebut dilakukan tanpa persetujuannya
Perkembangan Euthanasia
Permasalahan euthanasia bila ditarik pada masa yang sudah lewat bisa
dikatan sudah mulai dikenal sejak dunia kesehatan mengalami kesulitan untuk
menemukan obat yang tepat bagi penderita penyakit untuk menyambung
hidupnya, sementara pada saat itu pasien sudah dalam ambang kematian
atau sekarat dan sudah tidak mampu untuk menahan sakit, maka tidak jarang
pasien mengajukan permohonan kepada pihak rumah sakit untuk tidak
melanjutkan pengobatannya dan dibebaskan dari penderitaan yang
ditanggungnya, atau disisi lain pihak keluarga melihat pasien sudah tidak
sadarkan diri dalam keadaan koma dan tidak tega melihat kondisinya sehingga
meminta kepada dokter untuk menghentikan pengobatan dan mencabut
semua peralatan yang tersambung pada pasien atau bila diperlukan meminta
untuk diberikan obat yang bisa mempercepat kematiannya.
Kode Etik Kedokteran
Euthanasia adalah salah satu masalah yang menyulitkan para dokter. Para
tenaga medis sering dihadapkan dengan pasien yang menderita penyakit berat
dan sulit untuk ditemukan obatnya, bahkan tidak jarang dari pasien yang
meminta untuk menghentikan pengobatan dan ada juga yang tidak mampu
menahan rasa sakit yang diderita sehingga ia meminta dokter untuk
memberikan obat yang mepercepat kematian pasien dengan cara tenang.
Tindakan ini bisa dilaukan atas permintaan pasien atau atas permintaan keluarga
karena kasihan terhadap derita yang ditanggug.
Profesi tidak bisa terlepas dari etika, etika adalah wujud nyata yang terikat
dengan keahlian untuk kemudian dipertanggung jawabkan kepada masyarakat,
begitupun profesi dokter mempunyai aturan dan etika yang mengikat dan harus
dijalankan. Ciri-ciri profesi bisa terwud dalam kode etik dan asosiasinya.
Berikut beberapa terminologi eutanasia:

Berdasarkan hasil seminar aborsi dan eutanasia dari segi medis, hukum
dan psikologis, eutanasia didefinisikan:
• Sengaja melakukan sesuatu untuk mengakhiri hidup pasien;
• Sengaja tidak melakukan apapun untuk memperpanjang hidup
pasien;
• Lakukan secara khusus untuk kepentingan permintaan pasien sendiri
atau tanpa permintaan pasien
Menurut kode etik kedokteran Indonesia, kata
eutanasia digunakan dalam tiga pengertian:
• Pergeseran ke akhirat dengan tenang dan aman tanpa penderitaan,
bagi mukmin atas nama Allah.
• Saat hidup berakhir, meringankan penderitaan orang sakit dengan
memberinya obat penenang.
• Mengakhiri penderitaan dan penderitaan hidup dengan sengaja
melakukannya atas permintaan pasien dan pasiennya keluarga
Dari beberapa kategori tersebut dapat disimpulkan
bahwa unsur-unsur eutanasia adalah sebagai berikut:

• Lakukan sesuatu atau tidak;


• Mengakhiri hidup, mempercepat kematian, atau tidak
memperpanjang hidup pasien;
• Pasien yang menderita penyakit yang keras atau tidak dapat
disembuhkan.
• Atas atau tanpa permintaan pasien atau keluarganya.
• Untuk kepentingan pasien dan keluarganya.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai