0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan19 halaman
SDKI memberikan panduan standar untuk mendiagnosa masalah keperawatan pasien secara akurat. Diagnosis keperawatan meliputi penilaian respon pasien terhadap masalah kesehatan, identifikasi masalah aktual atau potensial, dan penentuan intervensi. Ada tiga jenis diagnosis yaitu aktual, resiko, dan promosi kesehatan yang didasarkan pada gejala dan faktor risiko pasien. Proses diagnosis melibatkan analisis data, kelompokkan gejala, dan identifikasi
SDKI memberikan panduan standar untuk mendiagnosa masalah keperawatan pasien secara akurat. Diagnosis keperawatan meliputi penilaian respon pasien terhadap masalah kesehatan, identifikasi masalah aktual atau potensial, dan penentuan intervensi. Ada tiga jenis diagnosis yaitu aktual, resiko, dan promosi kesehatan yang didasarkan pada gejala dan faktor risiko pasien. Proses diagnosis melibatkan analisis data, kelompokkan gejala, dan identifikasi
SDKI memberikan panduan standar untuk mendiagnosa masalah keperawatan pasien secara akurat. Diagnosis keperawatan meliputi penilaian respon pasien terhadap masalah kesehatan, identifikasi masalah aktual atau potensial, dan penentuan intervensi. Ada tiga jenis diagnosis yaitu aktual, resiko, dan promosi kesehatan yang didasarkan pada gejala dan faktor risiko pasien. Proses diagnosis melibatkan analisis data, kelompokkan gejala, dan identifikasi
suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. TUJUAN Diagnosis keperawatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. KLASIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN JENIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis negatif menunjukan bahwa klien
dalam kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. Diagnosis Positif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan istilah Diagnosis Promosi Kesehatan (ICNP, 2015; Standar Praktik Keperawatan Indonesia – PPNI, 2005). LANJUTAN… 1. Diagnosis Aktual Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan. Tanda atau gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien secara langsung. 2. Diagnosis Resiko Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien beresiko mengalami masalah kesehatan. Dalam penegakan diagnosis ini, tidak akan ditemukan tanda/gejala mayor ataupun minor pada klien, namun klien akan memiliki faktor resiko terkait masalah kesehatan yang mungkin akan dialaminya dikemudian hari. 3. Diagnosis Promosi Kesehatan Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal. KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Masalah (Problem) Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya. 2. Indikator Diagnostik Indikator diagnostik terdiri dari penyebab, tanda/gejala, dan faktor resiko dengan uraian sebagai berikut. a. Penyebab (Etiology) Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiologi ini dapat mencakup 4 kategori, yaitu; Fisiologis, Biologis atau Psikologis, Efek Terapi/Tindakan, Situasional (lingkungan atau personal) Maturasional b. Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom) Tanda merupakan data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan prosedur diagnostik. Sedangkan gejala merupakan data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis atau pengkajian. Tanda/gejala ini dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu: Tanda/Gejala Mayor: Ditemukan sekitar 80% – 100% untuk validasi diagnosis. Tanda/Gejala Minor: Tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan diagnosis. c. Faktor Resiko (Risk Factor) Merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien dalam mengalami masalah kesehatan atau proses kehidupannya. Indikator diagnosis ini akan berbeda-beda pada masing-masing macam jenis diagnosis. Pada diagnosis aktual, indikator diagnostiknya terdiri dari penyebab dan tanda/gejala. Pada diagnosis resiko, tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, melainkan hanya faktor resiko saja. Pada diagnosis promosi kesehatan, hanya memiliki tanda/gejala yang menunjukan kesiapan klien untuk mencapai kondisi yang lebih optimal. PROSES PENEGAKAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Analisis Data Tahap pertama dalam proses penegakan diagnosis keperawatan adalah Analisis data yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ini. a. Bandingkan data dengan nilai normal/rujukan Data-data yang didapatkan dari pengkajian, bandingkan dengan nilai-nilai normal dan identifikasi tanda/gejala yang bermakna, baik tanda/gejala mayor ataupun tanda/gejala minor. b. Kelompokkan data Tanda/gejala yang dianggap bermakna, dikelompokan berdasarkan pola kebutuhan dasar yang meliputi; respirasi, sirkulasi, nutri/cairan, eliminasi, aktivitas/istirahat, neurosensori, reproduksi/seksualitas, nyeri/kenyamanan, integritas ego, pertumbuhan/perkembangan, kebersihan diri, penyuluhan/pembelajaran interaksi sosial, dan keamanan/proteksi. 2. Identifikasi Masalah Setelahdata dianalisis, perawat dan klien bersama- sama mengidentifikasi masalah, mana masalah yang aktual, resiko dan /atau promosi kesehatan DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN SESUAI STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA TERIMA KASIH