GTSL

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

Laporan kasus:

gisi tiruan sebagian lepasan (GTSL) sulit


Pembimbing: drg. Chusnul Chotimah, Sp.Prost
GIGI TIRUAN

 Gigi tiruan sebagian lepasan adalah suatu alat gigi tiruan


yang menggantikan satu atau sebagian dari gigi yang
hilang.

 Gigi tiruan ini mendapat dukungan dari jaringan di


bawahnya dan sebagian gigi asli yang tertinggal sebagai
gigi pegangan, serta dapat dilepaskan oleh pasien.
A. IDENTITAS PASIEN:

 Nama Pasien : S
 Umur : 56 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Alamat : Jl. Tanuragan II no. 01, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo
 No. Rekam Medis : 180607
 
Riwayat gigi sekarang:

Pasien datang ke klinik atas kemauan sendiri untuk dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan. Pasien mengeluhkan gigi geraham rahang

bawah kanan kiri sudah hilang semua sehingga kesulitan untuk mengunyah. Sekarang tidak ada keluhan rasa sakit. Pasien pernah

membersihkan karang gigi, dan beberapa kali mencabutkan giginya tanpa komplikasi. Pasien belum pernah menggunakan gigi tiruan

sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien tidak memiliki alergi obat, makanan, dan cuaca. Pasien tidak sedang menjalani

perawatan dokter atau mengkonsumsi obat dari dokter. Pasien ketika usia 25 tahun pernah dirawat inap di rumah sakit karena

kerusakan saraf.
B. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Profil Wajah Normal


Pasien
Mukosa Normal
Bentuk wajah Oval
Gingiva Normal
Mata Simetris
Lidah Normal
Hidung Simetris

Telinga Simetris Palatum Normal

Bibir Kompeten Kalkulus 31, 41, 42, 43, 44, 16, 17.
Kelenjar limfe Kiri dan kanan lunak tidak
sakit Kehilangan 18, 15, 14, 12, 23, 24, 25, 26, 27, 38, 37, 36,
gigi 35, 32, 46, 47, 48
Sendi TMJ Tidak ada kelainan
Karies 16, 45
Kebiasaan -
buruk
Diagnosis:

RA: Klas II Modifikasi 2


RB: Klas I Modifikasi 1

Rencana Perawatan:

• Mouth Preparation
• Scaling RA dan RB
• Restorasi Komposit 16, 45
Desain GTSL
Rahang atas : Rahang bawah :
Klasifikasi Klasifikasi
Klas II modifikasi 2 Kennedy.
Klas I modifikasi 1 Kennedy.
Jenis dukungan
Jenis dukungan
Dukungan kombinasi.
Jenis retairner Dukungan mukosa (mucous borne).

Direct retairner : Jenis retairner


klamer 3 jari pada gigi 16, klamer Direct retairner. :
setengah jackson pada gigi 13 dan
klamer gillet pada gigi 22 klamer 2 jari modifikasi rest oklusal pada
gigi 34 dan 45.
Indirect retairner :
Indirect retairner :
peninggian plat pada anterior setinggi
cingulum. peninggian plat pada anterior setinggi
Konektor cingulum.
Basis akrilik pada palatal. Konektor
Anasir Basis akrilik pada lingual
Anasir akrilik pada gigi 15, 14, 12, 23, 24,
Anasir
25, 26 dan 27.
Anasir akrilik pada gigi 35, 36, 32, 46,
  dan 47.
 
 
Kunjungan 1

1. Pemeriksaan subjektif 2. Pemeriksaan objektif


(klinis) (klinis)

Melakukan pemeriksaan langsung


Melakukan pemeriksaan langsung
(rongga mulut pasien) untuk
(rongga mulut pasien) untuk memeriksa
memeriksa keluhan pasien dan
keluhan pasien dan masalah lain lain
masalah lain lain yang ada pada
yang ada pada ronga mulut pasien.
ronga mulut pasien.

3. Mouth Preparation
& 4. Pebuatan sendok cetak
Pencetakan anatomis Individual
(klinis) (laboratorium)

 Inform concent
 Mouth preparation
 Penvetakan anatomis RA dan RB
dengan tekhnik mukostatik
Kunjungan 2
1. Mencoba sendok cetak
2. Border moulding (klinis)
individual (klinis)
 Harus mencakup semua semua untuk menentukan batas mukosa
daerah kecuali frenulum, baik bergerak dan tidak bergerak,
rahang atas maupun rahang sehingga didapatkan peripeal seal
bawah. yang baik. Menggunakan bahan
green stick yang dilunakkan dan
 Tidak ada undercut dibentuk diatas individual tray.

2. Membuat cetakan
4. Membuat model kerja
fisiologis (mukostatik)
(laboratorium)
(klinis)
4. Undercut Block-out
(laboratorium)

Block out merupakan tindakan penutupan


daerah undercut dengan menggunakan
bahan gips lunak atau malam merah, pada
daerah yang telah diberi tanda atau garis
lengkung oleh tindakan survey

5. Konstruksi cengkraman
dan membuat baseplate
(Laboratorium)
 Ujung lengan klamer terletak pada daerah
undercut (dibawah garis survey) pada bagian
bukal dan palatal, atau lingual.
 Ujung dari klamer tidak boleh menekan dan
menyentuh gigi sebelah.
 Lengan dari klamer tidak boleh menyentuh
gingiva.
 Ujung dari klamer harus dibulatkan.
Kunjungan 3

1. try-in basis GT
2. Membuat gelangan gigit
(klinis)
(laboratorium)

Menggigit malam setebal 2 lapis yang


berbentuk tapal kuda. Pasien
diminta untuk mendapatkan
hubungan yang tepat antara gigi
geligi RA dan RB sesuai dengan
sentrik oklusi.
Kunjungan 4
klinis
1. try-in gelangan gigit RA
dan RB
Kesejajaran dan Pencatatan Maxillo-Mandibular Relationship
(MMR)

a. Vertikal dimensi saat posisi istirahat (VDR) dengan metode


Willis (PM=HD)
b. Vertikal dimensi oklusi (VDO) = Vertikal dimensi rest posisi
(VDR) - free way space (PM = HD) – (2-4) mm. Dengan
Metode Silverman,
c. Relasi sentrik atau centric relation record adalah suatu relasi
mandibula terhadap maksila pada suatu relasi vertikal yang
ditetapkan pada posisi paling posterior processus
condiloideus pada fossa glenoidal. Menggunakan Metode
Shanahan
2 pemasangan pada
articulator
laboratorium

Pemasangan RA terlebih dahulu:

• Garis tengah rahang dan model rahang atas


berhimpit dengan garis tengah dari mounting
table
• Tepi luar anterior dari gigi anterior rahang
atas bersinggungan dengan garis incisal edge
dari mounting table
• Ujung jarum horizontal incisal guide pin
menyentuh tepi luar dari gigi anterior model
rahang atas dan tepat di garis tengah rahang.
• bite rim rahang bawah difiksasi dengan gips plaster yaitu
dengan cara:
• Upper member dibuka ke atas dan adonan gips plaster
diletakkan di atas model kerja rahang atas
• Lalu upper member ditutup dan kelebihan gips diratakan dan
tunggu hingga kering
• Mounting table dilepas kemudan bite rim oklusal rahang bawah
diletakkan pada bite rim oklusal rahang atas sesuai dengan
oklusinya.
• Lalu lower member dibuka ke atas dan gips dituangkan di atas
model kerja rahang bawah. Lower member ditutup hingga
menekan gips.
• Gips yang berlebih dirapikan dan ditunggu hingga kering.
3. Penyususnan Gigi
anasir
ukuran, bentuk, tekstur permukaan,
warna, dan bahan dari elemen
Kunjungan 5

1. try-in GT dan selektif


grinding

Tujuan selective grinding:


Perhatikan:
 Retensi • mendapatkan penyesuaian
oklusi dan artikulasi yang
 Stabilitasi seimbang dalam rongga mulut.
• Pengasahan pada gigi tidak
 Oklusi
boleh mengurangi tinggi cusp
 Estetis gigi, dan disesuaikan kontak
dari gigi antagonis asli ataupun
 Fonetik anasir gigi tiruan
Kunjungan 6

1. Insersi

a. Cara pemakaian GT
b. memakai GT terus menerus selama beberapa waktu (2x24 jam) agar
Perhatikan:
terbiasa
 Retensi c. Cara pemeliharaan: meliputi kebersihan GT dan RM
 Stabilitasi d. Kontrol secara rutin untuk mengecek kesehatan jaringan
e. GT sebaiknya tidak dipakai pada malam hari
 Oklusi f. GT sebaiknya dibersihkan dan disimpan di dalam air
 Estetis g. Kontrol, jika timbul rasa sakit setelah pemasangan, pasien harap
segera kontrol, sebaiknya pasien diminta untuk memakai gigi tiruan
 Fonetik pada hari janji temu dengan dokter gigi untuk mengetahui jaringan
mulut yang sakit akibat gigi tiruan.
h. Jika tidak ada keluhan, kontrol 1 minggu setelahnya
Kunjungan 6
1. Kontrol

Pemeriksaan
a. subjektif: keluhan pasien

b. Objektif: lesi, peradangan


jaringan, mencatat keadaan gigi
abutment dan jaringan
pendukungnya, serta mengamati
keadaan gigi tiruan, posisi
cengkeram, retensi, stabilisasi,
dan oklusi gigi tiruan.
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai