Anda di halaman 1dari 9

Teknik Analisis

Teknik analisis adalah suatu teknik mengajar


yang berusaha menguraikan atau memisahkan
suatu konsep ke dalam penjelasan langkah demi
langkah.
Contoh, misalkan kita ingin mengajakan berapa hasil kali 5 x
37. Kita dapat melakukannya dengan langkah sebagai
berikut :

5 x 37 = 5 x (30 x 7)
= (5 x 30) + (5 x 7)
= ( 5 x (3 x 10) + (5 x 7)
= (( 3 x 5) x 10 ) + 35
= (15 x 10) + 35
= 150 + 35
= 185
Beberapa karakteristik teknik mengajar analisis adalah :

1. Kurang menarik minat siswa


2. Suatu teknik yang paling baik untuk menyajikan pemahaman
tentang “mengapa” dari suatu konsep.
3. Menuntut prasyarat keterampilan penguasaan yang luas dari
siswa.
4. Memungkinkan beberapa siswa melupakan ketepatan langkah
demi langkah secara rinci dalam teknik ini dan mungkin gagal
memperoleh konsep secara menyeluruh.
5. Teknik yang paling abstrak dalam mengajarkan konsep kepada
siswa, tetapi kadang-kadang merupakan pilihan yang sangat
efisien dan logis untuk mengembangkan suatu konsep.
6. Teknik analisis umumnya digunakan dalam mengenalkan konsep.
Perhatikan contoh berikut sebagai salah satau wujud penggunaan teknik
analisis dalam menyajikan konsep matematika.
Misalkan kita ingin menyajikan konsep satuan kali puluhan sama dengan puluhan.

Keterampilan prasyarat siswa :


1. Mengetahui nama faktor puluhan suatu bilangan kelipatan sepuluh.
2. Mengetahui sifat asosiatif perkalian.
3. Menguasai fakta perkalian.

Contoh dialog guru dan siswa dalam teknik analisis untuk 4 x 30 :


Analisis Dialog
4 x 30 Apakah nama faktor puluhan untuk 30 ?
4 x (3 x 10) apakah hasilnya berbeda jika dua dari tiga faktor tersebut kita pilih untuk
dikalikan terlebih dahulu?
( 4 x 3 ) x 10 Berapa hasil kali 4 dan 3?
Jawab : 12
12 X 10 Perhatikan bahwa 4 kali 3 puluhan menghasilkan 12 puluhan.
Apakah nama lain untuk 12 puluhan ?
120 Jawab : 120
Pada contoh di atas, teknik analisis digunakan sedemikian hingga siswa akan
mengetahui bahwa mengalikan satuan dan puluhan menghasilkan suatu
puluhan sebagai hasil kalinya. Dengan teknik analisis, siswa tidak diajarkan
tentang “bagaimana” menghasilkan satuan kali puluhan, tetapi siswa
diajarkan tentang “mengapa” mengalikan satuan kali puluhan menghasilkan
puluhan.
Teknik Permainan / Simulasi

Permainan merupakan sembarang alat atau aktivitas yang mempunyai


satu atau lebih pemenang dan melibatkan unsur keterampilan maupun
keberuntungan. Sedang simulasi merupakan sembarang alat atau aktivitas
yang menggunakan aspek terpilih tentang situasi kehidupan nyata. Baik
permainan ataupun simulasi sering menuntut keterampilan prasyarat dari
peserta dan oleh sebab itu keduanya digunakan pada tahap pembelajaran
akhir.

Walaupun demikian, ada beberapa permainan dan simulasi yang dapat


digunakan pada tahap pembelajaran pengantar, karena keduanya
mengembangkan keterampilan sebagaihasil kegiatan.
Beberapa karakteristik teknik permainan/ simulasi adalah :
1. Teknik ini meningkatkan minat tinggi
2. Teknik ini mungkin menghabiskan waktu yang lebih banyak
daripada teknik lain, tetapi mungkin menghasilkan
pemahaman lebih dalam tentang suatu konsep atau
penguasaan yang lebih baik tentang suatu keterampilan.
3. Teknik ini menimbulkan kegaduhan yang tinggi.
Contoh permainan adalah sebagai berikut :

Pada permainan “KIM”, guru meminta siswa untuk menjawab


pertanyaan yang diajukan misal 3 + 4 ada berapa? Siswa
memberi tanda pada angka di papan KIM sesuai jawaban. Siswa
yang sudah memberi tanda secara lengkap pada sebuah lajur
atau sebuah baris dinyatakan menang.

Pernyataan yang diajukan guru dapat berupa


penjumlahan,pengurangan, perkalian, atau pembagian
bilangan.
Contoh simulasi adalah sebagai berikut :
a.2 x 2 = 4guru meminta siswa untuk memperhatikan fakta bahwa sebuah
b.1 x 3 = 3faktor pada kesamaan b adalah 1 kurang dari dan sebuah
faktor adalah 1 lebih dari faktor pada kesamaan a. Guru

c.3 x 3 = 9meminta siswa untuk membandingkan hasil kali pada kesamaan


d.2 x 4 = 8a dan b. Guru bertanya apakah ada siswa yang telah menemukan suatu
pola atau tidak.
a. 4 x 4 = 16
b. 3 x 5 = 15

Jika seorang siswa mengacungkan tangan, maka guru berkata : Baiklah, sekarang
jika 20 x 20 = 400, maka berapakah 19 x 21 ? Jika siswa tersebut dapat menjawab,
maka guru tersebut akan yakin bahwa siswa tadi telah menemukan polanya.

Anda mungkin juga menyukai