Anda di halaman 1dari 24

Assalamua’alaikum wr.

wb

Gagal Ginjal Akut (GGA)

Kelompok:6

1. Anisa Husna Riska


2. Bagas Trio Ermansyah
3. Suci Aulia
4. Syarifatul Munawaroh
Definisi
Gagal ginjal akut ( GGA ) adalah suatu keadaan
fisiologik dan klinik yang ditandai dengan
pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate
(GFR) dan perubahan kemampuan fungsional
ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang
cukup untuk keseimbangan dalam tubuh. Atau
sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau
patologik pada ginjal yang ditandai dengan
penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta
terjadinya azotemia. (Davidson 1984).
ANATOMI

Ginjal berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-
3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa.
Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang
berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Unit nephron
dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai
saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/
kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin
yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per
hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut
Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter,kandung
kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.
FISIOLOGI

Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah


yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya
memang pada dasarnya adalah
”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke
ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah
tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120
ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini
diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari
ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.
 
ETIOLOGI

Tiga kategori utama kondisi penyebab GGA adalah :


A. Pra Renal
1. Dimana aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju
filtrasi glomerulus.
2. Penurunan volume vaskuler
3. Kehilangan darah/plasma : perdarahan luka baker
4. Kehilangan cairan ekstraselluer : muntah,diare
5. Kenaikan kapasitas kapiler : Sepsis, Blokade ganglion, Reaksi
anafilaksis
6. Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung : Renjatan
kardiogenik,Payah jantung kongestif, Dysritmia, Emboli paru,
Infark jantung.
B. Intra Renal
1. Akibat dari kerusakan struktur glomerulus atau tubulus
distal.
2. Kondisi seperti terbakar,udema akibat benturan dan
infeksi dan agen nefrotik dapat menyebabkan nekrosi
tubulus akut (ATN)
3. Berhentinya fungsi renal.
4. Reaksi transfusi yang parah juga gagal intra
renal.hemoglobin dilepaskan melalui mekanisme
hemolisis melewati membran glomerulus dan
terkonsentrasi ditubulus distal menjadi faktor
terbentuknya hemoglobin.
5. Faktor penyebab adalah : pemakaian obat-obat anti
inflamasi, non steroid terutama pada pasien lansia.
C. Pasca Renal
1. Obstruksi dibagian distal ginjal
2. Tekanan ditubulus distal menurun, akhirnya laju
filtrasi glomerulus meningkat
MANIFESTASI KLINIK

• Haluaran urine sedikit, Mengandung darah


• Peningkatan BUN dan kreatinin
• Anemia
• Hiperkalemia
• Asidosis metabolic
• Udema
• Anoreksia,nause,vomitus
• Turgor kulit jelek, gatal-gatal pada kulit.
 
PATOFISIOLOGI

Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan


pengurangan aliran darah renal dan gangguan fungsi
ginjal : hipovelemia, hipotensi, penurunan curah
jantung dan gagal jantung kongestif, obstruksi ginjal
atau traktus urinarius bawah akibat tumor, bekuan
darah atau ginjal, obstruksi vena atau arteri bilateral
ginjal. Jika kondisi itu ditangani dan diperbaiki
sebelum ginjal rusak secara permanen, peningkatan
BUN, oliguria dan tanda-tanda lain yang berhubungan
dengan gagal ginjal akut dapat ditangani.
TES DIAGNOSTIK

– Urine : Volume, Warna, Sedimen, Berat jenis, Kreatinin,


Protein.
– Darah : BUN/kreatinin, Hitung darah lengkap, Sel darah
merah, Natrium serum, Kalium, Magnesium fosfat,
Protein, Osmolaritas serum.
– KUB Foto : Menunjukkan ukuran ginjal/ureter/kandung
kemih dan adanya obstruksi .
– Pielografi retrograd : Menunjukkan abnormalitas pelvis
ginjal dan ureter.
– Arteriogram ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan
mengidentifikasi ekstraskular, massa.
– Sistouretrogram berkemih : Menunjukkan ukuran
kandung kemih,refluks ureter,retensi
– Ultrasono ginjal : Menunjukkan ukuran kandung kemih,
dan adanya massa, kista, obstruksi pada saluran
perkemihan bagian atas.
– Biopsi ginjal : Mungkin dilakukan secara endoskopi
untuk menetukan sel jaringan untuk diagnosis histologis
– Endoskopi ginjal nefroskopi : Dilakukan untuk
menemukan pelvis ginjal ; keluar batu, hematuria dan
pengangkatan tumor selektif
– EKG : Mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa, aritmia,
hipertrofi ventrikel dan tanda-tanda perikarditis.
 Penatalaksanaan
1. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi
gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia,
2. Penanganan hiperkalemia
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan
masalah utama pada gagal ginjal akut ; hiperkalemia
merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada
gangguan ini.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan
pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena
sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang,
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Biodata
• Nama : Ny M
• Umur : 45 tahun
• Jenis kelamin: perempuan
• Suku/bangsa: minang
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pasien dengan diagnose gagal ginjal akut sering terasa sesak, mual, muntah
2. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya pasien mengeluh badan terasa lemah, kencing terasa sesak, mual dan
muntah dan penambahan BB, nyeri tekan pada abdomen, anoreksia dan lemah
3. Riwayat penyakit dahulu
Menanyakan pasien apakah pernah merasakan penyakit gagal ginjal akut sebelumnya
4. Riwayat penyakit keluarga
Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga pasien pernah mengalami penyakit
yang sama dengan penaykit yang dialami pasien
Pola kebiasaan sehari-hari
• Pola nutrisi
Biasanya pasien tidak mampu makan karena pasien mual dan muntah,
pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok makan dari porsi yang
disediakan dan pasien minum 2 gelas/hari
• Pola istirahat
Biasanya pasien tidak dapat tidur dengan tenang dan hanya tidur 4-5
jam/hari
• Pola eliminasi
Biasanya BAB 2 hari satu kali dengan konsistensi padat dan untuk BAK
dengan urine warna kuning pekat agak kental
• Pola aktifitas
Biasanya aktivitas pasien dibantu keluarga karena pasien lemah
• Personal hygiene
Biasanya personal hygiene pasien dibantu keluarga karena kondisi tubuh
pasien lemah
Pemeriksaan fisik

• Inspeksi
1. edema pada kedua tungkai
2. pasien terlihat lemah terbaring ditempat tidur
• palpasi
1. nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
• perkusi
1. perut kembung
• auskultasi
1. peristaltic usus terdengar sedikit lemah
pemeriksaan head to toe
A. kepala
• kesimetrisan
• edema periorbital
• bentuk kepala : makrosefali, anecapali, encefalokel
• caput succeodenum
• cephalhematom
• distribusi rambut dan warna
B. mata
• kesimetrisan
• apakah ada kelainan atau infeksi
• reflex cahaya
• kemampuan akomodasi cahaya
C. hidung
• kesimetrisan
• cuping hidung masih keras
• passase udara (gunakan kapas)
D. mulut
• kesimetrisan
• pengeluaran saliva
• adanya labioschisi
E. telinga
• inspeksi struktur telinga luar
• bentuk : simetris atas bawah/tidak
• cairan : ada cairan yang keluar dari telinga/tidak
F. leher
• lipatan pada leher (garis) ada pembengkakan/tidak
• benjolan ada/tidak
G. dada
• bentuk simetris/tidak
• putting : timbul/tidak
• bunyi nafas : teratur/tidak
• takikardi, edema pulmonal, terdengar suara nafas tambahan
• bunyi jantung : normal/tidak, lemah/kuat
H. abdomen
• terdapat distensi abdomen
• inspeksi ukuran abdomen dan palpasi kontur
abdomen
• hepar dapat teraba 2-3 cm dibawah arcus costae
• auskultasi bising usus
I. ekstremitas
• jumlah jari > 5 (polidakti), jari bersatu (sidaktili)
• kuku clubbing finger <180 derajat (gangguan
pernafasan)
J. genetalia
• simetris atau tidak
diagnose

1. kelebihan volume cairan berhubungan dengan


kerusakan fungsi ginjal
2. intoleransi aktifitas berhubungan dengan
anemi dan nyeri
3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
Intervensi keperawatan
Diagnose Noc Nic
kelebihan volume cairan Keseimbangan elektrolit Management cairan

Kriteria hasil : 1. tentukan jumlah dan jenis intake/ asupan


1. pengeluaran urin normal (600-1200cc/24 cairan serta kebiasaan eliminasi
jam) 2. periksa turgor kulit

2. tidak adanya edema pada kaki 3. monitor berat badan


3. natrium serum dalam rentang normal 4. monitor asupan dan pengeluaran
(220mEq/L/24 jam)
5. berikan cairan dengan tepat

6. batasi dan alokasi asupan cairan

intoleransi aktifitas Setelah dilakukannya tindakan 1. kaji tingkat kemampuan pasien untuk
keperawatan selama 2x24 jam berpindah
didapatkan dengan kriteria hasil :
2. kaji respon emosi,social, dan spiritual
  terhadap aktivitas

1. menunjukan toleransi aktivitas 3. evaluasi motivasi dan keinginan pasien

2. menoleransi aktivitas yang biasa untuk meningkatkan aktivitas

dilakukan  

3. mendemonstrasikan penghematan energi


   
ketidakseimbangan Setelah dilakukannya 1. Tentukan kemampuan
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan pasien untuk memenuhi
kebutuhan tubuh selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi
didapatkan dengan 2. Pantau nilai laboratorium
kriteria hasil :
3. Pantau kandungan nutrisi
  dan kalori pada catatan
1. mempertahankan berat asupan
badan
2. mempertahankan massa
tubuh dan berat badan
dalam batas normal
3. melaporkan tingkat energy
yang adekuat
implementasi
n Diagnose keperwatan Hari/tangga Pukul Tindakan
o l

1 Kelebihan volume cairan Senin, 12 08.30- 1. menentukan jumlah dan


1 berhubungan dengan Oktober 11.30 jenis intake/ asupan
. kerusakan fungsi ginjal 2020 wib cairan serta kebiasaan
eliminasi

2. memeriksa turgor kulit

3. memonitor berat badan

4. memonitor asupan dan


pengeluaran

5. memberikan cairan
dengan tepat batasi dan
alokasi asupan cairan
2 Intoleransi aktivitas Selasa, 13 08.30- 1. mengkaji tingkat
berhubungan dengan anemi Oktober 11.30 kemampuan pasien
. dan nyeri 2020 wib untuk berpindah

2. mengkaji respon
emosi,social, dan
spiritual terhadap
aktivitas

3. mengevaluasi motivasi
dan keinginan pasien
untuk meningkatkan
aktivitas

3 Ketidakseimbangan nutrisi Ketidakseim Rabu, 14 08.30- 1. menentukan kemampuan


kurang dari kebutuhan tubuh bangan Oktober 11.30 pasien untuk memenuhi
. berhubungan dengan mual nutrisi 2020 wib kebutuhan nutrisi
muntah kurang dari 2. memantau nilai
kebutuhan laboratorium
tubuh
3. memantau kandungan
berhubungan
nutrisi dan kalori pada
dengan mual
catatan asupan
muntah
Evaluasi
1. Kelebihan volume cairan berhubungan Senin, 12 Oktober 2020 S: klien mengatakan
dengan kerusakan fungsi ginjal kakinya bengkak dank
 
lien mengatakan BAK
  sedikit dan jarang,
sehari BAK hanya 50cc
 
sehari dan tidak setiap
  hari

  O: klien tampak letih,

  mukosa kering. TD:


120/80 mmHg, N:
  80x/menit, Rr:
  20x/menit, S: 36,2 ℃,
intake: 1800cc, output:
 
50cc, BB sebelum Hd:
  68 kg. BB sesudah Hd:
66 kg, edema pada kaki
 
kanan dan kiri, piting
  edema pada
pergelangan kaki
 
derajat 3 adanya suara
  nafas tambahan ronchi
di ics 2 dan 3.
 
A: masalah belum
 
teratasi
 
P: intervensi
  dilanjutkan

   

  S: klien mengatakan

  dari hari rabu kemaren


belum BAK sama sekali
 

Anda mungkin juga menyukai