PASIEN HIV
Disusun Oleh
Cucum Suminar, S.Kep.Ners
EPIDEMIOLOGI DI INDONESIA
KECENDERUNGAN HIV/AIDS
HIV/AIDS kali pertama ditemukan di Indonesia terdapat
di provinsi Bali pada tahun 1987. Hingga saat ini sudah
menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi di
Indonesia (Kemenkes, 2014)
Pada tahun 2016, Indonesia memiliki 48.000 kasus
infeksi HIV baru dan 38.000 kematian terkait AIDS.
Pada tahun 2016, terdapat 620.000 orang yang hidup
dengan HIV, 13% di antaranya mendapatkan terapi ARV
LANJUTAN……..
Di antara ibu hamil yang hidup dengan HIV, 14%
mendapatkan pengobatan atau profilaksis untuk
mencegah penularan HIV pada anak-anak mereka.
Diperkirakan 3200 anak-anak baru terinfeksi HIV karena
penularan dari ibu-ke-bayi.
Sejak 2010, infeksi HIV baru telah meningkat sebesar
68% dan kematian terkait AIDS telah menurun sebesar
22%.
(UNAIDS, 2017)
LANJUTAN…….
Apabila HIV utuh telah matang, maka virus tersebut dapat keluar
dari sel inang (melalui pertunasan sehingga membentuk selubung)
dan menginfeksi sel berikutnya
PENULARAN DAN PERILAKU BERESIKO
Populasi kunci yang paling terkena dampak HIV di
Indonesia adalah:
• Pekerja seks, dengan prevalensi HIV 5,3%.
• Pria gay dan pria lain yang berhubungan seks dengan
pria, dengan prevalensi HIV 25,8%.
• Orang yang menyuntikkan narkoba, dengan prevalensi
HIV 28,76%.
• Transgender, dengan prevalensi HIV 24,8%.
• Tahanan, dengan prevalensi HIV 2,6%
PENULARAN
HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran
darah, serta kontak membran mukosa atau jaringan yang
terluka dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari
penderita HIV darah, semen, sekresi vagina, dan ASI
Penularan hubungan seksual, dari ibu ke anak
(perinatal), penggunaan obat-obatan intravena, transfusi
dan transplantasi, paparan pekerjaan
GAMBARAN PENYAKIT
Tahap Lama gejala Manifestasi Klinis
Periode Jendela 4 mgg – 6 bulan Tidak ada gejala
setelah infeksi
Infeksi HIV Primer Akut 1-2 mgg Gejala flu likes illness
Infeksi Asimtomatik 1-15 mgg atau lebih Tidak ada gejala
dari 1 tahun
Supresi Imun Lebih dari 3 tahun Demam, keringat malam hari, HB
Simtomatik menurun, diare, Neuropati, lemah,
rash, limfadenopati, lesi mulut
AIDS 1-5 tahun Infeksi oportunis berat dan
tumorpada berbagai sistem tubuh
dan manifestasi neurologist
STADIUM KLINIS HIV AIDS (WHO)
Stadium Gambaran Klinis
I Asimtomatik • Limfadenopati generalisata yang persisten
Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan (tidak respon dengan terapi
standart
• Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (> 14 hari)
• Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (intermiten atau kontinu > 1
bulan
• Kandidosis oral persisten
• Oral hairy leukoplakia
• Periodontis / ginggivitis ulseratif nekrotikans akut
• TB kelenjar, TB Paru
• Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
• Pneumonitis interstitial limfoid simtomatik
• Penyakit paru kronik yang berhubungan HIV (bronkietasis)
• Anemia yang tidak dapat dijelaskan < 8 g/dl, neutropenia (< 500/mm3)
atau trombositopenia (< 50.000 /mm3)
IV Malnutrisi, wasting dan stunting berat yang tidak dapat dijelaskan dan tidak
berespon terhadap terapi standar • Pneumonia pneumocystis
lanjutan
Infeksi bakterial berat yang berulang (empiema, infeksi tulang sendi, meningitis,
kecuali pneumonia) • Infeksi herpes simplek kronik (orolabial/kutaenus > 1 bulan
atau viseralis dilokasi manapun)
• TB ekstrapulmonar
• Sakroma kaposi
• Kandidiasis esofagus (trakea, bronkus, paru) • Toksoplasmosis SSP
• Ensefalopati HIV
• Infeksi sitomegalovirus (CMV), retinitis atau infeksi CMV pada organ lain, dengan
onset umur > 1 bulan
• Kriptokokokis ekstrapulmonar termasuk meningitis • Mikosis endemik disseminata
(histoplasmosis, coccidiomykosis)
• Kriptosporidiosis kronik dengan diare
• Isosporiosis kronik
• Infeksi mikobakteria non tuberkulosis diseminata
• Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan denngan HIV simtomatik
• Limfoma sel B non Hodgkin atau limfoma serebral
• Progresif multifocal leukoencephalopathy
PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan umum
• Istirahat,
Penatalaksaan khusus
• Pemberian antiretroviral therapy (ART) kombinasi, terapi
infeksi sekunder sesuai jenis infeksi yang ditemukan, terapi
malignasi.
PENATALAKSANAAN KHUSUS UNTUK
PASANGAN (BILA TIDAK HAMIL)
Untuk pasangan HIV+ pada keduanya, menginginkan
kehamilan,diberikan konseling mengenai HIV
Pasangan wanita HIV+ dan Pria HIV-, disarankan
inseminasi buatan. Hubungan menggunakan kondom.
Pasangan pria HIV+ dan wanita HIV-
– Kontinensi usus
– Eliminasi usus
NIC
– Manajemen diare
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
NOC
– Pain control
– Pain level
NIC
– Pain management
Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik kurang
NOC
– Tingkat kelelahan
NIC
– Manajemen energi
Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
NOC
– Keparahan infeksi
NIC
– Perlindungan infeksi
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
imunodefisiensi
NOC
– Pengecekan kulit
– Perawatan luka
– Perlindungan infeksi
TUGAS TERSTRUKTUR
Tujuan Tugas
– Mampu memahami intervensi keperawatan pada pasien
HIV/AIDS dari sebuah artikel keperawatan
Uraian Tugas
– Objek Garapan
• Mencari artikel dan menulis resume singkat dari artikel tersebut
• Membuat resume singkat dalam 5 halaman
– Aspek yang diperhatikan
• Bahasa Inggris, Resume singkat, Tulis referensi, Tidak
Plagiarism, DIKUMPULKAN TANGGAL
– Metode
• Tugas individu
TERIMA KASIH