Anda di halaman 1dari 23

Teknologi Sediaan

Steril

PENDAHULUAN
 AYU NUR TALLIDA (03422119055) 

SUKMA SULISTIYOWATI (03422119290)

REGULER 2 19-G
AGENDA
1 Pengertian Steril

2 Contoh Sediaan Steril

3 Tujuan Dibuatnya Sediaan


Steril
4 Sejarah

5 Syarat-syarat Obat Suntik

Rute Pemberian Obat Suntik


6
7 Kelebihan & Kekurangan
Sediaan Obat Suntik
PENGERTIAN STERIL
Pengertian Steril
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas
dari mikroba hidup, baik yang patogen
(menimbulkan penyakit) maupun apatogen /
non patogen (tidak menimbulkan penyakit),
baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang
biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan s
tatis, tidak dapat berkembang biak, tetapi
melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat)
CONTOH SEDIAAN
STERIL
Contoh Sediaan Steril
SALEP MATA

SEDIAAN MATA
TETES MATA

INFUS
SEDIAAN
(PARENTAL)
AMPUL

VIAL

SEDIAAN HIDUNG

TETES HIDUNG
SEDIAAN MATA

SEDIAAN
(PARENTAL)

SEDIAAN TETES
HIDUNG
TUJUAN DIBUATNYA SEDI
AAN STERIL
TUJUAN DIBUATNYA SEDIAAN STERIL
Tujuan obat dibuat steril (seperti injeksi) karena berhubungan langsung
dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh lain dimana pertahanan
1 terhadap zat asing tidak selengkapyang berada di saluran cerna /
gastrointestinal, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir/
menawarkan racun(detoksikasi=detoksifikasi).

Diharapkan dengan steril dapat dihindari adanya infeksi sekunder. Dalam


2 hal ini tidak berlaku relatif steril atau setengah steril, hanya ada dua
pilihan steril atau tidak steril.

Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik/injeksi, tablet


3 implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata seperti tetes mata /
guttae ophth, cuci mata/collyrium dan salep mata/oculenta.
SEJARAH
SEJARAH
Menurut Fardiaz, 1992
Menurut Turco 1979
Steril adalah suatu kondisi absolute Sterilisasi adalah suatu proses untuk
dan harus tidak pernah digunakan membuat ruang / benda menjadi steril
atau dianggap secara relatif atau suatu proses untuk membunuh
sebagai bahan atau hampir steril. semua jasad renik yang ada, sehingga
jika ditumbuhkan di dalam suatu medium
tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat
Menurut Ansel 1989 membunuh jasad renik yang paling
Sterilisasi adalah suatu proses tahan panas yaitu spora bakteri
yang dilakukan terhadap sediaan
farmasetik berarti penghancuran
sempurna seluruh mikroorganisme
dan sporanya atau penghilangan Menurut Jenkins 1969
mikroorganisme dari sediaan. Sterilisasi adalah suatu proses
membunuh atau menghilangkan
bakteri dan mikroorganisme lain.
Sejarah Penemuan autoclave mesin sterilisasi
Autoclave pertama kali di temukan oleh Denis Papin pada tahun 1679. Denis Papin lahir pada tahun 22 Agustus 1647
adalah seorang ahli fisika matematikawan dan penemu dari Perancis, yang terkenal karena penemuan perintis steam
digester (1679), pelopor dari Autoclave, dan mesin uap.
Perkembangan dan penjualan
mesin wap sterilisasi pertama
(autoclave) 1954

pada masa dulu dan sekarang, perkembangan


di bidang rumah sakit merupakan faktor
dalam bidang praktek pribadi dan pergigian
juga. Pilihan untuk sterilisasikan instrumen
dan bahan operasi dengan suhu rendah
didapati sesuai untuk bahan yang digunakan
dengan mesin sterilisasi uap (autoclave)
merangsangkan minat bidang pribadi juga.
Pendiri perusahaan Alfred Gebauer dan
Kurt Thiede mengakui ini sebelumnya dan
menggunakan teknologi autoclave besar
rumah sakit pada autoclave kecil juga.
Dengan jenis R, mereka mereka autoclave
kecil pertama dengan ventilasi automatis dan
mendaftar hak reka pertama autoclavenya.
SYARAT-SYARAT O
BAT SUNTIK
SYARAT-SYARAT OBAT SUNTIK
Injeksi sedapat mungkin isotonis dengan darah
Bebas dari mikroorganisme, steril atau 8
dibuat dari bahan-bahan steril di bawah 1
kondisi yang kurang akan adanya
kombinasi mikroorganisme
7 Kestabilan
(proses aseptik).

Bahan-bahan bebas dari


6 Bebas dari Pirogen

endotoksin bakteri dan bahan 2


pirogenik lainnya.
5 Bebas dari bahan partikulat

Bahan-bahan yang bebas dari 3


bahan asing dari luar yang tidak 4 Sterilitas
larut.
RUTE PEMBERIAN
OBAT SUNTIK
RUTE PEMBERIAN OBAT SUNTIK

Intramuskular (dalam otot)


disukai dibanding rute subkutan ketika diperlukan obat
dengan volume yang lebih besar. Karena otot-otot
terletak di bawah kulit dan jaringan lemak, digunakan
jarum yang
lebih panjang. Obat biasanya disuntikkan ke dalam otot
lengan atas, paha, atau pantat. Seberapa cepat obat ini
Subkutan (di bawah kulit) diserap ke dalam aliran darah tergantung, sebagian, pada
 jarum dimasukkan ke dalam jaringan lemak tepat di bawah pasokan darah ke otot: Semakin kecil suplai darah,
kulit. Setelah obat disuntikkan, kemudian bergerak ke semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk obat yang
pembuluh darah kecil (kapiler) dan terbawa oleh aliran darah. akan diserap..
Atau, obat mencapai aliran darah melalui pembuluh limfatik.
Obat
protein yang berukuran besar seperti insulin, biasanya
mencapai aliran darah melalui pembuluh limfatik karena obat
ini bergerak perlahan dari jaringan ke kapiler. Rute subkutan
digunakan untuk banyak obat protein karena obat tersebut
akan hancur dalam saluran pencernaan jika mereka diambil
secara oral.
RUTE PEMBERIAN OBAT SUNTIK
Intravena (dalam pembuluh darah) Intratekal (sekitar sumsum tulang belakang)
Jarum dimasukkan langsung ke pembuluh darah. Suatu
larutan yang mengandung obat dapat diberikan dalam jarum dimasukkan antara dua tulang di tulang
dosis tunggal atau dengan infus kontinu. Untuk infus, punggung bagian bawah dan ke dalam ruang di
larutan digerakkan oleh gravitasi (dari kantong plastik sekitar
dilipat) atau, lebih umum, dengan pompa infus melalui sumsum tulang belakang. Obat ini kemudian
pipa fleksibel tipis ke tabung (kateter) dimasukkan ke disuntikkan ke kanal tulang belakang. Sejumlah
dalam pembuluh darah, biasanya di lengan bawah. kecil anestesi lokal sering digunakan untuk memati
Pemberian intravena adalah cara terbaik untuk rasakan tempat suntikan. Rute ini digunakan ketika
memberikan dosis yang tepat dengan cepat dan obat diperlukan untuk menghasilkan efek yang
dengan cara yang terkendali dengan baik ke seluruh cepat atau lokal pada otak, sumsum tulang
tubuh. belakang, atau lapisan jaringan yang menutupi
Hal ini juga digunakan untuk larutan yang membuat (meninges) –
iritasi, yang akan menyebabkan nyeri dan kerusakan misalnya, untuk mengobati infeksi dari struktur ini.
jaringan jika diberikan melalui suntikan subkutan atau Anestesi dan analgesik (seperti morfin)
intramuskular. Suntikan intravena dapat lebih sulit untuk kadang-kadang diberikan dengan cara ini.
dikelola daripada injeksi subkutan atau intramuskular
karena memasukkan jarum atau kateter ke dalam vena
mungkin sulit, terutama jika orang tersebut adalah
obesitas.Ketika diberikan secara intravena, obat
dikirimkan langsung ke aliran darah dan cenderung
berlaku lebih cepat daripada ketika diberikan oleh
KELEBIHAN DAN KEKURANG
AN SEDIAAN OBAT SUNTIK
KELEBIHAN SEDIAAN OBAT SUNTIK

1. Dapat dicapai efek fisiologis segera, untuk 4. Pemberian parenteral memberikan


kondisi penyakit tertentu (jantung berhenti) kemungkinan bagi dokter untuk mengontrol
obat, karena
2. Dapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif pasien harus kembali melakukan pengobatan
diberikan secara oral atau obat yang dirusak
oleh sekresi asam lambung 5. Sediaan parenteral dapat menimbulkan efek
lokal seperti pada kedokteran gigi/anastesiologi
3. Baik untuk penderita yang tidak memungkinkan
mengkonsumsi oral (sakit jiwa atau tidak sadar) 6. Pengobatan parenteral merupakan salah satu
cara untuk mengoreksi gangguan serius cairan
dan keseimbangan elektrolit
KEKURANGAN SEDIAAN OBAT SUNTIK

1. Pemberian sediaan parenteral harus dilakukan 4. Harganya relatif lebih mahal, karena persyaratan
oleh personel yang terlatih dan membutuhkan manufaktur dan pengemasan
waktu pemberian yang lebih lama
5. Masalah lain dapat timbul pada pemberian obat
2. Pemberian obat secara parenteral sangat secara parenteral seperti septisema, infeksi jamur,
berkaitan dengan ketentuan prosedur aseptik inkompatibilias karena pencampuran sediaan
dengan rasa nyeri pada lokasi penyuntikan parenteral dan interaksi obat
yang tidak selalu dapat dihindari
6. Persyaratan sediaan parenteral tentang sterilitas,
3. Bila obat telah diberikan secara parenteral, bebas dari partikulat, bebas dari pirogen, dan
sukar sekali untuk menghilangkan/merubah stabilitas sediaan parenteral harus disadari oleh
efek fisiologisnya karena obat telah berada semua personel yang terlibat.
dalam sirkulasi sistemik
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/presentation/395932893/170819814-Bahan-kuliah-FORMULASI-DAN-TEKNOLOGI-SEDI
AAN-STERIL-ppt-ppt

http://ilmuresepsusanti.blogspot.com/2015/10/sterilisasi.html#:~:text=Steril%20adalah%20suatu%20keadaan%20
dimana,tidak%20dapat%20berkembang%20biak%2C%20tetapi

http://nikenprawesti28.blogspot.com/2013/05/sediaan-steril.html

https://dokumen.tips/documents/macam-macam-sediaan-steril.html

https://id.wikibooks.org/wiki/Farmakologi/Rute_Pemberian_Obat#Rute_Injeksi

http://stikeskharismakarawang.blogspot.com/2013/05/keuntungan-dan-kerugian-sediaan-injeksi.html

http://farmasikuini.blogspot.com/2018/06/sediaan-steril.html
Thank you

Anda mungkin juga menyukai