Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK II

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


“STERILISASI”

Solicha 3422119281
Zhulfikar Ali 3422119343

Reguler2-19G
STERILISASI ! adalah tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme
termasuk endospora bakeri dari benda-
benda mati/instrumen.
Tuujjuuan untuk mem
usnaahhkkan semua be
mikroorgaanniissm
me pat ntuk kehidupaann
atoogen termas asuuk spora, yyaanng mung
ada paaddaa  per
eraalatan kkeedok ngkin telah
oktteerraann ddaan perawatan
Haall yan
ang peperrlluu di yyaanngg di
dippakaaii..
dippeerrttiimbang
mba n g kaann daallaam
m
sterilisasi m emilih met etoodde
si yaaiittuu sifat bahan an ya n
yang aakkaan ddiissterilkan
an
STERILISASI

Menurut Ansel : 410 03


Menurut Mikrobiologi
Farmasi Dasar : 230
02
Sterilisasi adalah suatu Sterilisasi adalah suatu
01 proses yang dilakukan
terhadap sediaan
proses untuk membunuh atau
memusnahkan semua
farmasetik berarti mikroorganisme atau jasad
Menurut Scoville’s : penghancuran sempurna renik yang ada, sehingga jika
403 seluruh ditumbuhkan didalam suatu
Sterilisasi adalah mikroorganisme dan medium tidak ada lagi
suatu sporanya atau mikroorganisme atau jasad
proses membunuh penghilangan renik yang dapat berkembang
atau mikroorganisme dari biak.
menghilangkan sediaan.
 bakteri
METODE-METODE STERILISASI

Menurut Scoville’s hal : 404


1. Sterilisasi Fisik : Cara bukan panas (Lachman : 628)
Pemanasan kering : • Sinar ultra violet
• Udara panas oven • Sterilisasi secara kimia
• Penangas minyak dan lainnya
• Pemijaran langsung 2. Streilisasi secara mekanik

Panas lembab :
• Uap bertekanan
• Uap pada suhu 100°c
• Pemanasan dengan bakterisida
• Air mendidih
lanjutan
1. Sterilisasi Fisik :
Pemanasan kering :
• Udara panas oven
Suhu yang biasa di gunkan pada sterilisai panas kering 160°C paling cepat 1 jam tapi lebih baik
2 jam, suhu ini di gunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat
lainnya
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.
• Penangas minyak dan lainnya
Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat di sterilisasi dengan mencelepukanya dalam
penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 162°C larutan jenuh panas dari natrium atau
ammonia kloridadapat juga digunakan sebagai pasteurisasi ini merupkan metode yang
mensterilisasi alat-alat bedah
• Pemijaran langsung
Pemijaran langsung digunakan untuk melestarikan spatula logam, batang gelas, filter logam
bekerfield dan filter bakteri lainnya. Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20 detik
1. Bahan yang disterilkan, tempatkan pada wadah logam (stailess-steel),
2. Kemudian spritus dituangkan secukupnya ke dalam wadah tersebut. Sulut/nyalakan
dengan api.

Panas lembab :
• Uap bertekanan
Merupakan metode yang di inginkan untuk sterilisasi larutan yang di tujukan untuk infeksi pada
tubuh, pembawa sediaan mata, bahan gelas.
• Uap pada suhu 100°c
Uap panas pada suhu 100°C dapat di gunakan dalam bentuk uap air mengalir atau air mendidih.
• Pemanasan dengan bakterisida
metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperature
yang biasa diterapkan pada autoklaf.
• Air mendidih
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi, jarum spoit,
penutup karet dan alat bedah. Bahan-bahan ini tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih
kurang lebih 20 menit,

Cara bukan panas:


• Sinar ultra violet
Sinar ultra violet umumnya digunakan untuk mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan
selama proses di lingkungan, aksi letal ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron
orbital dalam atom-atom dan mengubah ke area kereaktifannya.

• Sterilisasi secara kimia


Sterilisasi gas adalah cara menghilangkan mikroorganisme dengan menggunakan gas atau uap
yang membunuh mikroorganisme dan sporanya
2. Streilisasi secara mekanik
Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi
yang di pengaruhi oleh pemanasan, bebeda dengan metode filtrasi lainnya filtrasi bakteri di
tujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik
aseptik yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini membutuhkan penggunaan
bahan bakteriostatik kecuali diarahkan lain.
a l- H al Yg
H
Harus n
p e rh a tika
Di
Perkembangan Metode-Metode Baru Untuk Sterilisasi.
Perkembangan produk-produk baru kadang-kadang
mengisyaratkan perkembangan metode-metode baru untuk
sterilisasinya. Misalnya, alat-alat kedokteran yang terbuat dari
plastik tidak dapat disterilkan dengan autoklaf tanpa
merusaknya sehingga dikembangkan peralatan komersial yang
menggunakan etilenokside. Bahan-bahan kimia baru masih
terus-menerus disintesisi dan dievaluasi kemampuan
antimikrobialnya dengan harapan dapat menemukan bahan-
bahan antimikrobe yang lebih efektif.
Keuntungan dan kerugian pd masing-masing metode sterilisasi :

1 Sterilisasi Panas Kering

Keuntungan :
1. Dapat digunakan untuk membunuh spora dan bentuk vegetatifnya dari semua
mikroorganisme (Lachman: 1263).
2. Umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan uap air
panas (Ansel: 413).
3. Metode pilihan bila dibutuhkan peralatan yang kering atau wadah yang kering seperti pada
zat kimia kering atau larutan bukan air (Ansel: 414).

Kerugian :
4. Hanya digunakan untuk zat-zat yang tahan penguraian pada suhu diatas kira-kira 140ºC
(Lachman: 1263).
5. Karena panas kering efektif membunuh mikroba dengan uap air  panas, maka diperlukan
temperatur yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang (Ansel: 413)
 
2 Sterilisasi Uap Panas

Keuntungan :
1. Adanya uap air dalam sel mikroba menimbulkan kerusakan pada temperatur yang relatif
rendah daripada tidak ada kelembaban (Ansel: 412).
2. Metode ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang dapat tahan terhadap
temperatur yang digunakan dan  penembusan uap tetapi tidak timbul efek yang tidak
dikehendaki akibat uap air (Ansel : 413).
3. Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih mudah dibunuh (Ansel : 413).
4. Dipergunakan untuk larutan jumlah besar, alat-alat gelas,  pembalut operasi dan instrument
(Ansel :413).
5. Dapat membunuh semua bentuk mikroorganisme vegetatif (Scoville`s : 408).

Kerugian :
6. Tidak digunakan untuk mensterilkan minyak-minyak lemak, sediaan berminyak dan sediaan
yang tidak dapat ditembus oleh uap air atau pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak
oleh uap jenuh (Ansel : 413).  
7. Spora-spora yang kadar airnya rendah, sukar dihancurkan (Ansel : 413)
3 Sterilisasi Gas
 

Keuntungan :
1. Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat disterilkan dengan baik
dengan memaparkan gas etilen oksida atau propilen oksida bila dibandingkan dengan cara
lain (Ansel : 416)
2. Dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan spora lain (Parrot : 280)

Kerugian :
3. Gas-gas (etilen dan propilen oksida) mudah terbakar bila tercampur dengan udara (Ansel :
417).
4. Tindakan pengemasan yang lebih besar diperlukan untuk sterilisasi dengan cara ini
daripada dengan cara lain karena waktu, suhu, kadar gas dan kelembaban jumlahnya tidak
setegas seperti  pada sterilisasi panas kering dan lembab panas (Ansel : 417).
5. Gas-gas sulit hilang dan kebanyakan bahan-bahan setelah  pemaparan (Lachman:1283)
6. Iritasi jaringan dapat terjadi jika etilen oksida tidak dihilangkan sama sekali, sifat
karsinogenik dan mutagenic dari etilen oksida dari sisa-sisa pada bahan yang digunakan
pada manusia (Lachman : 1285)
7. Waktu siklus untuk sterilisasi dengan etilen oksida agak lama (Lachman : 1286)
 
4 Sterilisasi Dengan Penyaringan
Keuntungan :
1. Penyaringan dapat digunakan untuk memisahkan partikel termasuk mikroorganisme dari larutan gas tanpa
menggunakan  panas (Lachman : 1285).
2. Saringan tidak harus mengubah larutan/gas segala cara (Lachman : 1265).
3. Tidak menghilangkan bahan yang diinginkan atau membawa komponen yang tidak diinginkan (Lachman :.1265).
4. Kecepatan penyaringan sejumlah kecil larutan, kemampuan untuk mensterilkan secara efektif bahan tahan panas (Ansel
: 416).
5. Peralatan yang digunakan relatif tidak mahal dan mikroba hidup dan mati serta partikel-partikel lengkap semua
dihilangkan dari larutan (Ansel : 416)
 
Kerugian :
6. Penyaringan cairan dengan volume besar akan mermerlukan waktu yang lebih lama terutama bila cairan kental
dibandingkan dengan bila memakai cara sterilisasi lembab panas (Ansel : 414).
7. Cara ini diharuskan menjalani pengawasan yang ketat dan memonitoring karena efek hasil penyaringan dapat
diperngaruhi oleh banyaknya miokroba dalam larutan (Ansel : 414).
8. Filter bakteri tidak efektif menghilangkan virus dari larutan (Scoville’s: 419).
9. Muatan dalam pH yang sesuai yang bersifat alkali menyebabkan kerusakan filter dan partikel yang kecil pada filter
merupakan problem yang khusus (Scoville’s: 419)
10. Tiap kebocoran yang mungkin terjadi pada sistem ini menyebabkan kerusakan pada bagian luar tanpa kontaminan filtrat
yang steril (Lachman:1282-1283).
11. Kesulitan mempertahankan kondisi aseptis seperti merupakan masalah besar sehubungan dengan sterilisasi melalui
penyaringan (Lachman: 1283)
5 Sterilisasi Radiasi

Keuntungan :
Pemakaian radiasi meningkat dalam frekuensi dan luasnya  pemakaian setelah diperoleh
pengalaman dengan metode ini, khususnya untuk sterilisasi alat medis, plastik, sejumlah
vitamin, antibiotik, dan hormon dalam keadaan kering setelah berhasil dibuat steril dengan
radiasi (Lachman: 1276).

Kerugian :
1. Penggunaan teknik ini terbatas karena memerlukan peralatan yang sangat khusus dan
pengaruh radiasi dan produk-produk dan wadah-wadah (Ansel : 418).
2. Sediaan farmasi dalam carian tubuh lebih sulit disterilkan karena efek radiasi terhadap sistem
zat pembawa dari jaringan obat (Lachman : 1276)
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi


Edisi keempat. Jakarta: UI- Press, 1989.
Gennaro, A.R. Remington's Pharmaceutical Science 18th Edition. Easton: Marck Publishing Co, 1998.
Gennaro, A.R. Remington's Pharmaceutical Science 18th Edition. Easton: Marck Publishing Co, 2000.
Jenkins, G.L. Scoville's:The Art of Compounding . USA: Burgess Publishing Co, 1969.
Lachman, L, et all. Teori dan Praktek Industri Farmasi
 Third Edition. Philadelphia: Lea and Febiger, 1986.
Parrot, L. Eugene. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics. Minnepolis: Burgess
Publishing Co, University of Lowa,1971.
Pelczar, Michael J and Chan. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2008.
Rahman, Latifah dan Natsir Djide. Sediaan Farmasi Steril. Makassar : Lembaga Penerbitan Unhas, 2009.
Turco, Salvabore. Sterile Dosage Form Philadelpia: Lea and Flehninger, 1979

https://www.academia.edu/5629616/sterilisasi_Tehno_steril_
https://www.academia.edu/6625411/mikroorganisme_tujuan_sterilisasi
https
://www.academia.edu/35007135/MAKALAH_TEKNOLOGI_DAN_FORMULASI
Th ank Yo u

Anda mungkin juga menyukai