Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN

LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS)
OLEH :
MARWIYAH KHAIRANI
PEMBIMBING :
DR. ERNY HANDAYANI SITUMORANG, SP. F., MH
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS)

• Merupakan bercak merah kebiruan pada bagian terbawah tubuh karena penumpukan
eritrosit pada lokasi terendah akibat adanya gaya gravitasi
• Mekanisme :
Karena kegagalan sirkulasi dan aliran balik vena yang gagal mempertahankan darah mengalir
melalui saluran pembuluh darah kapiler akibatnya butir sel darah saling tumpuk memenuhi
saluran tersebut dan sukar di alirkan ke tempat lain, serta adanya gaya gravitasi menyebabkan
darah terhenti tersebut mengalir ke tempat yang rendah.
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS)
• Timbulnya lebam mayat antara 1 – 2 jam pasca kematian  menetap setelah 6-8 jam,
sebelum 6 jam pada penekanan masih hilang atau memucat
• Lebam mayat menetap disebabkan karena pembuluh sudah penuh terisi sel-sel darah dan
otot-otot pembuluh darah sudah mengalami kekakuan
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS)
• Lokalisasinya pada bagian terendah dari tubuh mayat :
• Posisi Terlentang leher bagian belakang (kuduk), punggung, bokong dan bagian
fleksor dari anggota bawah
• Posisi Tengkurap dahi, pipi, dagu, dada, perut, bagian ekstensor tungkai
• Posisi Menggantung ujung-ujung dari anggota badan dan alat kelamin laki-laki
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS)
WARNA LEBAM MAYAT
• Cherry Red (merah cerah) : Keracunan karbon monoksida (CO)
• Coklat : Keracunan Pottasium Chlorate
• Mendekati kebiruan : kematian akrena asfiksia
PERBEDAAN LEBAM MAYAT DAN MEMAR
MEMAR LEBAM MAYAT

• Lokasi : bisa dimana saja


• Lokasi : Pada bagian terendah
• Pembengkakan (+)
• Pembengkakan (-)
• Bila ditekan : warna menetap
• Bila ditekan : memucat/hilang
• Mikroskopik : Reaksi Jaringan (+)
• Mikroskopik : Reaksi Jaringan (-)
PEMERIKSAAN LEBAM MAYAT
PEMERIKSAAN KAKU
MAYAT
(RIGOR MORTIS)
OLEH :
MARWIYAH KHAIRANI
PEMBIMBING :
DR. ERNY HANDAYANI SITUMORANG, SP. F., MH
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
• Kekakuan otot baik otot volunter maupun non volunter yang terjadi setelah meninggal
dan didahului oleh relaksasi primer
• Terjadi akibat proses biokimiawi, bila cadangan glikogen dalam otot habis maka energi
tidak terbentuk dan aktin-myosin menggumpal sehingga otot menjadi kaku (ATPADP)
• Kaku mayat mulai tampak 6 jam pasca kematian, kekakuan akan berlangsung selama 36-
48 jam mayat akan mengalami relaksasi Kembali  akibat proses degenerasi dan
pembusukan
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
• Berdasarkan teori kaku mayat akan terjadi lebih awal pada otot-otot kecil
(persediaan glikogen yang sedikit)
• Otot-otot kecil antara lain : pada wajah otot palpebra, otot rahang,
selanjutnya pada leher, anggota gerak atas, dada, perut dan anggota bawah
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KAKU MAYAT :
• Persediaan glikogen
• Kegiatan otot
• Suhu udara disekitarnya
• umur
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
Terdapat kekakuan pada mayat yg menyerupai kaku mayat :
1. Cadeveric Spasme
Kekakuan yang terjadi disebabkan oleh kekakuan
sekelompok otot akibat ketegangan jiwa tau ketakutan
sebelum kematiannya.
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)

2. Heat Stiffening
Pada mayat terbakar, akan mengalami kekakuan
otot yang disebabkan proses koagulasi protein.
3. Freezing
Kekuan yang terjadi disebabkan oleh
pembekuan cairan di sendi atau di dalam sel-sel
otot atau jaringan interstisial
PEMERIKSAAN KAKU MAYAT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai