DOSEN PENGAMPU:
dr. Shalahudden Syah, M.Sc
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI
PERIODE 28 Januari– 2 Maret 2019
ANGGOTA KELOMPOK
1 TUJUAN UMUM
2 TUJUAN KHUSUS
Untuk mengetahui definisi luka tembak
Untuk mengetahui jenis-jenis senjata api
Untuk mengetahui mekanisme kerja senjata api
Untuk mengetahui proses terjadinya luka tembak
Untuk mengetahui klasifikasi dari luka tembak
Untuk mengetahui gambaran luka tembak secara makroskopik
Untuk mengetahui gambaran luka tembak secara mikroskopik
Untuk mengetahui pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan untuk
memberikan gambaran luka tembak
MANFAAT PENELITIAN
DEFINISI
Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil
perledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang
berkecepatan tinggi melalui larasnya.3
2.1 SENJATA API
JENIS JENIS
SENJATA API
Berdasarkan panjang laras Berdasarkan alur laras
AMUNISI
MEKANISME TERJADINYA
TEMBAKAN
Senjata api yang berpeluru memiliki selongsong yang bervariasi. Ada yang terbuat dari
logam, karton, atau plastik. Bagian dasarnya berpinggiran rimmed, berfungsi supaya
selongsong itu tidak bergerak ke depan masuk ke dalam laras dan menyumbat senjata.
Tutup pada dasar berisi sedikit mesiu disebut primer cup atau central firing cap yang akan
meledak apabila diketuk oleh trigger hammer. Bila mesiu dalam central cap terbakar
maka mesiu di dalam selongsong juga akan terbakar dan tekanan yang tibul akan
menyebabkan terdorongnya peluru disertai dengan nyala api. 15
2.2 LUKA TEMBAK
Luka tembak merupakan trauma yang Pada waktu senjata ditembakkan, maka
timbul pada tubuh atau sebagian tubuh yang keluar dari laras senjata api adalah: 16
akibat kontak dengan senjata api. Api
Mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga,
roetneerslag)
Mesiu yang hanya sebagian saja yang
terbakar
Mesiu yang tidak terbakar
Kotoran minyak senjata, karatan dan lain
sebagainya
Anak pelurunya sendiri
2.2 LUKA TEMBAK
KLASIFIKASI LUKA
TEMBAK
Luka Tembak Masuk
Luka Tembak Tempel
Luka Tembak Jarak Dekat
Luka Tembak Jarak Jauh
2. Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena peluru Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru melekuk
menembus kulit dari luar keluar
Bila ada kelim api, berarti korban ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitu maksimal 15 cm (Idris,
1997). Menurut hadikusumo (1998), luka tembak tempel bentuknya seperti bintang, dengan gambaran
bundaran laras senjata api dengan tambahan gambaran vizierkorrel (pejera, foresight) akibat panasnya mulut
laras. Bila larasnya menempel pada kulit, gas peluru ikut masuk ke dalam luka, dan berusaha menjebol keluar
lagi lewat jaringan disekitar luka. Sementara luka tembak jarak dekat ada sisa mesiu yang menempel pada
daerah sekitar luka. Gambaran mesiu ini tergantung jenis senjata dan panjang laras. Mesiu hitam lebih jauh
jangkauannya dari pada mesiu tanpa asap. Sedangkan luka tembak jarak jauh, luka bersih dengan cincin
kontusio, pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran bentuk cincin kontusionya konsentris dan
bundar.6
2.2 LUKA TEMBAK
EFEK LUKA
TEMBAK
Akibat anak peluru (bullet effect): luka terbuka
Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan Kimiawi
Trauma akibat senjata api pada bagian perut dapat memengaruhi banyak organ dan dapat
melintasi diafragma yang dapat menyebabkan cedera toraks. Luka tembak di perut dapat
diisolasi, namun pada lebih dari seperempat pasien, terdapat kemungkinan ditemukannya
lebih dari 1 cedera. Trauma pada organ berongga adalah yang paling umum, dimana usus
kecil menjadi organ yang paling sering terluka. Trauma pada organ padat dan genitourinari
lebih jarang terjadi tetapi juga harus dipertimbangkan dan dievaluasi. Secara historis, banyak
dari luka-luka ini yang memerlukan eksplorasi laparotomi, namun baru-baru ini,
perencanaan manajemen yang lebih konservatif juga terbukti berhasil.
2.3 LUKA TEMBAK PERUT
Ada 4 zona anatomi rongga perut, yang dapat membantu daalm menentukan jenis cedera
yang berpotensi muncul. Terlepas dari lokasi eksternal cedera dan saluran awal proyektil,
cedera dapat terjadi di lokasi terpencil akibat dampak pantulan dan efek kavitas dari
proyektil. Karena banyaknya kemungkinan cedera intraabdomen, manajemen pasien dengan
luka tembak abdominal awalnya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan temuan
hemodinamik. Secara jelas, pasien yang tidak stabil, pasien dengan cedera pengeluaran isi,
atau pasien dengan peritonitis pada pemeriksaan kemungkinan memerlukan intervensi
operasi, namun banyak dari pasien ini pada awalnya stabil secara hemodinamik atau tidak
dapat dinilai karena mereka dibius dan diintubasi. Dalam kasus-kasus yang kabur atau
kurang jelas ini, studi diagnostik harus dilakukan untuk membantu dalam mengidentifikasi
pasien mana yang dapat dikelola secara non-operatif dan pasien mana yang memerlukan
operasi eksplorasi segera.
2.3 LUKA TEMBAK PERUT
Luka tembak merupakan trauma yang timbul pada tubuh atau sebagian tubuh akibat kontak
dengan senjata api. Dalam hal ini kontak yang dimaksud tidak hanya dengan senjata api
namun juga dengan komponen senjata api lainnya seperti mesiu dan peluru.
Jenis-jenis senjata api berdasarkan panjangnya terdiri dari laras pendek dan laras panjang,
sedangkan berdasarkan alur laras terdiri dari senjata laras beralur dan laras tak beralur atau
laras licin.
Senjata api yang berpeluru memiliki selongsong yang bervariasi dan dasarnya berpinggiran
rimmed, berfungsi supaya selongsong itu tidak bergerak ke depan masuk ke dalam laras dan
menyumbat senjata. Tutup pada dasar berisi sedikit yang akan meledak apabila diketuk oleh
trigger hammer. Bila mesiu dalam central cap terbakar maka mesiu di dalam selongsong
juga akan terbakar dan tekanan yang tibul akan menyebabkan terdorongnya peluru disertai
dengan nyala api.
Mekanisme terjadinya luka tembak sama dengan trauma lainnya. Terjadi kerusakan pada
jaringan tergantung pada absorpsi energi kinetik yang juga akan menghaburkan panas, suara
serta gangguan mekanik lainnya. Sistem mekanik dan lesatan peluru degan kecepatan tinggi
mengakibatkan daya dorong peluru ke jaringan hingga terjadi laserasi dan kerusakan
jaringan yang membentuk rongga yang lebih besar dari diameter peluru, ronggga ini akan
mengecil sesaat peluru berhenti.
Luka tembak dibagi menjadi luka tembak masuk dan luka tembak keluar yang dimana
setelah peluru membuat luka tembak masuk dan saluran luka tembakan maka akhirnya
peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dan kulit terdorong ke luar.
Gambaran makroskopik luka tembak ditemukan luka berbentuk bintang, sedangkan
pemeriksaan mikroskopik pada luka tempel dan luka tembak jarak dekat terlihat kompresi
epitel, distorsi epidermis ditepi luka, epitel mengalami nekrose koagulatif, perdarahan baru
di epidermis, sel-sel dermis mengkerut, dan tampak butir mesiu berwarna hitam atau
kecoklatan.
Pemeriksaan radiologik dengan sinar-X memudahkan dalam mengetahui letak peluru dalam
tubuh korban. Pada keadaan tubuh korban telah membusuk lanjut atau telah rusak, sehingga
pemeriksaan sulit, pemeriksaan radiologi dengan mudah menentukan kasusnya. Pada luka
tembak jarak dekat dibuat percobaan parafin, untuk menentukan sisa mesiu pada tangan
penembak atau sisa-sisa mesiu sekitar luka tembak untuk jarak dekat.
SARAN