Anda di halaman 1dari 68

BIOETIKA, HUKUM

KEDOKTERAN, KESEHATAN &


HAM
TUJUAN PENDIDIKAN :
1. Mampu menerapkan prinsip prinsip
Bioetika yg sesuai dgn tuntutan
masyarakat Indonesia kedalam
kurikulum berbasis kompetensi.
2. Mampu mengambil keputusan etik,
(bukan konflik etik), keputusan
medis, (bukan konflik medis) sesuai
dengan tuntutan masyarakat dalam
negara berkembang.
VISI DAN MISI
 Visi : Menerapkan sistem pembelajaran Bioetika
sbg bagian integral utk menghasilkan dokter
yang profesional akhlaktul kharimah.
 Misi :
- membentuk dokter yang memiliki altruisme.
- membent.dokter memiliki sikap leadership
- membent.dokter yg terhomat dan jujur
- membent.dokter yg memiliki respect thd
sesama
- membent.dokter yg bertanggung jawab
- membent.dokter yg akuntabel
- membent.dokter yg excellence and scholarship
Kompetensi
Seperangkat tindakan Cerdas dan
penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan Tugas dibadang
pekerjaan tertentu.
Sejarah:
 Dulu: Penyakit pd awalnya suatu misteri:
• Org sakit, krn tubuh dimasuki roh2 jahat
penyembuhan mell.Syaman(dukun),
makhluk halus/roh yg ada sekitar kita msk
ketubuh Syaman pd upacara ritual; makhluk
supranatural inilah beri kemampuan
melakukan pengobatan + bhn tumbuh
• Para Syaman dlm kaum primitif adalah juga
pemimpin agama, kepala suku / raja dan
mampu berkomunikasi secara magic dgn
makhluk supra natural.
• Lepaskan diri dari Syamanisme, terjadi 2
tempat
1. Sungai Tigris-Euphrates (Babylonia)
2. Mesir Kuno.
1. Sei.Tigris-Euphrates
 Sakit terjadi,ok hukuman para dewa bagi
org tdk bersih/dosa, dmn dewa izinkan
setan2 menguasai atau menyerang bgn
tubuh yg disukainya shg org jadi sakit.
 Org jadi sakit bisa ok dilakukan tukang
sihir (msh ada pengaruh Syamanisme)
 Pengobatan; tebus dosa & usir setan oleh
para pendeta
 Era inilah muncul Hammurabi dan menjadi
raja, dan meletakan dasar landasan moral
thd kelalaian dokter serta hukumannya.
2. Mesir Kuno
 Pengobatan sdh ada konsep emperis
dan merup.tradisi agama. Peran dewa2
dlm mitologi Mesir kuno ter- libat dlm
keseh.manusia.
 Dewa utama;Imhotep (2500 SM), PM
Astrolog, ahli matematika, ia mati di
nobatkan sbg ½ Tuhan. Kedudukan
dokter disini sangat tinggi.
 Sdh ada pendidikan dokter Yi; House of
life, dmn manuskrip2 lama disimpan.
 Tingginya mutu dan tradisi para dokter yg
terdidik dik dg adanya penemuan: Edwin
Smith surgical papyrus (1600 SM), ttg ilmu
Bedah. Ebers papyrus (1550 SM) ttg
observasi medis & cara pengobatan.
 Herodotus (ahli sejarah Yunani) ke Mesir
(500 SM), menulis ttg berbagai jenis dokter
di Mesir. Selain itu sdh ada kode etik &
Hukum kedokteran.
 Ilmu kedokteran Mesir lemah dlm Anatomi.
Hal tsb diatas Mesir kuno telah melepaskan
diri dr Syamanisme & kependetaan
(priesthood).
• Pada Era ini Imhotep (pendeta & ahli
hukum) meletakan landasan moral utk
pelaksana profesi kedokteran (2500
SM). Sedang Raja Hammurabi (2.200
SM) di Babylonia, ada kode Hammurabi,
a.l. ketentuan kelalaian dokter serta
daftar hukumannya.
• Era 500 SM, ilmu kedokteran dibawa
dari Mesir & Babylonia ke Yunani;
pengaruh pendeta luntur, ilmu
kedokteran di kuasai para filosof,
dimana pradok tadinya berbau mistik,
menjadi lebih rasional. Filosof Yunani
meletakan landasan bagi sumpah dokter
serta etik kedokteran Hippocrates.
• Zaman Renaissance, dunia kedokteran
berubah jadi ilmiah & riset dimulai di
Universitas.
• Abad XIX, profesi kedokteran di P.T. jadi hak
istimewa kalangan menengah keatas, sampai
abad XX pertengahan.
Sekarang:
• Abad XX pertengahan sampai tahun 1975,
pradok masih bersifat Paternalistik, dan pd
abad ini, semua kalangan masyarakat dapat
mengikuti pendidikan dokter.
• Abad XXI adalah Era Globalisasi, Pradok
berubah drastis, dimana 4 kaidah dasar
moral harus dilaksanakan dan dokter baru
lulus harus mengikuti ujian Kompetensi
dimulai 30 Oktober 2007.
Awal ilmu kedokteran jadi sains
 Galenus (130-200 M) ahli kedokt.zaman Romawi
kuno
 Abad pertengahan 476 M (Emporium Romawi
runtuh) sampai 1492 (christopher columbus
temukan Amerika).
 Runtuhnya Romawi, desa2 berkembang (ruralisasi),
institusi pendidikan dipengaruhi & didominasi
gereja2.
 Thn 571 – 632 M, era nabi Muhammad.
 Abad 12 – 13, Universitas tumbuh dari inti/nucleus/
cikal bakal yaitu asosiasi (=guild) para masters
(asosasi para mhs)
 Cikal bakal suatu Universitas, seorg mhs bergabung
pd universitas dgn tujuan msk jadi anggota asosiasi
para masters utk dptkan hak mengajar (= docere).
 Hak dan izin resmi utk mengajar (Licentia
docendi/gelar akademis tertua), diberikan
asosiasi para masters & pejabat pem./ para
uskup, setelah pejabat tsb diuji/ dinilai.
 Universitas di Eropah berkembang dipicu
oleh:
- budaya/civilisasi Islam lebih tinggi
- pertumbuhan kota, tuntutan masy naik
- tuntutan pendidikan, ini tantangan pd
gereja.
- ilmu hukum disusun (Aristoteles 384-322
SM), ilmu kedokteran meluas keseluruh
Eropah dimulai dari Salermo (Italia)
- Kmd terus Montpelier(P’cis Sel),
Bologna, Paris.
- Medical schools tiap fakultas
berkembang sesuai sikon setempat.
- Setelah itu berkembang ke Spanyol
Inggris, Jerman dll.
 Kesimpulan: Ilmu Kedokteran Barat
menuju perobahan dari seni (the art of
healing) menjadi sains pd abad 12 dgn
tumbuhnya Universitas2 sbg pusat
perkembangan ilmu.
 Perkemb.universitas di Eropah, setelah
buku As-Shifa dan Al Qanun (keseh)
diterjemahk, terungkap adanya ajaran
Hippocrates yang disimpan oleh Ibn Sina
(980-1037 M)
 Paracelcus(1493-1541 M),ahli kimia
Jerman. Paragranum bukunya: ilmu
kedokteran hrs bersandar:
- pengenalan alam semesta secara baik
- menguasai analisa kejadian2 biologik
- pengadaan obat manjur secara kimia
- dr yg berwatak tdk mementingk diri
sendiri, suka berkorban, tiap saat suka
menolong.
Ybs pertama meletakk dasar kemoterapi.
Medical science: 1492 – 1900 M
 Walau Universitas sdh ada perkemb.
,Setelah abad pertengahan jadi lambat, dan
tergantung kegiatan2 individu; a.l:
- 1552 : Andreas Vesalius terbitkan buku
De Humani corporis Fabrica; Bapak ilmu
anatomi
- 1628 : William Harvey: teori edaran
darah(De Motu Cordis), gerakan jantung.
- 1624 – 1689 : Thomas Sydenham; uraian
sistematis penyakit (observationes
medicae)
- Akhir abad 17,Antoni van Leeuwenhoek
pelopori penggunaan mikroskop.
- 1796 : Edward Jenner, temukan vacc.
Cacar.
- 1818-1865: Ignaz Philipp Semmelweis
pelopor bidang antiseptik(nuduh dr sbbk †)
- 1846 : William Morton(drg) anestesi.
- 1859 : Charles Darwin; kemukakan teori
Evolusi.
- 1865 : Lord Lister; antiseptik cegah
infeksi pd bedah.
- 1822 – 1895: L.Pasteur, R Koch 1843-
1910 dll, temukan mikroba penyebab pnyakit
awal perkemb. mikrobiologi klinis.
- 1895 : William Rontgen temukan sinar X,
awal perkembangan Radiologi klinik
- 1898 : Pierre dan Marie Curie temukan
sinar radium, awal terapi sinar pd kanker.
- 1852 – 1922 ; Claude Barnard, Best,
Banting, Harvey Cashing, temukan fungsi
endocrin (pancreas, Pituitary), Endocrinology
- 1890 an: Sigmund Freud, teori psikiatri.
- 1898 : C.Eykman di Batavia, temukan vit.
B1 dlm kulit ari beras, cegah & sembuhk.
beri-beri, masa ilmu ttg vit
- 1881-1955: Alexander Fleming, Penicillin
Kesimpulan: Perkembangan ilmu Kedok. Sbg
sains dimulai 2 dekade terakhir abad 19;
berarti 23 abad setelah Hippocrates (Bpk
ilmu kedokteran) dan 7 abad setelah adanya
univers di Eropah Yi: abad 12- 13
Perkembangan abad ke 20
 1900 – 1950 : akibat perkembangan ilmu
dasar spt fisiologi, histologi, biokimia dsb,
terjadi perkembangan ilmu kedokteran klinis.
Dgn demikian diagnosis dan terapi secara
ilmiah.
 1950 – 2000 : Setelah perang dunia ke 2,
terjadi revolusi dlm bid. Kehidupan, al;
sosial, ekonomi, budaya, ideologi teknologi,
geopolitik, politik, komunikasi perdagangan
dsb. Juga bidang kesehatan (WHO). Periode
ini terjadi perang dingin selama bbrp dekade
dan berakhir 1980, setelah disintegrasi Uni
Sovyet.
 Paruh ke 2 abad 20, terjadi revolusi
biomedis, perkemb.teknologi alat2
medis dan perkemb bioteknologi serta
penerapannya utk yankes.
 Perkembangan ini ditunjang oleh WHO
dan badan internasional lain, serta
upaya pembangunan keseh nasional
msg2 negara sendiri.
 Shg cacar telah eradikasi 1985, serta
penyakit2 lain sdg dilakukan imunisasi,
dpt dieliminasi.
Memahami Etik, dimulai dari
pembentukan Norma :
 Dlm bermasyarakat terdpt interaksi antara
satu warga dgn warga lain.(Allah ciptakan
manusia dgn kelebihan adanya akal,juga
sbg makhluk sosial, jadi manusia
cendrung berbuat baik)
 Orang menilai suatu perbuatan tertentu
adalah perbuatan yg baik atau tidak.
 Bila banyak orang sdh memiliki penilaian
yg sama, terjadi satu Nilai.
 Masyarakat kmd menggunakan nilai
tsb dalam kehidupan sehari hari,
mengajarkan pada anaknya dan
seterusnya, sehingga menjadi
kebiasaan.
 Kebiasaan yang sudah diterima
secara umum, dianggap sebagai
suatu NORMA.
 Norma tersebut dapat berupa
“perintah”, dapat berupa “larangan”
dan “anjuran”. (Sampurna)
NORMA
 Norma Agama: mengatur kehidupan
transendental
 Norma Kesusilaan: mengatur hidup
orang pribadi.
 Norma Kesopanan: mengatur hidup
antar manusia.
 Norma Hukum: mengatur ketertiban
hidup bermasyarakat
Norma Agama
 Norma yang berasal dari Tuhan atau
kitab atau diajarkan oleh pembawa
agama (ajaran Agama juga terdapat
norma).
 Norma ini mengatur hubungan antar
manusia dengan Tuhannya
(ablumminallah) dan mengatur
hubungan antar manusia
(ablumminannas).
 Norma Agama bersifat umum &
universal.
Norma Kesusilaan
 Norma berasal dari hati nurani.
 Norma ini mengatur cara hidup dan
cara berperilaku orang pribadi. Mis:
“berkata jujur”, “berbuat baik”,
“menghormati orang tua”.
 Norma kesusilaan biasanya bersifat
umum & universal.
Norma Kesopanan
 Norma ini timbul dalam pergaulan
antar manusia dalam suatu
kelompok masy. tertentu. Mis:
“menghormati org tua”,
“mempersilakan wanita duluan”,
“bertutur kata yang lembut pada
orang tua”.
 Biasanya tidak universal, bergantung
pada adat istiadat/ budaya setempat.
Norma Hukum
 Menjaga ketertiban hubungan antar
manusia, diperlukan norma yang tegas
dan dapat dipaksakan serta memiliki
sanksi nyata didunia.
 Norma Hukum juga tidak selalu
universal, meskipun ada kecendrungan
kesana
Dimana letak Etik ?
 Etika adalah pengetahuan tentang
moralitas, menilai baik buruknya
sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi
moral.
 Etika dapat mengandung: Norma
kesusilaan (sikap pribadi) maupun
norma kesopanan (perilaku antar
manusia), tetapi dapat dipengaruhi
oleh norma Agama & Norma Hukum.
Menjalankan Norma:
 Apakah dlm kehidupan bermasyarakat,
norma2 yg terbentuk dijalankan( utk
meningkatkan moral individu) agar
jadi aman dan tentram, norma disini
berasal dari masyarakat sendiri ?.
 Dalam dunia profesi, norma2 ini hrs
dijalankan sesuai dgn hati nuraninya
atau susilanya, agar Etika dalam diri
dokter jadi tinggi, dan umumnya
norma disini berasal dari pelaku profesi
?.
Perbedaan Etika & Etiket
 Etiket menyangkut cara suatu perbuatan:
mis:tangan kanan digunakan
Etika: tdk terbatas cara melakukan
perbuatan, etika memberi norma ttg
perbuatan itu sendiri: mis “jangan mencuri”
merup.suatu norma etika
 Etiket dlm pergaulan: Bila tdk ada org
lain/saksi mata, etiket tdk berlaku mis:
sendawa (singultus).
Etika: tdk tergantung ada/ tdk ada orang,
larangan mencuri tetap berlaku; meminjam
barang org lain, hrs pulangkan
 Etiket bersifat relatif: tdk sopan dlm 1(satu)
kebudayaan, bisa sopan pd kebudayaan lain.
Mis; gunakan tangan kanan, sendawa dll.
Etika lebih absolut: “jangan berbohong”,
”jangan membunuh”, merupakan prinsip etika
tdk dapat ditawar tawar.
 Etiket memandang manusia dari segi lahiriah
saja.
Etika: Memandang manusia dr segi dalam
Bisa org tampil sbg “musang berbulu ayam”,
dr luar sopan dan halus, tapi didlm penuh
kebusukan.
Org etis sifatnya tdk munafik, bila ia munafik,
berarti ia tdk bersifat etis.
Orang bersifat etis adalah orang yang
sungguh2 baik.
 Jadi harus jelas memakai istilah2
pembicaraan tentang “susila”,
kesusilaan, “tata krama”, “budi pekerti”
dlm etik atau etiket. Hal ini
menyangkut tentang moralitas;
Internasional, moralitas masuk dlm
lingkup Etika, bukan etiket
APA ITU BIOETIKA ?
 Bioetika muncul akibat perobahan sosial &
Iptek(Revolusi Biomedis) pd pelayanan
keseh.terjadi paruh waktu kedua abad 20,
tepatnya di AS 1960
 Istilah Bioetika pertama kali dipakai Van
Rensellaer Potter dlm bukunya: Bioethics,
Bridge to the Future 1971
 Negara besar(industri) telah mendirikan
Lembaga Kajian Bioetika
 Di Indonesia sdh terbent. Komisi Bioetika
Nasional pada 17 September 2004
Definisi atau penjelasan para pakar
 WT Reich: Bioetika adalah Studi sistematik
tentang perilaku manusia dlm lapangan
ilmu2 tentang kehidupan (life science) dan
pemeliharaan keseh.(health care) dikaji
dari aspek nilai2 dan asas2 moral
 Gorovitch(1977) Bioetika adalah:
penyelidikan kritis tentang dimensi2 moral
dari pengambilan keputusan dlm koteks
yg melibatkan ilmu2 biologis
 Shannon: Bioetika adalah menyelidiki
dimensi etis dari masalah2 teknologi ilmu
kedokteran & biologi sejauh diterapkan
dlm kehidupan
 F.Abel: Bioetika adalah studi interdisiplin tentang
masalah2 yg ditimbulkan oleh perkembangan
biologi dan kedokteran, baik dlm skala mikro
maupun makro, serta dampaknya pd
masy.sistem nilainya kini dan masa yang akan
datang
 Mc.Cullough: Bioetika adalah disiplin yang
berkaitan dgn moralitas pelayanan keseh.yang
menyangkut dokter, pasien, institusi pemberi
pelayanan keseh.dan kebijakan pelayanan
kesehatan.
 Bioetika adalah studi tentang isu2 etika, sosial,
legal dan isu2 lain yg timbul dalam pelayanan
keseh.dan ilmu2 biologis (The International
Association of Bioethics)
 F.J.E.Basterra: Bioetika bukan hanya berurusan
dgn Hub. Dokter – Pasien dari sudut pandang
moral, tetapi juga ikut peduli dgn profesi2 terkait
seperti kesehatan mental
Bioetika = Etika medis plus; plusnya adalah:
1. Ahli Falsafah: Etika medis Yi: studi tentang isu2
dlm pelayanan medis dlm arti sempit
hub.dokter-pasien. Sedang Bioetika Yi: Studi
tentang isu2 yg timbul dlm pelayanan
keseh.secara luas. Artinya, bioetika juga
mencakup isu2 yg timbul dlm pelayanan oleh
tenaga keseh.lain spt perawat, farmasi, gizi,
fisioterapi, ahli pengobatan alternatif dll.
2. Bioetika adalah juga studi tentang isu2 etika,
isu2 sosial, isu2 legal dan isu2 lain yang timbul
dalam pelayanan kesehatan
3. Amerika Serikat sampai sekarang paling maju
ilmu dan teknologinya, dan dampak pertama
yang mengalami isu yang belum dikenal
sebelumnya dari penerapan iptek pada
pelayanan kesehatan sejak 1960 – sekarang.
Etika & Hukum kesehatan
 Etika dan Moral
 Etika dan Hukum
 Etika, Disiplin dan Hukum
 Hukum Kesehatan
MORAL ETIKA
LATIN YUNANI

1. Morales, Mos, Mores, adat 1. Ethicos, Ethos (akhlak),


istiadat, kebiasaan, cara, Adat kebiasaan.
tingkah laku, kesopanan
2. Tabiat, watak, akhlak, cara 2. Ethos of the people =
hidup Akhlak Manusia
3. Mores of community =
kesopanan masyarakat 3. Terjadi di Praktek (profesi).

Moral dan Etika merupakan Hati Nurani & Penilaian


(Judgement) Kegiatan praktis seseorang
Definisi Etika: Beragam definisi di
kemukakan para pakar.
 Etika : adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik
buruk, benar salah suatu sikap atau perbuatan
seseorang individu atau institusi dilihat dari
moralitas (B.Sampurna).
 Etika yaitu ilmu yang mengkaji tentang moral
dan moralitas (para filsuf).
 Etika adalah pedoman tentang perilaku dalam
menjalankan profesi (para praktisi) .
 Bagi dokter: Etika berarti memenuhi harapan
profesi dan masyarakat, serta secara khusus
bertindak terhadap pasien sesuai dengan asas
asas dan aturan2 yang disepakati bersama oleh
komunitas moralnya.
Ada 4 Kebutuhan dasar Manusia
1. Kebutuhan Fisiologis: makanan & minuman
2. Kebutuhan Psikologis: Rasa kepuasan, istirahat,
santai dll.
3. Kebutuhan Sosial: Keluarga, teman &
komunitas.
4. Kebutuhan Kreatif & Spiritual: Pengetahuan,
kebenaran, cinta dll.
Seseorang harus mempertimbangkan 4
kebutuhan tsb dalam membuat keputusan etik,
bila tidak dapat akibatkan terjadi konflik
dibidang keputusan moral
Klasifikasi Etika
A. Etika umum : Etika teoritis, Etika Filosofis.
B. Etika khusus: Etika praktis,Etika terapan:
1. Etika individual (Hub.antar individu).
2. Etika institusional: Etika RS, Etika PT.
3. Etika sosial (tanggung jawab moral
individu & institusi terhadap umat manusia:
Misal:
- Etika keluarga
- Etika organisasi
- Etika profesi
- Etika politik dan
- Etika lingkungan
Penalaran dari ajaran moral
(dihulu), sampai kode Etik (dihilir)
 Ajaran Moral :
Ajaran tentang bagaimana manusia
hidup dan bertindak agar menjadi
manusia yang baik.
 Moral :
Sistem nilai tentang perbuatan
manusia dianggap baik atau buruk.
 Falsafah Moral:
Falsafah yang mencari penjelasan
mengapa perbuatan tertentu dinilai baik
/ benar, pantas atau tidak pantas.
 Teori Etika :
Kerangka untuk berfikir, apakah satu
perbuatan dapat diterima, dinilai dari
pendekatan moral
Ada teori etika klasik & kontemporer
 Asas Asas Etika:
Asas Asas yang diturunkan dari teori2 etika
sebagai 4 Kaedah Dasar Moral (KDM).
 Aturan Aturan Etika:
Seperangkat norma atau pedoman utk
mengatur perbuatan berupa aturan dan
larangan yang didasarkan pada asas asas
etika.
 Kode Etik Profesi:
Seperangkat aturan etika yang khusus
berlaku untuk semua anggota asosiasi profesi
tertentu sebagai konsensus bersama yang
memuat amar (aturan) dan larangan yang
wajib ditaati oleh semua anggota dalam
menjalankan profesi.
HUB.TINGKAH LAKU PENGEMBAN
PROFESI DGN MORAL DAN ETIKA
1. Penilaian (judgement), Keyakinan (beliefs)
dan perbuatan atau tindakan (actions)
seorang profesional mendapat kebenaran
(justification) jika sesuai dan tidak
bertentangan dgn:
2. Aturan aturan etika atau kode etik. Aturan
etika atau kode etik itu sendiri mendpt
pembenaran jika sesuai dengan:
3. Asas asas etika. Aturan2 etika dan asas etika
mendpt pembenaran dari:
4. Falsafah moral dan teori-teori etika.
D.p.l.: Aturan etika (kode etik) bersumber pada
asas-asas etika, dan asas2 etika itu sendiri
bersumber pd falsafah moral dan teori2 etika.
Teori teori Etika :
Etika klasik Etika kontemporer
1. Utilitarianisme (Teori teleologi): 1.Virtue ethics: Teori berbudi luhur:
perbuatan secara moral baik jika a. Compassion (keharuan)
hasilnya baik. b. Discernment (ketajaman)
2. Teori Deontologi (kewajiban): c. Dapat dipercaya
kewajiban secara moral baik &
benar, jika didasarkan niat baik d. integritas moral tinggi.
(kewajiban lebih utama dari pada Mementingkan yang di layani diatas
hasilnya. kepentingan sendiri.
3. Teori Hukum Kodrat (lex naturalis): 2. Etika mengasuh: Hub. Pengasuh dgn yang
manusia adalah makhluk rasional, diasuh, bersifat akrab , hangat, ramah,
ok itu cendrung akan hal hal baik simpati dan mengasihi.
3. Etika Kasuistik: Etika yang mengacu pd
putusan baik yg telah dibuat
sebelumnya, analog dgn jurisprudensi
Asas Asas Etika medis Asas Asas Etika medis
Traditional Kontemporer

1. Beneficence 1. Menghormati:
2. Non Maleficence (Primum - otonomi pasien
non nocere)
3. Hormati hidup manusia. - Universal human right
4. Konfidentialitas United Nation
5. Kejujuran(veracity) - HAM
6. Tidak mementingkan diri 2. Keadilan / Justice.
sendiri
7. Budi pekerti, tingkah laku 3. Berkata benar; truth telling;
yang luhur. veracity
4 Kaedah Dasar Moral (KDM)= Bioetika
(KDB).
1. Beneficence: Ber-orientasi pd kebaikan
pasien (kewajiban berbuat baik).
2. Non Maleficence: Tidak mencelakakan
atau memperburuk keadaan pasien
(kewajiban tidak menimbulkan
mudharat = to do no harm).
3. Justice: Keadilan, meniadakan
diskriminasi, tidak membedakan latar
belakang seseorang.
4. Autonom: Hormati hak hak pasien, hak
untuk memutuskan sendiri (HAM).
Disamping tersbt diatas, seorang dokter
juga hrs melakukan Prima Facie,
 Disamping 4 KDB diatas ada yg disbt
Prima Facie :
1. Yi; hal yang merup. kunci utk
mengambil keputusan. Mis: dokter
praktek, tapi ada pasien datang dlm
keadaan gawat, ini harus didahulukan
ditangani.
2. Dlm kondisi atau konteks tertentu,
seorg dokter hrs melakukan pemilihan
kaedah dasar etik “terabsah” sesuai
konteksnya berdasarkan data atau
situasi konkrit terabsah (dlm bahasa
figh’ilat yg sesuai
Beneficence
 Berbuat baik; diartikan bersikap ramah
atau menolong,lebih dari sekedar
memenuhi kewajiban.
 Dokter hrs agar pasien yg dirawatnya
terjaga keadaan kes.nya (patient
welfare).
 Tindakan berbuat baik:
* General beneficence
- melindungi & mempertahankn hak
yg lain
- mencegah kerugian pd yg lain
- menghilangk kondisi penyebab kerugian
pd yg lain.
 Specipic beneficence:
- menolong orang cacat.
- menyelamatk org dari bahaya
 Mengutamak kepentingan pasien
 Memandang pasien/keluarga/ sesuatu tak
hanya sejauh mengunt.k dokter/ rumah
sakit/ pihak lain
 Maksimalisasi akibat baik(termasuk
jumlahnya > akibat buruk)
 Menjamin nilai pokok:”apa saja yg ada
pantas(elok) kita bersikap baik terhdpnya”
(apalagi ada yg hidup)
Non Maleficence
 Tidak berbuat merugikan dlm pradok ,hrs
memilih pengobatan yg plg kecil resikonya &
plg besar manfaatnya (first,do no harm)
 Dari sudut pandang pasien;
- tdk boleh berbuat jahat(evil) / buat derita
(harm) pasien.
- minimalisasi akibat buruk
 Kewajiban dokter dlm hal ini:
- pasien dlm kead.amat berbahaya/ berisiko
hilangnya suatu yg penting.
- dokter sanggup mencegah bahaya/ hilang
tsb
- tindakan kedokteran tadi terbukti
efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian
dokter (hanya alami resiko minimal)
 Norma tungal isinya larangan
Justice (Keadilan)
Tdk boleh/mengobah sikap dokter thd
pasienya. Atau tdk ada pertimbangan lain,
selain kesehatan pasien yg menjadi perhatian
utama dokter:
 Walaupun ada :

- Perbedaan kedudukan sosial


- tkt ekonomi, pandangan politik,
- agama,dan faham kepercayaan,
- kebangsaan, kewarganegaraan,
- status perkawinan serta perbedaan jender
Kasus hipotetik: KDB (Asas Etika)
 Seorg anak lk2 jatuh dari pohon, alami

fractur, luka robek lengan atas ka, dan


muntah, tak sadar sebentar.
 Pasien diperiksa dokter, kmd dipsng spalk

(bidai), luka dijahit, dokter sarankan ke


RS utk pertolongan selanjutnya.
 Org tua anak, minta ke dukun patah saja.

Setelah dijelaskan oleh dokter, bhw ybs


mengalami geger otak (commotio cerebri)
dan perlu perawatan khusus, org tua anak
setuju.
Kasus Hipotetik KDB (asas etik justice)
 Pasca gempa di kota J di indikaskan ada 5

pasien fractur os femoris, dipsg Pen metal di


RS dan Pen ini hanya tersedia utk 4 pasien.
 Dlm daftar pasien yg telah operasi,

dimungkin utk dibuka Pennya ada 2 org


pasien umum (biaya besar) sdh 2 thn pasca
operasi. Kmd pasien di hubungi, diperiksa
dan dpt dikeluarkan Pennya. Kedua pasien
minta ditunda, krn biaya operasinya besar.
Setelah dirundingkan mengingat bencana
alam, biaya pengeluaran tdk dipungut biaya,
kedua pasien bersedia.
Etika dan Hukum :
 Kedudukan sama, sama2 sbg alat menilai perilaku
manusia.
 Etika dan Hukum saling mengisi : Hukum atau
Undang2 tidak mungkin mengatur semua aspek
kehidupan dlm masy.oleh karena itu harus ada tempat
bagi kekuatan dan kemampuan dlm masy.sendiri untuk
mengatur dirinya dalam hal2 yang tak diatur dalam
hukum.
 Lembaga Hk: memberikan bantuan hk utk
mewujudkan/ membela hak hak manusia.
 Hukum menuntut standar moral yg minimun, sedang
Etika medis menuntut dari seorang dokter dgn standar
moral yang tinggi, oleh karena Hk memuat >
larangan2, sdg Etika, disamping larangan, juga dituntut
hal2 positif harus dilakukan dokter terhadap pasien
Perbedaan: Hukum Etika
a. Titik beratkan pada a. Menitik beratkan pada perbuatan batin
perbuatan lahir. b. Bersifat otonom (hanya kalangan
profesi).
b. Otarita Hk bersif.
c. Utk kesempurnaan manusia. Norma,
Heteronom. kode etik jadi pedoman (self control)
c. Tujuan Hk.kedamaian d. Sanksi etika berupa pengucilan dari
lahiriah masy.
d. Sanksi Hk.bersifat paksaan e. Etika mengatur hal2 kecil spt sopan
santun sampai hal2 yg berat spt
e. Hk.tidak mengurus hal2 Euthanasia.
sepele (Deminimus non f. Dikeluarkan oleh kalangan pakar profesi
curet lex). sendiri.
f. Dikeluarkan badan otorita g. Etika medis menuntut standar moral yg
(pemerintah) tinggi dr dokter.
g. Menuntut standar moral yg
minimum.
Kesimpulan:
Hukum Etika
1. Mengatur hub.2 dan 1. Beri petunjuk pd manusia ttg nilai2
kegiatan,tindakan warga kehidupan
masyarakat 2. Mengajar manusia buat keputusan
2. Menetapkan “aturan2 main” dlm tepat dlm pekerjaan dan kehidupan
masy.dan memberi keputusan se-hari2, dipandu oleh asas asas moral
benar / salah, bila ada konflik 3. Membuat orang berfikir, memilih dan
3. Melindungi manusia dan bertindak secara bijaksana agar dapat
integritasnya, menjamin kebebasan kebahagian yg hakiki
dan kesamaannya dlm Hk.dan 4. Tujuan Etika: Menciptakan perilaku
melindunginya thd kewenangan dlm dokter sbg selfcontrol dalam bekerja,
kekuasaan. oleh karena norma Etika tidak
4. Tujuan pengaturan: Ciptakan mengikat secara yuridis.
kehidupan masy.tertip, aman & adil,
utk kesejahteraan individu/
masyarakat
Hukum :
 Hk.Kes. men. Prof.dr.H.J.J.Leenen:
adalah keseluruhan aturan hukum:
Yg langsung berhub.dg pemeliharaan keseh. ,
yg merup.penerapan Hk perdata, Hk.pidana,
dan Hk.Administrasi Negara dlm kaitan dgn
pemeliharaan kesehatan dan
yg bersumber dari hk.otonom yg berlaku utk
kalangan tertentu saja, Hk. Kebiasaan,
Hk.Yurisprudensi, aturan2 internasional, ilmu
pengetahuan dan literatur yang ada kaitannya
dgn pemeliharaan kesehatan.
 HUKUM: adalah keseluruhan asas dan aturan
tentang perbuatan manusia yang ditetapkan
dan diakui oleh otoritas tertinggi (pemerintah).
 Hukum Perdata: adalah Hukum.yang mengatur
hubungan antar orang dgn orang lain
 Hukum Pidana: adalah hukum yang mengatur
perbuatan apa yg dilarang dan memberikan
pidana(hukuman) kepada siapa yang
melanggarnya
 Hukum Administrasi Negara (= Hk. Tata Usaha
Negara) adalah hk.yang mengatur cara
menjalankan tugas(hak dan kewajiban) dan
kekuasaan alat2 perlengkapan Negara
 Hukum Kebiasaan: adalah Hk.tidak tertulis yang
hidup dalam keyakinan masy.dan ditaati
seperti suatu peraturan perundangan
 Hukum Yurisprudensi: adalah Hk.yang terbentuk
karena keputusan hukum oleh hakim dalam
perkara sejenis sebelumnya
Disiplin : Ada pd UU Pradok No.29 Thn
2004, pasal 55 (ayat 1).
 Isinya : Menegakkan disiplin dokter dan dokter
Gigi dalam penyelenggaraan praktik Kedokteran.
 MKDKI: adalah Lembaga yang berwenang untuk:
1. menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dilakukan dokter dan dokter Gigi dlm
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran Gigi dan
2. Menetapkan sanksi.
 Norma (kaidah) dalam praktik kedokteran:
1. Etika: Aturan penerapan etika kedokteran
(kodeki)
2. Disiplin: Aturan penerapan keilmuan
kedokteran.
3. Hukum: aturan Hukum kedokteran.
Etika dok Disiplin dok Hukum dok

1.Norma moral 1.Norma disiplin – Std 1.Noma Hukum


- Masalah moral profesi (kompetensi,
yan, prlku)
2.Pelanggaran: dilema 2.Pelanggaran: langgar 2.Pelanggaran: norma
norma internal std profesi (benar-salah) hukum (benar-salah).
(baik-buruk). 3. Kualitas profesi 3. Penyelesaian :
3. Dampak : (layanan,perilaku) -Konflik / kedamaian

- kualitas moral - kehormatan profesi


- kehormatan profesi 4. Kompetensi Yan 4. Peraturan hukum :
medik, perilaku - ttg yan kedokteran
4. Lingkup : profesional
- perilaku etik
Etika dok Disiplin dok Hukum dok

5. Bentuk: kode etik 5. Aturan disiplin 5. UU, PP, Permen,


profesi kedokteran Keppres dll.
6. Disusun: Orang 6.Disusun: kompilasi 6. Negara (DPR +
profesi. oleh KKI pemerintah)
7. Sanksi: 7. Sanksi: 7. sanksi:
- moral/ ht nurani - teguran – - pid: denda/penjara
- nasehat/ teguran - reedukasi - pdt: ganti rugi
- pengucilan - cabut STR/ SIP - adm: pencabutan
8. Yang memeriksa: 8. MKDKI : 8. Pengadilan:
- MKEK - dokter - Negeri
- MKEKG - dokter Gigi - TUN
- Anggota profesi - Sarjana Hukum Anggota: Hakim
Pelanggaran & Cara Penanganan
Etika
MKEK
Disiplin MKDKI
Dr/ Peradilan pidana

drg Sengketa hukum Peradilan perdata


peradilan TUN
Sengketa non hkm Lembaga mediasi
Disiplin Kedokteran
 Kepatuhan menerapkan aturan2 atau
ketentuan penerapan keilmuan
dalam pelaksanaan pelayanan.
 Lebih khusus: kepatuhan
menerapkan kaidah kaidah
penatalaksanaan klinis(asuhan
medis) yang mencakup:
1. penegakan Diagnosis
2. Tindakan pengobatan(treatment)
3. menetapkan prognosis
dengan standar / indikator:
- standar kompetensi, std perilaku
etis, std asuhan medis, dan standar
klinis.
Pelanggaran Disiplin
(Serious Professional Misconduct)
Keputusan KKI No. 17/KKI/Kep/VIII/2006

• Kegagalan penatalaksanaan Ok: - ketidak


cakapan (incompetence)
- kelalaian (gross negligence)
• Perilaku tercela (men. Ukuran profesi)
• Ketidaklaikan fisik & mental (unfit to practice)

Atau dgn kata lain:

• Tidak memenuhi:
 Standard of care,clinical standard
 Standard of competence
 Standard of professional attitude dan aturan /
ketentuan terkait.
Bentuk Pelanggaran disiplin dokter
1. Tidak kompeten / cakap
2. Tidak merujuk
3. Pendelegasian kpd nakes yg tdk
kompeten
4. Dr / Drg pengganti tdk beritahu ke
pasien, tdk punya SIP
5. Tdk laik praktik (kesehatan fisik &
mental)
6. Kelalaian dlm penatalaksanaan pasien
7. Pemeriksaan dan pengobatan berlebihan
8. Tdk berikan informasi yg jujur.
9. Tdk ada informed consent.
10.Tdk buat/ simpan rekam medis
11.Penghentian kehamilan tanpa indikasi
medis
12.Euthanasia
13 Penerapan pelayanan yg belum diterima
kedokteran
14 Penelitian klinis tanpa persetujuan etis
15.Tidak memberi pertolongan darurat
16.Menolak/ menghentikan pengobatan
tanpa alasan yang sah
17 Membuka rahasia medis tanpa izin
18.Buat keterangan medis tidak benar
19. Ikut serta tindakan penyiksaan
20. Peresepan obat psikotropik/ narkotik
tanpa indikasi
21. Pelecehan seksual, intimidasi,
kekerasan
22. Penggunaan gelar Akademik/ sebutan
profesi palsu
23. Menerima komisi thd rujukan/
peresepan
24. Pengiklanan diri yang menyesatkan
25. Ketergantungan Napza
26. STR, SIP, Sertifikat kompetensi tdk sah
27. Imbal jasa tidak sesuai tindakan
28. Tidak berikan data/ informasi atas
permintaan MKDKI

Anda mungkin juga menyukai