Anda di halaman 1dari 25

MODUL PSIKIATRI

TRIGGER 3
Tutorial V

Fasilitator : dr. Irwan Triansyah, Sp.THT-KL


Ketua : Intania Kartini Valianti (1510070100040)
Sekretaris : Nurul Septi Arbi Astuti (1510070100033)
Doni Wahyudi (1310070100193)
Anggota : Ridho Devid Tri S (1510070100034)
Rizqa Ashfiya Salma (1510070100035)
Indah Hendyni (1510070100036)
Nina Tri Suryani (1510070100037)
Siti Hardiyanti (1510070100039)
Fadholi Hibatullah (1510070100038)
Trigger 3 : Jessica si pemalu
Nn. Jessica , 20 tahun, dating ke dokter dengan keluhan dada berdebar debar sejak 6
bulan yang lalu . Keluhan disertai tangan dan kaki gemetaran serta mulut terasa kering .
Jessica mengatakan keluhan hanya muncul saat berbicara didepan orang banyak atau
diperhatikan banyak orang . Apabila ada tugas kuliah yang mengharuskan presentasi di
depan kelas , Jessica akan menghindari dengan bolos atau berpura sakit .
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg , nadi 80x/menit ,
fekuensi nafas 20x/menit , suhu 36,7 C . Dokter melakukan pemeriksaan status mental dan
mendapatkan kesadaran menurun komposmentis , sikap kooperatif , mood cemas , proses
piker koheren dan tilikan derajat 4 .
Jessica mengatakan bahwa dirinya lebih suka menyendiri karena orang lain
menertawakan penampilannya. Dokter mengatakan bahwa Jessica mengalami gangguan
jiwa neurotic sehingga membutuhkan obat serta psikoterapi untuk mengatasi kecemasannya
tersebut .
Step I : Clarify Unfamiliar Terms

1. Mood cemas : perasaan berup rasa takut , kekhawartiran yang berkepanjangan dan rasa
gugup
2. Proses piker koheren : kalimat atau pembicaraan dapat dipahami
3. Tilikan derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi tidak memahami
penyebab sakitnya
4. Gangguan jiwa neurotik :gangguan dimana gejalanya membuat distress yang tidak
diterima oleh penderitanya
5. Psikoterapi : usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran ,
perasaan dan perilaku
Step II : Define The Problems
1. Kenapa Nn. Jesica dadanya berdebar debar sejak 6 bulan yang lalu ?
2. Apa yang menyebabkan Nn jesica tangan dan kakinya gemetaran saat ia berbicara didepan banyak orang?
3. Apa yang menyebabkan Nn jesica mulut terasa kering aat berbicara didepan banyak orang ?
4. Mengapa ia menghindari tugas kuliah yang mengharuskan presentasi dikelas?
5. Makna klinis tanda vital ?
6. Makna klinis pemeriksaan status mental ?
7. Apa yang menyebabkan ia lebih suka menyendiri?
8. Apa obat dan psikoterapi untuk Nn jesica?
9. Apa diagnosis pada trigger ?
Step III : Brainstorm Possible Hypothesis Or Explanation

1. Ketidakmampuan menghadapi stress hingga timbul ketidak seimbangan system otonom


yang sebagian besar akibat factor psikis
2. Karena sifatnya yang pemalu atau tertutup sehingga ketika berbicara didepan banyak
orang
3. Mental mempengaruhi produksi sekresi saliva , sehingga ketika (pikiran) ia mengalami
kecemasan , produksi dan sekresi saliva menurun -> mulut terasa kering
4. Karena merasa cemas apabila berbicara dengan banyak orang
5. - TD : Normal
- Nadi : normal
- Nafas : Normal
- Suhu : Normal
6. Pemeriksaan status mental
- composmentis : kesadaran penuh
- sikap kooperatif : sikap mau bekerja sama
- mood cemas : perasaan cemas atau gugup
- proses pikiran koheren : kalimat atau pembicaran dapat dipahami dgn baik
- tilikan derajat 4 : menyadari dirinya sakit butuh bantuan tetapi tidak
diketahui penyebab penyakitnya
7. Karena ia sering ditertawakan orang lain
8. Obat : anxiolitik Dn hipnotik
antidepressant
psikoterapi : keluarga dan kelompok
9. Gangguan jiwa neurotik et causa anxietas
* aksis 1 : gangguan jiwa neurotik
* aksis 2 : pemalu dan menyendiri
* aksis 3 : anxietas
* aksis 4 : penampilannya sering ditertawakan orang lain
* aksis 5 : LO
Step Iv : Arrange Into A Tentative Solution
Nn.Jesica, 20 tahun

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pem Status Mental Pem Penunjang

Diagnosis Banding

Diagnosis Kerja

Komplikasi penatalaksanaan
Step V : Define Learning Objective

1. Anamnesis pada trigger dan gejala klinis


2. Pem fisik
3. Pem penunjang
4. Pem ststus mental
5. Diagnosis banding
6. Diagnosis kerja
7. Penatalaksanaan ( farmakoterapi dan non farmako)
8. Komplikasi
9. Prognosis
Step VI : gathering information and private
study

BELAJAR MANDIRI
1. ANAMNESIS PADA TRIGGER DAN GEJALA KLINIS

1. Nama : Nn. Jessica


2. Umur : 20 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Keluhan Utama : Dada berdebar-debar disertai dengan tangan dan kaki gemetaran serta mulut terasa
kering.
5. Keluhan Lain :
 Keluhan hanya muncul saat berbicara didepan orang banyak atau diperhatikan banyak orang

6. RPD : -
7. RPK : -
8. RPO : -
GEJALA KLINIS

Walaupun penderita neurotik menujukkan berbagai gejala, namun pada umumnya


ditunjukkan oleh adanya:
1. Gambaran diri yang negatif
2. Cenderung merasa kurang mampu dan merasa rendah diri
3. Kecemasan
4. Depresi
5. Terlihat murung
6. Individu menjadi sangat perasa
7. Penyesuaian diri yang salah
8. Kesulitan konsentrasi atau dalam mengambil keputusan.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pedoman p. fisik gangguan neurotic anxietas fobia :
* anxietas gejala akut → hampir setiap hari untuk beberapa minggu / bulan.
* gejala mencakup unsur :
a. kecemasan ( tentang nasib )
b. ketegangan motorik ( sakit kepala, gemetar ).
c. over aktivitas otonimik ( kepala ringan, berkeringat,
berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing, mulut
kering ).
* pada anak-anak ( penting untuk diterangkan kelainan somatik menonjol )
* ada gejala yang sementara ( depresi ).
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk menyingkirkan diagnosis banding sesuai


keluhan fisiknya
 Pemeriksaan darah (tidak banyak diandalkan)
 Pemeriksaan fungsi tiroid biasanya TSHs & FT4
(untuk menyingkirkan diagnosis penyakit tiroid yang sering kali mirip dengan gangguan
cemas panik(hipertiroid) atau depresi tiroid (hipotiroid)
 Ct – scan atau MRI
 Paling mungkin dan banyak diteliti yaitu f-MRI & PET-SCAN
4.PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

1. Kesadaran : komposmentis
2. Kognisi : -
3. Perhatian atau konsentrasi : kewaspadaan berlebihan
4. Orientasi : baik
5. Memori : -
6. Perilaku motorik : -
7. Proses pikir : koheren  isi pikiran dimengerti atau saling berhubungan
8. Isi pikir : waham kejar
9. Persepsi : -
10. RTA : -
11. Daya nilai : -
12. Tilikan : derajat 4  menyadari diri bahwa ia sakit dan butuh bantuan, namun
tidak memenuhi penyebab sakitnya
5. DIAGNOSIS BANDING

 Agorafobia
 Ggn cemas menyeluruh (generalized anxiety disorders)
 Ggn panik (panic disorders)
6. DIAGNOSIS KERJA

 PROGNOSIS
Sekitar 15-20% kasus baru mencari pengobatan gangguan psikiatri lainnya, seperti depresi
dan penyalahgunaan alkohol setelah bertahun-tahun.
 Fobia sosial biasanya mulai pada usia dini sehingga dapat menyebabkan gangguan di
semua bidang akademik seperti rendahnya k emampuan sekolah, menghindar dari sekolah,
dan sering putus sekolah.
 Pemilihan karirnya sangat terbatas dan sering berhenti dari pekerjaan. Fobia sosial
cenderung menjadi kronik.
 Bila tidak diobati dapat menjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi,
penyalahgunaan alkohol atau obat. Pada penderita agorafobia dan fobia sosial, pemakaian
alkohol sering merupakan usaha untuk mengobati diri sendiri.
7. PENATALAKSANAAN

Non farmakologi

 Terapi supportif
 Relaksasi
 Psikoedukasi
 Cognitive behavioral therapy
Farmakologi
2. buspiron
Efek dari obat ini muncul setelah 2-3 minggu . Oleh karna itu benzodiazepine dan buspiron diberikan
secara bersamaan .
3. SSRI
Efektif untuk penderita cemas dan disertai riwayat depresi yang biasa digunakan adalah setralin dan
proxetin .
8. KOMPLIKASI

 Menggunakan alkohol utk mengatasikecemasan selama kegiatan sosial


 Penyalahgunakan alkohol
 Penyalahgunakan resep dan non resep obat
 Kesulitan membentuk dan memelihara hubungan
 Pendidikan atau peluang kerja dibatasi
 Depresi
 Pikiran utk bunuh diri
 Isolasi dari keluarga, teman sebaya dan masyarakat
Kesimpulan

dari anamnesis , gejala klinis , pemeriksaan fisik , penunjang , status mental yang
didapat dari trigger kami menyimpilkan bahwa Nn.Jessica mengalami Gangguan
jiwa neurotik et causa anxietas
. Diagnosis ini didukung oleh gejala klinis dan pemeriksaan pemeriksaan yang
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini .
DAFTAR PUSTAKA

 Ganong,wiliam f.2010.patofisiologi penyakit. Jakarta:EGC


 Goodman,dkk.2012.dasar Farmakologi Terapi. Jakarta:EGC
 Maslim,Rusdi.2013. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-V.
Cetakan 2 – Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Unika Atma Jaya. Jakarta: PT Nuh
Jaya

Anda mungkin juga menyukai