ANUITAS
DEFINISI ANUITAS
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran /penerimaan
sejumlah uang, umumnya sama besar, dengan periode
waktu yang sama untuk setiap pembayaran.
Contoh: Pembayaran bunga pinjaman, bunga obligasi,
deposito, cicilan kredit rumah, dll.
Jenis-jenis anuitas
Contoh A.1
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang
diterima setiap tahun selama lima tahun mulai satu tahun
lagi jika tingkat bunga yang relevan adalah 15% p.a.
Jawab:
1 2 3 4 5
i = 0,15
A = Rp 1.000.000 1 Januari
2010
1 Januari
2011
1 Januari
2012
1 Januari
2013
1 Januari
2014
1 Januari
2015
N = 5 tahun Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
PV ? juta juta juta juta juta
(1 (1 i ) n )
PV A
i
(1 (1 0 ,15 ) 5 )
PV Rp 1 . 000 . 000
0 ,15
PV Rp 3 . 352 . 155 ,10
ANUITAS BIASA
Jawab:
PV = Rp 10.000.000
n = 24
i = 12%
1% 0,01
12
PV PV
A
a n a24
i 1%
PV Rp
10.000.000
A n
(1(1i) ) (1(10,01 )24)
i 0,01
ARp470 .734,72
ANUITAS BIASA
PV i
log 1
A
n
log (1 i)
Rp 210.000.000 0,015
log 1
Rp 3.783.889,18
n
log (1 0,015)
log 0,167523188
n
log 1,015
n 120 bulan atau 10 tahun
Jadi, KPR tersebut akan lunas dalam 120 bulan atau 10 tahun.
10
ANUITAS BIASA
Contoh A.4
Sebuah perhiasan bernilai Rp 30.000.000 tunai
dapat dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan
masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49.
Berapakah tingkat bunga yang dikenakan?
ANUITAS BIASA
Jawab:
A = Rp 2.758.973,49
PV = Rp 30.000.000
n = 12
(1 (1 i) n )
PV A
i
(1 (1 i) 12 )
Rp 30 . 000 . 000 Rp 2 . 758 . 973 ,49
i
Rp 30 . 000 . 000 (1 (1 i) 12 )
Rp 2 . 758 . 973 ,49 i
(1 (1 i) 12 )
10 ,8736
i
Dengan metode trial and error, kita memperoleh i =
1,55% per bulan atau 18,6% p.a.
ANUITAS BIASA
PERSAMAAN ANUITAS
NILAI AKAN DATANG
((1 i)n 1)
FV A
i
dengan:
FV = future value atau nilai pada akhir periode atau
nilai akan datang
KEGUNAAN FV
FV dapat digunakan untuk perencanaan
keuangan, tepatnya untuk menghitung :
1. Mencari nilai akhir suatu tabungan atau
nilai tabungan pada saat tertentu
2. Lamanya waktu yang diperlukan untuk
bisa mencapai jumlah tabungan tertentu
3. Besarnya tabungan yang harus dilakukan
setiap periode untuk bisa memperoleh
jumlah tertentu.
ANUITAS BIASA
Contoh A.5
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp
1.000.000 yang disetorkan setiap tahun selama 5
tahun, mulai tahun depan, apabila tingkat bunga
adalah 10% p.a. diperhitungkan tahunan.
Jawab: 1 2 3 4 5
n= 5
Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta
i = 10% = 0,1
A = Rp1 juta I Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei
2010 2011 2012 2013 2014 2015
FV ?
((1 i)n 1)
FV A
i
((1 0,1)5 1)
FV Rp 1 .000 .000
0,1
FV Rp 6 .105 .100
ANUITAS BIASA
MENGHITUNG BESAR
TABUNGAN PERIODIK
FV FV
n
A
atau
A
((
1i)1
) Sn
i
i
Contoh A.6
Ibu Aisyah ingin memiliki uang sebesar Rp 500.000.000
pada saat ia pensiun nanti, tepatnya 20 tahun lagi.
Untuk tujuan tersebut, ia menyisihkan gajinya setiap
bulan untuk ditabung di Bank Pasti Jaya. Berapakah
besarnya gaji bulanan yang harus Ibu Aisyah sisihkan
untuk ia tabung apabila tingkat bunga tabungan 9% p.a.
perhitungan bunga bulanan?
ANUITAS BIASA
Jawab:
FV = Rp 500.000.000
n = 20 x 12 = 240
I = 9%
0,75% 0,0075
12
FV
A
((1 i)n 1)
i
Rp 500.000.000
A
((1 0,0075 )240 1)
0,0075
A Rp 748.629,78
ANUITAS BIASA
Contoh A.7
Seorang pedagang kecil berencana untuk menabung
Rp 1.000.000 setiap bulan agar dapat memperoleh
uang sebesar Rp 200.000.000. Jika tingkat bunga
tabungan yang ditawarkan adalah 6% p.a., berapa lama
dia harus menabung?
ANUITAS BIASA
Jawab:
FV = Rp 200.000.000
A = Rp 1.000.000
i = 6%
0,5% 0,005
12
FV i
log 1
A
n
log (1 i)
Rp 200.000.000 0,005
log 1
Rp 1.000.000
n
log (1 0,005)
log 2
n
log 1,005
n 138,976 bulan atau 139 bulan
ANUITAS BIASA
Jawab: FVRp 3
.342
.500
S n i
A Rp 350
.000
9,55
ANUITAS DIMUKA
Pembayaran dilakukan setiap awal periode atau mulai hari ini.
Pembayaran pertama pada anuitas biasa (akhir periode 1) sama
dengan pembayaran kedua pada anuitas dimuka (awal periode 2).
Perbedaan anuitas di muka dengan anuitas biasa adalah
pembayaran pertama pada anuitas di muka diganti dengan
pembayaran terakhir pada anuitas biasa, sementara (n-1)
pembayaran lainnya adalah sama.
Pembayaran ke-2 pada anuitas di muka = pembayaran ke-1 anuitas
biasa, pembayaran ke-3 anuitas di muka = pembayaran ke-2
anuitas biasa, demikian seterusnya.
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.1
Hitunglah nilai sekarang dari Rp 1.000.000 yang
diterima setiap bulan selama 5 kali mulai hari ini jika
tingkat bunga yang relevan adalah 18% p.a. atau 1,5%
per bulan.
Jawab: 1 2 3 4 5
Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
juta juta juta juta juta
PV ?
(1 (1 i) n 1 )
PV 1 A
i
(1 (1 0,015) 51 )
PV 1 Rp 1.000.000
0,015
PV Rp 4.854.380
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.2
Bimbi meminjam Rp 10.000.000 dengan bunga 12% p.a.
Jika pinjaman harus dilunasi dalam 24 kali cicilan
bulanan mulai hari ini, berapa besar cicilan?
PV Rp10.000.000
A
1 (1 i)n 1 1 (1 0,01)23
1 1
i 0,01
A Rp 466.073,98
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.3
Seorang karyawan yang sudah bekerja selama
30 tahun harus purnabakti dan mendapatkan
uang pensiun sebesar Rp 200.000.000 sekaligus.
Dia memutuskan untuk mengambil sebesar Rp
6.000.000 setiap 3 bulan mulai hari ini dan
menyimpan sisanya dalam deposito 3 bulanan
dengan bunga sebesar 6% p.a. Dalam berapa
tahun depositonya akan habis?
ANUITAS DIMUKA
Jawab:
Karena uang pensiun pertama sebesar Rp 6.000.000 akan langsung
diambil dari Rp 200.000.000 maka PV = Rp 194.000.000 dengan i =
1,5% per 3 bulan, A = Rp 6.000.000
PV i
log 1
A
n
log (1 i)
Rp 194.000.000 0,015
log 1
Rp 6.000.000
n
log (1 0,015)
log 0,515
n
log 1,015
n 44,570 periode atau 44,570 3 11,14 tahun
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.4
Sebuah perhiasan berharga tunai Rp 30.000.000 bisa
dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan masing-masing
sebesar Rp 2.758.973 dimulai pada hari pembelian.
Berapa tingkat bunga yang dikenakan?
Jawab:
Karena pembayaran pertama adalah pada tanggal
transaksi jual beli maka soal tersebut dapat
disederhanakan menjadi utang Rp 27.241.027 (Rp
30.000.000 – Rp 2.758.973) dibayar dengan 11 kali
cicilan bulanan sebesar Rp 2.758.973 mulai bulan
depan.
ANUITAS DIMUKA
dengan
FV = future value atau nilai di akhir periode ke-n
atau nilai akan datang
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau pembayaran per periode
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.5
Hitunglah nilai akan datang (pada akhir tahun ke-5) dari
tabungan Rp 1.000.000 yang disetorkan setiap tahun
selama 5 kali mulai hari ini jika tingkat bunga 10% p.a.
diperhitungkan tahunan.
Jawab: 1 2 3 4 5
Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
juta juta juta juta juta FV ?
(1 0,1) 5 1)
FVDUE Rp 1.000.000 (1 0,1)
0,1
FVDUE (6,1051) Rp 1.000.000 1,1
FVDUE Rp 6.715.610
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.6
Seseorang ingin memiliki uang sebesar Rp
500.000.000 pada saat ia pensiun nanti,
tepatnya 20 tahun lagi. Untuk tujuan itu, dia
akan menyisihkan gajinya setiap bulan untuk
ditabung mulai hari ini karena hari ini adalah
hari gajian selama 20 tahun ke depan. Berapa
besar tabungan bulanan yang harus ia lakukan
jika tingkat bunga 9% p.a.?
ANUITAS DIMUKA
JAWAB:
FV
A
(1 i) n 1
(1 i)
i
Rp 500 .000 .000
A
(1 0 ,0075 ) 240 1
(1,0075 )
0 ,0075
A Rp 743 .056 ,85
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.7
Seorang pedagang kecil berencana untuk
menabung Rp 1.000.000 setiap bulan untuk bisa
mendapatkan uang sebesar Rp 20.000.000. Jika
tingkat bunga yang bisa didapatnya adalah 6%
p.a., berapa lama waktu yang diperlukan?
JAWAB:
FV i
log 1
A(1 i)
n
log (1 i)
Rp 200 .000 .000 0 ,005
log 1
Rp 1 .000 .000 (1 0 ,005 )
n
log (1 0 ,005 )
n 19 ,02 bulan 19 bulan
ANUITAS DIMUKA
CONTOH B.8
Delapan kali setoran masing-masing Rp 350.000 mulai hari ini
menjadi Rp 3.342.500 pada akhir bulan ke-8. Berapa tingkat
bunga per periode?
FV (1 i) n 1)
(1 i)
A i
Rp 3 .342 .500 (1 i) 8 1)
(1 i)
Rp 350 .000 i
(1 i) 8 1)
9,55 (1 i)
i
Dengan trial and error, kita akan mendapatkan i = 3,92%
ANUITAS DITUNDA
ANUITAS DITUNDA
Dalam anuitas biasa, periode pertama angsuran
adalah satu periode lagi atau di akhir setiap periode
Dalam anuitas di muka, periode pertama angsuran
adalah mulai hari ini atau di awal periode, sehingga
periode keduanya adalah satu periode lagi.
Karenanya, angsuran kedua dalam anuitas di muka
adalah persis angsuran pertama dalam anuitas biasa
Dalam anuitas ditunda, periode pertama angsuran
adalah bukan satu periode lagi, bukan di akhir
periode, dan juga tidak di awal periode atau hari ini;
tetapi setelah beberapa periode berlalu
ANUITAS DITUNDA
CONTOH C.1
Hitunglah nilai sekarang dari aliran kas sebesar Rp
1.000.000 setiap tahun selama 4 kali yang dimulai 5
tahun lagi jika i = 10% p.a.
1 (1 i) n
A
Jawab: i
PV
m = 5 (1 i) m 1
i = 10% = 0,1 1 (1 0,1) 4
Rp 1.000.000
n = 4 0,1
PV
A = Rp 1.000.000 (1,1) 4
PV Rp 2.165.060,75
ANUITAS DITUNDA
CONTOH C.2
Berapa nilai sekarang dari contoh di atas jika
pembayaran pertama adalah di awal tahun ke-5?
Jawab:
1 (1 i) n 1
1 A
i
PV
(1 i) m 1
1 (1,1) 3
1 Rp 1.000.000
0,1
PV
(1,1) 4
PV Rp 2.381.566, 83
PENGARUH PAJAK PADA ANUITAS
i = iat = (1 – t) ibt
Contoh:
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp
1.000.000 yang disetorkan setiap tahun selama 5
tahun, mulai tahun depan, apabila tingkat bunga
adalah 10% p.a. diperhitungkan tahunan dan terdapat
pajak atas bunga tabungan sebesar 20%.
Jawab:
n =5
A = Rp 1.000.000
i = iat = (1 – t) ibt
i = (1 - 20%) 10% = 8% = 0,08
((1 i)n 1)
FV A
i
5
((1 0,08 ) 1)
FV Rp 1.000.000
0,08
FV 5,8666 Rp 1.000.000
FV Rp 5.866.600
TINGKAT BUNGA FLAT VS TINGKAT
BUNGA EFEKTIF
Kepada pemegang kartu kredit Visanya yang setia dan
membayar tepat waktu, Bank Mandiri pada akhir tahun 2004
menawarkan pinjaman sebesar Rp 60.000.000 (untuk mereka
yang mempunyai credit limit di atas Rp 60.000.000) yang
harus dilunasi dengan 12 angsuran bulanan sebesar Rp
5.300.000 dimulai satu bulan setelah pinjaman diterima,
dengan perincian Rp 5.000.000 untuk pelunasan pokok (Rp
60.000.000 / 12) dan Rp 300.000 untuk pembayaran bunga
bulanan (0,5% x Rp 60.000.000). Dalam promosinya, mereka
menyebutkan tingkat bunga pinjaman hanya 0,5% flat per
bulan.
Benarkah tingkat bunga pinjaman di Indonesia sudah
sedemikian rendah? Apakah Bank Mandiri masih memperoleh
laba dengan bunga serendah itu mengingat bunga deposito
juga sekitar 6%)?
TINGKAT BUNGA FLAT VS
TINGKAT BUNGA EFEKTIF
Tingkat bunga flat adalah tingkat bunga yang dihitung
berdasarkan saldo pinjaman awal. Muncul untuk
pelunasan pinjaman dengan angsuran.
Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang
relevan untuk dipertimbangkan bagi para peminjam.
Besarnya tingkat bunga efektif adalah 1,5x–2x
tingkat bunga flat.
Tingkat bunga efektif bisa didapat dengan
menggunakan metode trial and error.
Sebenarnya, kita bisa mendapatkan tingkat bunga
efektif yang lebih akurat dengan melakukan trial and
error melalui persamaan anuitas nilai sekarang
(1 (1 i) n )
PV A
i
(1 (1 i) 12 )
Rp 60.000.000 Rp 5.300.000
i
Rp 60.000.000 (1 (1 i) 12 )
Rp 5.300 .000 i
(1 (1 i) 12 )
11,3208
i