Anda di halaman 1dari 14

PEMBINAAN PENGELOLA AIR

BERSIH PEDESAAN

TAHUN 2020
BPSPAMS /KPSPAMS
Badan / Kelompok
Pengelola
Sarana
Penyediaan
Air
Minum
Sanitasi
DASAR HUKUM

Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang :


Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
• Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang,
dan air pemandian umum.
b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
c. Air Bersih adalah air yang fisiknya dapat dilihat dan
dirasa (bau,kekeruhan dan warna)
PENGAWASAN KUALITAS AIR
MINUM

• PRINSIP 4 K :
KUALITAS : pemeriksaan sampel air
pra,pasca dan berkala
KUANTITAS : Jumlah air yang tercukupi
utk konsumen
KONTINUITAS : Air yang digunakan
diharapkan selalu ada (sumber air yang lain)
KETERJANGKAUAN : Harga air tidak mahal
utk konsumen (terjangkau)
PEMERIKSAAN YANG HARUS DIAMBIL
• Pra Konstruksi : pengambilan sampel air
sebelum sarana terbangun (sumber air atau
mata air)
• Pasca konstruksi : pengambilan sampel air
setelah sarana terbangun (reservoar, bagian
tengah dan SR)
• Berkala : pengambilan sampel air setelah 6
bulan sarana terbangun dan rutin hrs diperiksa
secara berkala
ALUR PENGAMBILAN SAMPEL AIR
• Bersurat ke Sanitarian Puskesmas
• Jadwal pengambilan sampel (kesepakatan sanitarian dan pihak desa)
• Sanitarian mengambil botol sampel yang steril ke Labkes dilanjutkan
mengambil sampel ke lokasi
• Sampel yang sudah diambil dikirim ke Labkes Buleleng oleh
sanitarian (dilengkapi administrasi)
• Sampel diperiksa oleh pihak Labkes Buleleng selama ± 14 hari
• Hasil sampel sudah ada dan disampaikan ke Dinkes dan sanitarian
mengambil hasil lab tsb di Dinkes atau Labkes
• Hasil lab disampaikan ke pihak desa disertai dengan feedback dari
analisa hasil sampel
• Pihak desa menindaklanjuti feedback tsb untuk meningkatkan
kualitas air yang akan diberikan oleh konsumen
PARAMETER YANG HARUS DIPERIKSA
Himbauan kepada masyarakat agar mengolah
dulu air yang akan diminum
Dengan cara :
1. Memasak air ± 3 menit (bakteri e-coli mati)
2. Dengan kaporitisasi/Desinfeksi(pembubuhan
kaporit pada reservoar)
3. Dengan Sodis (matahari dan botol kaca)
4. Menyaring air (Pure it, Aqua,AMIU)
ATURAN PENGISIAN
KAPORIT /CHLORIN
• Dosis : 10 mg/1000 lt
• Waktu : malam hari
TAMBAHAN TUGAS KPSPAMS BIDANG
KESEHATAN

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI DAN


PHBS SEKOLAH
Data yang Didapat dari Monev Sanitasi dan PHBS di Sekolah

• Jumlah sekolah yang dibangun sarana sanitasi (Jamban


sekolah dan CTPS)
• Jumlah jamban dan jumlah sarana CTPS
• Jumlah siswa
• Pengetahuan siswa dan masyarakat sekolah terhadap
CTPS dan PHBS
• Pelembagaan kegiatan PHBS di sekolah. (contoh:
apakah kegiatan kerja bakti untuk membersihkan
halaman, wc sekolah tetap berjalan walau program
sudah pasca dll)
Mekanisme Monev pada Desa Pasca.

a. Kader kesehatan, BP SPAMS unit kesehatan


dan sanitarian melakukan kunjungan rutin ke
sekolah.
b. Memantau apakah kegiatan PHBS masih
dilakukan oleh warga sekolah terutama
murid.

Anda mungkin juga menyukai