Bronkiektasis
Bronkiektasis
Bronkiektasis
3
JENIS BRONKIEKTASIS
• Bronkiektasis Kongenital (jarang)
4
BRONKIEKTASIS KONGENITAL
• Jarang terjadi, biasanya sebagai akibat dari defisiensi sistim imunitas paru
5
PENYEBAB BRONKIEKTASIS DIDAPAT (AQUIRED)
• Akibat proses radang paru yang parah pada masa kanak-kanak yang
tidak sembuh sempurna :
• akut : pneumoni/bronkopneumoni (karena komplikasi morbili atau
pertussis) 🡨 sekarang sudah jarang (vaksinasi MMR/DPT)
• kronis : tuberkulosis
• Karena aspirasi benda asing pada anak:
• Benda asing menyangkut pada salah satu percabangan bronkus,
lama-lama timbul keluhan khas bronkiektasis yang akan bertambah
parah sesuai bertambahnya umur.
6
PATOLOGI ANATOMI
• Lumen bronkus dilatasi (melebar) secara patologis, ireversibel
• Terjadi obliterasi dari percabangan bronkus di sebelah distal dari ujung
yang sakit :
• Tidak dapat ditemukan kelanjutan percabangannya. Bronkus
seolah-olah terputus tepat sesudah atau tak jauh dari pelebarannya.
• Ujungnya akan tertutup jaringan radang menahun dengan
hipersekresi yang mukopurulen sampai dengan purulen betul
7
TIPE BRONKIEKTASIS
Berdasarkan bentuk pelebarannya, bronkiektasis dapat dibedakan menjadi:
• Tipe silinder
• Tipe kantong (saccular)
• Tipe varikosa
8
PATOGENESIS
• Kelainan dapat terjadi hanya pada satu bronkus saja, tetapi lebih sering kelainan
terdapat pada lebih dari satu bronkus.
• Volume paru yang masih berfungsi berkurang sesuai dengan banyaknya
percabangan bronkus yang hilang (gangguan restriksi paru 🡺VC <80%)
9
PATOGENESIS
Karena ada sarang infeksi kronis dapat:
• Menjadi sumber infeksi fokal 🡪 mikro-abses di otak, ginjal, dll
• Menjadi radang akut 🡪 pneumoni/bronkopneumoni
• Terjadi perdarahan
• Timbul super infeksi dengan kuman lain, misal kuman anaerob 🡨 caries dentis
10
PATOFISIOLOGI
11
GAMBARAN KLINIS
• Batuk-batuk yang lama, bisa minggu atau bulan
• Dahak makin lama makin banyak, terutama pagi hari sewaktu bangun tidur
• Jumlah dahak bisa sampai sekitar 1 gelas atau lebih setiap pagi
• Dahak berkisar antara mukopurulen (saat remisi) sampai purulen (saat eksaserbasi
akut)
12
GAMBARAN KLINIS
• Dahak 24 jam (tidak diencerkan/dikocok/diaduk):
-lapis bawah: nanah kental dengan gumpalan2
(🡪sisa jaringan bronkus yang nekrotis)
-lapis tengah: agak keruh, keatas semakin jernih
-lapis atas: berbusa
• Dahak berbau nanah atau berbau busuk
• Penderita sering mengeluh sesak (tanpa suara ngiik/wheezing) walau beraktifitas
sedikit
13
GAMBARAN KLINIS
• Hemoptoe (dari sedikit sampai banyak) pada separuh penderita 🡪
nekrosis/destruksi mukosa bronkus→pecah→perdarahan
• Suhu badan agak hangat-hangat sedikit (tanda infeksi kronis). Suhu badan akan
meninggi kalau sedang eksaserbasi akut
14
GAMBARAN KLINIS
• Keadaan Umum:
o jari tabuh (clubbing fingers)
o kuku gelas arloji (hour glass nails)
🡪menunjukkan adanya hipoksemia kronis
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto paru :
⮚ Gambaran cincin-cincin kecil di daerah para-hiler/para-kardial di atas dasar yang
agak suram (infiltrat) 🡪 cincin ini adalah bayangan dinding bronkus yang
menebal dan mengalami dilatasi
⮚ Bila gambaran cincin terlalu banyak akan terbentuk gambaran sarang tawon
(honeycomb appearance) di daerah parakardial kiri atau kanan atau keduanya
16
17
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Darah (hanya dapat memperkuat dugaan saja):
• Rutin:
o Lekositosis ringan (tidak selalu) dengan shift to the right (pergeseran ke
kanan) 🡪 tanda infeksi kronis
o Lekositosis berat dengan shift to the left 🡪eksaserbasi akut
18
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Sputum :
⮚ Makroskopis 🡪 indikasi bagaimana keadaan penderita
▪ Makin purulen 🡪 makin bahaya, karena sedang/hampir terjadi
eksaserbasi akut/super-infeksi
▪ Bau busuk 🡪 indikasi infeksi bakteri anaerob
▪ Kumpulan sputum selama 24 jam (tidak diencerkan, tidak
dikocok, tidak diaduk): volume? warna? bau? konsistensi?
19
TERAPI
• Indikasi absolut untuk reseksi segera: 🡪life saving (hemoptoe profus yang tidak
dapat diatasi dengan obat saja)
• Prasyarat untuk reseksi elektif:
- kontraindikasi umum operasi
- gangguan sistim imunitas paru
- adanya penyakit paru lainnya, mis. COPD,
Carcinoma
20
TERAPI
• Terapi konservatif :
⮚ Meningkatkan higiene paru
-Membatukkan keluar dahak setuntas mungkin, dengan:
o Ekspektoran
o Ambroxol HCl 🡪 surfaktan >> 🡪 dahak longgar
o Inhalasi uap air 🡪 dahak longgar
o Memilih posisi tubuh yang tepat untuk evakuasi sputum
(postural drainage)
o Tidak merokok/hindari polutan udara (debu/kimia)
21
TERAPI
• Optimalisasi kesehatan umum
• Gizi tinggi kalori tinggi protein
• Antioksidan (vitamin C/E/SOD/Ubiquinone) untuk melindungi jaringan paru yang
masih sehat maupun yang sudah mulai sakit
• Antibiotika dibatasi hanya bila terjadi eksaserbasi akut atau bila ada superinfeksi,
untuk mencegah resistensi kuman terhadap antibiotika yang sering dipakai
22
KOMPLIKASI
• Hemoptoe
• Timbulnya radang akut berupa ISPB, abses paru, atau empiema
• Emboli pus yang akan dapat mencapai otak dan ginjal 🡪 terjadinya abses
• Sumber infeksi fokal
23
PROGNOSIS
• Bila proses patologis terbatas dan tidak ada kontraindikasi 🡪reseksi
paru/lobektomi 🡪 penyembuhan untuk selamanya
• Bila operasi tidak dapat dilakukan🡪 kelainan dasar akan selalu tetap ada 🡪 tetapi
terapi konservatif dapat meminimalkan keluhan penderita dan mencegah
timbulnya komplikasi yang tidak diinginkan
24
TERIMAKASIH
25