Anda di halaman 1dari 24

EDUKASI PADA PASIEN

GGK ( HD,CAPD)

Nama : Anisya Saranita


Dosen Pembingbing : Hasnizar , SST , M.K.M
PEMBAHASAN
MANFAAT
APA ITU GGK ?
Gagal ginjal kronis (GGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah
kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap, alias
berlangsung dalam waktu yang lama. Artinya, ginjal tidak dapat
menyaring kotoran, tidak mampu mengendalikan kadar air dalam
tubuh, dan kadar garam serta kalsium dalam darah dengan baik.
Salah satu penyakit gagal ginjal ini menyebabkan penumpukan
zat-zat sisa metabolisme di dalam tubuh dan bisa berakibat fatal.
Gagal ginjal kronis telah berlangsung lama. Bahkan, penyakit ini
tidak langsung menunjukkan gejala hingga kondisi ginjal semakin
parah.Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang
disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang sakit menahun.Gagal
ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami
kerusakan yang sangat serius sehingga tidak bisa menjalankan
fungsi semana mestinya.
FUNGSI UTAMA GINJAL
Fungsi utama ginjal adalah untuk
menyaring darah dari limbah
beracun atau pun cairan berlebih
dalam tubuh, jika ginjal tidak dapat
menjalan kan fungsinya dengan
baik,kadar racun dan cairan
berbahaya akan berkumpul dalam
tubuh. Hal inilah yang nantinya
yang akan memberikan masalah bagi
kesehatan kita.Bahkan , jika tidak
ditangani ginjal yang mengalami
kerusakan ini akhirnya bisa berhenti
berfungsi sepenuhnya ,akibatnya
bisa fatal dan mematikan.
PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIK
Gagal ginjal kronis umumnya terjadi saat suatu penyakit mengganggu fungsi ginjal hingga
menyebabkan kerusakan yang terus memburuk dalam beberapa bulan atau tahun. Penyakit
tersebut meliputi:
• Diabetes. Kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat merusak penyaring dalam ginjal.
• Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini seiring waktu menambah tekanan pada
pembuluh darah kecil di ginjal, yang kemudian menghambat fungsi ginjal bekerja secara
normal.
• Glomerulonefritis atau peradangan pada glomerulus ginjal.
• Nefritis intersititial atau peradangan pada tubulus ginjal dan jaringan sekitarnya.
• Infeksi ginjal yang berulang atau pielonefritis.
• Penyakit ginjal polikistik, yang ditandai dengan pertumbuhan kista pada ginjal.
• Gangguan saluran urine yang berkepanjangan, contohnya karena batu ginjal, pembesaran
prostat, tumor, kelainan ginjal atau kandung kemih bawaan.
• Cedera akut ginjal yang tidak sembuh.
LANJUTAN

Penyebab penyakit ini pada umum nya akibat komplikasi penyakit


diabetes dan hipertensi.Harus waspada jika mengalami kencing
berdarah,kencing berbusa dan mengalami pembengkakan pada bagian
tubuh.Hal tersebut bisa jadi tanda penyakit gagal ginjal kronis.Selalu
diskusikan dengan dokter agar mendapat kan diagnosis,dan
pengobatan serta perawatan yang baik.Cek kesehatan secara berkala:
cek tekanan darah,cek kadar gula darah yang menunjukkan kadar
glukosa dalam darah,dan cek kolestrol total.Selain itu pasien CKD
harus menjalani HD (hemodialisa) secara rutin.Hal ini sangat
berpengaruh dalam mengurangi resiko dari komplikasi pasient
CKD.Enyahkan asap rokok,rajin aktivitas fisik,diet seimbang,istirahat
cukup dan kelola strees.
PEMENUHAN KEBUTUHAN

Pemenuhan kebutuhan fisik : pengaturan nutrisi,pengaturan intake


cairan,regiment pengobatan dan akses vaskuler.Penting juga untuk
melakukan perawatan akses tersebut secara mandiri mengingat
bahwa akses ini akan selalu digunakan pasien untuk
hemodialisa.Selain itu beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada
daerah akses vaskuler (lengan cimino).Juga penting di jelaskan
pada pasien,tidak boleh dilakukannya pengukuran tekanan darah
atau mengangkat benda berat,dan lakukan latihan meremas-remas
bola untuk mempertahankan akses vaskuler tetap baik.
LANJUTAN

Aktifitas istirahat / tidur dan olah raga,dalam sehari,asupan cairan cukup


sesuai dengan yang di anjurkan.Namun dalam kondisi tertentu ,misalnya
mengalami penyakit ginjal yang berat ,asupan cairan tentu harus di batasi
sesuai kebutuhan.Pada penderita gagal ginjal kronik,pemberian air berlebih
bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal.Karena dengan penyakit ini
membuaat seseorang tidak bisa mengeluarkan cairan secara normal.
Pembatasan konsumsi cairan juga harus memperhatikan produksi
pembuangan urin dalam sehari.Karena umumnya seseorang yang mengalami
penyakit ginjal jadi lebih jarang membuang urin.Jangan sampai jumlah
cairan yang masuk lebih banyak dari pada yang keluar.Selain membuat
fungsi ginjalnya semakin menurun,juga berisiko mengalami “overhidrasi”
atau kelebihan cairan.
LANJUTAN
Beberapa makanan yang harus di batasi atau bahkan di hindari bagi penderita
penyakit gagal ginjal kronik.Makanan yang harus di batasi adalah makanan sumber
protein baik protein hewani mau pun protein nabati.Makanan protein hewani seperti
Daging sapi,domba,ayam,ikan,kuning telur,susu,tahu,tampe, serta makanan olahan susu
mau pun daging.Makanan sumber protein nabati seperti tahu,tempe,kacang
kedelai,kacang merah dan lain lain.Konsumsilah protein secukupnya sesuai kebutuhan
untuk membantu mengurangi beban kerja ginjalmembilas produk limbah dalam
darah.Namun dalam pengaturan makanan untuk sumber protein di utamakan makanan
sumber protein yang bernilai biologi tinggi yaitu makanan sumber protein hewani
seperti Daging sapi,ayam,dan lain lain.Makanan yang di hindari makanan yang tinggi
fosfor,produk olahan susu seperti keju,yogurt,dan es krim,selai
kacang,sarden,minuman bersoda dan minuman beralkohol.Makanan tinggi garam,daging
kaleng(sosis,daging kornet,dan ikan asin),ikan kaleng dan kerang,keripik asin dan
kacang asin.Makanan tinggi kalium seperti bayam,pisang,alpukat,kiwi dan lain lain.
EDUKASI FAKTOR RESIKO

Edukasi pasien untuk menghindari factor resiko yang dapat di ubah seperti :
Obesitas
Status social dan ekonomi yang di tembukan dalam studi epidemiologi
Kebiasaan merokok
Obat obat yang bersifat nefrotoksik dan alcohol
Gagal ginjal akut
Diabetes mellitus
Hipertensi
Obstructive sleep apnea
GEJALA TANDA BAHAYA

Segera periksa ke dokter bila timbul gejala gejala seperti ini :


Gangguan berkemih (lebih sedikit dari biasanya dengan konsumsi air yang
tidak berubah)
Pembengkakan pada tubuh
Penurunan aktifitas karena mudah lelah
Gangguan diabetes : pilodipsia,polifagia dan poliuria atau penigkatan gula
darah.
Memiliki hipertensi
Mual muntah tanpa penyebab lain
NUTRISI DAN DIET

 Batasan asupan protein sebanyak < 0.8 gr/kg/hari pada laju filtrasi
glomerulus < 30 ml/min/1.73 m2
Pada pembatasan protein ini,doket perlu secara teratur melakukan
pengawasan status nutrisi
Bila terdapat tanda dan gejala malnutrisi,jumlah asupan protein yang di
berikan perlu di lakukan penyesuaian asupan protein kembali.
 Batasan kalori untuk usia di bawah 60 tahun adalah 35 kkal/kgBB/hari.Pada
usia di atas 60 tahun dengan aktifitas fisik yang menurun adalah 30 -35
kkal/kgBB/hari.
 Batasan asupan garam maksimal 2 gram nutrisi atau 5 gram garam dapur per
hari.kecuali bila di kontraindikasikan.
 Batasan cairan perhari dilihat dari tingkat keparahan PGK dan berat badan
kering pasien,batasan cairan ini di pertimbangkan untuk menghindari
terjadinya kelebihan volume cairan di dalam tubuh.
 Batasan asupan fosfat dan kalium :
Beberapa contoh makanan tinggi fosfat ; minuman kaleng,keju,kerang,ikan
sarden,telur ikan,jeroan,hari ayam dan sapi,makanan siap saji.
Beberapa makanan tinggi kalium : alpukat,pisang,biah
kering,manga,papaya,brokoli,kacang-kacangan,kentang,dan biji bijian.
KAITAN HD DENGAN PASIEN GGK

Pasien gagal ginjal kronik yang berada pada stadium akhir memerlukan
terapi pengganti fungsi ginjal seperti transplantasi ginjal, dialisis berupa
hemodialisis dan peritoneal dialisis. Gagal ginjal kronik merupakan masalah
kesehatan dunia, dengan jumlah penderita yang bertambah setiap tahun.
Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal secara perlahan yang
berkaitan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus. Pasien gagal ginjal
kronik biasanya diberikan terapi hemodialisis untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengeluarkan produk sisa
metabolisme. Hemodialisis menjadi salah satu terapi yang sangat
dibutuhkan oleh penderita gagal ginjal kronik untuk mengeluarkan sisasisa
metabolisme dalam darah.
APA ITU CAPD ?

CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) adalah metode cuci


darah yang di lakukan lewat perut.Metode ini memanfaatkan selaput
dalam rongga perut (peritoneum) yang memiliki permukaan luas dan
banyak jaringan pembuluh darah sebagai filter alami ketika di lewati oleh
zat sisa.Cuci darah bermanfaat untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa
metabolisme,elektrolit,mineral,dan cairan berlebih akibat penurunan
fungsi ginjal.Selain itu,cuci darah juga dapat membantu mengendalikan
tekanan darah.
PERSIAPAN SEBELUM CAPD
Pasien di haruskan untuk menjalani operasi pemasangan kateter ke dalam rongga
perut terlebih dahulu.Kateter ini nantinya berguna sebagai tempat kluar-masuknya
cairan dialisis,yaitu cairan steril untuk menarik zat-zat sisa
metabolisme,mineral,elektrolit,dan air dari tubuh.Dalam operasi pemasangan
kateter,dokter bedah akan membuat sayatan kecil (biasanya di samping bawah
pusar),setelah pasien diberi obat bius total atau lokal.Dari sayatan
tersebut,dimasukkanlahkateter hingga mencapai rongga perut (rongga peritoneum).
Setelah operasi selesai,pasien bisa saja di haruskan menjalani rawat inap
semalaman.Namun,kebanyakan bisa langsung pulang.Walaupun cuci darah bisa
dilakukan segera setelah kateter terpasang ,kateter akan bekerja lebih baik jika
luka operasi sembuh dulu,yaitu dalam waktu 10-40 hari atau hingga 1 bulan.Anda
akan di ajari oleh perawat mengenai cara melakukan pertukaran cairan dengar benar
serta cara untuk menghindari infeksi.Setelah 1-2 minggu menjalani CAPD dengan
bantuan perawat,biasanya pasien sudah dapat melakukan nya sendiri di rumah.
BAGAIMANA CAPD DILAKUKAN?
Pertama-tama,pasien perlu meletakkan kantong berisi cairan
dialisis setinggi bahu.Cairan tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam rongga perut dengan bantuan gravitasi.
Setelah cairan dialisis masuk seluruhnya ke dalam rongga
perut,kateter harus di tutup dan pasien bisa bergerak serta
menjalani aktivitas sehari hari seperti biasa.
Setela 4-6 jam,cairan dialysis yang mengandung zat sisa bisa di
alirkan keluar dari rongga perut,untuk kemudian di buang ke
toilet atau kamar mandi.CAPD bisa di lakukan sebanyak 3-6 kali
dlam sehari,dengan satu kali pengisian cairan sebelum tidur.
KELEBIHAN CAPD

CAPD memiliki efektifitas yang hampir sama dengan hemodialisa (HD).Namun,ada


beberapa keunggulan CAPD jika dibandingkan dengan HD,di antarnya adalah:
 Tidak ada perubahan aliran darah drastis yang biasanya terjadi pada
hemodialysis,sehingga beban pada jantung dan pembuluh darah lebih ringan.
 penggunaan obat obatan lebih sedikit
 Lebih leluasa atau mandiri.Cuci darah dengan mesin umumnya dilakukan di
rumah sakit atau pusat hemodialisa,sedangkan CAPD bisa dilakukan dimana
pun asalkan bersih.Selain itu,waktu yang di butuhkan untuk pertukaran
cairan tidak lama,jadi anda masih bisa beraktifitas seperti
biasa,bekerja,maupun bepergian.Sebelum berangkat ke tempat tujuan
pastikan peralatan yang di perlukan untuk pertukaran cairan sudah siap.
 Batasan makanan dan minuman tidak seketat pasien yang menjalani
hemodialisa,karena proses cuci darah lewat perut bisa di lakukan lebih
sering.
 Fungsi ginjal mungkin bisa di pertahan kan lebih lama.
 Tidak perlu menerima tusukan jarum suntik atau jarum infus.
 Lebih sedikit masalah bagi pasien yang mengalami anemia.
 Tingkat kematian lebih rendah
 Resiko terjadinya dimensia lebih rendah
KEKURANGAN CAPD

CAPD belum tentu tepat bagi semua penderita gagal ginjal.Kondisi yang
membuat cuci darah lewat perut sulit atau tidak bisa di lakukan adalah :
 Obesitas.
 Pernah menjalani operasi perut beberapa kali atau ada bekas luka
operasi besar di perut.
 Penyakit hernia,kanker usus,infeksi bakteri,serta penyakit hati stadium
akhir dengan asites.
 Adanya lubang atau stoma pada perut (ileoustomi atau kolostomi)
 Kurang mampu merawat diri sendiri atau terbatasnya bantuan orang
lain.
APA SAJA RESIKO YANG TERJADI?
Meski semuanya metode cuci darah memiliki efek samping atau resiko,namun ada
beberapa kondisi yang lebih rentan terjadi akibat CAPD,seperti :
1. Hernia ( adanya lubang pada otot perut tempat masuknya kateter serta tekanan
dari dalam rongga perut akibat cairan dialisis dapat mengakibatkan munculnya
hernia di dekat pusar,selangkangan,dan di dekat tempat masuknya kateter)
2. Perut membesar (selama cairan dialisis ada di perut,perut mungkin membesar
dan terasa seperti kembung atau penuh.Namun,umumnya tidak sampai
menyebabkan nyeri)
3. Masalah pencernaan (pasien yang menjalani CAPD kebih sering mengalami
masalah pencernaan,seperti penyakit asam lambung,sakit
maag(dyspepsia),obstruksi usus(penyumbatan usus),atau pelengketan usus,di
bandingkan dengan pasien yang menjalani HD.
4. Infeksi (komplikasi yang serius adalah infeksi.Infeksi bisa
terjadi pada kulit di sekitar tempat masuknya kateter atau di
dalam rongga perut (peritonitis) akibat masuknya kuman
melalui kateter.
Cuci darah bisa membantu mengurangi keluhan dan
memperpanjang harapan hidup,namun tidak dapat mengobati
penyakit gagal ginjal.Konsultasikan dengan dokter spesialis
penyakit dalam , mengenai pemilihan metode cuci darah yang tepat
untuk anda,termasuk CAPD, dengan mempertimbangakan kelebihan
serta kekurangannya.
TERIMAKASIH ☻

Anda mungkin juga menyukai