Anda di halaman 1dari 15

SISTEM

MERIT

TUGAS PERUPAHAN
1
SISTEM MERIT

TUGAS PERUPAHAN
2
PROBLEM
 Penerapan sistem merit dalam manajemen ASN merupakan
amanat utama dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014.
Dengan menerapkan sistem merit maka pengangkatan
pegawai, mutasi, promosi, penggajian, penghargaan dan
pengembangan karier pegawai didasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja pegawai. Sistem tersebut tidak hanya
menimbulkan rasa keadilan di kalangan pegawai, juga dapat
mendorong peningkatan kompetensi dan kinerja.

3
Pendekatan Personal Administration

Pendekatan Close-Career System

UU NO. 5 TH 2014
Menghadirkan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
perubahan mendasar dalam
manajemen ASN
Reward and punishment berbasis
kinerja yang lebih tegas

Meningkatkan perlindungan ASN dari


intervensi politik
4
PENGERTIAN SISTEM
MERIT
 Merit merupakan penopang utama bagi terselenggaranya manajemen
atau tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dalam
segala aspek, termasuk pengangkatan jabatan dalam manajemen
pegawai pemerintah.
 Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam UU ASN
Pasal 51 bahwa manajemen ASN diselenggarakan berdasar sistem
merit. Prinsip sistem merit mensejajarkan aspek kompetensi
(competence), kualifikasi (qualification), prestasi kerja
(performance), adil (fairness), dan terbuka (open).

5
Konsep Manajemen
SDM berbasis Sistem
Merit
 Manajemen SDM merupakan sistem formal di dalam suatu organisasi
untuk memastikan sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen SDM dibangun
untuk memotivasi dan mengembangkan staf agar mereka dapat
memberikan dukungan terbaik dalam pencapaian misi organisasi.
 Manajemen sumber daya manusia yang berbasis merit dipercayai dapat
menarik orang-orang terbaik untuk bekerja di suatu organisasi karena
sistem tersebut memberi kesempatan kepada siapa saja untuk
mengembangkan kariernya sesuai dengan kemampuan masing-masing,
dan tidak dipengaruhi oleh pertimbangan lain seperti gender, suku, dan
faktor-faktor non-merit lainnya. Penerapan sistem merit juga dipercayai
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi korupsi.

6
9 Prinsip Merit menurut
US Merit Protection
Board
 Melakukan rekrutmen, seleksi, dan prioritas berdasarkan kompetisi yang terbuka
dan adil;
 Memperlakukan Pegawai Aparatur Sipil Negara secara adil dan setara;
 Memberikan remunerasi yang setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang setara dan
menghargai kinerja yang tinggi;
 Menjaga standar yang tinggi untuk integritas, perilaku dan kepedulian untuk
kepentingan masyarakat;
 Mengelola Pegawai Aparatur Sipil Negara secara efektif dan efisien;
 Mempertahankan atau memisahkan Pegawai Aparatur Sipil Negara berdasarkan
kinerja yang dihasilkan;
 Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi kepada Pegawai
Aparatur Sipil Negara;
 Melindungi Pegawai Aparatur Sipil Negara dari pengaruh-pengaruh politik yang
tidak pantas atau tidak tepat;
 Memberikan perlindungan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara dari hukum 7
yang tidak adil dan tidak terbuka.
Alasan Pemerintah
Indonesia menerapkan
Sistem Merit
 Rendahnya tingkat efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan
 Maraknya praktek spoil system dalam manajemen
ASN
 Tingginya tingkat pelanggaran terhadap asas netralitas
oleh pegawai ASN

8
Landasan Hukum
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN);
 Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil (PNS);
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN);
 Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Instansi Pemerintah

9
 Kinerja karyawan berpengaruh terhadap jalannya sebuah perusahaan karena
dengan produktivitas karyawan yang semakin baik berdampak pada
perkembangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian yang sudah diterapkan di
PT Murba Jaya Abadi Semarang dan untuk merancang konsep sistem
informasi penggajian dengan sistem merit dalam proses perhitungan gaji di PT

CASE STUDY
Murba Jaya Abadi Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan objek penelitian PT Murba Jaya Abadi Semarang. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Alat
analisis yang digunakan adalah diagramatik dan tahapan perancangan sistem
informasi akuntansi. Hasil penelitian ini adalah perusahaan awalnya masih
Pemanfaatan Sistem Merit pada menggunakan sistem standar dalam menentukan nilai gaji kemudian
Pengembangan Sistem Informasi perancangan penerapan sistem merit dalam perhitungan gaji. Sistem merit
Akuntansi Penggajian dilakukan dengan mengisi form penilaian dan menentukan bobot kinerja. Hasil
dari bobot kinerja menentukan merit increase yang diperoleh karyawan. Jika
(Studi Kasus pada PT Murba Jaya kinerja karyawan memenuhi persyaratan maka gaji yang diperoleh akan lebih
Abadi Semarang) tinggi. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk lebih meningkatkan prestasi
kerja setiap bulannya. Agenda penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
sistem informasi akuntansi atas siklus penggajian meliputi sistem informasi
akuntansi penggajian yang berdasarkan sistem merit yang ditinjau atau
dianalisis dari efektifitas & efisiensi dalam penerapannya dan ditinjau dari
pengendalian internal perusahaan atau sistem pengendalian manajemen.
MM.DD.20XX
10
ADD A FOOTER
Pengaplikasia
n Sistem Merit

MM.DD.20XX
11
ADD A FOOTER
Click icon to add picture

Pengaplikasia
n Sistem Merit

MM.DD.20XX
12
ADD A FOOTER
Click icon to add picture

Pengaplikasia
n Sistem Merit

MM.DD.20XX
13
ADD A FOOTER
 PT Murba Jaya Abadi Semarang selama ini masih menggunakan proses
perhitungan gaji secara standar berdasarkan waktu kerja karyawan, sehingga tidak
ada perbedaan gaji antara satu karyawan dengan karyawan lain. Oleh karena itu
Click icon to add picture prinsip keadilan penghasilan untuk karyawan belum diterapkan di perusahaan ini.
Dengan sistem merit besar pendapatan gaji seorang karyawan ditentukan dari
prestasi kerja karyawan tersebut selama satu bulan. Jika prestasi baik maka
pendapatan akan semakin besar, begitu juga sebaliknya jika prestasi kerja
berkurang karyawan tidak akan mendapatkan kompensasi apapun.
 Sistem merit ini mencerminkan rasa keadilan untuk karyawan yang mempunyai
Hubungan Sistem prestasi kerja yang baik. Karyawan merasa pekerjaan mereka dihargai dengan
balasan yang setimpal dengan jerih payah mereka dan loyalitas mereka terhadap
Informasi Akuntansi perusahaan.
 Berdasarkan data dan fakta yang telah diuraikan pada sub bab 4.2 dan 4.3, maka
dengan Sistem Merit dapat diberikan rencana perbaikan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian seperti
berikut :
 Bagian personalia membuat daftar presensi dan menginput rekap data presensi.
Rekap data presensi kemudian diserahkan ke pengawas untuk diverifikasi.
 Bagian penggajian juga membuat kartu penghasilan
karyawan (KPK) yang isinya berupa catatan mengenai  Pengawas dalam hal ini Direktur Utama dibantu oleh Dirktur, melakukan
penghasilan dan berbagai potongan gaji yang diterima oleh verifikasi data presensi dan melakukan pengisian form penilaian prestasi kerja
karyawan. karyawan yang akan digunakan untuk mendukung perhitungan gaji dengan sistem
merit
 Bagian keuangan membuat bukti kas keluar berdasarkan
jumlah total RDG, kemudian dicatat juga di pengeluaran kas  Pengawas mengisi form kinerja karyawan yang nantinya akan menunjukkan
sejumlah bukti kas keluar. Kemudian bagian keuangan kinerja karyawan tersebut selama sebulan. Penilaian kinerja meliputi kriteria
membuat cek gaji. Untuk karyawan juga dibuatkan slip gaji umum penilaian prestasi kerja yang harus diisi pengawas dan kemudian diperoleh
karyawan. akumulasi pencapaian nilai.
 Bank menerima cek gaji, proses pencairan, dan kemudian  Hasil perhitungan gaji dengan sistem merit kemudian dikombinasikan dengan
melakukan proses transfer ke karyawan sesuai nomor daftar hadir ataupun daftar lembur jika ada.
rekening masing – masing.  Bagian penggajian membuat daftar gaji (DG) dan membuat rekap daftar gaji
(RDG). Kemudian bagian penggajian juga membuat surat pernyataan gaji (SPG)
14
yang menyatakan jumlah gaji karyawan tersebut beserta potongan – potongan
gaji.
Click icon to add picture

THANK
YOU!
November Ceria !

15

Anda mungkin juga menyukai