Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS

AUTISME

PENGASUH : Ns. NOVITA SARI S.Kep


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5
APA ITU AUTISME ?.....
Autisme adalah ganguan
perkembangan yang terjadi pada
anak yang mengalami kondisi
menutup diri. Dimana gangguan
ini mengakibatkan anak
mengalami keterbatasan dari segi
komunikasi, interaksi sosial, dan
perilaku “Sumber dari Pedoman
Pelayanan Pendidikan Bagi Anak
Austistik”. (American Psychiatic
Association, 2000)
KLASIFIKASI AUTISME !...
1. AUTISME RINGAN
( Adanya kontak mata tetapi
tidak berlangsung lama ).
2. AUTISME SEDANG
( Adanya kontak mata tetapi
tidak ada respon).
3. AUTISME BERAT( Tindakan
anak pada kondisi ini yaitu
memukul-mukul kepalanya ke
dinding)
ETIOLOGI
Penyebab autisme menurut banyak pakar YAITU
KELAINAN PADA OTAK, YANG
MENYEBABKAN kekurangan nutrisi dan
oksigenasi, serta akibat polusi udara, air dan
makanan. YANG terjadi pada fase pembentukan
organ (organogenesis) yaitu pada usia kehamilan
antara 0 ± 4 bulan. Organ otak sendiri baru
terbentuk pada usia kehamilan setelah 15 minggu
PATOFISIOLOGI
Sel saraf terbentuk saat usia kandungan
tiga sampai tujuh bulan. Pada trimester
ketiga, pembentukan sel saraf berhenti
dan dimulai pembentukan akson,
dendrit, dan sinaps yang berlanjut
sampai anak berusia sekitar dua tahun.
Setelah anak lahir, terjadi proses
pengaturan pertumbuhan otak berupa
bertambah dan berkurangnya struktur
akson, dendrit, dan sinaps. Proses ini
dipengaruhi secara genetik melalui
sejumlah zat kimia yang dikenal
sebagai brain growth factors dan proses
belajar anak.
MANIFESTASI KLINIS
1. Gangguan komunikasi verbal dan nonverbal
2. Gangguan dalam interaksi sosial
3. Gangguan dalam bermain
4. Gangguan dalam perilaku
5. Gangguan perasaan dan emosi
6. Gangguan dalam persepsi sensori
7. intelegensi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Childhood Autism Rating Scale (CARS):
2. The Checklis for Autism in Toddlers (CHAT):
3. The Autism Screening Questionare
4. The Screening Test for Autism in Two-Years Old:
PENATALAKSANAAN
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
Kimia berupa obat yang kadarnya abnormal pada
penyandang autis adalah serotonin 5-
hydroxytryptamine (5-HT), yaitu neurotransmiter
atau penghantar sinyal di sel-sel saraf.
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
 Terapi wicara
 Terapi okupasi
 Terapi perilaku
ASUHAN KEPERAWATAN
AUTISME
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan
3. Status perkembangan anak
4. Pemeriksaan Fisik
5. Psikososial
6. neorologis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko mutilasi diri dibuktikan dengan individu
autistik.
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan gangguan neuromuskuler.
3. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan
hambatan perkembangan.
4. Gangguan identitas diri berhubungan dengan
tidak terpenuhinya tugas perkembangan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Risiko mutilasi diri
 Tujuan: Pasien akan mendemonstrasikan perilaku-perilaku

alternative (misalnya memulai interaksi antara diri dengan perawat)


sebagai respons terhadap kecemasan dengan criteria hasil:
Rasa gelisah dipertahankan pada tingkat anak merasa tidak
memerlukan perilaku-perilaku mutilatif diri
 INTERVENSI : Jamin keselamatan anak dengan memberi rasa

aman, lingkungan yang kondusif untuk mencegah perilaku merusak


diri.
 RASIONAL: Perawat bertanggun jawab untuk menjamin

keselamatan anak)
Kerusakan interaksi sosial
 Tujuan : Anak akan mendemonstrasikan kepercayaan
pada seorang pemberi perawatan yang ditandai
dengan sikap responsive pada wajah dan kontak
mata dalam waktu yang ditentukan dengan criteria
hasil:
 Anak mulai berinteraksi dengan diri dan orang lain.

INTERVENSI : Jalin hubungan satu – satu dengan anak


untuk meningkatkan keper-cayaan
RASIONAL : Interaksi staf dengan pasien yang konsisten
meningkatkan pembentukan kepercayaan
Kerusakan komunikasi verbal
 Tujuan : Anak akan membentuk kepercayaan dengan
seorang pemberi perawatan ditandai dengan sikap
responsive dan kontak mata dalam waktu yang telah
ditentukan dengan kriteria hasil:
 Pasien mampu berkomunikasi dengan cara yang

dimengerti oleh orang lain


 Intervensi : Pertahankan konsistensi tugas staf untuk

memahami tindakan-tindakan dan komunikasi anak


Rasional: Hal ini memudahkan kepercayaan dan kemampuan
untuk memahami tindakan-tindakan dan komunikasi pasien
Gangguan Identitas Pribadi
 Tujuan: Pasien akan menyebutkan bagian-bagian tubuh
diri sendiri dan bagian-bagian tubuh dari pemberi
perawatan dalam waktu yang ditentukan untuk mengenali
fisik dan emosi diri terpisah dari orang lain saat pulang
dengan kriteria hasil:
 Pasien mampu untuk membedakan bagian-bagian dari

tubuhnya dengan bagian-bagian dari tubuh orang lain


Intervensi: Fungsi pada hubungan satu-satu dengan anak
Rasional : Interaksi pasien staf meningkatkan pembentukan
data kepercayaan
KESIMPULAN ...

Autisme suatu gangguan perkembangan yang sangat


kompleks, yang secara klinis ditandai oleh gejala –
gejala diantaranya kualitas yang kurang dalam
kemampuan interaksi sosial dan emosional, kualitas
yang kurang dalam kemampuan komunikasi timbal
balik, dan minat yang terbatas, perilaku tak wajar,
disertai gerakan-gerakan berulang tanpa tujuan
(stereotipik). Selain itu tampak pula adanya respon tak
wajar terhadap pengalaman sensorik, yang terlihat
sebelum usia 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai