Anda di halaman 1dari 29

STABILITAS OBAT

Apt. SAFRINA.M.Farm
Pengertian stabilitas obat
• Stabilitas Obat : Kemampuan suatu
produk untuk mempertahankan sifat dan
karakteristiknya agar sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat (identitas,
kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam
batasan yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan
(shelf-life).
Ada dua hal yang menyebabkan
ketidakstabilan obat, adalah
• labilitas dari bahan obat dan bahan
pembantu, termasuk struktur kimia masing-
masing bahan dan sifat kimia fisika dari
masing-masing bahan.
• faktor-faktor luar, seperti suhu, cahaya,
kelembaban, dan udara, yang mampu
menginduksi atau mempercepat reaksi
degradasi bahan
Degradasi obat

• Degradasi obat adalah perubahan senyawa


obat dari senyawa yang kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana/kecil, atau
dari senyawa yang aktif menjadi senyawa
yang in-aktif, hal ini dapat terjadi karena:
• perubahan fisik
• Pengaruh cahaya
• Pengaruh mikroorganisme
• Perubahan kimia
• Bentuk polimorfik suatu bahan dapat
menyebabkan perbedaan sifat fisika dan
kimia, di antaranya titik lebur, reaktivitas
kimia, kelarutan, laju disolusi, sifat optikal
dan mekanikal, tekanan uap, dan
densitas. Sifat ini, mempengaruhi
stabilitas, disolusi, dan bioavailabilitas
bahan aktif. Dengan demikian,
polimorfisme dapat mempengaruhi mutu,
keamanan, dan efikasi produk obat.
Stabilitas fisika
• Perubahan secara fisika dapat terjadi
secara molekuler, seperti perubahan
polimorf, dan secara makroskopik,
misalnya peningkatan kekerasan tablet
sehingga menurunkan laju disolusi.
• Perubahan di tingkat molekuler mencakup
perubahan bentuk kristal (polimorfisme)
dan perubahan solvasi (solvatomorfisme).
degradasi fisika
• caking
Beberapa bahan serbuk dapat mengalami
peningkatan kekuatan daya ikat antar
partikel jika disimpan selama jangka waktu
tertentu, terutama dengan adanya tekanan.
Fenomena ini disebut konsolidasi waktu
atau caking (Schulze, 2008). Sebagai
contoh, serbuk halus sukrosa yang disimpan
beberapa hari dapat membentuk bongkahan
keras
swirly precipitation
• Seringkali larutan seperti produk cairan
parenteral membentuk swirly precipitation
selama penyimpanan. Kejadian ini lebih
sering terjadi pada produk yang dikemas
dalam vial dan biasanya disebabkan oleh
interaksi dengan gelas atau pun stopper.
(Cartensen, 2000)
whiskers
• Fenomena whiskers terjadi jika komponen
dalam tablet atau granul dapat mengalami
rekristalisasi atau sublimasi ke permukaan
tablet selama penyimpanan. Faktor utama
yang menyokong kristalisasi ini adalah
porositas tablet dan suhu
stabilitas kimia
• Degradasi secara kimiawi melibatkan
berbagai macam reaksi seperti oksidasi,
hidrolisa, dehidrasi, interaksi dengan
eksipien, dan lain-lain.
• Penyebab umum yang paling sering terjadi
adalah paparan lingkungan seperti
kelembaban, oksigen, dan cahaya.
contoh
• Sebagai contoh aspirin, berbau asam
asetat karena terjadinya degradasi,
pemutusan ikatan, karena terjadinya
reaksi kimia, pemutusan struktur ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain adanya oksigen, keasaman,
kebasaan, lembab dan cahaya.
contineu
contineu
• Skala perubahan yang diijinkan ditetapkan
untuk obat yang terdaftar dalam
farmakope. Kandungan bahan aktif yang
bersangkutan secara internasional ditolerir
suatu penurunan sebanyak 10% dari
kandungan sebenarnya (Voight, 1994)
Shelf-life
• Shelf-life (waktu simpan): adalah periode
penggunaan dan penyimpanan yaitu
waktu dimana suatu produk tetap
memenuhi spesifikasinya jika disimpan
dalam wadahnya yang sesuai dengan
kondisi penjualan di pasar
• Harga K pada suhu kamar dapat juga
dihitung dari grafik antara log 1 dengan
1/T. Dengan demikian batas kadaluarsa
suatu sediaan farmasi dapat diketahui
dengan tepat (Martin, 1983)
• Expiration date : waktu yang tertera pada
kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut
dikonsumsi karena diharapkan masih
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
sambungan
• Perusakan molekul obat menjadi dua atau
lebih senyawa dapat berpengaruh tidak
hanya pada efikasi produk obat, tetapi
juga keamanan pasien, terutama jika hasil
degradasi dapat memberikan efek
berbahaya atau bersifat toksik
perbedaan BUD dan EXP date
• Beyond use date (BUD) adalah batas
waktu penggunaan produk obat setelah
diracik/disiapkan atau setelah kemasan
primernya dibuka/dirusak. Kemasan
primer disini berarti kemasan yang
langsung bersentuhan dengan bahan
obat, seperti: botol,ampul, vial, blister, dst
contineu
• Beyond use date (BUD) didefinisikan dalam
USP sebagai tanggal dan waktu setelah
persiapan dimana sediaan tidak boleh
digunakan atau dipindahkan. Beyond use date,
umumnya dinyatakan dalam jam atau hari
• Beyond use date (BUD) produk steril adalah
tanggal yang ditetapkan pada produk steril
yang telah dibuka dimana kondisi produk
tersebut masih dalam rentang stabil dan dapat
diberikan kepada pasien.
petunjuk umum penetapan BUD obat racikan
nonsteril
waktu kadaluarsa sediaan injeksi katagori kontaminasi

BUD (waktu kadaluarsa)

suhu resiko resiko resiko


penyimpanan kontaminasi kontaminasi kontaminasi tinggi
rendah sedang

suhu kamar (25o 48 jam 30 jam 24 jam


C)
kulkas 2-8o C 14 hari 9 hair 3 hari

suhu beku < 45 hari


-100C
perbedaan BUD Dan ED

BUD ED
Waktu atau tanggal dimana setelah Waktu dimana sediaan/produk
sediaan racikan atau campuran tidak obat
dapat digunakan lagi dan ditentukan diharapkan masih memenuhi
dari tanggal produk ini persyaratan farmakope bila produk
diracik/dicampur atau setelah tersebut disimpan pada kondisi
kemasan primer dibuka penyimpanan yang sesuai dengan
yang dikehendaki farmakope
Produk racikan Produk komersial
Biasanya dinyatakan dalam “jam, Biasanya dinyatakan dalam “bulan dan
tanggal/hari atau bulan atau tahun”
Tidak selalu tercantum pada kemasan Selalu tercantum pada kemasan obat
obat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan BUD

• Sifat obat dan mekanisme degradasinya (seperti:


stabilitas bahan kimia, adanya bahan pengawet dan
konsentrasinya)
• Bentuk sediaan dan komponennya
• Kemungkinan masuknya bakteri ke sediaan
• Kemasan sediaan/ jenis wadah penyimpanan
• Cara penyimpanan
• Kondisi lingkungan penyimpanan: suhu kamar,
didinginkan, suhu beku serta
• kondisi kelembaban, dan terutama frekuensi seringnya
wadah dibuka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai