Anda di halaman 1dari 14

INTERAKSI OBAT PADA

PROSES EKSKRESI

Oleh
Fara Nabila (16334053)
Rutini Susi Elawati (16334097)
Santi Juliana (16334028)
Yenny Yosalita S (19334717)
Nida Khopia Rizky (18334701)
Anisa Puspita Sari (15334095)
Ekskresi merupakan perpindahan obat
dari sirkulasi sistemik menuju
ke organ ekskresi yang bertujuan
untuk mendetoksifikasi obat,
karena telah diketahui bahwa obat
dianggap racun / zat asing oleh tubuh.
PROSES EKSKRESI OBAT
DALAM TUBUH
 Organ terpenting untuk ekskresi obat yaitu
ginjal ( dengan urine )

 Obat diekskresikan melalui ginjal dalam


bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya.
Selain di ginjal ekskresi obat juga terjadi
pada empedu ke sistem usus ( dengan feses )
dengan paru paru ( dengan udara ekspirasi )
 Ekskresi obat dalam metabolitnya
menyebabkan konsentrasi bahan berkasiat
dalam tubuh menjadi menurun.
 Ekskresi dapat terjadi tergantung pada sifat
fisikokimia seperti bobot molekul, nilai pKa,
kelarutan dan tekanan uap.
 Interaksi obat adalah efek suatu obat akibat
obat lain yang diberikan pada awalnya atau
diberikan bersamaan sehingga keefektifannya
atau toksisitas satu obat atau lebih berubah.
 Efek dari interaksi obat bisa meningkatkan
atau mengurangi aktivitas atau menghasilkan
efek baru yang tidak dimiliki obat tsb
sebelumnya.
Faktor faktor yang mempengaruhi interaksi obat :
1. Faktor yang berkaitan dengan pasien
 Usia
 Faktor genetik
 Jenis kelamin
 Penyakit yang diderita
 Lingkungan
 Makanan

Interaksi obat sangat penting pada pasien usia


lanjut, bayi dan anak anak, pasien dengan
imunitas lemah, pasien dengan penyakit
kronis serta pasien yang mengalami kegagalan
ginjal atau hati.
2. Faktor Khusus dari Obat
 Sifat kinetik dan dinamik yang khusus dari obat
 Jumlah obat yang diresepkan
 Dosis
 Waktu
 Formulasi
 Rute pemberian obat

Peresepan dan pencampuran bisa menyebabkan


pasangan obat berpotensial berinteraksi yang
merugikan.
Obat dengan indeks terapi sempit atau rendah
lebih mudah menjadi objek interaksi obat yang
serius.
MEKANISME INTERAKSI OBAT
1. Interaksi farmasetik
Interaksi farmasetik adalah interaksi fisiko- kimia
yang terjadi pada saat obat  diformulasikan atau 
disiapkan  sebelum obat  tersebut  digunakan   oleh
pasien.

Bentuk interaksi ini ada 2 macam :


 Interaksi secara fisik : misalnya terjadi perubahan
kelarutan
 Interaksi secara khemis : misalnya terjadi reaksi
satu dengan  yang   lain atau  terhidrolisisnya suatu
 obat selama dalam proses pembuatan ataupun
selama dalam penyimpanan.  
  
2. Interaksi farmakokinetik
Interaksi ini terjadi perubahan dalam proses
adsorbsi, distribusi, metabolisme, atau eksresi
sehingga mengakibatkan perubahan efek obat dimana
dapat meningkatkan atau mengurangi
jumlah/konsentrasi obat.

3. Interaksi Farmakodinamika
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat
yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau
sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang
aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa ada
perubahan kadar plasma ataupun profil farmakokinetik
lainnya. Interaksi farmakodinamik umumnya dapat
diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan
obat yang berinteraksi, karena klasifikasi obat adalah
berdasarkan efek farmakodinamiknya.
MEKANISME INTERAKSI OBAT
PADA EKSKRESI
 Pengaruh akan transport aktif (persaingan
sistem transport oleh asam lemah), sehingga
menurunkan eliminasi obat.
 Pengaruh pada difusi pasif (perubahan pH
urin), sehingga akan mempengaruhi eliminasi
asam/basa lemah.
 Penurunan toksisitas renal oleh diuretika.
 Penurunan eliminasi obat melalui stimulasi
ekskresi empedu.
 Peningkatan ekskresi obat melalui
peningkatan dalam traktus gastro-intestinal.
INTERAKSI OBAT PADA PROSES
EKSKRESI
No Obat Obat Mekanisme Efek & Akibat Penanganan
Objek Presipitan Interaksi Obat Interaksi
1 Digoksin Aminoglikosida Aminoglikosida merusak Kadar digoksin akan Obat golongan
ginjal sehingga meningkat, sehingga aminoglikosida jangan
menyebabkan akumulasi dapat menyebabkan digunakan bersama
digoksin toksisitas dengan digoksin
2 Metformin Ranitidin Ranitidin mengurangi Akan terjadi Penggunaan
pembersihan ginjal , hipoglikemik akibat metformin dan
menghambat eskresi kadar plasma ranitidin diberikan
metformin ditubular ginjal metformin meningkat jarak waktu setengah
sehinnga kadar plasma jam
darah metformin meningkat
3 Lamotrigin Asam valproat Asam valproat Interaksi Penggunaan obat
menurunkan glukoronidasi farmakodinamik diberikan jarak waktu
lamotrigin dengan inhibisi berupa tremor, hingga
kompetitif sehingga sindrom steven
menurunkan klirens johnson
4 Penicillin Probenesid Eliminasi penisilin Kerja penisilin Penggunaan penisilin
dihambat dengan menjadi lama, sebaiknya jangan
adanya probenesid bersihan ginjal obat dikombinasikan
dalam tubuli ginjal penisilin menurun bersama probenesid
probenesid.
Diganti dengan obat
kolkisin
5 Obat bersifat Ammonium Ammonium klorida Ekskresi amfetamin Dapat digunakan jika
basa Klorida akan mengasamkan pH akan meningkat terjadi keracunan obat
(amfetamin) urin dan meningkatkan amfetamin. Pemberian
ekskresi amfetamin obat diberikan jarak
waktu

6 Metformin Simetidin Simetidin dapat Kadar metformin Simetidin diberikan


bersaing dengan dalam tubuh sebelum makan dan
metformin dalam meningkat metformin diberikan
eliminasi renal sesudah makan
7 Pirimetamin Sulfametoksazol Pirimetamin dapat Penggunaan Penggunaan
bersamaan dapat
menghambat obat diberi
menimbulkan
eliminasi jarak waktu
toksisitas
sulfametoksazol pemberian
dalam tubuh

8 Asetoheksamid Fenilbutazon Fenilbutazon Kadar metabolit Fenilbutazon


diganti dngan
meningkatkan efek tersebut dalam
obat analgetik
hipoglikemik dari darah lebih tinggi
lain seperti
asetoheksamid dari normal
paracetamol
dengan sehingga insulin
menghambat plasma meningkat
ekskresi metabolit dan glukosa darah
aktifnya yakni berkurang.
hidroksiheksamid
9 Metotreksat Probenesid Menyebabkan Ekskresi metotreksat Penggunaan
penghambatan menurun sehinnga Metotreksat dan
sintesis prostaglandin terjadi peningkatan probenezid diberi
dan secara langsung kadar dalam tubuh jarak waktu
menurunkan eliminasi yang menyebabkan
ginjal toksisitas meningkat

10 Sulfonilurea Inhibitor CYP2C9 Menyebebkan Peningkatan kadar Penggunaan obat


gangguan fungsi sulfonil urea dalam antidiabetik yang
ginjal sehingga darah yang akan lainnya
menurunkan eliminasi menimbulkan
sulfonilurea toksisitas
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai