Anda di halaman 1dari 61

GAMBARAN UMUM, PERENCANAAN &

PENGANGGARAN KEUANGAN DESA


Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah
Ngawi, 04 – 06 Oktober 2017
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 1
POKOK BAHASAN MODUL #2

Azas Pengelolaan Keuangan Desa

Struktur Organisasi Pengelolaaan KeuDes

RPJM DESA

RKP DESA

APB Desa
2
www.bpkp.go.id
Definisi Keuangan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan
kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan
barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa
(Psl 71 UU No. 6/2014; Psl 1 ayat 5 Permendagri No. 113/2014)

Hak Desa => UU 6/2014 pasal 67 ayat 1


Kewajiban Desa => UU 6/2014 pasal 67 ayat
2 3
www.bpkp.go.id
DEFINISI
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa. PP 43 Tahun 2014
Permendagri 113 Tahun 2014

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
PP No 58/2005, Pasal 1 Ayat 6
Permendagri 13/2006 4
www.bpkp.go.id
SIKLUS KEUANGAN DESA
• RKP Desa
Perencanaan

• APB Desa
Penganggaran

• PB/J, Pajak
Pelaksanaan

Penatausahaa • BKU, SPJ dll


n

• Lap Sem
Pelaporan
& Tahunan

Pertanggung • LKPJ ke BPD


www.bpkp.go.id jawaban
1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER
www.bpkp.go.id
Asas Pengelolaan Keu. Desa

Transparan

Asas
Pengelolaan
Akuntabel Keuangan Partisipatif
Desa

Tertib &
Disiplin
Anggaran Permendagri 113/2014, Pasal 2
7
www.bpkp.go.id
DISIPLIN ANGGARAN

Pendapatan - Terukur secara rasional

Belanja yg dianggarkan - batas tertinggi pengeluaran
belanja.

Pengeluaran - kepastian tersedianya penerimaan,
tdk dibenarkan melaksanakan kegiatan yg tdk
dianggarkan dalam APB Desa atau perubahannya

Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukan
dalam APB Desa dan dilakukan melalui Rekening Kas
Desa
8
www.bpkp.go.id
Struktur Pemdes & PTPKD
PEMERINTAH DESA
PP 43/2014, Psl 68 & Permendagri 84/2015

Kepala Desa

Sekretariat Pelaksana Pelaksana


Desa Kewilayahan Teknis

Urusan Tata
Dusun Seksi
Usaha &
(atau nama lain) Pemerintahan
Umum
Sumber: diolah dari PP 43/2014 Pasal
Urusan 62 dan 64 serta Permendagri Nomor
Seksi
113 Tahun 2014 pasal 13,
Keuangan Kesejahteraan Permendagri 84/2015

Urusan Seksi
Perencanaan Pelayanan
9
www.bpkp.go.id
Kepala Desa
mempunyai kewenangan menetapkan :
Kepala Desa kebijakan pelaksanaan APB-Des;
pemegang kekuasaan penge-lolaan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan
keuangan desa Desa (PTPKD)
mewakili pemdes dalam kepemilikan Petugas Pemungut Penerimaan Desa
kekayaan desa yang dipisahkan Menyetujui Pengeluaran Kegiatan
(seperti BUM-Desa). Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan
Pengeluaran

Melimpahkan sebagian atau


seluruh kekuasaannya kepada
berdasarkan prinsip pemisahan
Sekretaris Desa selaku koordinator
kewenangan antara yang memerintahkan,
pengelola keuangan desa
menguji, dan yang menerima atau
mengeluarkan uang.

www.bpkp.go.id
Sekretaris Desa

mempunyai Tugas:
Menyusun dan Melaksanakan Kebijakan
Pengelolaan Keuangan Desa
Menyusun Rancangan Peraturan Desa APB
Desa, Perubahan dan Pertanggungjawaban
Sekretaris Desa Pelaksanaan APB Desa
Koordinator PTPKD. Melaksanakan Pengendalian terhadap
pelaksanaan Kegiatan
Melakukan Verifikasi RAB
Melakukan Verifikasi Penerimaan dan
Pengeluaran
Menyusun Pelaporan dan Pertanggung
jawaban Pelaksanaan APBDesa

11
www.bpkp.go.id
Pelaksana Kegiatan

mempunyai Tugas:
Menyusun Rencana pelaksanaan kegiatan
(RAB dll).
Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama
Kepala Seksi Lem.Kemasy. Desa
Pelaksana kegiatan sesuai Bidangnya Melakukan tindakan Pengeluaran atas Beban
(Permendagri 113/2014, Anggaran Belanja Kegiatan.
Psl 6 ayat 1) Melakukan Pencatatan dalam Buku Pembantu
Kas Kegiatan.
Mengajukan SPP dan melengkapinya dengan
bukti-bukti pendukung
Melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan

12
www.bpkp.go.id
Bendahara Desa

mempunyai Tugas:
Menerima, menyimpan dan menyetorkan
pendapatan
Melakukan Pembayaran.
Bendahara Desa Memungut dan menyetorkan PPh dan Pajak
Þ Unsur staf sekretariat desa yang lainnya.
membidangi urusan administrasi Melakukan Pencatatan setiap Penerimaan dan
Keuangan (Pasal 1 angka 16) Pengeluaran serta melakukan tutup buku
Þ Staf pada urusan Keuangan (Pasal 7 setiap akhir bulan secara tertib.
ayat 1) Mempertanggungjawabkan Uang melalui
Laporan Pertanggungjawaban

13
www.bpkp.go.id
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN
• Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai
dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten/Kota.
• Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan
seluruh masyarakat Desa dengan semangat gotong royong.
• Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
Pembangunan Desa.
• Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Desa
pemerintah Desa didampingi oleh pemerintah daerah kabupaten/kota yang
secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota.
• Dalam rangka mengoordinasikan pembangunan Desa kepala desa dapat
didampingi oleh Tenaga Pendamping Profesional, Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.
• Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan di wilayahnya

14
www.bpkp.go.id
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

RPJM • Rencana Pembangunan Jangka Menengah


• Jangka Waktu 6 Tahun

DESA • Ditetapkan paling lambat 3 bulan sejak dari


pelantikan Kades

Ditetapkan dgn PERDES


RKP • Rencana Kerja Pemerintah Daerah

DES • Jangka Waktu 1 Tahun


• Mulai disusun Juli, ditetapkan paling lambat
A Bln September Thn Berjalan

15
www.bpkp.go.id
RPJM DESA
www.bpkp.go.id
PENYUSUNAN RPJM DESA
 Penyelarasan Arah 
Pengkajian Keadaan
Pembentukan Tim
Penyusun  Kebijakan
Pembangunan Desa
Kab/Kota

Penyusunan Penyusunan
 Rencana Penyusunan  Rencana
Pembangunan Desa
melalaui Musy
 Rancangan
RPJM Desa
Pembangunan
Desa melalaui Musy
Perenc Pemb Desa Desa


Penetapan
RPJM Desa
Tim Penyusun RPJM Desa


Kepala Desa selaku Pembina
Sekretaris Desa selaku Ketua 
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat selaku
sekretaris.

Anggota (berasal dari perangkat Desa, lembaga
pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan
masyarakat Desa, dan unsur masyarakat lainnya

www.bpkp.go.id
Penyelarasan Arah Kebijakan
Pembangunan Kab/Kota 
Tujuan: Mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan
Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa.

Isi arah Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota:


A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten/Kota;
B. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
C. Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
D. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
E. Rencana pembangunan kawasan perdesaan.

19
www.bpkp.go.id
Pengkajian keadaan desa
Tujuan :
mempertimbangkan kondisi objektif Desa keadaan desa

Langkah kerja :
1. Penyelarasan data desa.
2. Penggalian gagasan masyarakat

3. Penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa

20
www.bpkp.go.id
Penyusunan Rencana Pembangunan
Desa melalui Musyawarah Desa

Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa


berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan desa. Musyawarah Desa
dilaksanakan terhitung sejak diterimanya laporan dari kepala Desa.

Hal yang dibahas:


a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
b. Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari
visi dan misi kepala Desa;

c. Rencana Prioritas kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Output: Hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa dituangkan dalam berita acara
dan menjadi pedoman bagi pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa.

21
www.bpkp.go.id
Penyusunan Rancangan
RPJM Desa
1. Tim penyusun RPJM Desa menyusun rancangan RPJM Desa

berdasarkan berita acara hasil kesepakatan desa dan
dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa dan
dilampiri dokumen rancangan RPJM Desa
2. Berita acara disampaikan oleh tim penyusun RPJM Desa
kepada kepala Desa
3. Kepala Desa memeriksa dokumen rancangan RPJM Desa
yang telah disusun oleh Tim Penyusun RPJM Desa, jika ada
perbaikan rancangan RPJM Desa dikembalikan kepada tim
penyusun RPJM Desa. Dalam hal rancangan RPJM Desa
telah disetujui oleh kepala Desa, dilaksanakan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa

22
www.bpkp.go.id
Penyusunan Rencana Pembangunan
Desa Melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa

Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan
menyepakati rancangan RPJM Desa.

Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh


Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan dan unsur
masyarakat (tokoh adat, agama masyarakat , pendidikan,
perwakilan kelompok tani, nelayan, pengrajin, perempuan dan
lain-lain sesuai kondisi sosial budaya masyarakat).

23
www.bpkp.go.id
Penetapan RPJM Desa

a. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa
melakukan perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa
berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.
b. Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan
Desa tentang RPJM Desa.
c. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang
RPJM Desa dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Desa tentang RPJM Desa.

24
www.bpkp.go.id
PERUBAHAN RPJM DESA

Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa dalam hal:


a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis
politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota.

Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam


musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan
selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
25
www.bpkp.go.id
RKP DESA
www.bpkp.go.id
PENYUSUNAN RKP DESA


Penyusunan
Rencana
 Pencermatan
pagu indikatif

Pembangunan
Desa melalaui
Pembentukan
Tim Penyusun
desa dan
penyelarasan
program/kegia tan

Musy Desa
masuk ke desa


Penyelenggara 
an Musyawarah Penyusunan Pencermatan
Perenc Pemb
Desa
 Rancangan
RKP Desa
Ulang RPJM
Desa


Penetapn RKP
DESA
Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Desa Melalui
Musyawarah Desa
Musyawarah Desa melaksanakan kegiatan sebagai

berikut:
 Mencermati ulang dokumen RPJM Desa;
 Menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM
Desa;
 Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan
dan keahlian yang dibutuhkan.
Tim verifikasi dapat berasal dari warga masyarakat Desa
dan/atau satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.
Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara, yang menjadi
menjadi pedoman kepala Desa dalam menyusun RKP Desa.
www.bpkp.go.id
Pembentukan Tim Penyusun
RKP Desa 
Tim Penyusun RKP Desa, terdiri dari:
a) Kepala Desa selaku pembina;
b) Sekretaris Desa selaku ketua;
c) Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris; dan
d) Anggota yang meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan dan
masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur
masyarakat.

Tugas Tim penyusun RKP Desa:


a. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk
ke desa;
b. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
c. Penyusunan rancangan RKP Desa; dan
d. Penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa.

29
www.bpkp.go.id
Pencermatan Pagu Indikatif
Pada tahap ini Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kabupaten/kota
tentang:
a. pagu indikatif Desa;


b. rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota yang masuk ke Desa

Tim penyusun RKP Desa melakukan pencermatan pagu indikatif Desa meliputi:
a. rencana dana Desa yang bersumber dari APBN;
b. Rencana alokasi dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota;
c. Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota;
dan
d. Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
provinsi dan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kot

30
www.bpkp.go.id
Pencermatan Ulang RPJM Desa

 Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala


prioritas usulan rencana kegiatan


pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun
anggaran berikutnya sebagaimana tercantum
dalam dokumen RPJM Desa.

 Hasil pencermatan sebagaimana dimaksud


menjadi dasar bagi tim penyusun RKP Desa
dalam menyusun rancangan RKP Desa

31
www.bpkp.go.id
Penyusunan Rancangan
RKP Desa
Rancangan RKP Desa paling sedikit berisi uraian:

a) Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya;
b) Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;
c) Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui
kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga;
d) Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa
sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; dan
e) Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau
unsur masyarakat Desa

Lampiran Rancangan RKP Desa:


a. rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya.
b. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk kerjasama antar Desa
disusun dan disepakati bersama para kepala desa yang melakukan kerja sama
antar Desa.
c. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud 32
www.bpkp.go.id
diverifikasi oleh tim verifikasi
Penyusunan RKP Desa Melalui
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa

 Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan
menyepakati rancangan RKP Desa.

 Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh


Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur
masyarakat. Unsur masyarakat terdiri atas: tokoh adat, tokoh
agama, tokoh masyarakat; tokoh pendidikan, perwakilan
kelompok tani, nelayan dan lain-lain.

33
www.bpkp.go.id
Penetapan RKP Desa

a. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan
Desa dituangkan dalam berita acara.
b. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RKP Desa
melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa
berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.
c. Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan peraturan
Desa tentang RKP Desa.
d. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang
RKP Desa yang akan dibahas dan disepakati bersama oleh
kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk
ditetapkan menjadi peraturan Desa tentang RKP Desa

34
www.bpkp.go.id
APB DESA
www.bpkp.go.id
APB DESA

 Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran


Biaya yang telah ditetapkan dalam RKP Desa
dijadikan pedoman dalam proses
penganggarannya.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa) merupakan rencana anggaran keuangan
tahunan pemerintah desa yang ditetapkan
untuk menyelenggarakan program dan
kegiatan yang menjadi kewenangan desa.

www.bpkp.go.id
MEKANISME UMUM PENYUSUNAN RANC.
PERDES TTG APBDes (PP 43/2014 Ps. 101-102)
Info Renc Bantuan Keuangan dr
APBD Prov. 2
GUBERNUR Susun Ranc.
APBDes

1 Sebagai dasar KADES


3
BUPATI/
WALIKOTA Info Renc ADD, BDHPRD & bantuan
keuangan dari APBD Kab/ Kota
Musyawarah Ajukan
(paling lambat Ranc.
Dapat Bulan Oktober Perdes
mendelegasikan tahun berjalan
evaluasi Ranc. harus sudah ttg
Perdes ttg APB 5 disepakati) APBDes
Desa
4
CAMAT/
SEBUTAN
LAIN
Pengajuan Ranc. Perdes u/
dievaluasi (paling lama 3 hari BPD
sejak disepakati)

Catatan : Penetapan Perdes ttg APB Desa dilakukan paling lambat tgl 31 Desember T.A.
berjalan.
37
PENYUSUNAN PERENCANAAN
APBDes (UU 6/14, PS. 73 & Permendagri 113/14 Ps. 20 - 22)

Evaluasi & tetapkan hasil evaluasi BUPATI/


5 (max 20 hari kerja sejak diterima WALIKOTA
8
Tidak Menyatakan
Ranc. Perdes memberikan Perdes
berlaku dgn hasil Evaluasi bertentangan dg CAMAT
sendirinya dlm 20 hari kepentingan
kerja umum & per-UU-
an yg lebih tinggi Sampaikan Ranc.
Perdes ttg APBDes
4 (paling lama 3 hari
6 sejak diSepakati)

2
KADES BPD
Sampaikan
Kades lakukan Kades tidak
Bupati/ walikota 7 Ranc. APBDes
penyempurna- membatalkan Perdes
indahkan & tetap
an (max 7 hari sekaligus menyatakan
menetapkan
kerja sejak berlakunya pagu Sampai-
Ranc. Perdes ttg
diterimanya APBDes T.A. tahun kan
APBDes menjadi
hasil evaluasi) sebelumnya dg Kep. Ranc.
Perdes
Bupati/ Walikota Perdes
BAHAS &
konsekwensinya SEK SEPAKATI
1 BERSAMA 3
DES (paling lambat
1. Kades hanya dapat melakukan Oktober)
pengeluaran operasional
Susun Perdes ttg
penyelenggaraan pem-an desa
2. Kades menghentikan pelaks./
Ranc. APBDes
Perdes paling lama 7 hari setel2ah dgn mengacu
dibatalkan lanjut kades bersama RKPDesa tahun
38
BPD mencabut perdes dimaksud ybs
Perencanaan Keu. Desa
Sekretaris Desa Kepala Desa Bupati/Walikota
(Melalui Camat)

Menyusun
Menyusun raperdes
raperdes
APBDesa
APBDesa

Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa

Menyetujui
Menyetujui raperdes
raperdes
APBDesa
APBDesa

Pembahasan
Pembahasan bersama
bersama
dengan BPD
dengan BPD

Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa Raperdes
Raperdes APBDesa
APBDesa

Evaluasi
Evaluasi

Hasil
Hasil evaluasi
evaluasi Hasil
Hasil evaluasi
evaluasi

Perbaikan
Perbaikan

Perdes
Perdes APBDesa
APBDesa
39
www.bpkp.go.id
Jadwal Penyusunan APB Desa

Tahapan Waktu
Penyusunan RAPB Desa Awal Oktober Awal Oktober

Penyepakatan bersama dengan BPD Akhir Akhir Oktober


Oktober

Penyampaian kepada Bupati/Walikota Maksimum 3 hari kerja


melalui camat

Proses evaluasi Maksimum 20 hari kerja

Proses penyempurnaan Maksimum 7 hari Maksimum 7 hari kerja


kerja

Penetapan APB Desa Maksimum 31 Maksimum 31 Desember


Desember

40
www.bpkp.go.id
APBDes (UU 6/2014, Ps. 73 – 74) dan
( Permendagri 113/2014, Ps. 8 - 19 )
STRUKTUR
(UU Ps. 73 (1) &
Permendagri Ps. 8)

BAG. BAGIAN
BAG. BELANJA PEMBIAYAAN DESA
PENDAPATAN
KELOMPOK KELOMPOK
KELOMPOK
BID/KEG
JENIS JENIS
JENIS

DIPRIORITASKAN U/ MEMENUHI MELIPUTI KEBUTUHAN


KEBUTUHAN PEMBANGUNAN YG PRIMER, PELAYANAN
DISEPAKATI DLM MUSYAWARAH DESA DASAR, LINGKUNGAN, &
& SESUAI DGN PRIORITAS PEMDA KEGIATAN
KAB./KOTA, PEMDA. PROVINSI, & PEMBERDY.MASYARAKAT
PEMERINTAH (UU Ps. 74 (1)) DESA (UU Ps. 74 (2)) 41
Struktur APB Desa
APBDESA
2. Belanja
3. Pembiayaan
1. Pendapatan  Klasifikasi kel.Belanja,
Bid :  3.1. Penerimaan
 PADes; • 3.1.1 Silpa;
2.1. Penyelenggaran
Hasil usaha, hasil • 3.1.2.Pencairan
Pemdes
aset, swadaya & Dana cadangan;
2.2. Bangdes;
partisipasi, Gotro & • 3.1.3 Hasil
2.3. Kemasyarakatan;
dll PADesa; Penjualan
 Transfer; 2.4. Pemberdayaan Masy.
; kekayaan Desa
APBN, APBD yang dipisahkan.
 2.5. Tak terduga.
Lain-
 Bid. dibagi mjd Keg.  3.2. Pengeluaran
lainPendapatan
(RKPD); • 3.2.1.Pembentukan
Hibah, sumbangan
 Keg. dibagi, jenis belanja :
pihak ketiga, Hasil Dana Cadangan;
1. Belanja Pegawai; • 3.2.2.Penyertaan
Kerjsama, bantuan
2. Belanja Barang/jasa;
Perusahaan. Modal.
3. Belanja Modal. 42
www.bpkp.go.id
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN DALAM APB-DESA

SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG, MAUPUN


BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKAN DALAM APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKAN SECARA
BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAAN TERUKUR DAN
DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKAN KETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNG DENGAN
ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYA PENERIMAAN DALAM
JUMLAH CUKUP DAN HARUS DIDUKUNG DENGAN DASAR
HUKUM YANG MELANDASINYA.

43
www.bpkp.go.id
PENDAPATAN( Permendagri 113/2014, Ps. 9 - 11 )
BAGIAN
PENDAPATAN

KELOMPOK JENIS

1. HASIL USAHA (spt: BUMDes, tanah kas desa)


2. HASIL ASET (spt: tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian
umum, jaringan irigasi
PADesa 3. SWADAYA & PARTISIPASI GOT-RONG : (membangun dgn
kekuatan sendiri yg melibatkan peran serta masy. Berupa tenaga,
barang yg dinilai dgn uang)
4. LAIN-LAIN PADesa (diantaranya hasil pungutan desa)

1. DANA DESA
2. BAGIAN DR HASIL PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH
KAB./KOTA
3. ADD
TRANSFER 4. BANTUAN KEUANGAN DARI APBD PROVINSI & KAB./KOTA
(Dpt bersifat umum & khusus. Kalau khusus , dikelola dlm
APBDes, tetapi tdk mengikuti ketentuan min 70% & paling
banyak 30%)

1. Hibah & sumbangan dari pihak ketiga yg tidak mengikat (berupa


PENDAPATAN pemberian uang dari pihak ke-3.
2. lain-lain pendapatan desa yang sah (spt: pendapatan sbg hasil
LAIN-LAIN: kerjasama dgn pihak ke-3 & bantuan perusahaan yg berlokasi di
desa). 44
SALURAN PENDAPATAN DESA
( PP 43/2014, Ps. 91 & 92)

SELURUHNYA DISALURKAN
MELALUI REKENING KAS DESA
DAN PENGGUNAANNYA
DITETAPKAN DALAM APBDes

PENCAIRANNYA HARUS
DITANDATANGANI OLEH KADES &
BENDAHARA DESA 45
DANA DESA
• Anggaran bersumber dari APBN diperuntukkan bagi Desa dan Desa
Adat ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan
untuk membiayai:
 Penyelenggaraan pemerintahan;
 Pembangunan;
 Pemberdayaan masyarakat;
 Kemasyarakatan.
• Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersumber dari
belanja pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis desa
secara merata dan berkeadilan [Pasal 72 Ayat (2)].
• Besaran alokasi anggaran yg peruntukannya langsung ke desa
ditentukan 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah (on top)
secara bertahap [Penjelasan Pasal 72 Ayat (2)].
46
www.bpkp.go.id
Aliran Masuk Keuangan Desa
Dana Desa (RKUN => RKUD):
Tahap I: 40% (April)
Syarat: PUSAT
- Perkada Tatacara Alokasi Dana
Desa untuk setiap desa
(Kemenkeu)
- Perda APBD Kab/Kota
- Lap. Realisasi Penyaluran &
Konsolidasi Penggunaan Dana Desa PROVINSI
Tahap II: 40% (Agustus)
Syarat: Lap. Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa Thp I, min 50% KAB/KOTA
Tahap III: 20% (Okt)
Syarat: Lap. Penyaluran dan ADD, Bagi Hasil
Bantuan
Penggunaan Dana Desa Thp I &II, 50% Dana Desa Pajak/Ret &
Keuangan
Ban.Keu
RKUD => Rek. Kas Desa (PP 22/2015)
7 hari setelah diterima RKUD Pencairan sesuai
(PMK 247/2015)
Tahap I: 40% (April) Perkada
Syarat: Perdes APB Desa
Lap. Real Penggunaan DD TA sebelumnya
Tahap II: 40% (Agustus) (PP 43/2014 jp PP 47/2015)
Syarat: Lap. Penggunaan. DD Tahap I, 50%
Tahap III: 20% (Okt) Dana Desa, ADD, DBH, BanKeu
Pendapatan

Syarat: Lap. Penggunaan. DD Tahap I & II,


Lainnya

Keu
PADes,

Minimal 50% Keu


Keu
Prov
Keu
Prov
Prov
Pihak III/ DESA Prov
Ban
Ban
Ban
Ban

Masyarakat 47
www.bpkp.go.id
PERUBAHAN ALOKASI DANA DESA
DALAM PP 22/2015 & PMK 93/2015 jo PMK 247/2015

PAGU DANA PAGU DANA


DESA APBN DESA SETIAP DESA

90% ALOKASI
90% ALOKASI
10% FORMULA DASAR
DASAR

10% FORMULA

25% X JML PENDUDUK


25% X JML PENDUDUK
35% X JML PENDUDUK MISKIN PAGU DANA
DESA 35% X JML PENDUDUK MISKIN
KABUPATEN/
10% X LUAS WILAYAH
KOTA 10% X LUAS WILAYAH
30% X IKK
30% X IKG

PP 22/2015, Pasal 11 dan 29


PP 22/2015, Pasal 12 dan 29
PMK 247/2015, Pasal 4
PMK 247/2015, Pasal 8 48
www.bpkp.go.id
PENYALURAN DANA DESA

Dilakukan oleh Menteri Keuangan c.q Dirjen PK


Persyaratan :
 peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pembagian dan
penetapan besaran Dana Desa;
DARI RKUN  peraturan daerah mengenai APBD tahun berjalan; dan
KE RKUD  laporan realisasi Penyaluran & Penggunaan DD Tahap
Sebelumnya.
Pereodisasi :
 Tahap I : 40% Minggu II Bulan April
 Tahap II : 40% Minggu II Bulan Agustus
 Tahap III : 20% Minggu II Bulan Oktober

Dilakukan oleh bupati/walikota


Persyaratan :
 APB Desa.
DARI RKUD  Laporan realisasi pengggunaan Dana Desa Tahapan sebelumnya.
KE RK DESA Pereodisasi :
 Tahap I : 40%
 Tahap II : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas
Daerah
www.bpkp.go.id
 Tahap III : 20%
Alokasi Dana Desa
 Pemda Kab./Kota mengalokasikan dalam APBD, ADD
setiap T.A
 Alokasi Dana Desa merupakan bagian dari Dana
Perimbangan yang diterima Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota paling sedikit 10% setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus
 Pengalokasian ADD mempertimbangkan :
‒ Kebutuhan Siltap Kades dan Perangkat Desa
‒ Jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa,
luas wilayah desa, dan kesulitan geografis.
 Pengalokasian ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
 Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian ADD
diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota.
50
www.bpkp.go.id
Dana Bagi Hasil Pajak/Ret
 Paling sedikit 10% dari realisasi penerimaan
 Pengalokasian dgn ketentuan :
‒ 60% dibagi secara merata kepada seluruh Desa
‒ 40% dibagi secara proposional dari realisasi
pajak dan retribusi masing-masing Desa
 Pengalokasian ditetapkan dengan Peraturan
Bupati/Walikota.
 Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian DBH
Pajak/Retribusi Daeah diatur dengan Peraturan
Bupati/Walikota.

51
www.bpkp.go.id
Bantuan Keuangan
 Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
memberikan bantuan keuangan yg bersumber dari
APBD kepada Desa
 Bantuan keuangan dapat bersifat umum dan khusus
 Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan
dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya
kepada penerima bantuan
 Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan
dan pengelolaannya ditetapkan oleh pemberi
bantuan dalam rangka percepatan pembangunan
desa dan pemberdayaan masyarakat.

52
www.bpkp.go.id
Lain-Lain Pendapatan

Berupa Hibah dan Sumbangan dari


pihak ketiga yang tidak mengikat
berupa pemberian berupa uang dari
pihak ke tiga, hasil kerjasama
dengan pihak ketiga atau bantuan
perusahaan yang berlokasi di desa.

53
www.bpkp.go.id
Belanja
“Semua Pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran, yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa”

• Belanja Pegawai: u/ penghasilan tetap dan tunjangan


bagi kepala desa, perangkat desa dan Tunjangan BPD
• Belanja Barang/Jasa: Pembelian/pengadaan barang
yg nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan
• Belanja Modal: Pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yg nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan

www.bpkp.go.id
BELANJA DESA
( Permendagri 113/2014, Ps. 12 - 16 )
Meliputi semua peneluaran dari rekening desa yg merupakan
RULINK: kewajiban desa dldm 1 T.A. yg tidak akan diperolah
pembayarannya kembali oleh desa ( Ps./ 12 (1))

TUJUAN UNTUK MENDANAI PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA

PENYELENGGARAN PEM-AN DESA

PELAKS. PEMB. DESA DIBAGI DALAM KEGIATAN


KELOMPOK SESUAI DGN KEBUTUHAN
(Ps. 12 (1) PEMBINAAN KEMASY. DESA DESA YG TELAH
DITUANGKAN DLM RKPDes,
PEMBERDY. MASY. DESA (Ps. 12 (2)
BELANJA TAK TERDUGA

SILTAP DIANGGARKAN
DLM POK
KEGIATAN PENYELENGG.
PEM-AN DESA
(Ps. 12 (3) & PEGAWAI KADES, PERANGKAT DESA & BPD KEGIATAN
Ps. 14) PEMBAYARAN
SILTAP & TUNJANGAN
TUNJANGAN
& DIBAYARKAN TIAP BULAN

Digunakan untuk pengeluaran


BARANG & JASA pembelian/pengadaan barang yg nilai manfaatnya
kurang dari 12 bulan, (Ps. 15 (1)

Untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan


55
MODAL barang/bangunan yg nilai manfaatnya lebih dr 12 bulan dlm 55
rangka penyelenggaraan kewenangan desa, (Ps. 6 (1) & (2)
RINCIAN BELANJA BARANG/ JASA
(PERMENDAGRI 113/2014, PS. 15 (2), (3) & (4) )
a. Alat tulis kantor
Adalah bantuan uang untuk
b. benda pos operasional lembaga RT/RW
dlm rangka membantu
c. bahan/ material
pelaksanaan tugas
d. pemeliharaan pelayanan pemerintahan,
e. cetak/ penggandaan perenc. Pembangunan,
trantib, serta pemberdy.
f. Sewa kantor
masy. desa
g. Sewa perlengkapan & peralatan kantor

h. Makanan dan minuman rapat

Dilakukan untuk
i. Pakaian dinas dan atributnya

j. Perjalanan dinas

k. Upah kerja menunjang


l. Honorarium narasumber/ ahli pelaksanan
m. Operasional pemerintah desa kegiatan
n. operasional BPD

O. Insentif RT/RW

p. Pemberian barang pada masy./ pokmas


56
APBDesa
KETENTUAN PENGGUNAAN BELANJA DESA DLM
APBDesa
(PP 43/ 2014 jo PP 47/2015 Ps. 100)

a. Min 70% u/ mendanai penyelenggaraan


pem-an desa, pemb. Desa, pembinaan
kemasy. & pemberdy. Masy. Desa.

b. Maksimal 30% untuk :


1. Siltap & tunjangan Kades &
Perangkat desa
2. Operasional Pemerintah Desa
3. Tunjangan & operasional BPD
4. Insentif rukun RT & RW
57
BELANJA DALAM KEADAAN DARURAT (KD) /
KEADAAN LUAR BISA (KLB) (PERMENDAGRI 113/2014, PS.
17 )

DLM KD/ KLB, PEMDES DAPAT MELAKUKAN BELANJA YANG


1 ANGGARANNYA BELUM TERSEDIA

KD/ KLB ADALAH KEADAAN YANG


SIFATNYA TIDAK BIASA ATAU TIDAK
MAKNA
DIHARAPKAN BERUL2ANG DAN/ ATAU
B MENDESAK
E
B ANTARA LAIN: BENCANA ALAM, SOSIAL
E CONTOH (?) KERUSAKAN SARANA DAN
R PRASARANA
2 A
P
PENYEBAB KARENA KLB (?) / WABAH
A
HAL TTG
KD/ KLB INSTRUMEN
DENGAN KEPUTUSAN BUPATI
PENETAPAN

LETAK DALAM BELANJA TAK


ANGGARAN TERDUGA 58
PEMBIAYAAN
“Semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya”
Klasifikasi Pembiayaan menurut kelompok
1. Penerimaan Pembiayaan
1) SILPA tahun sebelumnya
2) Pencairan dana cadangan
3) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
2. Pengeluaran Pembiayaan
1) Pembentukkan dana cadangan
2) Penyertaan Modal Desa
www.bpkp.go.id
PERUBAHAN PERDES TTG APBDes
(Permendagri 113/2014, Ps. 33 – 34)

Dapat dilakukan bila terjadi:


1. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
B jenis belanja
E 2. Keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) tahun sebelumnya harus dipergunakan dalam tahun
B berjalan
E UMUM 3. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan pendapatan desa
R pada tahun berjalan
4. Terjadi peristiwa khusus seperti bencana alam, krisis politik,
A krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yg berkepanjangan
P 5. Perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah dan pemerintah
A daerah

K INTENSITAS Hanya dpt dilakukan 1 kali dalam 1 T.A.


E
T Tata cara pengajuan perubahan
MEKANISME
E APBDes = tata cara penetapan APBDes
N
T Jika bantuan keuangan dari APBD Prov dan APBD Kab./Kota
U TERKAIT
serta hibah & bantuan pihak ketiga yg tidak mengikat ke desa
disalurkan setelah Perdes ttg Perubahan APBDesa ditetapkan,
A BANTUAN maka perubahan diatur dgn Perkades.
N APBD &
HIBAH
PIHAK KE-3 Perubahan APBDes ini diinformasikan kepada BPD
60
www.bpkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai