Anda di halaman 1dari 52

Diklat Pengelolaan Keuangan Desa

PELAKSANAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN


PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah
Ngawi, 04 – 06 Oktober 20171
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
MATERI #3
• Reviu Ulang APB Desa
• Penatusahaan Pendapatan
• Penatausahaan Belanja
• Pengadaan barang/jasa di Desa
• Perpajakan di Desa
• Penatausahaan Pembiayaan
• Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Desa
2
APB DESA

Merupakan rencana anggaran keuangan


tahunan pemerintah desa yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan yang
menjadi kewenangan desa

3
STRUKTUR APB DESA

Pendapatan Desa

Belanja Desa

Pembiayaan Desa

4
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN
Semua penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja desa
dilaksanakan melalui Rekening Kas Desa.
Khusus Desa belum memiliki pelayanan perbankan pengaturannya
ditetapkan oleh Pemda;
semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung dengan
bukti-bukti yang lengkap dan sah,
Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam kas desa dalam
batas jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah desa.
Pengeluaran desa yg mengakibatkan beban APB Desa tidak dapat
dilakukan sebelum APB Desa ditetapkan, kecuali belanja pegawai yg
mengikat dan operasional kantor yg ditetapkan PerKaDes.
Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan terhadap seluruh
transaksi.
Bendahara Desa dilarang melakukan pungutan selain yang
ditetapkan peraturan desa. 5
KODE REKENING
Kode Rekening merupakan alat untuk mensinkronkan
proses perencanaan hingga pelaporan.
Pemerintah kabupaten/kota dapat membuat
pengaturan lebih lanjut mengenai objek belanja
Tujuan pembakuan kode rekening:
Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
dilakukan secara proporsional, transparan dan profesional.
Pelaksanaan anggaran dilakukan secara lebih akuntabel.
Laporan Pertanggungjawaban mengakomodasi secara baik
pengendalian anggaran dalam Laporan Pertanggungjawaban.

6
PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DESA
7
Definisi
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan uang
melalui Rekening Kas Desa yang merupakan hak
desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh desa. (Permendagri Nomor 113 Tahun
2014, Pasal 9 ayat 1)

Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal dari


seluruh pendapatan desa yang masuk ke APBDesa
melalui rekening kas desa
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 1 Nomor 18)

8
JENIS-JENIS PENDAPATAN DESA
Pendapatan Asli Desa (PA Desa), terdiri dari:
- Hasil Usaha
- Hasil Aset
- Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
- Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Pendapatan Transfer, terdiri dari:
- Dana Desa
- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah
- Alokasi Dana Desa (ADD)
- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota
Pendapatan Lain-Lain, terdiri dari:
- Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
- Lain-lain Pendapatan Desa yang sah

9
Kode Rekening Pendapatan Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode AKUN pendapatan = 1 : Pendapatan

Level 2 : Kode KELOMPOK Pendapatan : Pendapatan Asli Desa

Level 3 : Kode JENIS pendapatan : Hasil Usaha

Level 4 : Kode OBJEK pendapatan : Hasil BUM Desa


(diatur dalam Perkada)

10
Kode Rekening Pendapatan Desa

11
Pihak Terkait
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Bendahara Desa
Bank
Pelaksana Kegiatan (terkait Penerimaan Swadaya)
Pihak ketiga

12
Dokumen Penatausahaan Pendapatan

Buku Kas Umum


Buku Bank
Buku Rincian Pendapatan => tambahan
Buku Kas Pembantu Kegiatan (terkait
Penerimaan Swadaya)

13
Bukti Transaksi Pendapatan
Hasil Usaha : Bukti transfer deviden BUM Desa,
Hasil Aset Desa : TBP Sewa
Swadaya dan partisipasi : tanda terima barang, daftar
hadir atas orang-orang yang menyumbangkan
tenaganya (dikonversikan ke rupiah).
Lain-lain Pendapatan Asli Desa : TBP Pungutan Desa, dll.
Transfer desa: Nota tanda terima transfer (dibuat
berdasarkan nota kredit ).
Pendapatan lain-lain: kuitansi tanda terima
hibah/sumbangan
14
Go to Flowchart & Documents

15
PENATAUSAHAAN
BELANJA DESA
16
Definisi
Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari
rekening desa yang merupakan kewajiban desa
dalam satu tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 12 ayat 1)

Pengeluaran Desa adalah Uang yang dikeluarkan


dari APBDesa melalui rekening kas desa.
(Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 1 Nomor 19)

17
JENIS-JENIS BELANJA DESA
Belanja desa diklasifikasikan menurut kelompok
(Bidang/kegiatan), dan jenis belanja.
Kelompok belanja yaitu Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa; Pelaksanaan Pembangunan Desa;
Pembinaan Kemasyarakatan Desa; Pemberdayaan
Masyarakat Desa; dan Belanja Tak Terduga.
Kelompok belanja tersebut terbagi dalam kegiatan-
kegiatan yang terdiri dari 3 (tiga) jenis belanja yaitu
Belanja Pegawai; Belanja Barang dan Jasa; serta
Belanja Modal.

18
BELANJA BARANG DAN JASA
Alat Tulis Kantor Bahan Pelatihan
Benda Pos Obat-obatan
Bahan/Material Insntif RT/RW
Pemeliharaan
Pemberian barang pada
Cetak/penggandaan
masyarkat/kelompok
Sewa kantor desa
masyarakat
Sewa perlengkapan dan
peralatan kantor Dan lain-lain
Makan dan minuman rapat
Pakaian Dinas dan Atribut
Perjalanan Dinas
Alat dan Bahan Kebersihan
Air, Listrik,dan Telepon
Honorarium narasumber/ahli
Upah kerja
19
BELANJA MODAL

Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran


dalam rangka pembelian/pengadaan barang
atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih
dari 12 (dua belas) bulan.
Pembelian/pengadaan barang atau bangunan
tersebut digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan sesuai kewenangan desa.

20
Kode Rekening Belanja Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode akun belanja = 2 : Belanja

Level 2 : Kode kelompok belanja


- Bidang : : Bid. Penyel. pemrntah
- Kegiatan : : Oprsnl perkantoran

Level 3 : Kode jenis belanja : Belanja barang & jasa

Level 4 : Kode objek belanja (diatur : Belanja ATK


dalam Perkada)

21
Kode Rekening Belanja Desa

22
Kebijakan BELANJA
Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan
untuk :
Penyelenggaraan pemerintahan desa
Pelaksanaan pembangunan desa
Pembinaan kemasyarakatan desa
Pemberdayaan masyarakat desa
Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan
untuk :
Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa
Operasional pemerintah desa
Tunjangan dan operasional BPD
Insentif RT dan RW

23
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pelaksana Kegiatan Sekretaris Desa Kepala Desa

RAB
RAB RAB
RAB
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan

Verifikasi
Verifikasi
RAB
RAB

RAB
RAB RAB
RAB
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan

Pengesahan
Pengesahan
RAB
RAB

RAB
RAB RAB
RAB
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan
24
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

B/J
diterima Pelaksana Sekretaris Bendahara
Kepala Desa
Kegiatan Desa Desa

SPP Diverifikasi Disetujui Dibayarkan


Lampiran SPP : Meneliti Kelengkapan
- Surat Menguji Kebenaran Perhitungan
Pernyataan Menguji Ketersediaan dana
Tanggung Jawab Menolak jika tidak memenuhi syarat
Belanja (SPTB) Pihak
- Bukti Transaksi
Ketiga

25
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa.

Surat Permintaan Pembayaran (SPP) TIDAK BOLEH dilakukan


sebelum barang dan atau jasa diterima

Pengajuan SPP terdiri atas:


a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b. Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c. Lampiran bukti transaks

26
VERIFIKASI SEKDES
Verifikasi Sekdes:
a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran
di ajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas
beban APBdes yang tercantum dalam
permintaan pembayaran;
c. Menguji ketersedian dana untuk kegiatan
dimaksud; dan
d. Menolak pengajuan permintaan pembayaran
oleh pelaksana kegiatan apabila tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan 27
PENATAUSAHAAN BELANJA

Pencatatan pengeluaran belanja dilakukan


oleh Bendahara Desa.
Tutup buku dilakukan setiap akhir bulan secara
tertib
Bendahara wajib membuat Laporan
Pertanggungjawaban kepada Kepala Desa
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
Bendahara Desa wajib melakukan
pemotongan/pemungutan pajak, dan wajib
menyetornya ke Rek.Kas.Negara
28
Pihak Terkait
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Pelaksana Kegiatan
Bendahara Desa
Bank
Pihak ketiga

29
Dokumen Penatausahaan
Buku Kas Umum
Buku Bank
Buku Pajak
Buku Kas Pembantu Kegiatan

30
Bukti Transaksi

31
CARA PEMBAYARAN
Tanpa melalui panjar.
Melalui panjar kepada Pelaksana Kegiatan.
Panjar dapat dilakukan apabila memenuhi kondisi
yang dipersyaratkan yang cukup ketat. Kondisi
tersebut dapat berupa kondisi lapangan atau
memenuhi batasan tertentu seperti batasan jumlah
dan batasan waktu pertanggungjawaban panjar.
Ketentuan mengenai pemberian panjar akan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Bupati/Walikota.

32
PROSES PEMBERIAN PANJAR
Pelaksana Kegiatan mengajukan Surat
Pengajuan Panjar Kegiatan kepada Kepala
Desa melalui Sekretaris Desa
Tidak dibuatkan buku pembantu panjar
Sebagai pengendalian, dibuatkan daftar panjar
yang diberikan
Proses => Lihat flowchart..

33
Go to Flowchart & Documents

34
PBJ DESA
ketentuan yang mengatur pengadaan barang dan jasa di desa
adalah Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 jo Perka
LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa
pengadaan barang/jasa yang bersumber dari APB Desa di luar
ruang lingkup pengaturan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 (dan
perubahannya)
Prinsip : swakelola yaitu memaksimalkan penggunaan
material/bahan dari wilayah setempat, jika tidak bisa, melalui
Penyedia barang/jasa
Desa wajib membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) melalui
Surat Keputusan Kepala Desa.

35
Perpajakan
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh)
dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Permendgari 113/2014, Pasal 31)
Bendahara Desa mencatat pemotongan dan penyetoran pajak
pada BKU dan Buku Pajak. Jumlah nilai yang dicatat adalah
sebesar jumlah pajak yang dpungutnya yang dihitung dari nilai
transaksi. Untuk penyetoran pajak ke Kas Negara dicatat
sebesar nilai Surat Setoran Pajak (SSP) yang dibuatnya.
Pajak PUSAT bukan Pajak Daerah

36
PERPAJAKAN
Subjek Pajak ?
Istilah Potong dan Pungut?
Wajib Potong? Wajib Pungut?
Wajib Pajak ? => NPWP
Bukti Potong ?
E-Billing
Konsep ‘uang muter di desa’ => PPN => PKP?

37
Resume Aspek Pajak Belanja Desa
No Jenis Belanja Detil Belanja Aspek Keterangan
Perpajakan
1 • Penghasilan tetap Pembayaran Gaji, Pembayaran PPh Pasal 21
dan tunjangan Honorarium dan Imbalan Lainnya
kepala desa dan kepada Pegawai dan Non Pegawai
perangkat desa;
• Operasional
pemerintah desa;
• Tunjangan dan
operasional BPD;
• Insentif RT dan
RW.
2 Belanja Barang Belanja Barang PPh Pasal 22 Pembayaran > 2 jt
Jika ada SKB tidak
dipungut
PPN Pembayaran > 1 jt
3 Belanja Jasa Belanja Jasa PPh Pasal 23/4(2) Jika ada SKB tidak
dipotong
PPN Pembayaran > 1 jt
4 Legalisasi Dokumen Pembuatan dokumen : perjanjian, Bea Materai
kontrak dll

Kanwil DJP Jawa Tengah I


PENATAUSAHAAN
PEMBIAYAAN DESA
39
Definisi
Pembiayaan desa meliputi meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.

40
JENIS-JENIS PEMBIAYAAN DESA
Penerimaan Pembiayaan
Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya; pencairan dana cadangan; dan
hasil penjualan kekayaan desa yang
dipisahkan.
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan; dan penyertaan
modal desa.

41
Kode Rekening Pembiayaan Desa

1 2 3 4
Level 1 : Kode akun pembiayaan = 3 : Pembiayaan

Level 2 : Kode kelompok pembiayaan : Penerimaan pemby.

Level 3 : Kode jenis pembiayaan : Pencairan dana cad.

Level 4 : Kode objek pembiayaan : Dana cad. pasar desa


(diatur dalam Perkada)

42
Kode Rekening Pembiayaan Desa

43
Pihak Terkait
Kepala Desa
Bendahara Desa
Bank
Pihak ketiga

44
Dokumen Penatausahaan
Buku Kas Umum
Buku Bank
Buku Rincian Pembiayaan Desa

45
Go to Flowchart & Documents

46
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DESA 47
PELAPORAN
Kepala Desa menyampaikan Laporan Realisasi
Pelaksanaan APB Desa kepada
Bupati/Walikota berupa laporan semester I
dan II.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa
disampaikan kepada Bupati/Walikota sebagai
persyaratan pencairan Tahap Berikutnya.

48
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI PELAKSANAAN APB DESA
Disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas dan
disepakati dalam bentuk Peraturan Desa
PERDES tersebut disampaikan kepada Bupati/Walikota
(melalui camat) paling lambat 1 bulan (Jan), dilampiri:
- Lap. Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa
- Lap.Kekayaan Milik Desa per 31 Desember
- Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah
yang masuk ke Desa
Merupakan bagian tidak terpisahkan dari LPP Desa
Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis

49
ALUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI APB DESA

50
Tampilkan Laporan dan analisisnya

51
SELESAI

52

Anda mungkin juga menyukai