Anda di halaman 1dari 2

Jalan Layang Usaha Tani: Inobasi Jalan Multifungsi

Desa Pebaun Hilir Kecamatan Kuantan Mudik


Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

Ringkasan
Pada awal mulanya di Desa Pebaun Hilir,diberi
nama Peboun yag berasal dari Pebaun antar
suku-suku diantaranya adalah Melayu, Budi
Caniago, Pitopang, dan Piliang disebabkan
berbagai pembauran antara suku-suku itulah
makanya diberi nama Pebaun, yang luas
wilayahnya lebih kurang 6 KM, kemudian pada
tahun 1970 terjadi pemekaran menjadi 3 desa
yaitu Pembaun Hilir, SAIK sebab terjadinya
pemekaran tersebut diantara karena banyaknya
penduduk satu desa maka terjadi 3 kepala
banjar waktu itu masih bernama banjar
(kampung). Desa Pebaun Hilir Kec. Kuantan Mudik
Kabupaten Kuantan Singingi, Riau
Latar Belakang
 Sulitnya akses jalan bagi petani untuk membawa hasil panen
 Jika menggunakan turap, lahan yang dilalui tidak bisa ditanami padi
Inovsi
Membangun jembatan layang sebagai jalan usaha tani untuk memudahkan akses petani
ke lahan pertanian.
Proses
 Pemerintah Desa Pebaun Hilir menggali potensi sumber daya alam dan keindahan
desa melalui potensi yang ada.
 Pemerintah desa berfikir supaya pembangunan dalam bidang Infrastruktur yaitu
pembangunan jalan usaha tani yang multifungsi.
 Pada tahun 2018 pemerintah desa menganggarkan Rp. 363.116.800,- untuk
pembangunan jalan usaha tani dengan bentuk jembatan layang/jalan layang.
 Pemerintah desa menyampaikan bahwa jembatan layang yang dibangun
merupakan jembatan layang multifungsi, selain untuk jalan usaha tani, jembatan
bisa digunakan sebagai destinasi wisata musiman, serta sebagai tempat
pengembangan perikanan.
Hasil
 Desa Pebaun Hilir memiliki
destinasi wisata baru berbasis
jembatan layang yang mampu
menarik wisatawan domestik,
termasuk para pejabat
kabupaten.
 Desa Pebaun Hilir memiliki
jalan usaha tani berbentuk
jembatan layang multifungsi,
selain untuk jalan usaha tani,
jembatan juga bisa digunakan
sebagai destinasi wisata
musiman, serta sebagai tempat
pengembangan perikanan.
Pembelajaran
Satu gagasan yang kreatif ternyata tidak hanya mampu menjawab satu persoalan sosial
saja, melainkan turut mengurai persoalan yang lainnya. Pembangunan jalan usaha tani
dengan bentuk jembatan layang multi fungsi. Selain untuk jalan usaha tani jembatan bisa
digunakan sebagai destinasi wisata musiman serta sebagai tempat pengembangan
perikanan.
Rekomendasi
 Pemerintah desa dan masyarakat perlu menjaga sumber daya alam secara
berkelanjutan serta pengelolaan dan penanganan jalan usaha tani berupa jembatan
layang lebih di optimalkan. Sehingga dapat berkontribusi dalam Pendapatan Aslli
Daerah (PAD).
 Sebagai destinasi wisata musiman perlu disediakan sarana dan prasarana sejenis
perahu disaat musim Tobek (pasca panen sawah digenangi air) untuk menarik
wisatawan.
 Perlu dukungan Instansi terkait untuk pengembangan lebih lanjut.
Kontak Informasi
 Kepala Desa : Alpines, HP : 0853-7685-1007
 Ketua BPD : Oktelavia Ramadhan, Hp: 0812-7557-910
 Pengelola Jalan : Donal Putra, Hp : 0813 6333 6016

Anda mungkin juga menyukai