Anda di halaman 1dari 20

KONTRASEPSI MOP

Dr Ade Permana Putra


PENDAHULUAN
 Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010
penduduk Indonesia mencapai 237.556.363
jiwa.
 Laju pertumbuhan penduduk Indonesia
sebanyak 1,49 % per tahun. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2025 diperkirakan mencapai
273,7 juta jiwa, mengalami kenaikan 67,9
juta jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000
PENGERTIAN KONTRASEPSI
 Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen.
Alami
Sementara
 Kontrasepsi

Permanen
Buatan
Kontrasepsi
sementara alami
KONTRASEPSI BUATAN
MOP/VASEKTOMI
INDIKASI VASEKTOMI
 Vasektomi dapat dilakukan setelah pasien
menyadari sepenuhnya bahwa dirinya tidak
berkeinginan memiliki anak lagi dan memilih
kontrasepsi dengan cara vasektomi.
Cara kontrasepsi ini diminati pria yang
menginginkan prosedur kontrasepsi secara
cepat dan tidak memerlukan perawatan di
rumah sakit.
 Berdasarkan data hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
menyebutkan persentase pemakaian alat
kontrasepsi pria dengan menggunakan
kondom sebesar 2,5% dan vasektomi sebesar
0,2%.
FAKTOR YANG MUNGKIN MEMPENGARUHI
RENDAHNYA MINAT VASEKTOMI
 Ketidaktahuan masyarakat
 Penggunaan alat kontrasepsi dianggap urusan
perempuan.
 Membayangkan berbagai macam efek
samping
PROSEDUR VASEKTOMI
 Membersihkan testis dan skrotum dengan
cairan antiseptik.
 Jika diperlukan, dokter dapat memberi obat
penenang secara oral atau melalui intravena.
Pemberian obat ini akan membuat pasien
mengantuk.
 Penyuntikan anastesi lokal pada kulit
skrotum. Anastesi yang dapat diberikan
adalah lidocaine 1 persen dengan atau tanpa
epinephrine.
SETELAH VASEKTOMI

 Menjaga kebersihan diri dengan mandi setelah


operasi dan mengeringkan daerah bekas operasi
secara perlahan.
 Hindari kegiatan berat selama 3 hari pasca
vasektomi
 Hubungan seks dapat kembali dilakukan beberapa
hari pasca vasektomi atau sesudah pasien merasa
nyaman untuk melakukannya. Meski demikian,
sperma biasanya masih tersisa dalam saluran vas
deferens hingga 20 atau 30 ejakulasi. Tes untuk
memastikan air mani bersih dari sperma dapat
dilakukan setidaknya 8 minggu pasca vasektomi.
KONTRAINDIKASI
 Sedang mengonsumsi obat antikoagulan dan
antiplatelet.
 Menderita infeksi kulit akut pasca trauma atau memiliki
luka parut pada skrotum.
 Memiliki kelainan anatomi, seperti varikokel atau 
hidrokel yang besar.
 Memiliki riwayat gangguan darah atau perdarahan yang
berlebihan.
 Memiliki alergi atau sensitif terhadap anastesi lokal
atau antibiotik.
 Memiliki riwayat operasi pada alat kelamin
sebelumnya.
 Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi kelamin
yang berulang.
MOP
1) Sangat efektif, merupakan metode kontrasepsi
pria yang permanen.
2) Tidak ada efek samping jangka panjang, sehingga
tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun
kepuasan hubungan seksual.
3) Tindakan bedah yang aman dan sederhana, hanya
memerlukan beberapa menit dan menggunakan
bius lokal.
4) Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan, sebelum
itu pasangan     harus menggunakan kondom.
5) Konseling dan informed consent mutlak
diperlukan
KEUNTUNGAN MOP
Efektif, karena tingkat kegagalannya kecil dan
merupakan metode kontrasepsi yang permanen.
1)    Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak
ada mortalitas (kesakitan).
2)    Sederhana, sehingga pasien tidak perlu
dirawat di rumah sakit.
3)    Cepat, hanya memerlukan waktu 5 - 10 menit.
4)    Menyenangkan bagi akseptor karena
memerlukan anastesi lokal saja.
5)    Biaya rendah, yang paling penting adalah
persetujuan pasangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai