Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 4

AGUNG RAMADHAN
AHMAD FARHAN M
ANGELICA FEODORA
CINDY EKA PUTRI
MICHAEL G
ZAHRA FAIZA I
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik In
donesia
1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)
Menurut C.F Strong), negara kesatuan adalah bentuk negara dimana we
wenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasion
al.

Negara kesatuan disebut juga sebagai unitaris, unity. Yaitu negara tunggal
(satu negara) yang monosentris (berpusat satu).
Hakikat negara kesatuan yang sesungguhnya adalah kedaulatan tidak ter
bagi-bagi baik ke luar maupun ke dalam dan kekuasaan pemeritah pusat
tidak dibatasi.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut sistem desentral
isasi melalui mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini, pemerinta
h pusat memberikan sebagian kewenangan pemerintahan kepada daer
ah otonom (provinsi dan kabupaten kota).

Namun, , ada kewenangan yang tidak diberikan kepada daerah otonom,


yaitu kewenangan dalam bidang politik luar negeri, agama, yustisi, pert
ahanan, keamanan, moneter dan fi skal nasional.
2. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia sejak kelahirannya pada tanggal 17 Agustus 1945 telah memiliki tekad yang sam
a, bahwa negara ini akan eksis di dunia internasional dalam bentuk negara kesatuan.

• Bersifat sukarela, yaitu bersedia sukarela dalam melestarikan kesatuan bangsa dan negar
a.
• Bersatu dalam segala perbedaan, yaitu dalam membangun suatu proyek negara harus m
enghormati keberagaman budaya pada tempat yang sedang dilaksanakan proyek tersebu
t.
• Rasa kebanggaan, yaitu kebanggaan pada budaya yang ada di Indonesia perlu dikuatkan
agar tercipta rasa nasionalisme yang kuat.
• Rasa saling percaya diri, yaitu dalam pembangunan proyek harus memiliki hubungan sali
ng percaya antara proyek dengan daerah yang dilakukan proyek tersebut.
• Persaingan positif, yaitu suatu negara memungkinkan adanya persaingan dalam berbagai
hal misal, bidang seni, bidang teknologi, bidang pengetahuan dan sebagainya yang memil
iki aturan-aturan agar tidak menyimpang dari tujuan negara.
B. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Ind
onesia dari Masa Ke Masa
Persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi modal utama untuk mem
pertahankan NKRI, namun ternyata tidak selamanya berdiri kukuh. Pers
atuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perwujudannya sangat din
amis.
Banyak gerakan-gerakan yang mengrongrong persatuan dan kesatuan b
angsa.
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Ke
merdekaan (18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desemb
er 1949)
Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah Undang-Unda
ng Dasar 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalank
an secara murni dan konsekuen.
Pada waktu itu, semua kekuatan negara difokuskan pada upaya mempe
rtahankan kemerdekaan yang baru saja diraih dari rongrongan kekuatan
asing yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Sistem Pemerintahan Presindensial
Kekuasaan besar berada di presiden, kekuasaan tertinggi di MPR yang b
erperan sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat dan sumber kekuasaan
negara. Sedangkan Presiden sebagai penyelenggara kekuasaan pemerin
tahan

Sidang PPKI
Pada 18 Agustus PPKI menetapkan UUD RI dan Presiden dan Wakil Presi
den
Pada 19 Agustus PPKI membagi wilayah Indonesia menjadi 8 bagian
Yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda kecil, Born
eo, Sulawesi, dan Maluku.
Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
• PPKI dibubarkan diganti KNIP
• Diresmikan pada 29 Agustus 1945
• Diketuai Kasman Singodimedjo
Anggota 137 orang, berasal dari golongan muda dan tokoh dari berbaga
i daerah Ketetapan KNIP
• Berpusat di Jakarta
• Penjelmaan cita cita bangsa untuk menyelenggarakan kemerdekaan
• Pernyataan dari rakyat untuk hidup aman sebagai negara merdeka.
Kabinet Pertama
Susunan Kementerian pertama ditetapkan pada tgl 2 September 1945 y
ang dipimpin Soekarno

Maklumat Pemerintah
1. Maklumat 5 Oktober 1945 = Pemerintah mengeluarkan maklumat p
embentukan TKR
2. Maklumat 3 November 1945 = Mengeluarkan maklumat pembentuk
an partai politik
3. Maklumat 14 November 1945 = Maklumat presiden bahwa bertang
gung jawab pemerintah ada di tangan menteri.
Kabinet Pada
Masa Revolu
si Kemerdeka
an
2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik In
donesia Serikat (27 Desember 1949 sampai dengan 17 A
gustus 1950)

Federalisme pernah diterapkan di Indonesia pada 27 Desember 1949 -1


7 Agustus 1950. Berdasarkan perjanjian Konferensi Meja Bundar, NKRI
berubah bentuk menjadi negara serikat (Republik Indonesia Serikat/RI
S). Saat itu, Soekarno menjadi presiden RIS, dan Mohammad Hatta men
jadi perdana menteri RIS. Sistem pemerintahan yang berlaku pada mas
a Republik Indonesia Serikat adalah sistem parlementer. Atas desakan r
akyat, pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS bubar dan Indonesia kembali
menjadi negara kesatuan.
Karakteristik Sistem Pemerintahan
a. Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh Presiden, bukan oleh parlemen sebag
aimana lazimnya.
b. Kekuasaan perdana menteri masih dicampurtangani oleh Presiden. Hal itu tampak p
ada ketentuan bahwa Presiden dan menteri-menteri bersama-sama merupakan pem
erintah. Seharusnya, Presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemer
intahannya dipegang oleh Perdana Menteri.
c. Pembentukan kabinet dilakukan oleh Presiden bukan oleh parlemen.
d. Pertanggungjawaban kabinet adalah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), namu
n harus melalui keputusan pemerintah.
e. Parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga DPR tidak p
unya pengaruh besar terhadap pemerintah. DPR tidak dapat menggunakan mosi tida
k percaya kepada kabinet.
f. Presiden RIS mempunyai kedudukan rangkap, yaitu sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
Pemberontakan
1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Pemberontakan ini di pimpin oleh Raymond Westerling, seorang bekas tentara KNIL Belan
da. Tujuannya yaitu mempertahankan negara-negara federal dan meminta pemerintah m
engakui APRA sebagai tentara pemerintah.

2. Pemberontakan Andi Azis


Di pimpin oleh Kapten Andi Azis, mantan perwira tinggi KNIL. Penyebab pemberontakan i
ni yaitu penolakan masuknya pasukan APRIS yang berasal dari TNI ke Sulawesi Selatan.

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)


Di pimpin oleh Dr. Soumokil dan memiliki basis di Ambon. Gerakan RMS merupakan gerak
an separatis yang menolak integrasi dan ingin membentuk negara sendiri yang lepas dari
Negara Indonesia Timur (NIT) dan NKRI.
3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokra
si Liberal (17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959)

Pada periode ini, Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Seme


ntara Republik Indonesia Tahun 1950 (UUDS 1950). UUDS RI 1950 meru
pakan perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai denga
n Piagam Persetujuan antara pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada ta
nggal 19 Mei 1950.
Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ini adalah sistem peme
rintahan parlementer. Praktik sistem pemerintahan parlementer yang d
iterapkan pada masa berlakunya UUDS 1950 ini ternyata tidak membaw
a bangsa Indonesia ke arah kemakmuran, keteraturan dan kestabilan po
litik.
Kabinet Pada Masa Demokrasi Liberal
a. Kabinet Natsir: 6 September 1950–27 April 1951
b. Kabinet Sukirman: 27 April 1951–3 April 1952
c. Kabinet Wilopo: 3 April 1952–30 Juli 1953
d. Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953–12 Agustus 1955
e. Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955–24 Maret 1956. Pada masa ka
binet ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan umu
m yang diikuti oleh 28 partai. Pemilu dilaksanakan atas dasar Undangundang
Pemilu Nomor 7 tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama dua tahap, yai
tu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen dan tan
ggal 15 Desember untuk memilih anggota konstituante.
f. Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956–9 April 1957.
g. Kabinet Djuanda (karya): 9 April 1957–10 Juli 1959.
Dekret Presiden 5 Juli 1959
Dikeluarkan karena terjadi perdebatan yang tidak ada selesainya semen
tara disisi lain kondisi negara makin gawat dan tidak terkendali yang me
ngancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena itu Presiden mengeluarkan Dekrit yang berisi :
a. Pembubaran konstituante
b. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS
1950.
c. Pembentukan MPR dan DPA sementara
Pemberontakan
Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Terjadi di beberapa tempat yang dipimpin oleh masing daerah. Di Daerah Sulawesi
Selatan: Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. P
emberontakan ini disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laska
r rakyat Sulawesi Selatan ke dalam Iingkungan APRlS (Angkatan Perang Republik In
donesia Serikat) dan berkeinginan untuk menjadi pimpinan dan APRIS.
Daerah Aceh: Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang me
rupakan mantan Gubernur Aceh. Pemberontakan ini disebabkan oleh status Aceh
yang semula menjadi daerah istimewa diturunkan menjadi daerah keresidenan di
bawah Provinsi Sumatra Utara.
Daerah Kalimantan Selatan: Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin
oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat ya
ng Tertindas.
Pemberontakan
Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesi
a/Perjuangan Rakyat Semesta)
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adany
a hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah d
aerah. Dikarenakan jatah keuangan yang diberikan tidak sesuai anggaran yang
diusulkan.
Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewa
n Banteng mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat. Isi ultimatum t
ersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri
dalam waktu 5 x 24 jam. Setelah menerima ultimatum tersebut, pemerintah p
usat bertindak tegas dengan cara memberhentikan secara tidak hormat Achma
d Husein dan melakukan operasi militer pada tanggal 12 Februari 1958.
4. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde
Lama (5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966 )
Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara
Indonesia. Negara kita kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstit
usi negara yang berkedudukan sebagai asas penyelenggaraan negara.
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebij
aksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Namun, lama kelamaa
n, bergeser menjadi dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi.
Dan akhirnya segala sesuatunya didasarkan kepada kepemimpinan pen
guasa dalam hal ini pemerintah.
Kabinet Pada Masa Orde Lama
Kabinet Kerja yang terdiri atas
a. Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat
oleh Presiden dan 10 orang menteri.
b. Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karen
a jabatannya diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Ke
pala Staf Angkatan Darat, Laut, Udara, Kepolisian Negara, Jaksa Agu
ng, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Wakil Ketua Dewan Perti
mbangan Agung
c. Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan demokrasi terpimpin.
a. Membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan membe
ntuk DPR Gotong Royong (DPRGR) yang anggotannya diangkat dan dibe
rhentikan oleh presiden.
b. Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentik
an oleh presiden.
c. Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh MPRS.
d. Membentuk Front Nasional melalui Penetapan Presiden No.13 Tahun 1
959 yang anggotanya berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan d
an organisasi sosial politik yang ada di Indonesia.
e. Terjadinya pemerasan dalam penghayatan Pancasila. Pancasila yang ber
kedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperas
menjadi tiga unsur yang disebut Trisila, kemudian Trisila ini diperas lagi
menjadi satu unsur yang disebut Ekasila. Ekasila inilah yang dimaksud d
engan Nasakom
5. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Bar
u (11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998)
Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya, ak
hirnya jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirny
a masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal den
gan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Prioritas utama yang di
lakukan oleh Pemerintahan Orde Baru bertumpu pada pembangunan e
konomi dan stabilitas nasional yang mantap.
Adapun kelebihan dari sistem pemerintahan Orde Baru:
a. Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang p
ada tahun 1968 hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 tela
h mencapai lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
b. Suksesnya program transmigrasi.
c. Suksesnya program Keluarga Berencana.
d. Sukses memerangi buta huruf.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Orde
Baru
Bidang Ekonomi
Terjadinya praktik monopoli ekonomi. Pembangunan ekonomi bersifat sentr
alistik, sehingga terjadi jurang pemisah antara pusat dan daerah.
Bidang Politik
Kekuasaan berada di tangan lembaga eksekutif. Presiden sebagai pelaksana
undang-undang kedudukannya lebih dominan dibandingkan dengan lembag
a legislatif. Praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) biasa terjadi yang te
ntunya merugikan perekonomian negara dan kepercayaan masyarakat.
Bidang Hukum
Perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk membatasi kekuasaan
presiden kurang memadai, sehingga kesempatan ini memberi peluang terja
dinya praktik KKN dalam pemerintahan.
6. Persatuan dan Kesatuan pada Masa
Reformasi (Periode 21 Mei 1998-sekar
ang)
Bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan ya
ng demokratis. . Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusi
onal atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi.
Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi:
a. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif
b. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara
Perubahan-perubahan UUD 1945
a. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan me g. Presiden bukan mandataris MPR.
nurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat (2)).
b. MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terd h. MPR tidak lagi menyusun GBHN.
iri dari anggota DPR dan anggota DPD (Pasal 2
ayat (1)).
i. Pembentukan Mahkamah
c. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung ol
Konstitusi (MK) dan Komisi
eh rakyat (Pasal 6A ayat (1)). Yudisial (KY) (Pasal 24B dan 24C).
d. Presiden memegang jabatan selama lima tahu j. Anggaran pendidikan minimal
n dan dapat dipilih kembali dalam jabatan yan
g sama untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7). 20% (Pasal 31 ayat (4)).
e. Pencantuman hak asasi manusia (Pasal 28A-28 k. Negara kesatuan tidak boleh
J). diubah (Pasal 37 ayat (5)).
f. Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi nega
ra. l. Penjelasan Undang-Undang Dasar
1945 dihapus.

Anda mungkin juga menyukai