Anda di halaman 1dari 35

SOSIALISASI

”PANDUAN OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN DI POSYANDU


dalam ADAPTASI KEBIASAAN BARU
untuk PENERAPAN MASYARAKAT PRODUKTIF DAN AMAN
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)”

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO


Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
28 Desember 2020
I. PENDAHULUAN
DA M PA K DA N P E L AYA N A N K ES E H ATA N S E L A M A
PA N D E M I COV I D - 1 9
Jam buka pelayanan: Kegiatan Posyandu: 19,2% Puskesmas Puskesmas mendapatkan bantuan
tetap melaksanakan kegiatan Posyandu Dokter keluarga penanganan wabah
72% Puskesmas tetap memberikan Yankes Covid 19 : 10% Puskesmas
seperti sebelum wabah COVID-19

Rerata kunjungan pasien:


13,1% jumlah kunjungan pasien tetap Cakupan Imunisasi: 37,8% Puskesmas
seperti biasa cakupan tetap terkendali

Pelaksanaan kunjungan rumah PIS-PK: DETEKSI Peningkatan Kapasitas SDM dalam


16,2% Puskesmas tetap melaksanakan Penanganan COVID-19
kunjungan rumah PIS-PK • Vidcon Dinkes Provinsi & Kab/kota
• Pelatihan online Dinkes dan FKTP
• Seminar Online bagi FKTP
PREVENSI RESPON • PKS dengan PDKI untuk
pendayagunaan dokter keluarga di
Puskesmas
Sumber: Hasil sementara Kajian Cepat Peran Puskesmas Dalam Penanganan Puskesmas telah melaksanakan perannya
Wabah COVID-19 di Indonesia, Juni 2020 dalam penanganan COVID-19

Diperlukan optimalisasi pelaksanaan layanan kesehatan pada era new normal dengan tetap memperhatikan penerapan kaidah-
kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta physical distancing secara ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam
dan luar gedung.
UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING TERINTEGRASI
INTERVE
5 NSI
• Promosi Konseling Menyusui & PMBA
PILAR • Suplementasi gizi (TTD, Kapsul Vit A, IK
IF
1. Komitmen dan Visi makanan Tambahan Balita & BumilSPES
Kepemimpinan • Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Target
2. Kampanye Nasional dan • Tatalaksana Gizi Buruk
• Imunisasi SPESIFIK stunting
Komunikasi Perubahan Perilaku 14%
3. Konvergensi Program, Pusat, • Air bersih & sanitasi, Tahun
Daerah, Desa • Bantuan pangan Non Tunai, TI F
SENSI 2024
4. Ketahanan Pangan dan Gizi • Jaminan Kesehatan Nasional, SITIF
5. Pemantauan dan Evaluasi SEN
• Pendidikan Anak Usia Dini,
• Program keluarga Harapan,
• Bina Keluarga Balita,
260 Kab/Kota di 2020 • Kawasan Rumah Pangan Lestari,
Lokus • Fortifikasi pangan
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Kondisi dimana masyarakat dapat Peraturan Baru, Masyarakat


melakukan kegiatan sehari hari dengan Gaya hidup baru, Sehat, Bugar,
melakukan adaptasi untuk dapat hidup
berdampingan dengan Covid-19 Kebiasaan Baru dan Produktif
TUJUAN PANDUAN OPERASIONAL
POSYANDU
UMUM KHUSUS
• terlaksananya pelayanan gizi di Posyandu;
• terlaksananya pemantauan kehamilan, nifas,
Menjadi acuan bagi konseling menyusui, pemantauan pertumbuhan
pemangku kepentingan dan perkembangan anak, remaja serta lanjut usia
di Posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru;
terkait dan tenaga pemberi • terlaksananya pelayanan imunisasi di Posyandu;
layanan dalam pelaksanaan • terlaksananya Pelayanan KB di Posyandu;
upaya kesehatan di • terlaksananya peningkatan perilaku hidup sehat di
Posyandu dalam adaptasi Posyandu;
• terlaksananya kegiatan pengembangan upaya
kebiasaan baru
kesehatan di Posyandu seperti kesehatan remaja,
lanjut usia dan skrining/deteksi dini faktor risiko
penyakit; dan
• terlaksananya surveilans kesehatan berbasis
masyarakat di Posyandu.
SASARAN DAN RUANG LINGKUP
SASARAN
RUANG LINGKUP
1. Pembina Posyandu
Ruang lingkup Panduan
a. Petugas Puskesmas
Operasional ini meliputi panduan
b.Petugas lintas sektor terkait
pelaksanaan Upaya Kesehatan di
c. Kepala Desa/Lurah
Posyandu pada daerah dengan
2. Kader dan pengelola Posyandu zona merah, oranye, kuning dan
3. Pemangku kepentingan terkait hijau serta pelaksanaan surveilans
lainnya kesehatan berbasis masyarakat
a. TP- PKK Desa/Kelurahan dalam Adaptasi Kebiasaan Baru.
b. Pendamping Desa/Kelurahan
1

2 3
Hari buka dan pelayanan
mengikuti kebijakan daerah
penyebaran COVID-19 di desa
tersebut dan desa–desa
sekitarnya
Memprioritaskan Merapkan protokol
kegiatan mandiri PRINSIP OPERASIONAL POSYANDU kesehatan 3M
menggunakan buku KIA
PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
4 5

Mengoptimalkan pemanfaatan Hanya petugas dan pengunjung


teknologi, konsultasi jarak jauh yang sehat yang datang pada
dan janji temu hari buka Posyandu
II. PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU
DALAM ADAPTASI KEBIASAAN BARU
SEBELUM HARI
BUKA

KEGIATAN PADA SAAT HARI BUKA


ZONA HIJAU
SETELAH HARI
BUKA
SEBELUM HARI POSYANDU
Berkoordinasi dengan Mengidentifikasi sasaran
Memastikan kader yg
pemerintah dan menyusun jadwal
bertugas sehat dan tidak
Desa/Kelurahan dan gugus posyandu agar tidak
memiliki penyakit
tugas Covid-19 apa boleh terjadi penumpukan, spt
penyerta (komorbid)
hari bukaposyandu/tidak berdasarkan usia layanan

Mengumumkan hari buka Menyiapkan APD petugas Menyiapkan lokasi: spt


dan jadwal serta (masker, pelindung membuat alur, jarak
menyampaikan wajah/faceshield) dan layanan min 1 m, sarana
persyaratan datang ke alat pengukur suhu CTPS, dan mendisinfeksi
Posyandu non kontak area
HARI BUKA POSYANDU
Memeriksa suhu tubuh pengunjung, suhu > 37,3C atau mempunyai gejala
batuk/pilek/demam dilarang masuk ke area pelayanan Posyandu.

Sebelum memasuki area Posyandu melakukan CTPS atau menggunkan hand


sanitizer.

Layanan tetap dilakukan dengan sistim 5 langkah

Di area pelayanan Posyandu tidak lebih dari 10 orang (petugas dan


pengunjung).

Sasaran yang mendapat layanan imunisasi, maka diminta untuk menunggu di


area dekat jalur keluar selama 30 menit.
ALUR KEGIATAN Jika ditemukan
HARI BUKA POSYANDU masalah kesehatan
diutamakan
konsultasi jarak
jauh atau Janji
Temu

PELAYANAN
PENDAFTARAN PENIMBANGAN PENCATATAN PENYULUHAN
KESEHATAN

Dilakukan
edukasi
pencegahan
COVID-19

KEGIATAN PADA HARI BUKA TETAP DILAKSANAKAN DENGAN 5


LANGKAH
MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN BUKU KIA UNTUK PELAYANAN KESEHATAN BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19
KEGIATAN SETELAH HARI BUKA POSYANDU

Melengkapi pengisian pencatatan hasil pelayanan dan mengidentifikasi sasaran berisiko untuk
dilakukan TL.

Melaksanakan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita dalam bentuk daring/online melalui
aplikasi chat, Video Call)

Melakukan surveilans kesehatan berbasis masyarakat.

Menyampaikan hasil pelaksanaan Posyandu kepada pengurus RT/RW/Dusun setempat.

Melakukan kunjungan rumah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita,


memonitor distribusi dan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil,
makanan tambahan balita dan ibu hamil serta vitamin A bayi dan balita
KEGIATAN MANDIRI

KEGIATAN PADA
JANJI TEMU,
ZONA MERAH KUNJUNGAN RUMAH
ORANYE,
KUNING
JANJI TEMU KE
FASYANKES
IBU HAMIL, MENYUSUI, DAN NIFAS
JANJI TEMU,
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU KE FASYANKES
KUNJUNGAN RUMAH
Ibu hamil • Pengisian stiker P4K dipandu • Kegiatan yang tidak bisa dilakukan
• Manfaatkan buku KIA untuk kader/bidan/perawat. secara mandiri atau janji temu
diterapkan dalam kehidupan sehari- • Konseling ibu menyusui. kunjungan rumah sasaran.
hari termasuk mengenali Tanda • Edukasi tentang kesehatan dan gizi. Pelayanan dilakukan sesuai dengan
Bahaya kehamilan. Jika ada keluhan/ • Pengukuran tekanan darah dan pedoman pelayanan dan tetap
tanda bahaya, segera memeriksakan Lingkar Lengan Atas (LiLA), jika mematuhi protokol kesehatan
diri ke fasyankes. ada tenaga kesehatan ikut
• Ibu hamil tetap minum Tablet Tambah kunjungan rumah.
Darah (TTD) sesuai dosis. • Pemberian Vit. A untuk ibu nifas.
• Ibu nifas dan ibu menyusi • Pemberian Pil KB ulangan ibu
mempelajari Buku KIA untuk menyusui.
melakukan perawatan bayi baru lahir • Distribusi makanan tambahan dan
TTD. Ibu hamil dengan Lila <23,5
dipastikan mendapat Makanan
Tambahan (MT).
BAYI BARU LAHIR, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
JANJI TEMU,
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU KE FASYANKES
KUNJUNGAN RUMAH

• Menggunakan buku KIA sebagai • Kader mendampingi keluarga dalam • Tindak lanjut hasil pemantauan yang
acuan PMBA. memanfaatkan Buku KIA. membutuhkan penanganan langsung
• Anak mengalami gangguan nafsu • Memberikan edukasi tentang tenaga kesehatan di Fasyankes
makan, lakukan telekonsultasi kesehatan dan gizi. sesuai dengan pedoman pelayanan
dengan nakes sebelum janji temu. • Pemberian kapsul Vitamin A kesehatan dan tetap mematuhi
• Pemantauan pertumbuhan dan • Tindak lanjut hasil pemantauan protokol kesehatan
perkembangan dengan pertumbuhan:
menggunakan alat yang tersedia di • Distribusi MT dapat terus dilakukan
rumah. sesuai dengan kebutuhan balita.
• Mengedukasi orang tua melalui Anak dengan BB/PB atau BB/TB di
pemanfaatan teknologi informasi bawah -2 SD pastikan mendapat MT
untuk mengenali tanda-tanda balita program.
sakit dan gizi kurang.
• Memanfaatkan buku KIA untuk
menerapkan butir-butir stimulasi
perkembangan sesuai umur anak.
PASANGAN USIA SUBUR

JANJI TEMU,
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU KE FASYANKES
KUNJUNGAN RUMAH

• Menggunakan buku KIA sebagai • Pemberian Pil Ulangan KB • Identifikasi untuk mendapatkan
acuan informasi tentang KB. • Memberikan edukasi tentang KB metode dan alat kontrasepsi.
• Mengonsumsi pil ulangan KB secara atau persiapan kehamilan yang • KB Pasca Salin bagi Pasangan Usia
rutin. dilakukan melalui buku KIA, media Subur.
KIE dalam atau poster/flyer atau • Kegiatan lain yang membutuhkan
lembar balik yang berlaku penanganan langsung tenaga
kesehatan di fasyankes dan tetap
mematuhi protokol kesehatan
PENGGUNAAN BUKU KIA UNTUK PELAYANAN KESEHATAN
BALITA
PADA MASA PANDEMI COVID-19
ASUPAN GIZI SEIMBANG JADWAL PELAYANAN
• ASI eksklusif umur (< 6 bulan) KESEHATAN
• ASI + MP ASI (6 – 24 bulan) • Imunisasi dasar lengkap (0 – 9
• Makanan keluarga (> 24 bulan) bulan)
• Imunisasi lanjutan (18 bulan)
• Gizi seimbang karbohidrat, • Vitamin A
protein, lemak, diperkenalkan • Obat massal pencegahan cacingan
sayur, buah

PENGGUNAAN BUKU KIA


PEMANTAUAN DI MASA PANDEMI MENGENALI TANDA
TUMBUH KEMBANG BAHAYA
MANDIRI • Anak keluar rumah jika mendesak
• Ceklis pemantauan seperti ke fasilitas kesehatan
perkembangan anak sesuai
umur
• Monitor berat badan sesuai
umur anak dengan KMS
TELE EDUKASI
• Materi kelas ibu balita
KEGIATAN TAMBAHAN
Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru kegiatan tambahan Posyandu dapat dilakukan secara
mandiri dan melaporkan hasilnya kepada kader Posyandu;
1. Kesehatan Lanjut Usia
• Pengukuran berat dan tinggi badan
• Senam lanjut usia di rumah dengan menggunakan medsos/panduan yang sudah ada.
• Melakukan CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Deteksi
dini, Istirahat yang cukup dan Kelola stress)
• Penyuluhan Kesehatan dengan menggunakan media sosial.
2. Kesehatan Remaja
• Pengukuran berat dan tinggi badan
• Melakukan aktivitas fisik
• Penyuluhan Kesehatan dengan menggunakan media sosial.
3. Pencegahan Penyakit Tidak Menular
• Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan janji temu dengan petugas kesehatan.
III. SURVEILANS KESEHATAN BERBASIS
MASYARAKAT DI POSYANDU
PERSIAPAN SURVEI KESEHATAN
• Mengidentifikasi kelengkapan data sasaran
• Menyusun instrumen sederhana terkait masalah kesehatan
yang ada berdasarkan perilaku, non-perilaku (lingkungan,
kebijakan yang ada) dan potensi sumberdaya masyarakat
• Menetapkan wilayah survei sesuai dengan wilayah kerja
kader posyandu.
• Pembagian tugas sasaran survei antara kader Posyandu
No. Register Posyandu
Nama KK : RT/RW:
Masalah : Pemberian Immunisasi hanya 54%
JAWABAN
Faktor Penyebab/Faktor Risiko
YA TDK
Perilaku
- Tidak datang ke Posyandu
- Tidak dihubungi Kader Posyandu
Contoh: - Kurang peduli akan keharusan balita diimunisasi    
Non Perilaku/Lingkungan 
INSTRUMEN - Posyandu tidak buka karena berada di Zona Merah
SURVEILANS - Tidak tahu harus menghubungi siapa
KESEHATAN - Tidak ada informasi Immunisasi harus tetap dilakukan
BERBASIS - Tidak khawatir anaknya telat diimunisasi    
Faktor lain
MASYARAKAT Kebijakan
DI POSYANDU - Tidak ada kewajiban lapor kepada Kader Posyandu bagi keluarga
yang mempunyai balita harus immunisasi
   
- Tidak ada kebijakan dari Puskesmas mewajibkan balita harus tetap
diimunisasi    
Potensi sumberdaya masyarakat
- Kader Posyandu masih ada yang melakukan kunjungan rumah
sasaran dalam situasi darurat
- TPPKK anggota Gugus Tugas Kelurahan/Relawan Desa
- Dapat diumumkan melalui Masjid/Musholah    
PELAKSANAAN SURVEILANS KESEHATAN
Survei dapat dilaksanakan dengan dua cara;
1. Survei saat hari buka posyandu
a. Memberikan instrumen kepada sasaran posyandu sesuai dengan permasalahan kesehatan
yang dipantau.
b. Mengolah data dengan mengelompokkannya berdasarkan kebutuhan pemantauan.
c. Menganalisis hasil survei dengan metode sederhana.
d. Menyampaikan hasil survei kepada petugas kesehatan dan Pemerintah Desa
2. Survei diluar hari buka Posyandu
a. Berkoordinasi dengan petugas kesehatan
b. Menetapkan sasaran yang akan di survei.
c. Melakukan survei secara manual maupun virtual.
d. Mengumpulkan hasil pengisian instrumen
e. Mengolah data dengan mengelompokkannya berdasarkan kebutuhan pemantauan.
f. Menganalisis hasil survei dengan metode sederhana
g. Menyampaikan hasil survei kepada petugas kesehatan dan Pemerintah Desa
IV. PENGHITUNGAN STRATA, TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB
PENGHITUNGAN STRATA
• Penghitungan strata Posyandu pada masa adaptasi kebiasaan baru
tetap dilakukan dengan berpedoman pada indikator strata Posyandu.
• Pada kondisi normal cakupan Posyandu dihitung berdasarkan layanan
yang diberikan pada saat hari buka dan di fasilitas pelayanan
kesehatan di luar hari buka yang diakses oleh sasaran.
• Pada kondisi adaptasi kebiasaan baru, kegiatan diluar hari buka
Posyandu yang dilakukan secara mandiri, virtual dan janji temu oleh
sasaran dihitung sebagai cakupan Posyandu sepanjang kader
mendapatkan data.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
• Pemantauan
• Pemantauan pelaksanaan kegiatan Posyandu dilakukan oleh
Puskesmas bersama lintas sektor terkait dan pemerintah desa sesuai
dengan kewenangannya. Pemantauan dilakukan secara terpadu
dengan menggunakan instrumen masing-masing sektor.
• Evaluasi
• Evaluasi pelaksanaan kegiatan Posyandu dilakukan secara berkala.
Kegiatan Posyandu bisa berangsur pulih seperti semula berdasarkan
hasil pemantauan dan perkembangan kasus krisis kesehatan yang
ditetapkan tim penanggulangan krisis kesehatan.
MENGINGATKAN TANGGUNGJAWAB PROGRAM
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
TAHUN 2020-2024
(LAMPIRAN L3 PERPRES NO.18 TAHUN 2020

N PROYEK INDIKATOR TARGET


O PRIORITAS 2020 2021 2022 2023 2024
(Prop)

1 1. Persentase kabupaten/kota yang 30%  35% 40% 45% 50%


Penguatan menerapkan kebijakan Germas
Promosi 25% 35% 50% 60% 70%
2. Persentase kabupaten/kota dengan
Germas minimal 80% posyandu aktif
(129) (178) (257) (308) (360)
PROYEK
PRIORITAS K/L
2 Pembinaan 51% 70% 90% 100% 100%
3. Prosentasi Kab/Kota melaksanakan
Posyandu
pembinaan Posyandu Aktif
(262) (360) (463) (514) (514)
 
Indikator
Presentase Kabupaten/Kota dengan minimal
80% Posyandu Aktif
Kriteria
1) Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 10x/tahun
2) Memiliki minimal 5 orang kader
3) Cakupan layanan kegiatan KIA, Gizi, imunisasi, KB minimal
50%
4) Memiliki alat pemantauan pertumbuhan
5) Mengembangkan kegiatan tambahan kesehatan minimal 1
kegiatan (seperti kesehatan remaja, usia kerja, lansia, TOGA,
Penanggulangan penyakit)
Indikator
PROSENTASE KAB/KOTA MELAKSANAKAN PEMBINAAN POSYANDU
AKTIF

Kriteria:
1) Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan Bupati/walikota
2) Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
3) Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader
4) Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
5) Posyandu aktif minimal 50%
STRATEGI Percepatan pencapaian
Posyandu Aktif

Melakukan Revitalisasi Posyandu


(Kelembagaan, Orientasi SDM Pengelola dan Pengintegrasian kegiatan
Mengaktifkan pokjanal Kader, Menyediakan Sarana Prasarana, UKBM lainnya untuk
Operasional, dan Konvergensi penanganan kegiatan pengembangan
masalah kesehatan dan social)

Sosialisasi/peningkatan
kapasitas penggiat
Menunjuk Tetapkan Target secara
pembangunan desa Sistem Informasi
Penanggungjawab berjenjang
(kader, KPM, Pemdes,
BPD, TPPKK)
KONSEP PEMBINAAN POSYANDU AKTIF
Bina Kelembagaan Bina Lingkungan
1)Pokjanal yang disahkan 1)Pelaksanaan Lomba Posyandu
melalui keputusan Bupati/ bersama TP-PKK

Pukesmas, KPM, Ormas, Mitra Usaha,


2)Melakukan SMD, MM`D dan

SBH, dr Itrensip, apparat teritorial


walikota
2)Melakukan pertemuan perencanaan partisipatif

PENDAMPINGAN
BINA
Pokjanal secara berjenjang

Pokjanal Posyandu minimal bersama Pemerintah Desa,


BINA dan tokoh masyarakat sebagai
PEMBINAAN

2 kali setahun KELEMBAGAA


3)Memiliki sistim pelaporan LINGKUNG implementasi peningkatan
N kapasitas
kegiatan Posyandu AN

Bina Manusia Bina Usaha


BINA BINA 1)Dukungan Pendanaan APBN
Peningkatan kapasitas bagi 2)Dukungan Pendanaan APBD
Dinas Kesehatan, Dinas MANUSIA USAHA 3)Dukungan Pendanaan APBDes
PMD Provinsi dan khususnya Dana Desa
Kabupaten/Kota serta 4)Kegiatan pengembangan untuk
petugas Puskesmas, meningkatan pendapatan
Pemdes dan Kader Keluarga di Posyandu

Prof. Totok Mardikanto, dosen UNS


Upaya penurunan stunting melalui Posyandu dan
pemberdayaan kader Tahun 2021
• Koordinasi penguatan pengelolaan Pokjanal Posyandu
• Penyusunan Peraturan Menteri Kesehatan upaya kesehatan di Posyandu
• Promosi peningkatan literasi Posyandu Aktif melalui berbagai media, seperti
pengembangan Posyandu Virtual
• Penilaian Posyandu Aktif
• Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Posyandu Aktif
• Pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pencegahan stunting
• Peningkatan kapasitas LS/Kader Kab/Kota dan SDM pengelola Posyandu
• Peningkatan SKN melalui peningkatan kapasitas kader dan SDM pengelola
dalam rangka revitalisasi Posyandu
JANGAN KENDOR MENERAPKAN 3M
PAKAI MASKER
JAGA JARAK DAN
SERING CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Anda mungkin juga menyukai