Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ARV


OLEH ODHA DI KLINIK VCT RSUD
PURI HUSADA TEMBILAHAN
 
 
• Penelitian dilakukan di rumah sakit umum Puri Husada
yang merupakan rumah sakit umum di Kabupaten
Indragiri Hilir yang terletak di Kota Tembilahan.
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit terbesar di kota
Tembilahan yang sekaligus menjadi rumah sakit
rujukan berbagai macam kasus dengan sarana dan
prasarana yang cukup lengkap dan memadai. Rumah
Sakit Puri Husada merupakan rumah sakit umum tipe
C dan tempat rujukan bagi rumah sakit dan puskesmas
yang berada di daerah kabupaten Indragiri Hilir.
A. Analisis Univariat
Data yang diambil yaitu tentang pengetahuan, dukungan keluarga dan
kepatuhan minum obat ARV di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan,
yang digambarkan melalui tabel dibawah ini :
1. Pengetahuan
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan ODHA
di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2019

No. Pengetahuan F %

1.  Baik 6 17,6

2. Cukup 15 44,1

3. Kurang 13 38,2

  Jumlah 34 100,0
2. Dukungan Keluarga
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Keluarga
ODHA Di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan
Tahun 2019

No Dukungan Keluarga f %

1. Mendukung 10 29,4

2. Tidak Mendukung 24 70,6

  Jumlah 34 100,0
3. Kepatuhan Minum Obat ARV
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Minum obat
ARV di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan
Tahun 2019

No. Kepatuhan minum f %

obat

1.  Patuh 12 35,3

2.  Tidak Patuh 22 64,7

  Jumlah 34 100,0
B. Analisis Bivariat
1. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum
obat ARV pada ODHA.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan
Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat ARV Pada
ODHA Di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan
Tahun 2019
Kepatuhan Minum obat ARV P value
Total
Pengetahuan ODHA Tidak Patuh Patuh

f % f % f %

Baik 1 16,7 5 83,3 6 100,0

Cukup 12 80 3 20 15 100,0 0,021

Kurang 9 69,2 4 30,8 13 100,0

  22 64,7 12 35,3 34 100,0  


2. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat ARV
pada ODHA
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat ARV Pada ODHA
Di Klinik VCT RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2019

Kepatuhan Minum obat P

ARV Total value


Dukungan
Tidak Patuh Patuh
keluarga

f % f % f %

Mendukung 3 30 7 70 10 100,0
0,019
Tidak Mendukung 19 79,2 5 20,8 24 100,0
BAB V

PEMBAHASAN

A. Interprestasi dan Hasil Diskusi


1. Analisa Univariat
a. Pengetahuan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 34 orang
responden, mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15
orang (44,1%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
sebelumnya (Berliana Situmeang, 2017), menunjukkan bahwa
sebagian responden memiliki pengetahuan cukup mengingat
ODHA yang sudah menjangkau layanan VCT akan
mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dan upaya
pencegahan dan penularannya.
b. Dukungan Keluarga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari
34 orang responden, mayoritas mendapat
dukungan keluarga sebanyak 10 orang
(29,4%) dan keluarga yang tidak mendukung
sebanyak 24 orang (70,6%).
Menurut penelitian Eni Nuraeni (2017), dari
20 ODHA 13 orang diantaranya tidak
mendapat dukungan dari keluarga/memiliki
dukungan keluarga yang rendah (65%).
• Asumsi peneliti rendahnya dukungan keluarga masyarat penderita
HIV/AIDS terjadi karena mereka beranggapan bahwa anggota
keluarga yang terinfeksi virius tersebut merupakan aib bagi
keluarga sehingga menimbulkan diskriminasi yang menyebabkan
mereka yang beresiko mengidap HIV/AIDS enggan atau malu
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, sementara mereka yang
sudah positif mengidap HIV/AIDS menjadi tidak nyaman dan tidak
memiliki keberanian untuk berobat.
• Untuk dapat meningkatkan kualitas ODHA maka keluarga harus
mampu memberikan rasa aman pada ODHA dengan tidak
menghindari, mengasingkan serta tidak menolak keberadaannya.
Selain itu memberikan dukungan pada ODHA juga dapat berupa
pemberian informasi, bantuan tingkah laku ataupun materi
sehingga ODHA merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.
c. Kepatuhan
• Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 34
responden, mayoritas tidak patuh terhadap pengobatan
sebanyak 22 orang (64,7%) dan yang patuh terhadap
pengobatan dan sebanyak 12 orang (35,5%).
• Hal ini sejalan dengan penelitian khairunnisa (2017),
sebagian besar responden tidak patuh dalam
pengobatan ARV. Kepatuhan adalah faktor yang paling
penting dalam mencapai keberhasilan terapi ARV, salah
satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan
seseorang adalah pengetahuan dan efek samping obat.
ODHA akan mengalami efek samping setelah minum
obat ARV, efek samping yang biasa dirasakan biasanya
mengalami mual, muntah dan pusing.
b. Analisa Bivariat
1. Hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat ARV
• Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 34 responden, yang
memiliki pengetahuan cukup tidak patuh sebanyak 12 orang
(80%) dan patuh sebanyak 3 orang (20%), pengetahuan kurang
tidak patuh sebanyak 9 orang (69,2%) dan patuh dalam minum
obat yaitu sebanyak 4 orang (30,8%). Dan ada pengetahuan baik
tidak patuh 1 orang (16,7%), patuh 5 orang (83,3%). Hasil uji
statistik chi-square menunjukkan p Value yang diperoleh adalah
0,021, nilai ini menunjukkan bahwa p Value 0,021 < Alpha 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan minum obat ARV.
• Menurut asumsi peneliti dalam penelitian ini masih ada pengetahuan baik
tetapi tidak patuh terhadap pengobatan terapi ARV hal tersebut
dikarenakan minum obat setiap hari dengan efek samping mual dan
muntah membuat ODHA tidak patuh dan merasa bosan dalam
mengkonsumsi terapi ARV.
2. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan minum
Obat ARV oleh ODHA
• Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 34 responden, keluarga
yang tidak mendukung tidak patuhan dalam minum obat yaitu
sebanyak 19 orang (79,2%) dan yang patuh sebanyak 5 orang
responden (20,8%). Dan keluarga yang mendukung tidak patuh
minum obat sebanyak 3 orang (30%) dan yang patuh sebanyak 7
orang (70%). Hasil uji statistik chi-square di dapat nilai p=0,019
(p<0,05), nilai ini menunjukkan bahwa p Value 0,019 < Alpha 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum
obat ARV.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Umayyah (2017), dengan
judul Hubungan Antara Pengetahuan, Motivasi, dan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Terapi ARV ODHA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persentase terbesar responden memiliki
dukungan keluarga tinggi sebesar 72,7%, berdasarkan uji statistik
fishers exact di peroleh nilai p=0,023 (p<0,05) dengan taraf
kepercayaan 95% menunjukka bahwa Ho ditolak yang artinya ada
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan terapi ARV.
Menurut Asumsi peneliti dalam penelitian ini masih ada keluarga yang
memiliki dukungan keluarga yang rendah pada ODHA, hal ini
disebabkan karena keluarga enggan menemani ODHA karena
penyakit yang di deritanya. Responden yang dukungan keluarganya
tinggi tetapi tidak patuh dalam minum obat, hal ini disebabkan minum
obat setiap hari dengan efek samping mual dan muntah membuat
ODHA tidak patuh dan merasa bosan dalam mengkonsumsi terapi
ARV.
B. Keterbatasan Penelitian
• Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam
penelitian (Nursalam, 2013). Hasil penelitian ini terbatas pada
populasi dimana penelitian dilakukan sehingga penerapan
pada ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik yang
berbeda kiranya perlu dilakukan penelitian lagi dengan
menggunakan atau menambahkan variabel.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
o Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Klink VCT RSUD Puri
Husada Tembilahan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
o Mayoritas ODHA berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (44,1%) .
o Mayoritas sebanyak 24 orang(70,6, %) keluarga ODHA tidak
mendukung dalam menjalani pengobatan.
o Mayoritas sebanyak 22 orang (64,7%) ODHA tidak patuh dalam
mengkonsumsi terapi ARV.
o Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ODHA dengan
kepatuhan minum obat ARV di Klinik VCT RSUD Puri Husada
Tembilahan Tahun 2019 dengan nilai p value 0,021
o Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat ARV di Klinik VCT RSUD Puri Husada
Tembilahan Tahun 2019 p value 0,019
b. Saran
• Bagi Respoden
Bagi responden agar kiranya jangan lupa untuk minum obat ARV secara teratur dan tepat
waktu sehingga pengobatan ARV tidak resisten.
• Bagi Keluarga penderita HIV/AIDS
Bagi keluarga jangan lupa mendorong kepatuhan pengobatan ARV dan memberikan
motivasi kepada ODHA dengan cara mengingatkan ODHA agar patuh minum obat ARV
secara tepat waktu.
• Bagi Institusi Tempat Penelitian
Bagi tempat penelitian di RSUD Puri Husada Tembilahan khususnya di klinik VCT
diharapkan agar sebaiknya petugas memberikan informasi tentang dampak yang
diakibatkan oleh penyakit HIV/AIDS serta dampak jika tidak patuh dalam pengobatan
terapi ARV dan memberikan dukungan kepada ODHA agar terus hidup berkarya serta
memotivasi keluarga agar memberikan dukungan kepada ODHA.
• Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan khususnya STIKes MAHARATU PEKANBARU agar dapat
mengembangkan kurikulum yang menunjang peningkatan ilmu pengetahuan khususnya
pada ilmu penyakit menular dalam meningkatkan pencegahan terjadinya penyakit
HIV/AIDS.
• Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan desain dan
variabel yang lebih banyak lagi sehingga mampu mengetahui faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kepatuhan pengobatan ARV.

Anda mungkin juga menyukai