Anda di halaman 1dari 201

SOAL TRYOUT

KARDIOVASKULAR
• Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
napas semakin memberat bila beraktifitas. Tidak dijumpai adanya
nyeri dada, batuk, mengi, atau demam. Pada pemeriksaan fisik
jantung terdengar bunyi jantung S1 yang mengeras dan diastolic
rumble di daerah apeks. Pada pemeriksaan foto toraks memperlihatkan
gambaran pembesaran atrium kiri disertai pembesarapulmonalis.
Pemeriksaan darah rutin dalam batas normal. Faktor yang dapat
mempengaruhi derajat berat ringannya penyakit pada kasus diatas
adalah:

A. Luasnya area katup triskupid


B. Lamanya pembukaan katup aorta
C. Area orifisium bertambah 2cm²
D. Kenaikan tekanan ventrikel kiri
E. Adanya gradien transmitral
Jawaban: E
• Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan
sesak napas yang semakin memberat sejak 7 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, kesadaran
compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 128
kali/menit, frekuensi napas 32 kali/menit, JVP 5+4 cm
H2O,pemeriksaan jantung didapatkan thrill, pingang jantung
menghilang, opening snap dan murmur diastolik di apeks menjalar ke
aksila. Auskultasi paru terdapat ronki basah halus di kedua basal paru.
Gejala klini pada kasus diatas paling mungkin disebabkan oleh:
 
A. Hambatan aliran darah di katup aorta
B. Adanya penambahan massa otot ventrikel kiri
C. Adanya fusi serta perpanjangan korda
D. Fibrosis dan penebalan daun katup
E. Adanya severe volume overload
Jawaban: D
• Laki-laki berusia 62 tahun mengeluh beberapa minggu mengalami
sesak yang memburuk. Pasien juga mengalami keluhan dada seperti
ditindih benda berat saat sedang menaiki tangga, disertai sakit
kepala. Pasien sering mengeluh sesak di malam hari dan tidur
dengan 2-3 bantal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan vena
jugularis 5+3 cm H2O, murmur sistolik grade 3/6 pada proyeksi katup
di sela iga 2 parasternal kiri yang menjalar ke sekitar klavikula, aksila,
dan leher serta edema pitting kedua pretibial. Kemungkinan penyebab
gagal jantung pada pasien ini adalah:

A. Stenosis aorta
B. Regurgitasi aorta
C. Stenosis pulmonal
D. Regurgitasi pulmonal
E. Atrial Septal Defect (ASD)
Jawaban: C
• Seorang wanita 28 th dengan riwayat SLE datang kontrol ke poliklinik
penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada substernal, terasa lebih nyeri
saat menarik nafas dan batuk, dan berkurang jika membungkuk ke depan
sejak 2 minggu yang lalu, dan semakin bertambah berat sejak kemarin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60 mmHg, Nadi 98
kali/menit, respirasi 26 kali per menit, temp 37.5 °C, dan ditemukan
adanya fiction rub. Pada echocardiografi ditermukan adanya efusi
perikard pocketed, sebanyak 50 cc. Pasien sudah mendapatkan terapi
Indometasi 150 mg per hari sejak 2 minggu sebelumnya. Apakah tata
laksana yang diperlukan pada pasien tersebut?

A. Lanjuktkan Indometasi 150 mg/hari sampai dengan 6 minggu


B. Perikardiosintesis
C. Ditamhakan Azatiophrine 50 mg/hari, dan prednisolon 40mg/hari
D. Ditambahkan hidroksi kloroquin 200 mg/hari dan prednison 10mg/hari
E. Ditambahkan prednison 60 mg/hari
Jawaban: D
• Pasien laki-laki, 38 tahun, datang ke UGD dengan keluhan Sesak nafas sejak I bulan yang lalu,
memberat sejak 4 hari yang lalu, sesak tidak berkurang dengan perubahan posisi, tidak disertai
nyeri dada, atau keluhan dada berdebar. Pasien juga mengeluhkan kelemahan pada kaki dan
tangan yang semakin lama semakin memberat disertai kekakuan pada kulit disekitar tangan,
kaki dan punggung, sehingga sangat sakit untuk digerakan. Pasien sempat MRS 1 bulan yang
lalu, dan sempat dilakukan perikardiosintesis, namun tidak diketahui penyebabnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan jugular venous pressure yaitu +5 cmH2O. Pada
pemeriksaan jantung didapatkan pelebaran batas jantung kanan, dan pada auskultasi
didapatkan suara jantung S1S2 tunggal regular murmur sistolik blowing di inter costal space
IV para sternal line sinistra, grade III/IV tidak menjalar ke sekitarnya Pada pemeriksaan
penunjang, dari hasil laboratorium darah lengkap dalam batas normal, tes fungsi renal baik, tes
fungsi hepar dalam batas normal. Echocardiografi ulang saat ini didapatkan pasien mengalami
pulmonary hipertensi. Dari hasil ANA profile dengan anti-U1 RNP, Ro-52 recombinan, SS-A
native positif. Berdasarkan hasil CT angiografi didapatkan bahwa tidak tampak filling defect
yang menandakan suatu tromboemboli, terdapat pulmonary hipertensi dan tampak lesi kistik
multiple dengan fibrosis di sekitar lapang paru. Tatalaksana pada pasien adalah
A. Sidenafil 50 mg/hari
B. Prednison 60 mg/hari
C. Prednison 10 mg/hari + Heparin
D. Prednison 60 mg/hari + Nifedipin 30 mg/hari
E. Prednsion 60 mg/hari + Heparin
Jawaban: D
• Berikut ini pernyataan yang salah mengenai penyakit jantung
hipertensi adalah :
A. Hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi pada penyakit jantung
hipertensi merupakan kompensasi jantung menghadapi tekanan
darah tinggi ditambah dengan factor neurohormonal
B. Patofisiologi terjadinya hipertrofi konsentrik adalah fungsi
diastolik yang terganggu akibat dari gangguan relaksasi
ventrikel kiri, kemudian disusul dengan dilatasi ventrikel kiri.
C. Pada tahap awal, seperti pada hipertensi pada umumnya
kebanyakan tidak bergejala
D. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan hipertensi
sekunder, faktorfaktor yang akan mempengaruhi pengobatan,
kerusakan organ target dan fator resiko PJK lainnya.
E. Bila sudah terjadi gagal jantung hipertensi, maka prinsip
pengobatannya sama dengan pengobatan gagal jantung lainnya.
Jawaban: B
• Seorang wanita 65 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada
keluhan timbul 30 menit yang lalu disaat terbangun dari tidur
disertai juga keluhan muntah 5x, pusing, sakit kepala, ketika tiba
tekanan darah 70/30 mmHg dengan denyut nadi 60 x / menit,
tampak cemas , pada pemeriksaan paru normal. Hasil EKG di
jumpai elevasi di lead 2, 3, AVF dan ST depresi di lead V1 dan V2
dengan irama sinus, foto thorax normal, ekokardiografi
menunjukkan left ventricular function normal dan dilatasi
ventrikel kanan. Apa terapi yang diberikan segera mungkin pada
pasien diatas dengan hipotensi ?

A. Aortic counterpulsation
B. Dobutamin, 5 mikrogram /kg berat badan/menit
C. Bolus normal salin, 500 ml
D. Dopamin, 5 mikrogram /kg berat badan/menit
E. Pacemaker transvenous placement
Jawaban: C
• Seorang laki-laki berusia 59 tahun, datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pusing.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg; frekuensi nadi
46x/menit, irama reguler, isi cukup. Pemeriksaan EKG didapatkan dengan gambaran
sebagai berikut :

  Pilihan terapi yang paling tepat adalah :

A. Dopamin dilanjutkan pemasangan Permanen Pace Maker


B. Dobutamin dilanjutkan pemasangan Temporary Pace Maker
C. Dilakukan kardioversi 100 J bifasik dengan sedasi
D. Sulfas atropin dilanjutkan dengan Permanen Pace Maker
E. Sulfas atropin dilanjutkan Temporary Pace Maker
Jawaban: E
• Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke IGD dengan palpitasi terus-menerus dan
dispnea ringan. Tidak ada riwayat sinkop, aritmia jantung, ataupun kelainan struktur
jantung. Ia tidak sedang mengkonsumsi obat dan menyangkal penyalahgunaan obat.
Pemeriksaan fisik TD 110/70 mmHg, nadi 140x/menit, nafas 26x/menit, suhu afebris.
Jantung, paru dan abdomen dalam batas normal, tidak ada ditemukan sembab di
ekstremitas. EKG didapatkan seperti di bawah ini:

Apa penatalaksanaan yang paling tepat pada pasien ini?

A. Verapamil
B. Adenosin
C. Amiodaron
D. Sotalol
E. Manuver vagal
Jawaban: B
• Perempuan 33 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam
dengan keluhan berdebar,banyak keringat, mata membesar,
nyeri dada bila beraktivitas, dan rasa tertekan disertai rasa nyeri
di leher. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/60, nadi
120x/menit, RR 124x/menit, t: 37C. Auskultasi suara
jantung terdengar Means-Lehrman scratch. Gambaran EKG
menunjukkan AF rapid response. Hasi lab FT4 7,7 TSHs
0,01. Tatalaksana yang tepat untuk mengatasi gangguan irama
jantung pada pasien tersebut adalah:

A. Dilakukan kardioversi elektrik, dilanjutkan pemberian OAT


B. Dilakukan pungsi perikard, dilanjutkan pemberian OAT
C. Pemberian OAT dan penghambat beta
D. Pemberian OAT dan digitalis
E. Pemberian OAT dan antikoagulan
Jawaban: C
• Pasien wanita, 55 tahun, dengan keluhan utama nyeri dada yang semakim
memberat sejak 2 hari SMRS. Pasien kemudian didiagnosis dengan
Unstable Angina Pectoris. Dari anamnesa didapatkan pasien sudah pernah
menjalani operasi CABG 5 tahun lalu. Pasien dalam terapi bisoprolol,
ISDN, serta aspirin. Dalam pemeriksaan lanjutan didapatkan AB Blok
derajat I, LBBB, dan Dislipidemia. Dari hasil pemeriksaan kateterisasi
jantung terbaru pasien didapatkan lesi kompleks CAD, sehingga tidak
dapat dilakukan PCI. Pasien menolak untuk dilakukan CABG ulang.
Pemeriksaan fungsi ginjal normal. LVEF 15%, dengan CHF functional
class NYHA II. Pemeriksaan Nadi dan tekanan darah normal. Pada pasien
diatas, pilihan obat Calcium-channel bloker yang tepat adalah ?

A. Amlodipin
B. Diltiazem
C. Nicardipine
D. Nifedipine
E. Verapamil
Jawaban: A
• Pria 71 tahun dirawat di ICU dengan hematemesis massif dan
syok hipovolemik. Riwayat terdahulu pasien pasca infark myocard akut
tepat 1 tahun lalu, pasca pemasangan 2 stent. Hasil evaluasi terakhir LVEF
30%, dengan klinis nyeri dada tipikal berulang dengan intensitas tetap.
Pemeriksaan fisik didapati pucat, takikardia, S3 galop, dan rhonki basah halus
basal paru. Pemeriksaan EKG didapati sinus takikardia dengan gelombang Q
dan ST depresi 2 mm di precordial lead. Hasil EGD didapati ulkus besar
dengan perdarahan aktif yang tidak bisa dikendalikan secara endoskopik.
Direncanakan pasien untuk tindakan hemostasis secara operatif
laparotomy. Toleransi risiko operasi pada pasien adalah:

A. High risk untuk komplikasi kardiovaskular; lanjutkan dengan operasi


segera/ cito
B. High risk untuk komplikasi kardioaskular; pertimbangkan coronary
angiografi pra tindakan
C. High risk untuk risiko kardiovaskular; pertimbangkan MS CT scan cardio
D. High risk untuk risiko kardiovaskular; optimalkan dosis beta-bloker dan
lanjut operasi.
E. High risk untuk risiko kardiovasskular; rekomendasi tunda operasi
Jawaban: A
• Pada klasifikasi gagal jantung berdasarkan modifikasi
konsensus ACC (American College of Cardiology)/AHA
(American Heart Association) 2013, gagal jantung
dengan penuruna EF (HFrEF), ditandai dengan ejeksi
fraksi sebesar:

A. ≥ 50%
B. ≤ 40%
C. 41% – 49%
D. > 40%
E. 20% – 39%
Jawaban: B
• Seorang laki-laki 63 tahun datang dengan keluhan jantung terasa
berdebar-debar sejak 3 jam yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit apapun namun mengaku meminum 2 gelas kopi 3 jam yang
lalu. Telah dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil sebagai berikut:

A. Apakah diagnosis yang tepat berdasarkan hasil EKG yang dilakukan


B. Supraventrikular Takikardia
C. Atrial Fibrilasi
D. Sinus takikardia
E. Premature atrial complexes e. Ventricular extrasistole
Jawaban: D
• Manakah pernyataan tentang kompleks atrial prematur di
bawah ini yang benar
•  

A. PAC lebih sering dijumpai pada pasien dengan


penyakit jantung struktural
B. PAC meningkat frekuensinya seiring dengan
pertambahan usia
C. PAC hampir selalu menimbulkan keluhan berdebar-
debar
D. PAC tidak mungkin berkaitan dengan kondisi infeksi
sistemik
E. PAC hamper selalu memiliki contour gelombang p
yang sama seperti contour gelombang p pada irama
sinus yang normal
Jawaban: B
• Manakah pernyataan tentang VES di bawah ini yang
tidak benar
A. Fokus ektopik pada VES bisa berasal dari lebih dari 1
tempat pada ventrikel
B. Bila dijumpai 3 atau lebih VES salvo dalam EKG,
maka bisa disebut VT C.
C. Pasien dapat diberikan minor tranquilizer bila merasa
tidak nyaman
D. VES tidak bisa dijumpai pada keadaan jantung yang
normal
E. Frequent VES yang muncul pasca infark
miokard akut menandakan prognosis yang lebih
buruk
Jawaban: D
• Patofisiologi terbentuknya tromboemboli pada atrial fibrilasi,
kecuali:

A. Pada AF aktivitas sistolik pada atrium kiri tidak teratur, terjadi


penurunan trial low velocities yang menyebabkan stasis pada
atrium kiri dan memudahkan terbentuknya trombus
B. Pada pemeriksaan TEE, trombus pada atrium kanan lebih
banyak dijumpai pada pasien AF dengan stroke emboli
dibandingkan dengan AF tanpa stroke emboli
C. Dua pertiga sampai tiga perempat stroke iskemik yang terjadi
pada pasien dengan AF non valvular karena stroke emboli
D. Terdapat hubungan antara AF dengan gangguan homeostasis
dan trombosis
E. AF akan meningkatkan agregasi trombosit, koagulasi dan hal
ini dipengaruhi oleh lamanya AF
Jawaban: B
• Dosis optimal yang efektif dan aman untuk pencegahan
komplikasi tromboemboli pada AF adalah:

A. INR 1 dengan rentang antara 0,5 – 1,5


B. INR 1,5 dengan rentang antara 1 – 2
C. INR 2 dengan rentang antara 1,5 – 2,5
D. INR 2,5 dengan rentang antara 2 – 3
E. INR 3 dengan rentang antara 2,5 – 3,5
Jawaban: D
• Pasien laki-laki usia berusia 60 th datang dengan keluhan nyeri dada kiri
menjalar ke rahang kiri dan lengan kiri disertai mual dan keringat dingin.
Riwayat keluhan serupa dua bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan
dalam batas normal. Pasien diketahui menderita kencing manis dan merokok.
Pemeriksaan EKG didapatkan ST depresi di lead v1 s/d v4. Hasil laboratorium
didapatkan CK, CK-MB dalam batas normal, Troponin T 0,6, Ureum 88 mg/dl
dan kreatinin 1,6 mg/dl. Setelah PCI hasil laboratorium lanjutan menunjukkan
ureum 102 mg/dl, dan kreatinin 2 mg/dl. Kemungkinan diagnosis pada pasien
ini adalah:

A. Angina Pektoris Stabil, DM tipe 2, Chronic Kidney Disease ec nefropati


DM,
B. Unstable angina pectoris, DM tipe 2, Chronic Kidney Disease ec nefropati
DM, acute kidney injury ec contrast induced nephropathy
C. NSTEMI, DM tipe 2, Chronic kidney disease ec nefropati DM, acute
kidney injury ec contrast induced nephropathy
D. Unstable angina pectoris, DM tipe 2, chronic kidney disease ec nefropati
DM
E. NSTEMI, DM tipe 2, chronic kidney disease ec nefropati DM
Jawaban: B
• Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat
sejak 1 hari yang lalu. Pasien sering mengalami sesak nafas sejak 1 tahun terakhir, terutama ketika pasien
sedang bekerja di ladang. Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 10 tahun yang lalu dan tidak kontrol
teratur. Vital sign didapatkan TD 80/50 mmHg, nadi 92x/menit irregular, nafas 28x/menit, suhu afebris. Pada
pemeriksaan fisik JVP 5+3 cmH2O, pemeriksaan paru didapatkan ronkhi kasar di kedua lapangan paru basal,
apeks jantung 2 jari lateral LMCS RIC VI. Pada EKG didapatkan hasil seperti di bawah ini:

Apa tatalaksana yang paling tepat pada pasien selanjutnya?


•  
A. Injeksi furosemide 20 mg IV
B. Defibrillasi 200 Joule
C. Injeksi digoxin 0,25 mg IV
D. Synchronized cardioversion 120 joule
E. injeksi amiodaron 300 mg IV
Jawaban: D
• Pasien laki-laki, berusia 37 tahun dengan sindrom Wolff-
parkinson White. Pasien kemudian datang ke IGD dengan
keluhan berdebar-debar. Dari pemeriksaan, didapatkan
TD 85/60. Nadi 200x/menit dengan gambaran EKG
Takikardia, ireguler, Wide-complex. Tatalaksana yang
paling tepat untuk pasien diatas adalah

A. Digoxin
B. Amiodaron
C. Propranolol
D. Verapamil
E. Cardioversi
Jawaban: E
• Seorang wanita 34 tahun, datang ke IGD dengan nyeri dada sejak 3 hari SMRS. Nyeri
dada dirasakan muncul saat menarik nafas, tidak menjalar, tidak disertai keringat
dingin. Nyeri hilang timbul tidak tergantung aktivitas. Seminggu sebelumnya pasien
mengalami gejala serupa flu. Riwayat DM, hipertensi, dyslipidemia, merokok
disangkal. Pemeriksaan fisik didapati suhu 37.8oC, TD 114/54. Nadi 110x/menit
teratur, laju nafas 24x/menit teratur. Pemeriksaan jantung didapati pericardial
friction rub. Pemeriksaan paru dalam batas normal. EKG didapati gambaran sebagai
berikut :vRontgen thorax tampak bayangan jantung sedikit membesat, tanpa infiltrat
paru. A chest radiograph shows an enlarged cardiac silhouette but no infiltrates.
Pemeriksaan Troponin T, CK, CKMB saat dating ke IGD dalam batas normal.
Rencana evaluasi lebih lanjut yang paling tepat adalah?

A. Pemeriksaan enzim jantung serial


B. Multi slice CT Scan Thorax
C. Corangiografi
D. Ekokardiografi
E. Kultur dan resistensi mikroorganisme dari darah
Jawaban: D
• Mekanisme reentry pada terjadinya takiaritmia
paroksismal menetap adalah kecuali

A. Adanya blok unidirectional pada salah satu jalan konduksi,


baik sementara maupun menetap
B. Adanya jalan tambahan sehingga membentuk sirkuit tertutup
C. Konduksi perangsangan cukup cepat, sehingga pada saat
rangsang sampai di titik blok, titik tersebut sudah berada
dalam fase refrakter relative kembali
D. Ada extra beat sebagai pemicu terjadinya mekanisme reentry
E. Contoh dari mekanisme ini adalah sindrom WPW (Wolff
Parkinson White)
Jawaban: C
• Seorang laki-laki tanpa identitas berusia kurang lebih 30-35 tahun ditemukan
kondisi tidak sadarkan diri di pinggir jalan. Penderita tersebut lalu di bawa ke UGD
terdekat. Dari pemeriksaan fisik umum dibadapat GCS E1V1M1, nadi tidak teraba dan
tekanan darah tidak terukur, pada pemeriksaan EKG awal mengalami ventrikel
fibrilasi. Penderita dilakukan resusitasi dengan 2 siklus RJP dan 2 defibrilasi. Setelah
defibrilasi pertama selesai, pada monitor terlihat. tindakan apa selanjutnya yang paling
tepat dikerjakan:

A. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan magnesium sulfat 2 gram
B. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan sulfas atropin 0,5 mg
C. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan vasopresin 40 unit
D. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan amiodarone 300 mg
E. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung-paru dan epinefrin 1 mg
Jawaban: E
• Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar- debar disertai
dengan rasa takut dan gelisah sejak 10 jam yang lalu. 2 jam sebelumnya mengalami sinkop tiba-tiba saat
menyapu halaman rumah. Pada pemeriksaan fisik didapat kesadaran kompos mentis, tekanan darah
70/50 mmHg, nadi 120x/menit reguler, pernafasan 25x/menit, temperatur 36 C. Pada pemeriksaan
auskultasi jantung suara jantung (S1) melemah. Hasil pemeriksaan EKG sebagai berikut: Diagnosis dan
tindakan yang tepat adalah:

A. VT sustained dengan tindakan kardioversi 100 joule


B. AVRT dengan tindakan defibrilasi 100 joule
C. VT unsustained dengan tindakan kardioversi 50 joule
D. AVRT dengan tindakan defibrilasi 200 joule
E. VT sustained dengan tindakan defibrilasi
Jawaban: A
• Pasien laki-laki usia 70 tahun datang ke UGD diantar
keluarga karena 30 menit sebelumnya pasien mengeluh dada
berdebar-debar, keringat dingin dan pusing. Dari pemeriksaan
awal UGD, pasien tidak sadar dan tidak respon dengan rangsang
nyeri. Tidak ditemukan denyut arteri karotis selama pengukuran 10
detik. Pasien lalu dilakukan RJP selama 2 menit. Monitor telah
dipasang, ditemukan irama VT polimorfik dengan QT interval
memanjang, setelah defibrilasi 200 joule, tambahan terapi apa yang
diindikasikan untuk VT polimorfik dengan Long QT Syndrome
 
A. Epineprin
B. Procainamide
C. Amiodarone
D. Isoproterinol
E. Magnesium sulfat
Jawaban: E
• Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas
mendadak, merasa cemas dan perasaan seperti tenggelam. Pasien
sambil terengah mengatakan sesak sedikit berkurang apabila
posisi duduk atau sedikit membungkuk ke depan. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah yang rendah. Pemeriksaan
suara jantung dijumpai S3 serta peningkatan vena jugularis.
Pasien juga didapatka refluk hepatojugular serta edema perifer,
Pasien dengan riwayat penyakit jantung akut sebelumnya. Apa
yang menyebabkan kondisi hipotensi pada pasien di atas :

A. Disfungsi ventrikel kiri yang berat


B. Disfungsi ventrikel kanan yang berat
C. Disfungsi katup mitral
D. Cor Pulmonale
E. Syok hipovolemik
Jawaban: A
• Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak
4 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga dikeluhkan gelisah,
berkeringat dingin dan dirasakan jantung berdetak cepat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan hipotensi dengan akral yang dingin.
Pada auskultasi paru dijumpai krepitasi yang terdengar di basal.
Pemeriksaan suara jantung dijumpai S3 serta peningkatan vena
jugularis. Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran gelombang
T yang negatif yang lebar dengan QT yang memanjang.
Kemungkinan kondisi yang terjadi pada pasien ini adalah :

A. Emboli paru akut


B. Edema paru akut
C. Cor pulmonal
D. PPOK eksarsebasi akut
E. Acute anterior miokardial infark
Jawaban: B
• Seorang perempuan usia 45 tahun datang dengan
keluhan sesak nafas mendadak. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan takikardia, takipnea, hipertensi, JVP meningkat,
perfusi perifer dingin, terdapat suara krepitasi di basal dan edema
tungkai. Terapi segera yang dapat dilakukan adalah :

A. Pemberian oksigen 8-10 L melalui sungkup atau FiO2 100%,


pemberian nitrat 0,4-0,8 mg
B. Pemberian oksigen 8-10 L melalui sungkup dan furosemid 1-1,5
mg/kg
C. Pemberian oksigen 8-10 L melalui sungkup dan morfin sulfat
dosis 2-3 mg bolus intravena
D. Pemberian oksigen 8-10 L melalui sungkup dan pertimbangkan
intubasi karena kelelahan
E. Pemberian oksigen 8-10 L melalui sungkup dan pemberian
dopamine dosis 2-5 ug/kgBB/menit
Jawaban: A
• Laki-laki 74 th datang ke IGD karena nyeri dada yang terjadi 1 jam yg lalu.
Pasien saat ini sudah tidak nyeri setelah pemberian morfin di ambulans.
Pasien memiliki riwayat stroke kardioembolik sisi kanan 3 tahun yang lalu
dan gejala sisa ringan yaitu lemah pada lengan kiri. EKG :

Langkah berikutnya pada manajemen pasien ini adalah: 


A. Terapi trombolitik
B. Emergency PCI
C. Echocardiography
D. Indomethacin
E. Perikardiosentesis
Jawaban: B
• Seorang pria berusia 61 tahun dengan riwayat hipertensi
dalam terapi mengalami dua episode dada terasa berat
dalam 24 jam terakhir. Faktor risiko meliputi kolesterol
LDL 148 mg/dL; Troponin awalnya 0,1 ng/mL. Monitor
EKG sekarang menunjukkan depresi ST 2 mm yang baru
dengan inversi T-wave pada V5-V6. Pasien terlihat di ED
sebelum masuk. Pengobatan awal terbaik sekarang adalah:

A. ASA, unfractionated heparin, beta blocker


B. ASA, unfractionated heparin, inhibitor glikoprotein
IIb/IIIa, beta blocker
C. ASA, clopidogrel, nifedipine
D. ASA, clopidogrel, IIb/IIIa inhibitor, immediate
angiography
Jawaban: B
• Pria 27 tahun, dengan riwayat pengguna narkoba suntik, datang ke IGS dengan
demam 2 minggu, batuk berdahak, dan nyeri dada saat menarik nafas
dalam. Demam meningkat disertai keringat terutama pada malam hari. Pasien
juga mengeluhkan BAK kadang berwarna seperti cucian daging. Nafsu makan
turun, berat badan turun 3 kg dalam 2 minggu. Pasien masih menggunakan
narkoba suntik sampai 1 minggu lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati demam
38.8oC, takikardia 117 x per menit, dan tekanan darah 92/65 mm Hg.
Pemeriksaan kardiak didapati takikardia, murmur sistolik 4/6 terutama di apeks.
Pemeriksaan kulit didapati macula eritematosa, tak nyeri, pada kedua tangan, dan
needle mark. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis 19.000 sel/
mm3 dengan neutrofilia 78%. Rontgen thorax menunjukkan perselubungan
multifocal pada kedua lapang paru. Rencana Diagnosis dan Tatalaksana yang
paling tepat dilakukan segera adalah :

A. Ekokardiografi transtorakal ; Antibiotik IV empirik


B. Kultur Darah ; Antibiotik IV empirik
C. Ekokardiografi transesofageal; Antibiotik IV empirik
D. Kultur Darah ; OAINS
E. Ekokardiografi trans torakal ; OAINS
Jawaban: B
• Pria 60 tahun dirawat di ICU dengan hematemesis massif dan syok
hipovolemik. Riwayat terdahulu pasien pasca infark myocard akut tepat 1
tahun lalu, pasca pemasangan 2 stent. Hasil evaluasi terakhir LVEF 30%,
dengan klinis nyeri dada tipikal berulang dengan intensitas tetap. Pemeriksaan
fisik didapati pucat, takikardia, S3 galop, dan rhonki basah halus basal paru.
Pemeriksaan EKG didapati sinus takikardia dengan gelombang Q dan ST
depresi 2 mm di precordial lead. Hasil EGD didapati ulkus besar dengan
perdarahan aktif yang tidak bisa dikendalikan secara endoskopik. Direncanakan
pasien untuk tindakan hemostasis secara operatif laparotomy. Toleransi risiko
operasi pada pasien ybs adalah :

A. High risk untuk komplikasi kardiovaskular; lanjutkan dengan operasi


segera/ cito
B. High risk untuk komplikasi kardioaskular; pertimbangkan corangiografi pra
tindakan
C. High risk untuk risiko kardiovaskular; pertimbangkan MS CT scan cardio
D. High risk untuk risiko kardiovaskular; optimalkan dosis beta-bloker dan
lanjut operasi.
E. High risk untuk risiko kardiovasskular; rekomendasi tunda operasi
Jawaban: A
• Seorang laki-laki 66 tahun datang ke poli penyakit dalam
dengan keluhan sesak nafas saat beraktivitas sejak kurang lebih
6 bulan lalu. Pasien tersebut tidak memiliki keluhan lainnya.
Riwayat penyakit dahulu antara lain darah tinggi dan
kolesterol. Pada auskultasi jantung didapatkan adanya bising
ejeksi sistolik yang terdengar paling kuat pada dada sebelah
kanan yang menjalar pada pembuluh darah karotis. Manakah
diagnosis dibawah ini yang paling mungkin untuk pasien ini

A. Regurgitasi Katub Aorta


B. Stenosis Katub Aorta
C. Regurgitasi Katub Mitral
D. Stenosis Katub Mitral
E. Regurgitasi Katub Pulmonal
Jawaban: B
• Seorang perempuan 68 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam
dengan keluhan kepala terasa berdenyut. Pasien tersebut juga
mengatakan bahwa sejak satu tahun terakhir dia menjadi lebih mudah
lelah apabila melakukan jogging pagi yang rutin dikerjakan.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 150/60 mm Hg,
denyut nadi 85/min, laju respirasi 12/min dan suhu 37.0°C. Pemeriksaan
fisik didapatkan kepala berdenyut dan perubahan kuku yang memerah
dan memucat secara bergantian bersamaan dengan setiap denyut arteri
brankialis. Pada auskultasi didapatkan bising dekresendo yang terdengar
pada batas kiri sternum saat diastolik. Manakah penyebab yang paling
mungkin untuk keadaan ini ?
 
A. Regurgitasi Katub Aorta
B. Stenosis Katub Aorta
C. Endokarditis Bakterial
D. Regurgitasi Katub Mitral
E. Defek Septum Ventrikel
Jawaban: A
• Seorang Wanita 55 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan pusing dan sesak nafas saat beraktivitas yang semakin memberat.
Pasien tersebut mengalami hipertensi pulmonal kronik dan rutin
mengkonsumsi sildenafil serta riociguat untuk kondisi ini. Riwayat
penyakit dahulu antara lain penyakit paru obstruktif kronik serta merokok
kurang lebih 1 bungkus perhari. Pada auskultasi didapatkan ronki
pada inspirasi dan bising diastolik dekresendo grade III pada daerah
pulmonalis. Tanda vital pasien antara lain tekanan darah 120/90 mmHg,
Denyut nadi 89/min, laju respirasi 20/min, dan suhu 36.6°C serta
saturasi oksigen pada udara ruangan 95%. Manakah dari keadaan berikut
yang dialami oleh pasien tersebut

A. Kor Pulmonale
B. Prolaps Katub Mitral
C. Insufisiensi Katub Pulmonal
D. Stenosis Katub Pulmonal
E. Tromboemboli Paru
Jawaban: C
• Seorang perempuan, 55 tahun datang dengan keluhan mudah
lelah bila beraktivitas, sering sesak, tidur harus dengan
bantal tinggi, dan kedua kaki bengkak. Pasien mengatakan
dalam pengobatan TB paru bulan pertama. Pemeriksaan fisik
pasien sadar baik, GCS E4V5M6, TD 130/80 nadi 112x/menit,
JVP 5+2, terdapat tanda kusmaule, hepatomegaly, dan asites.
Elektokardiografi menunjukkan voltase rendah.
Ekokardiografi menunjukkan penebalan perikard. Kkausal untuk
memperbaiki keluhan dan prognosis pada pasien tersebut adalah:

A. Beta blocker
B. Pungsi Pericardium
C. Kortikosteroid
D. Diuretic
E. Reseksi pericardium
Jawaban: E
• Pasien wanita, usia 35 tahun, dating dengan keluhan sesak nafas memberat
sejak 1 minggu terakhir. Pasien didiagnosis dengan SLE dengan
keterlibatan ginjal,hematologi dan mukokutan, sejak 3 tahun terakhir dan
masih rutin mengkonsumsi obat steroid. Ada riwayat TB paru 2 tahun
yang lalu, tuntas pengobatan antituberkulosis. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 125/ 82 mmHg, HR 108 x/mnt, RR 24x/mnt dengan nafas
uremik, suhu 37,9 o C, takikardi, nadi ireguler dengan pulsus
paradoksus, distensi vena leher, kardiomegali, suara jantung menjauh,
edema kedua tungkai. Dari pemeriksaan EKG didapatkan low voltage dan
dari echocardiography didapatkan efusi pericardial dengan ketebalan 18 mm.
Langkah selanjutnya yang sebaiknya dilakukan pertama kali adalah:

A. Melakukan pericardiosentesis segera dan analisa mikrobiologi


B. Memeriksa kultur darah dan memberikan antibiotik intravena
C. Memberikan kortikosteroid intravena dan NSAID
D. Memberikan obat anti tuberkulosis dan kortikosteroid
E. Melakukan pemeriksaan ureum dan creatinine, dan bila perlu inisiasi
hemodialysis
Jawaban: A
• Seorang laki- laki 23 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
seperti ditusuk disertai dengan sesak napas dan nyeri ulu hati sejak 5
hari yang lalu. Didapatkan juga keluhan demam, badan pegal-pegal,
flu, dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
kompos mentis, tekanan darah 125/85 mmHg, nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,5ºC. Hasil laboratorium
hemoglobin 13 gr/dL, leukosit 4.400/µ L, trombosit 150.000/µL. Foto
rontgen thorak menunjukkan Cardiothoracic ratio (CTR) 50%. Hasil
pemeriksaan lain dalam batas normal. Lampiran EKG sebagai
berikut. Masalah yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah...
 
A. Perikarditis
B. Miokarditis
C. Kardiomiopati
D. Endokarditis infektif
E. Penyakit jantung rematik
Jawaban: A
• Yang termasuk gejala dan tanda kardiovaskular pada
hipertiroidisme, kecuali:
A. Peningkatan tekanan nadi
B. Prekordium yang normodinamik
C. Nyeri dada atipikal
D. Sinus takikardia
E. Fibrilasi atrium
Jawaban: B
• Pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan demam,
mudah lelah, nyeri otot, dan nyeri sendi. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkanleukositosis,
eosinophilia, dan peningkatan LED. Gambaran EKG
didapatkan elevasi segmen ST. Rontgen thoraks dalam
batas normal. Apa diagnosis utama pasien ini:

A. Miokarditis
B. Kardiomiopati
C. Penyakit Jantung rematik
D. Endokarditis infektif
E. Sindroma koroner akut
Jawaban: A
• Lelaki 18 th datang ke faskes primer dengan keluhan
palpitasi episodik yang cenderung datang tiba-tiba. Tidak
ada pemicu yang tetap. Setelah episode-episode ini, ia
sering merasakan keinginan miksi. EKG didapatkan
seperti ini:

Diagnosis paling mungkin berdasarkan gejala klinis dan EKG adalah:


A. AVNRT
B. AVRT
C. Atrial takikardia
D. PAF
E. Paroxysmal atrial flutter
Jawaban: A
• Pasien laki-laki usia 55 tahun dengan keluhan sesak nafas, sering terbangun
malam hari, sesak dan memberat dengan aktifitas, mudah bengkak di kedua
tungkai, ada riwayat tekanan darah tinggi lebih dari 10 tahun, dan pernah
mengalami serangan jantung koroner 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 157/92 mmHg, nadi 96x/menit, laju napas 24x/menit, suhu
afebris. Terdapat distensi vena leher dan ronkhi basah halus di kedua basal paru.
Batas jantung membesar dan suara jantung didapatkan murmur pansistolik
grade 3/6 di apex. Pemeriksaan penunjang berikut yang dapat ditemukan namun
tidak perlu dilakukan di IGD yaitu :

A. Angiografi didapatkan stenosis 60% di LAD dan stenosis 50 % di Left Main


B. EKG didapatkan deviasi aksis ke kiri, hipertrofi ventrikel kiri, poor R
wave progression
C. Chest X Ray didapatkan kardiomegali dan sudut costophrenicus bilateral
tumpul
D. Echocardiography didapatkan hipokinetik segmental, LVEF 42% dan
mitral
E. Regurgitasi
F. NT-Pro BNP 135 pg/Ml
Jawaban: A
• Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
sesak nafas memberat dengan aktifitas 2 minggu terakhir, diketahui
ada gagal jantung kronik, tekanan darah tinggi lebih dari 10 tahun,
dan pernah mengalami serangan jantung koroner. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 147/98 mmHg, nadi 97 x/menit, laju napas
20x/menit, terdapat distensi vena leher, batas jantung melebar.
EKG irama sinus, echocardiography 1 bulan yang lalu
didapatkan LVEF 30%, creatinine 1,6 mg/dL dan kalium 5,0 mEq/L.
Pasien sudah mengkonsumsi obat captopril, bisoprolol,
spironolakton dan furosemide secara rutin dalam dosis optimal.
Tatalaksana selanjutnya yang paling baik pada pasien ini adalah:

A. Menaikkan dosis diuretic


B. Menaikkan dosis ACE inhibitor
C. Menambah obat Ivabradine
D. Mengganti captopril dengan valsartan/sacubitril
E. Memberikan digoxin
Jawaban: C
• Pasien wanita usia 55 tahun datang ke IGD dengan
keluhan dada berdebar-debar. Hasil EKG menunjukkan
gambaran atrial fibrilasi dengan rate 160x/menit. Pada
saat pemeriksaan pasien kompos mentis, TD 80/60
x/menit, laju jantung 150-160x/menit ireguler, terdapat
pulsus defisit, nadi perifer teraba lemah, laju napas
24x/menit, suhu 36,30C. Akral teraba dingin. Tatalaksana
yang tepat pada pasien ini yaitu :
A. Melakukan manuver vagal
B. Memberikan adenosine 6mg bolus cepat iv
C. Memberikan diltiazem 15-20mg iv selama 2 menit
D. Melakukan kardioversi dengan dosis 120 J bifasik
E. Melakukan kardioversi dengan dosis 100 J monofasik
Jawaban: D
• Pasien laki-laki usia 65 tahun dengan BB 70 kg dan TB
160 cm, berkulit hitam, datang dengan keluhan terasa
tegang pada bagian tengkuk sejak kemarin malam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 156/95 mmHg, nadi
90x/menit, laju napas 18x/menit, suhu afebris. Tidak
ditemukan distensi vena leher. Batas jantung dan suara
jantung normal. Apakah pilihan obat antihipertensi yang
tepat pada pasien ini?
A. Amlodipin
B. Ramipril
C. Valsartan
D. Clonidin
E. Bisoprolol
Jawaban: A
• Seorang perempuan berusia 52 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak napas. Terdapat riwayat batuk lama dan pengobatan
flek paru. Pada pemeriksaan fisik distensi vena jugularis, gallop,
hepatomegali, shifting dullness (+), edema tungkai. Pada auskultasi
terdapat wheezing dan ronki di beberapa bagian paru. Didapatkan
pula. Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis ke
kanan. R>S di lead VI dan P pulmonal, S persisten. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dl, Ht 57%, leukosit
5.000/mm3, trombosit 475.000/mm3. Analis gas darah pH 7,26,
HCO3 18, pO2 59, pCO2 45, SO2 89% Penatalaksanaan jangka
panjang yang paling mungkin pada pasien ini sesuai data di atas
adalah
A. Diuretik
B. ACE Inhibitor
C. Beta 2 agonis dan kortikosteroid
D. Digoxin
E. Terapi oksigen dirumah
Jawaban: E
• Laki-laki 44 tahun, baru saja didiagnosis terinfeksi HIV, datang ke
poliklinik penyakit dalam dengan sesak nafas. Pasien menjelaskan bahwa ia
mudah lelah sejak 2 bulan yang terakhir dan sesak ketika melakukan
aktifitas. CD4 pasien ini adalah 500 sel/mm 3 dan aat ini pasien dalam
pengobatan ARV (anti retro viral). Pada pemeriksaan ekokardiografi
didapatkan jantung membesar dengan LVEF 15% dan efusi perikard ringan.
Penyebab yang paling mungkin dari kondisi gagal jantung pada pasien ini
adalah
A. Penyakit jantung koroner akan terakselerasi pada pasien dengan
HIV/AIDS
B. Terapi protease inhibitor berhubungan dengan meningkatnya risiko
infark miokard
C. HIV menyebabkan kardiomiopati dilatasi melalui infeksi pada sel-sel
miokardial
D. Tamponade pericardium adalah manifestasi jantung paling sering
terjadi pada pasien HIV/AIDS
E. Pada penyakit dengan HIV/AIDS, disfungsi ventrikel kiri hanya
mempengaruhi sedikit angka kematian
Jawaban: C
• Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak napas. Terdapat riwayat batuk lama dan
pengobatan inhaler lama. Pada pemeriksaan fisik distensi vena
jugularis, gallop, hepatomegali, dan edema tungkai minimal.
Pada auskultasi terdapat wheezing di kedua lapang paru.
Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis ke
kanan, R>S di lead VI dan P pulmonal. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 15 g/dl, Ht 58%, leukosit
5.000/mm3, trombosit 480.000/mm3. Analis gas darah pH
7,26, HCO3 18, pO2 59, pCO2 45, SO2 89%. Apa terapi yang
paling tepat untuk soal di atas
A. Oksigen
B. Digoxin
C. Diuretik
D. Vasodilator
E. Antikoagulan
Jawaban: A
• Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak napas. Terdapat riwayat batuk lama dan
pengobatan inhaler lama. Pada pemeriksaan fisik distensi vena
jugularis, gallop, hepatomegali, dan edema tungkai minimal.
Pada auskultasi terdapat wheezing di kedua lapang paru.
Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis ke kanan,
R>S di lead VI dan P pulmonal. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 15 g/dl, Ht 58%, leukosit 5.000/mm3, trombosit
480.000/mm3. Analis gas darah pH 7,26, HCO3 18, pO2 59,
pCO2 45, SO2 89%. Apa kemungkinan diagnosis pasien di atas
A. Emboli paru
B. Cor pulmonal
C. Penyakit paru obstruktif kronik
D. Asma bronkhiale
E. Edema paru
Jawaban: B
• Laki-laki 54 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam
dengan keluhan sesak nafas memberat sejak 1 minggu
yang lalu disertai dada berdebar. Sesak nafas dirasakan
memberat saat setelah berjalan 100 meter, dan saat ini sesak
sudah timbul saat duduk. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, tekanan vena
jugularis 5+3 cmH2O, batas jantung kiri 2 jari lateral garis
midklavikula kiri. Didapatkan rhonki basah halus di basal
kedua paru dan kedua ekstremitas dingin serta edema. Tanda
berikut merupakan gejala gagal jantung kanan pada pasien
A. Hipotensi
B. Peningkatan tekanan vena jugularis
C. Orthopnoe
D. Kardiomegali
E. Akral dingin
Jawaban: C
• Pasien laki-laki 67 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak
nafas yang semakin memberat saat aktivitas sejak 2 minggu SMRS.
Pasien sudah diketahui gagal jantung sejak 3 tahun yang lalu, dan
CAD pasca PTCA 2 stent DES ke LAD 2 tahun dengan
ekokardiografi 3 bulan yang lalu didapatkan EF: 30%. Pasien
selama ini mendapatkan obat rutin aspirin 1 x 80 mg, ramipril 1 x
10 mg, bisoprolol 1 x 5 mg, spironolakton 1 x 25 mg, simvastatin 1
x 20 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/70 mmHg,
Nadi 88 x/menit, ronki basah halus minimal dibasal, edema tungkai
minimal. EKG normal sinus rhythm. Tatalaksana selanjutnya?
A. Tambahkan digoksin
B. cardiac resynchronization therapy
C. Tambahkan Ivabradin
D. Tambahkan dosis bisoprolol hingga 10 mg jika dapat ditoleransi

E. Tambahkan Valsartan 1 x 80 mg
Jawaban: C
• Pasien laki-laki usia 55 tahun dengan keluhan sesak nafas, sering terbangun
malam hari, sesak dan memberat dengan aktifitas, mudah bengkak di
kedua tungkai, ada riwayat tekanan darah tinggi lebih dari 10 tahun, dan
pernah mengalami serangan jantung koroner 2 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 157/92 mmHg, nadi 96 x/menit, laju napas
24 x/menit, suhu afebris. Terdapat distensi vena leher dan ronkhi basah halus
di kedua basal paru. Batas jantung membesar dan suara jantung
didapatkan murmur pansistolik grade 3/6 di apex. Pemeriksaan penunjang
berikut yang dapat ditemukan namun tidak perlu dilakukan di IGD yaitu :
A. Angiografi didapatkan stenosis 60% di LAD dan stenosis 50 % di Left
Main
B. EKG didapatkan deviasi aksis ke kiri, hipertrofi ventrikel kiri, poor
R wave progression
C. Chest X Ray didapatkan kardiomegali dan sudut costophrenicus bilateral
tumpul
D. Echocardiography didapatkan hipokinetik segmental, LVEF 42%
dan mitral regurgitasi
E. NT-Pro BNP 135 pg/mL
Jawaban: A
• Pasien laki-laki 52 tahun dengan riwayat DM sejak 15 tahun yang lalu, datang dengan
keluhan nyeri dada sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan saat
sedang lari pagi, menjalar ke tangan kiri, disertai keringat dingin dan nyeri
berlangsung selama 15 menit. Tekanan darah pasien saat datang 70/50 mmHg,
frekuensi nadi 120 kali per menit. Pada gambaran EKG didapatkan gambaran berikut.

Bagaimana tatalaksana awal pasien ini


A. Trombolitik
B. Primary percutaneous coronary intervention
C. Rescue percutaneous coronary intervention
D. Pemberian obat inotropik positif
E. Kardioversi
Jawaban: B
• Pasien laki-laki usia 65 tahun dengan BB 70 kg dan TB 160 cm,
melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, nadi 90x/menit, laju napas
18x/menit, suhu afebris. Batas jantung dan suara jantung normal.
didapatkan gambaran EKG sebagai berikut.

• Apakah diagnosis EKG pada pasien ini?


A. RBBB komplit
B. RBBB inkomplit
C. LBBB komplit
D. LBBB inkomplit
E. CAD iskemi anterior
Jawaban: A
• Seorang perempuan berusia 48 tahun dengan riwayat
penyakit jantung rematik, pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya murmur diastolik ICS IV linea
parasternalis kiri.Yang merupakan etiologi terbanyak dari
penyakit jantung rematik adalah:

A. Streptokokus beta hemolitik group


B. Streptokokus beta hemolitik group A
C. Stafilokokus aureus
D. Streptokokus piogenes
E. Pseudomonas aeruginosa
Jawaban: B
• Seorang perempuan berusia 48 tahun dengan riwayat penyakit
jantung rematik, pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
murmur diastolik ICS IV linea parasternalis kiri. Pada gambaran
EKG tampak sebagai berikut:

Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah:


A. Stenosis aorta
B. Stenosi mitral
C. Insufisiensi aorta
D. Insufisiensi mitral
E. Insufisiensi tricuspid
Jawaban: B
• Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam
dengan keluhan teraba benjolan di perut, tidak nyeri bila ditekan.
Pasien dengan riwayat merokok 10 batang sehari selama lebih dari
45 tahun. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekana darah 170/100
mmHg massa yang berpulsasi di abdomen, Dari hasil laboratorium
diketahui kadar LDL 150 mg/dl. Penatalaksanaan awal pada pasien
ini adalah

A. Mengontrol LDL dengan target 70 mg/dl


B. Endovascular aneurism repair (EVAR)
C. Turunkan tekanan darah dengan target 140/90 mmHg
D. Open surgical
E. Menghentikan kebiasaan merokok
Jawaban: C
• Seorang laki-laki 56 tahun datang ke dokter gigi dengan
keluhan bengkak pada gusi sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
dikenal menderita penyakit jantung rematik dan telah menjalani
operasi penggantian dengan katup prostetik 2 tahun yang lalu.
Pasien direncanakan ekstraksi gigi oleh dokter gigi. Satu tahun
yang lalu pasien pernah gatal dan bengkak pada seluruh tubuh
saat mengkonsumsi amoksisilin. Antibiotik yang paling tepat
untuk profilaksis EI pada pasien ini adalah :

A. Klindamisin 600 mg 1 hari sebelum tindakan


B. Eritromisin 1 gram sebelum tindakan
C. Amoksisislin 2 gram 1 hari sebelum tindakan ditambah
steroid dan antihistamin oral
D. Ciprofloksasin 2x500 mg per oral 1 hari sebelum tindakan
E. Gentamisin 0,1 mg/kg IV 1 hari sebelum tindakan
Jawaban: A
• Seorang laki- laki 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti ditusuk
disertai dengan sesak napas dan nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu. Didapatkan juga
keluhan demam, badan pegal-pegal, flu, dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,5ºC. Hasil laboratorium hemoglobin 13 gr/dL, leukosit
4.400/µL, trombosit 150.000/µL. Foto rontgen thorak menunjukkan Cardiothoracic ratio
50%. Hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil EKG sebagai berikut.

• Masalah yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah


A. Perikarditis
B. Miokarditis
C. Kardiomiopati
D. Endocarditis infektif
E. Panyakit jantung rematik
Jawaban: A
• Laki-laki 44 tahun, mengeluh sesak nafas, yang semakin
bartambah bila melakukan aktivitas. Pada pemeriksaan
jasmani ditemukan kesadaran CMC, TD 110/40mmHg,
serta bising sistolik di katup aorta dan pada EKG
ditemukan hipertropi ventrikel kiri. Tanda kebocoran
perifer yang tidak ditemukan pada penyakit ini:

A. Tekanan nadi yang melebar


B. Nadi quince
C. Pistol shoot sound
D. Tanda durozier
E. Pulsus paradoksus
Jawaban: E
• Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak napas, sejak 5 jam yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan berdebar-debar dan gemetaran sejak 1 bulan lalu.
Pada pemeriksaan fisik kesadaran apati, TD 80/40mmHg, nadi
180x/menit ireguler, nafas 22 x permenit, kulit teraba hangat dan
halus. Pada pemeriksaan fisik paru tidak terdapat ronki maupun
wheezing. Pemeriksaan EKG memperlihatkan atrial fibrilasi
rapid respon. Penatalaksanaan awal pada pasien ini sesuai data
di atas adalah:

A. Defibrilasi
B. Kardioversi 50 joule
C. Kardioversi 120 joule
D. Kardioversi 200 joule
E. Drip dobutamin
Jawaban: C
• Seorang Laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD
dengan keluhan pusing sejak 2 hari ini. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran apatis, Tekanan darah 100/70,
denyut jantung40x/menit. Batas jantung kiri 1 cm medial
garis midklavicula kiri. Pasien telah diberikanterapi
sulfas atropin injeksi 3mg. Berdasarkan data klinis di
atas, penatalaksanaan yang paling tepat adalah

A. Defibrilasi
B. Pace maker temporer
C. Drip dobutamin
D. Drip dopamin 2-10 mcg
E. Bolus atropin 0,5mg diulang tiap 3-5 menit
Jawaban: B
• Pasien wanita, usia 35 tahun, dating dengan keluhan sesak nafas memberat
sejak 1 minggu terakhir. Pasien didiagnosis dengan SLE dengan
keterlibatan ginjal, hematologi danmukokutan, sejak 3 tahun terakhir dan
masih rutin mengkonsumsi obat steroid. Ada riwayat TB paru 2 tahun
yang lalu, tuntas pengobatan anti tuberkulosis. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 125/ 82 mmHg, HR 108 x/mnt, RR 24x/mnt dengan nafas
uremik, suhu 37,9 o C, takikardi, nadi ireguler dengan pulsus
paradoksus, distensi vena leher, kardiomegali, suara jantung menjauh,
edema kedua tungkai. Dari pemeriksaan EKG didapatkan low voltage dan
dari echocardiography didapatkan efusi pericardial dengan ketebalan 18
mm. Langkah selanjutnya yang sebaiknya dilakukan pertama kali adalah:

A. Melakukan pemeriksaan ureum dan creatinine, dan bila perlu inisiasi


hemodialysis
B. Melakukan pericardiosentesis segera dan analisa mikrobiologi
C. Memeriksa kultur darah dan memberikan antibiotik intravena
D. Memberikan kortikosteroid intravena dan NSAID
E. Memberikan obat anti tuberkulosis dan kortikosteroid
Jawaban: B
• Pasien laki-laki usia 50 tahun diketahui menderita
Congestive Heart Failure denganpenurunan fungsi
sistolik. Terapi yang paling bermanfaat untuk
menurunkan risiko mortalitas pada pasien adalah :

A. Angiotensin-converting enzyme(ACE) inhibitors.


B. Diuretik kuat
C. Diuretik hemat kalium
D. Digoxin
E. Aspirin
Jawaban: A
• Pasien wanita 48 tahun dating ke IGD dengan
gambaran EKG Atrial Fibrilasi dengan frekuensi
denyut jantung 140 kali permenit. Pasien merasa tidak
nyaman, pusing, dan sesak napas, dengan tekanan darah
75/48 mmHG. Tindakan selanjutnya yang sesuai
dilakukan pada pasien ini adalah :

A. Diberikan Digoxin intravena


B. Dilakukan Kardioversi
C. Dilakukan Vagal Maneuver
D. Diberikan Diltiazem intravena
E. Diberikan Bisoprolol oral
Jawaban: B
• Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak
napas yang semakin memberat dalam 3 hari yang lalu. Pasien saat ini
sedang hamil 28 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak sakit berat. Sesak, kesadaran kompos mentis, tekanan darah
100/60, nadi 120x/m, napas 24x/m, JVP5+3 cmH2o, pemeriksaan jantung
dengan palpasi kesan heaving dan thrill, pinggang jantung menghilang,
batas jantung kiri di midclav kiri, batas jantung kanan di sternalis kanan,
auskultasi terdapat S2 mengeras di katup pulmonal, opening snap dan
murmur diastolik pada apeks menjalar ke aksila. Auskultasi paru terdapat
rhonki basah halus kedua basal paru
• Diagnosis pada pasien ini

A. Gagal jantung akut, regurgitasi katup aorta


B. Gagal jantung akut, stenosis katup aorta
C. Gagal jantung akut, stenosis katup pulmonal
D. Gagal jantung akut, stenosis katup mitral
E. Gagal jantung akut, regurgitasi katup pulmonal
Jawaban: D
• Laki-laki berusia 60 tahun mengeluh beberapa minggu mengalami
sesak yang memburuk. Pasien juga mengalami keluhan dada seperti
ditindih benda berat saat sedang menaiki tangga. Pasien sering
mengeluh sesak di malam hari dan tidur dengan 2-3 bantal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan vena jugularis R+3 cmH2O,
ronki basah halus pada basal kedua paru, murmur sistolik grade 3/6
pada proyeksi katup di sela iga 2 parasternal kanan yang menjalar ke
karotisnya dan didapat paradoksikal splitting pada bunyi jantung II,
serta edema pitting kedua pretibial. Kemungkinan penyebab gagal
jantung pada pasien ini adalah:

A. Stenosis aorta
B. Regurgitasi aorta
C. Stenosis pulmonal
D. Regurgitasi pulmonal
E. Atrial Septal Defect (ASD)
Jawaban: C
• Seorang wanita 62 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada keluhan
timbul 30 menit yang lalu disaat terbangun dari tidur disertai juga
keluhan muntah 2x, pusing, sakit kepala, ketika tiba tekanan darah
80/40 mmHg dengan heart rate 64x / menit, tampak cemas dan tidak
ada muntah, pada pemeriksaan paru normal. Hasil EKG di jumpai
elevasi di lead 2, 3, avf dan ST depresi di lead V1 dan V2 dengan
irama sinus, foto thorax normal, ekokardiografi menunjukkan left
ventricular function normal dan dilatasi ventrikel kanan.Apa terapi
yang diberikan segera mungkin pada pasien diatas dengan
hipotensi ?

A. Aortic counterpulsation
B. Dobutamin, 5 mikrogram / Kg per menit
C. Dopamin, 5 mikrogram / Kg per menit
D. Bolus normal salin, 500 ml
E. Pacemaker transvenous placement
Jawaban: D
• Dipyridamole sering digunakan pada tes nuclear cardiac
stress, berdasarkan patofisiologi miokardiak iskemik dan
mekanisme kerja dari dipyridamole. Keadaan
bagaimanakah yang mungkin pada tes nuclear cardiac
stress tidak menggambarkan iskemik jaringan ?

A. Obtruksi tiga pembuluh darah


B. Bradikardi
C. LBBB
D. OA
E. Oklusi arteri koroner kanan 99%
Jawaban: A
• Seorang laki – laki, 68 tahun mengeluh nyeri pada kaki terutama saat
digerakkan dan saat istirahat, kebas pada saat istirahat di kaki kanan, dan
sering terbangun tengah malam karena nyeri pada kaki kanan. Pasien
dengan riwayat hipertensi dan TIA. Pasien telah menjalani endarterektomi
karotis kanan 4 tahun yang lalu, saat ini pasien mengkonsumsi aspirin,
irbesartan, HCT, dan atenolol 1x/hari. Pada pemeriksaan fisik terdapat
pengurangan pulsasi arteri dorsalis pedis dan posterior tibia di kedua kaki,
pulsasi dorsalis pedis kanan lemah, kerontokan bulu kaki pada ektremitas
distal, pengisian kapiler 5 detik pada kaki kanan dan 3 detik pada kaki
kiriBerdasarkan penemuan di atas pemeriksaan. apakah untuk
mendiagnosa critical limb ischemic pada kaki kanan?

A. Abi < 0,3


B. Abi < 0,9
C. Abi > 1,2
D. Pulsasi arteri dorsalis pedis lemah
E. Ditemukan pitting edema pada ektremitas bawah
Jawaban: A
• Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan
sesak napas yang semakin memberat sejak 7 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, kesadaran
compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 128
kali/menit, frekuensi napas 32 kali/menit, JVP 5+4 cm H2O,
pemeriksaan jantung didapatkan thrill, pingang jantung menghilang,
opening snap dan murmur diastolik di apeks menjalar ke aksila.
Auskultasi paru terdapat ronki basah halus di kedua basal paru.
Gejala klini pada kasus diatas paling mungkin disebabkan oleh:

A. Adanya Severe volume overload


B. Adanya fusi serta perpanjangan korda
C. Hambatan aliran darah di katup aorta
D. Fibrosis dan penebalan daun katup
E. Adanya penambahan masa otot ventrikel kiri
Jawaban: D
• Seorang laki-laki 48 tahun masuk dibawa ke gawat darurat dengan
keluhan sesak napas yang semakin memberat terutama bila
beraktifitas. Tidak dijumpai adanya nyeri dada, batuk, mengi, atau
demam. Pada pemeriksaan fisik jantung terdengar dan teraba bunyi
jantung S1 yang mengeras dan diatolik rumble di daerah apeks.
Pada pemeriksaan foto toraks memperlihatkan gambaran
pembesaran atrium kiri disertai pembesaran arteri pulmonalis.
Pemeriksaan darah rutin dalam batas normal.Faktor yang dapat
mempengaruhi derajat berat ringannya penyakit pada kasus diatas
adalah:

A. Adanya gradien transmitral


B. Luasnya area katup triskupid
C. Area orifisium bertambah 2 cm2
D. Lamanya pembukaan katup aorta
E. Kenaikan tekanan ventrikel kiri
Jawaban: A
• Wanita usia 54 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada dengan
sesak napas dan sakit ulu hati, nyeri dada akan bertambah berat
bila pasien bernapas. Tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 102
kali/menit. Pada pemeriksaan fisik jantung di jumpai friction rub
presistolik. Pada pemeriksaan EKG didapatkan elevasi segmen ST
dan pada foto thorax didapatkan CTR 58%. Pasien sebelumnya
memiliki keluhan yang sama sekitar 3 minggu telah minum
indomethasin 150 mg setiap hari akan tetapi nyerinya tak pernah
hilang.Apakah pilihan terapi yang terbaik pada pasien ini adalah:

A. Prednisolon 60mg
B. Aspilet 160 mg
C. Kolkisin 2mg
D. Pungsi perikard
E. Ibuprofen 1200mg
Jawaban: A
• Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke IGD dengan datang ke IGD
dengan keluhan nyeri dada dengan sesak napas dan sakit ulu hati, nyeri dada
akanbertambah berat bila pasien bernapas. Pada pemeriksaan di dapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut jantung 100 kali/menit. Pada
pemeriksaan fisikjantung di jumpai friction rub presistolik. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan elevasi segmen ST dan pada foto thorax
didapatkan CTR 58%. Setelah 2 hari rawatan, sesak napas semakin
memberat, berkeringat dingin dan lemah. Tekanan darah 80/60 mmHg,
frekuensi nadi 128 kali/menit, teraba lemah, frekuensi napas 42 kali/menit.
Didapatkan JVP 5 + 4 cmH2O, pelebaran area pekak prekordial dan suara
jantung menjauh. Apakah tindakan yang utama terhada penanganan pada
kasus ini:

A. EKG
B. Katerisasi
C. Ekokardiografi
D. Foto Thorak
E. Pemeriksaan Enzim jantung
Jawaban: C
• Seorang ibu rumah tangga berumur 52 tahun datang di ruang gawat darurat
dengan keluhan nyeri di dada kiri dan berlangsung selama 10 menit sesudah
naik tangga rumah tetangganya dan tidak berulang setelah itu. Nyeri dada
seperti ini sudah berulang kali dirasakan apabila pasien menaiki tangga lebih
dari satu lantai. Sejak 3 tahun yang lalu penderita diketahui mempunyai
hipertensi, minum obat teratur dengan tekanan darah rata-rata 130/80
mmHg. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 140/80 mmHg nadi 74x/menit
dengan irama yang reguler. Pemeriksaan fisik lainnya tidak menunjukkan
kelainan. Pemeriksaan EKG menunjukkan irama sinus dengan LVH. Hasil
pemeriksaanlaboratorium : CK-MB dan troponin masih dalam batas normal.
Kemungkinan diagnosis yang menurut anda paling tepat pada pasien ini
adalah :

A. Angina pektoris tidak stabil


B. Angina pektoris stabil
C. Infark miokardium akut
D. Non-cardiac pain
E. Angina prinzmetal
Jawaban: B
• Seorang pria berumur 52 tahun datang ke ruang gawat darurat
(IGD) dengan keluhan pusing dan hoyong. Pada pemeriksaan
fisik kesadaran composmentis. TD/50 mmhg dengan nadi
40x/mnt. Pada EKG dijumpai sinus bradikardi HR 40x/mnt.
Penataksanaan selanjutnya pada pasien ini adalah:

A. Diberikan atropine dosis pertema 0,5 mg bolus, dan diulang 3-


5 menit maksimal 3mg
B. Diberikan atropine dosis pertama 1 mg bolus, dan diulang 3-5
menit maksimal 3 mg
C. Diberikan atropine dosis pertama 0,5 mg bolus, dan diulang 3-
5 menit maksimal 5 mg
D. Diberikan atropine dosis pertama 0,5 mg bolus, dan diulang 3-
5 menit maksimal 5 mg
E. Monitor dan observasi
Jawaban: A
• Seorang wanita 20 tahun datang dengan rujukan dari Departemen
Obstetri dan Ginekologi dengan Hamil 26 minggu dan riwayat
penyakit jantung rematik sebelum kehamilan. Pasien mengeluh
cepat lelah, sesak bila beraktivitas dan bengkak pada kedua
tungkai yang sudah dirasakan 1 tahun sebelum kehamilan. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan kardiomegali, murmur late diastolik
di apeks dan pansistolik di LLSB sela iga IV, serta edema
tungkai. Dari pemeriksaan echocardiography, parameter apa
yang Anda perlukan untuk tatalaksana dan edukasi selanjutnya?

A. Mitral Valve Area dan morfologi katup mitral


B. mean Pulmonary Arterial Pressure
C. LVEF dan LVESD
D. Dimensi LA dan LA clot
E. Morfologi trikuspid dengan RA/RV/IVC size
Jawaban: A
• Setelah kardioversi elektrik dan pasien dalam kondisi hemodinamik
stabil namun masihcsomnolen, Anda melakukan secondary survey. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik, hiperhidrosis, dan didapatkan
struma difusa. Dari anamnesis dengan keluarga, pasien dalam 6 bulan
terakhir terlihat mudah lelah dan berat badan menurun drastis, walaupun
nafsu makan yang meningkat. Dalam 2 minggu terakhir pasien juga
mengeluhkan lelah dan sesak, sehingga pasien hanya berbaring di tempat
tidur. Hasil lab menunjukkan FT4 6.777/TSHs 0.001. Pada kondisi
diatas, terapi apa yang Anda berikan sebagai rate control?

A. Sotalol 75 mg iv dalam 5 jam tiap 12 jam


B. Metoprolol 2.5-5mg iv bolus selama 2 menit tiap 8 jam
C. Labetalol 20 mg iv bolus pelan
D. Propranolol 4 x 80 mg po
E. Amiodarone 150 mg iv bolus dilanjutkan dengan maintenance
0.5mg/menit
Jawaban: D
• Wanita berusia 29 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD karena
penurunan kesadaran. Dalam satu minggu terakhir pasien
mengeluh sesak yang memberat dengan aktivitas, cepat lelah
dan berdebar-debar. Satu hari terakhir, pasien terlihat lemah dan
cenderung mengantuk. Saat di IGD ditemukan kesadaran
somnolen masih dapat dibangunkan, TD 60/p, Nadi: 150x/menit
ireguler dengan pulsus defisit, Nafas: 40x/menit, Suhu: 39.8c
Pada monitor menunjukkan irama atrial fibrilasi. Apa tindakan
selanjutnya?

A. Kardioversi elektrik dimulai dengan 50 J - 150 J synchronized


B. Kardioversi elektrik dimulai dengan 120 J -200 J synchronized
C. Kardioversi elektrik 200 J synchronized pada alat bifasik
D. Kardioversi elektrik dimulai dengan 100 J synchronized
E. Kardioversi dengan dosis defibrilasi unsynchronized
Jawaban: B
• Pasien wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak yang
dirasakan sejak 1 bulan SMRS. Sesak terutama dirasakan ketika
aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien tidru dengan 2
bantal, tidak ada riwayat terbangun malam hari karena sesak.
Pasien diketahui mempunyai riwayat darah tinggi sejak 10 tahun
lalu namun tidak berobat rutin. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan darah 140/90 dan pada pemeriksaan paru didapatkan
adanya ronkhi basah halus di kedua basal paru. Pilihan terapi di
bawah ini tepat untuk pasien dengan heart failure kecuali :

A. Valsartan, ramipril, dan spironolakton


B. Valsartan dan spironolakton
C. Ramipril dan furosemid
D. Ramipril dan spironolakton
E. Candesartan dan spironolakton
Jawaban: A
• Pasien laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri dada
seperti tertindih sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Dikatakan nyeri seperti tertimpa benda berat, menjalar ke
punggung. Tidak ada keluhan keringat dingin dan mual. Pasien
tidak mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes melitus dan
terdapat riwayat merokok lebih dari 10 tahun. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan dalam batas normal. Dari gambaran EKG
didapatkan adanya ST elevasi di lead V5-V6. Terapi antikoagulan
dan double antiplatelet yang tepat untuk pasien ini yaitu :

A. Aspirin, clopidgorel, dan unfractioned heparin


B. Aspirin, clopidogrel, dan enoxaparin
C. Aspirin, ticagrelor, dan enoxaparin
D. Aspirin, ticagrelor, dan unfractioned heparin
E. Aspirin, clopidogrel, dan fondaparinux
Jawaban: C
• Pasien laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri dada seperti
tertindih sejak 15 jam sebelum masuk rumah sakit. Dikatakan nyeri
seperti tertimpa benda berat, menjalar ke punggung. Sebelum timbul
nyeri terdapat keluhan keringat dingin dan mual. Pasien mempunyai
riwayat hipertensi namun tidak minum obat teratur dan terdapat riwayat
merokok lebih dari 20 tahun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 150/90 dan pemeriksaan lainnya didapatkan dalam batas normal.
dari gambaran EKG didapatkan adanay ST elevasi di lead V1-V4. Jika
pada pasien ini akan dilakukan terapi fibrinolitik, maka di bawah ini
adalah kontraindikasi absolut yang perlu diperhatikan kecuali :

A. Riwayat perdarahan intrakranial sebelumnya


B. Riwayat stroke iskemik dalam waktu 6 bulan terakhir
C. Perdarahan gastrointestinal dalam beberapa bulan terakhir
D. ulkus peptikum
E. diseksi aorta
Jawaban: D
• Seorang pria berusia 38 tahun dirujuk untuk tes treadmill oleh karena
serangan nyeri dada yang berulang. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit, tidak ada riwayat penyakit di keluarga dirujuk untuk
pengujian latihan karena episode nyeri dada. Pasien juga tidak
menerima terapi apapun. Dari EKG diperoleh gambaran berikut
Pemeriksaan echokardiografi menunjukkan fungsi sistolik normal
systolic function, tanpa gangguan kontraktilitas atau temuan patologis
lain. Apa kemungkinan diagnosisnya:

A. Sindroma Brugada
B. Miokard infark
C. Fibrilasi Atrium
D. Penyakit Jantung Koroner
Jawaban: A
• Seorang perempuan 65 tahun datang dengan nyeri dada
hebat di bagian tengah seperti ditusuk, sesak nafas.
Riwayat hipertensi lama tidak diobati. Tekanan darah
110/70 dengan nadi cepat, Denyut nadi di satu tangan
lemah dibandingkan dengan yang lain napas cepat, suhu
tubuh normal. Dari gambar radiologi foto toraks di
ekspertisi didapatkan foto paru normal dengan pembesaran
jantung yang minmal, terdapat pelebaran di daerah
mediastinum.Kemungkinan diagnosis?

A. perikarditis akut
B. infark miokard akut
C. diseksi aorta
D. Penumotoraks
Jawaban: C
• Seorang pasien usia 50 an laki laki datang dengan
keluhan aktifitas cepat lelah. Dari PF didapatkan tidak
anemis, JVP meningkat, cardiomegaly. Tensi 100/40 Pada
ICS II linea sternalis dextra didaptkan bising diastolic
decrescendo grade 3/6 menjalar ke apex. Tidak ada
oedeam tungkai, kemungkinan masalah katub pada
pasien ini adalah?

A. mitral stenosi
B. stenosis aorta
C. aorta insufisiensi
D. mitral regurgitasi
Jawaban: C
• Semua hal dibawah ini dapat meningkatkan kadar
troponin darah kecuali :

A. congestive heart failure


B. myocarditis
C. myocardial infarction
D. pneumonia
E. pulmonary embolism
Jawaban: D
• Laki-laki 45tahun datang di IGD dengan gejala gagal
jantung kongesti. Pasien merupakan pecandu heroin dan
kokain melalui suntkan. Kultur darahnya menghasilkan
methicillinsensitive Staphylococcusaureus pada 4 dari 4
media dalam 12 jam. Tekanan darah 110/40 mmHg, dan
denyut jantung 132 permenit. Terdapat murmur diastolic
grde IV/VI sepanjang batas sternal kiri bawah. Apa
penyebab murmur pada pasien?

A. Aortic regurgitation
B. Aortic stenosis
C. Mitral stenosis
D. Mitral regurgitation
E. Tricuspid regurgitation
Jawaban: A
• Seorang pria 30 thn dengan keluhan sesak nafas, memberat sejak 2 hari
terakhir. Pasien mengaku sesak nafas timbul saat beraktifitas dan
berkurang saat istirahat, namun sejak 2 hari yang lalu sesak timbul secara
terus – menerus, keluhan demam, ada. Pasien merasa lebih enak dengan
posisi ½ duduk dan memberat pada posisi berbaring. Pasien adalah
seorang perokok, pasien memiliki riwayat sakit darah tinggi.. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: TD: 110/70, S: afebris, FP: 32x/mnt, FN:
112x/mnt, JVP: 5+4, paru – paru: suara napas vesikuler, Jantung: bunyi
jantung mengecil, Abdomen: Hepatomegali teraba 1 jari bawah arcus
costa. Foto toraks: Gambaran jantung seperti botol air. ASTO: 400 U (0-
200 U/dL). Apa kemungkinan diagnosis kasus diatas ?

A. miokarditis
B. pericarditis
C. cor pulmonale
D. infark miokard
E. penyakit katub jantung
Jawaban: B
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan rasa tertekan di dada
kiri dan pegal di lengan kiri sejak 1 jam yang lalu ketika sedang menaiki tangga
dan tidak berkurang dengan istirahat. Selain itu pasien mengeluh keringat dingin
dan sesak nafas yang tidak dipengruhi oleh aktifitas. Pasien diketahui mengeluh
sering pingsan 1 bulan terakhir, riwayat darah tinggi dan kencing manis
disangkal. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal. Pada pemeriksaan
fisik Tekanan daran: 110/70, RR: 20, HR: 82/menit, T: 36 C. Pemeriksaan
auskultasi didapatkan mur-mur sistolik pada ICS II kanan menjalar ke leher
grade 3/6. Pada pemeriksaan enzim jantung didapatkan Troponin T, CK-CKMB
(0.1 ng/mL) EKG: Sinus, HR: 90/min, axis normal, Pwave 0.0.4, PR: 0.16, QRS:
0.04, QT: 0.4, STT deviasi tidak ada, LVR, RVH(-), LBBB, RBBB (-) Apakah
diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut ?

A. STEMI
B. NSTEMI
C. Stenosis mitral
D. Stenosis aorta
E. Regurgitasi aorta
Jawaban: D
• Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun, berobat ke
dokter dengan keluhan sesak napas dan rasa berat di dada
sebelah kiri bila berjalan jauh dan kerja berat. Riwayat
penyakit sebelumnya adalah tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol serta kebiasaan meminum alkohol. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 190/100
mmHg, ronki basah pada kedua basal paru, berat badan
normal. Diagnosis pada pasien ini adalah :

A. HIpertensi grade I
B. Hipertensi grade II
C. Hipertensi maligna
D. Krisis Hipertensi
E. Hipertensi primer
Jawaban: D
• Kemungkinan pasien di atas telah mengalami penyulit
pada jantung yang dapat berupa :

A. Penyakit jantung koroner


B. Payah jantung kiri
C. Hipertensi pulmonal
D. A+B benar
E. A+B+C benar
Jawaban: D
• Bila pasien tersebut terbukti juga menderita penyakit
jantung koroner, maka anti hipertensi yang menjadi
pilihan utamanya adalah :

A. Diuretik
B. Antagonis kalsium
C. Simpatolitik sentral
D. Semua bisa menjadi pilihan utama
E. Tidak ada dari ketiga obat tersebut di atas
Jawaban: E
• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang berobat ke Poliklinik
Penyakit Dalam denganr keluhan sesak nafas, memberat sejak 2 bulan
yang lalu. Sesak bahkan sudah dirasakan meskipun hanya
bearaktivitas ringan seperti berpakaian. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/60 mmhg. Frekuensi nadi 104x / menit.
Irama tidak teratur; JVP 5=0 cmH2O;pinggang jantu ng menghilang,
terda;at murmur diastolic rumble di apeks jantung, tidak terdapat
edema di tungkai. Ekokardiografi menunjukkan penebalan katup
mitral dengan area katup 0,7 cm2 dan tampak trombus di atrium kiri.
Rencana terapi yang paling tepat untuk pasien di atas adalah :

A. ASA, bisoprolol , dan rencana ballooning katup mitral


B. Digoksin, heparin , dan rencana ballooning ketup mitral
C. Bisoprolol, heparin, dan rencana operasi katup mitral
D. ASA, digoksin , captopril, dan rencana operasi katup mitral
E. ASA, captopril, bisoprolol, dan rencana balloning katup mitral
Jawaban: B
• Saudara dipanggil oleh tim IGD yang melaporkan ada seorang pasien lelaki
berusia 58 tahun dengan henti jantung . Tim IGD melaporkan pasien mengalami
fibrilasi ventrikel dan telah memberikan 2 defibrilasi yang diikuti 2 siklus RJP.
Setelah defibrilasi kedua, pasien juga telah diberikan epinefrin 1mg. Setelah
siklus RJP kedua selesai ,pada monitor terlihat : Tindakan selanjutnya yang Anda
lakukan adalah :

A. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung-paru dan epinefrin 1 mg


B. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan vasopresin 40 unit
C. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan sulfas atropin 0,5 mg
D. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan amiodarone 300 mg
E. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan magnesium sulfat 2
gram.
Jawaban: D
• Seorang lelaki berusia 59 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada yang
menjalar hingga ke dagu disertai keringat dingin dan ras mual sejak 4 jam yang lalu.
Terdapat riwayat stroke iskemik 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 75x/menit Data gambaran
EKG pasien sebagai berikut :Pasien mendapat terapi baku ASA, clopidogrel, ß
blocker, ACE inhibitor, dan statin serta direncanakan primary PCI namun pasien
menolak tindakan primary PCI tersebut. Alternatif pilihan terapi yang paling tepat
pada pasien adalah :

A. Alteplase 25 mg
B. Alteplase 50 mg
C. Streptokinase 750.000 unit
D. Streptokinase 1.500.000 unit
E. Heparin bolus 80 IU/kgBB dilanjutkan drip 18 IU/kgBB/jam
Jawaban: E
• Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas
yang bertambah berat sejak 2 hari yang lalu. Dijumpai keluhan sesak
disertai bengkak pada kedua kaki, pasien saat ini sedang hamil minggu
ke-32, tidak didapatkan riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi
nadi 112 kali/menit, ronki basah halus dikedua basal paru dengan JVP 5
+ 3 cm H2O, pemeriksaan fisik jantung dijumpai impuls apikal
bergeser ke lateral, murmur holosistolik grade 4/6 yang disertai irama
gallop S3. Keadaan yang dapat mengambarkan kemungkinan yang
terjadi pada kasus diatas:

A. Hiper trofi simetris pada daerah septum interventrikularis


B. Gangguan pada fungsi diastolik
C. Dilatasi ventrikel kiri dengan dekompensasi jantung
D. Adanya dinding ventrikel yang sangat kaku
E. Gangguan fungsi diastolik akibat pengisian ventrikel yang terhambat
Jawaban: C
• Pasien perempuan usia 57 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada bagian
tengah seperti ditusuk tusuk, menjalar ke belakang sejak 3 hari lalu, nyeri terus menerus,
membaik jika posisi duduk. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun dan kontrol
rutin ke Puskesmas, riwayat ca mammae post radikal mastektomi 3 tahun lalu diikuti
dengan radiasi namun menolak kemoterapi dan setahun terakhir tidak pernah kontrol.
Keluhan batuk dan demam ada. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD 134/78, nadi
100x/menit, frekuensi pernapasan 24x/menit, saturasi O2 98% dengan O2 nasal kanul 2
lpm,VAS 3, pada pemeriksaan paru normal, pemeriksaan jantung didapatkan friction rub
pada sela iga 5 garis sternal kiri, pada pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi dan
depresi segmen PR di semua lead, kecuali di AVR, V1 dan III.Pada pemeriksaan CXR
didapatkan elongasi aorta dan kardiomegali. DPL : 11.6/36/20.100/145.000. Fungsi ginjal
dan hati normal. Pada ekokardiografi dapatkan efusi perikardium > 2 cm, dan dilakukan
perikardiosentesis denganhasil analisa total protein 5 g/dl, glukosa 15 mg/dl, Total protein
efusi/serum 0.8, LDH efusi/serum 0,9 dan sedang dilakukan kultur, ADA 15. Terapi yang
tepat pada pasien tersebut adalah :

A. Pemberian obat NSAID dan antibiotik empiris


B. Pemberian steroid sistemik
C. Pemberian antikoagulan dan antibiotik empiris
D. Pemberian steroid dan antibiotik empiris
E. Pemberian kolkisin
Jawaban: A
• Pada pemeriksaan fisik rutin pada seorang pelajar laki-laki berusia 18 tahun,
didapatkan yang terdengar pada garis sternalis kiri, setinggi sela iga kedua kiri.
Karakteristik murmur adalah kresendo dan dekreseondo, di seluruh fase sistolik
dan diastolik, puncaknya terdengar simultan dengan S2.Bunyi murmur tidak
berubah dengan perubahan posisi maupun rotasi kepala. Dari pernyataan d
bawah ini, manakah yang paling baik mendeskripsikan penyebab murmur ini?

A. Murmur ini merupakan murmur kontinu, yang kebanyakan merupakan suatu


suara dengung vena (venous hum) yang secara normal dapat terdengar pada
remaja
B. Murmur ini merupakan murmur kontinu akibat penyakit katup aorta
C. Murmur ini merupakan murmur kontinu akibat shunt pada kelainan kongenital,
seperti patent ductus arteriosus (PDA)
D. Murmur ini merupakan murmur kontinus yang hanya dapat terdengar pada
kelainan kongenital, murmur akibat gangguan hubungan arteri-vena yang
didapat murni terdengar pada fase sistolik
E. Murmur ini akibat dati stenosis arteri subklavia kiri, bukan merupakan murmur
kontinu, karena murmur kontinu hanya bisa terdengar pada suatu kelainan
hubungan arteri-vena (arteriovenous communication)
Jawaban: C
• Pasien wanita 50 tahun datang dengan kondisi tidak
sadar, diketahui sakit kencing manis 4 tahun. EKG
didapatkan PEA. Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya

A. RJP + epinefrin 1 mg
B. RJP + sulfas atropin
C. RJP + amiodarone 300 mg iv bolus
D. RJP + lidokain
E. Defibrilasi
Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai