Anda di halaman 1dari 38

KINETIKA

REAKSI
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Helena Febrianti (061940410261)
Uswatun Khasanah (061940410265)
Yudha Puja Kesuma (061940410266)

Kelas : 3 EGA
Dosen Pengampu : Dr. Ir. A. Husaini,M.T.
KINETIKA KIMIA

Kinetika kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang
mempelajari laju reaksi. Laju reaksi berhubungan dengan
pembahasan seberapa cepat atau lambar reaksi berlagsung.

Sebagai contoh seberapa cepat reaksi pemusnahan ozon di atmosfer


bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim dalam tubuh berlangsung
dan sebagainya
Tujuan utama
kinetika kimia

Ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada


konsentrasi reaktan dan mengetahui mekanisme suatu
reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi
yang diperoleh dari eksperimen (Oxtoby, 2001).
Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
persatuan waktu. Satuan yang umum adalah mol/dm-3-i .
Umumnya laju reaksi meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi dan dapat dinyatakan sebagai
Laju = k f (C1, C2, …., Ci)
Di mana k adalah konstanta laju, juga disebut konstanta laju
spesifik atau konstanta kecepaan, C1, C2, … adalah konsentrasi
dari reaktan-reakan dan produk-produk (Dogra, 1990).
Berdasarkan jumlah molekul
yang bereaksi, reaksi terdiri
atas :

● . Reaksi ● Reaksi ● Reaksi


Termolekular Unimolekular Bimolekular

Hanya 1 mol Ada 2 mol Ada 3 mol


reaktan yang reaktan yang reaktan yang
bereaksi bereaksi bereaksi
Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi
menjadi :

Reaksi Reaksi
homogen heterogen

hanya terdapat satu fasa dalam terdapat lebih dari satu fasa
reaksi (gas atau larutan) dalam reaksi
Penetapan Hukum-hukum
Laju atau Tetapan Laju

adalah tetapan perbandingan antara laju


reaksi dan hasi kali konsentrasi spesi yang
mempengaruhi laju reaksi
Tetapan laju
Suatu persamaan yang memberikan hubungan antara laju reaksi dengan
konsentrasi pereaksi disebut persaman laju atau hukum laju
Tetapan kesebandingan k dirujuk sebagai tetapan laju untuk suatu reaksi
tertentu.
Tetapi tetapan laju k tetap tak berubah sepanjang perjalanan reaksi
Orde Reaksi

jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam


persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan
besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi)
terhadap laju reaksi.Jika laju suatu reaksi berbanding
lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya
satu pereaksi.
Laju = k [A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi 
orde pertama
Jika laju reaksi itu berbanding
lurus dengan pangkat dua suatu
pereaksi, atau berbanding lurus
dengan pangkat satu konsentrasi
dari dua pereaksi.
Laju = k[A]2
Laju = k [A][B]

Maka reaksi itu disebut reaksi


orde kedua
Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau
mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal
semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi
yang rumit, laju itu mungkin berorde
pecahan, misalnya orde pertama dalam A
dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secara
keseluruhan.
Jika kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi,
maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa
diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Berbagai Orde Reaksi
. Reaksi Orde Nol
1. Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi
tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.

Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi


Reaksi Orde Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu dilipat-tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali
lebih besar.

Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi


Reaksi Orde Dua
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 32 atau 9
kali lebih besar

Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi


Faktor yang
Mempengaruhi
Laju Reaksi
Sifat dasar pereaksi

• H2(g) + F2(g) 2HF(g) (sangat cepat pada temperatur


kamar)
Pada kondisi serupa, molekul hidrogen dan oksigen
bereaksi begitu lambat, sehingga tak nampak sesuatu
perubahan kimia.
• 2H2(g) + O2(g) 2H2O (sangat lambat pada temperatur
kamar)
Temperatur

Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya


temperatur. Biasanya kenaikan sebesar 10°C akan
melipatkan dua atau tiga laju reaksi antara molekul-
molekul. Molekul harus bertumbukan dengan energi
yang cukup untuk bereaksi. Makin tinggi suhu,
maka energi kinetik molekul makin tinggi sehingga
tumbukan makin sering, laju reaksi makin tinggi.
Penambahan Katalis

Katalis adalah zat yang dapat menurunkan energi aktivasi


(energi minimum yang diperlukan agar suatu reaksi kimia
dapat berlangsung.
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya
(mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi
pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap
reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan
maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih
cepat.
Jika ada reaksi : A + B → C ; pada
keadaan awal, yang terdapat pada sistem
reaksi hanyalah pereaksi A dan B.
Setelah reaksi berjalan, pereaksi A dan
B makin berkurang dan hasil reaksi C
makin bertambah. Laju reaksi dapat
diukur dengan mengukur penambahan
konsentrasi C (produk), atau
pengurangan konsentrasi A/B (pereaksi)
tiap satuan waktu.

grafik antara energi potensial terhadap koordinat reaksi dari


persamaan reaksi: A + B→ C
Model kinetika katalitik
pseudo-homogen

Pada model heterogen, reaksi dianggap terjadi pada


permukaan katalisator. Oleh karena itu, ada neraca
massa disusun untuk kedua fase yang terlibat, yaitu fase
cair dan fase padat. Dengan keterlibatan dua fase ini,
dalam neraca massa juga disertakan komponen transfer
massa selain reaksi kimianya.
Penjabaran neraca massa untuk kedua fase tersebut adalah sebagai
berikut:

a. Neraca massa asam asetat (B) pada fase cair


(-dC_B)/d_t = kBacm (CB-Cs) (3)
Jika persamaan dinyatakan dalam konversi, maka Persamaan 3
menjadi
(-dC_B)/d_t = kBacm ( 1-XB - C_Bs/C_B0 ) (4)

b. Neraca massa asam asetat (B) pada katalisator


(-dC_B)/d_t = kBacm (CB-Cs) – krMCAsCBs (5)
Pelarut
Sifat pelarut baik terhadap reaktan, hasil
intermediate, dan produknya
mempengaruhi laju reaksi. Seperti sifat
solvasi pelarut terhadap ion dalam pelarut
dan kekuatan interaksi ion dan pelarut
dalam pembentukan counter ion.
Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi,
karena banyaknya partikel
memungkinkan lebih banyak
tumbukan, dan itu membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan
Radiasi elektromagnetik
dan Intensitas Cahaya

Molekul-molekul reaktan dapat menyerap


kedua bentuk energi ini sehingga mereka
terpenuhi atau meningkatkan energinya
sehingga meningkatkan terjadinya tumbukan
antar molekul.
Pengadukan
Proses pengadukan mempengaruhi kecepatan
reaksi yang melibatkan sistem heterogen.
Seperti reaksi yang melibatkan dua fasa
yaitu fasa padatan dan fasa cair seperti
melarutkan serbuk besi dalam larutan HCl,
dengan pengadukan maka reaksi akan cepat
berjalan
Luas Permukaan

Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin


luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang
saling bertumbukan dan semakin besar peluang
adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan.
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran
partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat
Teori Tumbukan

“ketika partikel reaktan yang sesuai saling bertumbukan, hanya


persentase tertentu dari tumbukan yang menyebabkan
perubahan kimia yang nyata atau signifikan; perubahan yang
berhasil ini disebut sebagai tumbukan yang sukses”
Bila katalis terlibat dalam tumbukan antara molekul reaktan,
diperlukan sedikit energi agar terjadi perubahan kimiawi, dan
karenanya lebih banyak tumbukan memiliki energi yang
cukup untuk reaksi terjadi. Laju reaksi karenanya meningkat.
Manfaat Laju Reaksi
1. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian
sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
2. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih
dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang
sentuh sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung
sempurna.
3. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran
kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.
4. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai
katalis untuk mempercepat laju reaksinya.
Penerapan Polymath dalam
Penyelesaian Model Kinetika

Reaksi Polymath merupakan program komputer yang berbasis


matematis untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seperti linier,
non linier, dan diferensial. Penyelesaian persamaan ini menggunakan
program iterasi Polymath 6 dikarenakan adanya dua variabel yang
belum diketahui.
1. Percobaan kinetika reaksi X + Y → P + Q
Menghasilkan data sebagai berikut:

Orde reaksi terhadap X adalah…


JAWABAN
2. Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut persamaan
2NO(g) + Cl2(g) ↔ 2NOCl(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi NOCl dan diperoleh data sebagai berikut.

a. Tentukan orde reaksi terhadap NO, terhadap Cl2, dan orde reaksi total!
b. Tulis rumus laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian :
a Orde reaksi terhadap NO (gunakan data nomor 1 dan 2)

Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2.


Bandingkan hasilnya bila kamu menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2 (gunakan data nomor 1 dan 4)
Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3.

b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2


c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
THANK
YOU
—Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai