Anda di halaman 1dari 6

Tingkatan Batubara:

Berdasarkan system ASTM ( American Sociaty for Testing Materials), membagi batubara menjadi
empat katagori utama dan sub-sub setiap kelas
Berdasarkan system ini, empat kelas terebut ialah :
1. Antrasit
2. Bituminus
3. Subbituminus dan
4. Lignit
Analisis batubara untuk ASTM dilaporkan dengan basis bebas kebasahan , bebas abu atau Karbon
tetap bebas mineral dan HHV bebas mineral
Sifat batubara:
5. Kadar sulfur
6. Karaktersitik pembakaran
7. Daya tahan terhadap cuaca
8. Temperatur pelunakan abu
5. Kemampuan untuk digrinda serta  
6. Kandungan energi dalam baubara
- Kadar sulfur bila terlau tinggi akan mengakibatkan polutan,
- karakterisitik pembakaran batubara tertentu maka perlu diperhatikan bagaimana
batubara itu akan dibakar, bila batubara akan dibakar dengan pengerakkan kecil maka
batubara tsb bersifat dapat terbakar bebas cendrung untuk pecah berserakan pada saat
terbakar sehingga mengakibatkan batubara yang belum terbakar terbang ke udara
pembakaran.
- Daya tahan terhadap cuaca dari suatu bara adalah suatu ukuran tentang kemampuan
batubara tetap dalam keadaan terbuka terhadap unsur lingkungan tanpa mengalami
pecah pecah yang berlebihan
- Temperatur pelunakan abu pertimbangan untuk batubara yang digunakan untuk
pembangkit
- Indek dapat digrinda hal ini khusus untuk berlaku untuk untuk system tenaga yang
menggunakan serbuk batubara dimana batubara digrinda sebelum digunakan
- Kandungan energi suatu sifat yang sangat penting, yang menyatakan jumlah energy kimia
dalam suatu massa atau volume
HHV – LHV = 2400 (M + 9H2) KJ/kg  
sedang nilai HHV dari hasil analisa ultimat dapat ditentukan dengan rumus dulong
, harga pada persamaan diatas adalah fraksi massa dan nilai pembakaran tingginya adalah
untuk basis (kering, bebas abu )
Klasifikasi batubara berdasarkab ASTM (dmmf)

Zat terbang (VM)dmmf = 100 – KPdmmf


Nilai kalor (CV)dmmf = Btu/lbm
CONTOH
Tentukan klasifikasi batubara berdasarkan ASTM dmmf dan LHV dan HHV dmmf
Analisa proksimat bebas abu kering:
VM= 54,0 % S = 2,8%
FC = 46,0 % M = 39%, abu = 8%
= 100,0% HHV = 28.922 KJ/kg = 12.435 Btu/lbm
Analisa ultimate bebas abu kering C = 72,4 %, H2 = 4,7 %, O2 = 118,6 %, N2 = 1,5 % dan S =
2,8%
Faktor koreksi (1- M-A) = 1,00 -0,39-0,08 = 0,53
Analisa proksimate
VM= 0,53 x 54 = 28,62 % S = 0,53 x 2,8 = 1,48 %
FC = 0,53 x 46 = 24,38 % HHV = 0,53 x 28.922 = 15,329 KJ/kg
M = 39 % = 0,53 x 12.435 Btu/lbm = 6.591 Btu/lbm
A = 8 %
Anakisa Ultimat:
C = 0,53 x 72,4 = 38,37 %
H2 = 0,53 x 4,7 = 2,49 %
O2 = 0,53 x 18,6 = 9,86 %
N2 = 0,53 x 1,5 = 0,80 %
S = 0,53 x 2,8 = 1,48 %
M = 39,00 %
A = 8,00 %
100.00 %
LVH = HHV – 2400 (M + 9H2) = 15.329 – 2400(0,39 +9 x 0,0249) = 13.855 KJ/kg = 5957
Btu/lbm
Klasifikasi batubara berdasarkan ASTM
FC bebas mineral kering (dmmf)= (100)(FC – 0,15S)/(100-M-1,08A-0,55S)
= (100)(24,38-0,15x1,48)/(100-39,0 – 1,08x8,0-0,55x1,48) = 46,47
Harga ini lebih kecil dari 69%, batubara tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas karbon tetap
yang bebas mineral kering, maka perlu dikoreksi dengan nilai kalor.
HHVdmmf = (110)(Btu-50S)/((100-1,08A-0,55S)= (100)(6591-50x1,48)/100-1,08x8,0-0,55x1,48
= 7197 Btu/lbm = 16.740,3526 KJ/kg
Berdasarkan harga HHVdmmf harga antara 6300 (14.653,9 KJ/kg) dan 8300 Btu/lbmm
( 19.305,95 KJ/kg) maka batubara digolongkan kedalam kelas IV kelompok I batubara lignit
A (jobshett p.31)
Latihan:
Tentukan klasifikasi batubara dibawah ini
Analisa proksimat batubara VM = 45,2 %, FC = 54,8 %, analisa ultimat C = 80,9 %, H 2 = 5,6
%O2 = 9,7 %, N2 = 1,8 % dan S = 2,0%, HHV = 33.725 KJ/kg, M = 12 dan A = 9

Anda mungkin juga menyukai