Anda di halaman 1dari 45

COMPOUNDING

MAULIANA
PHARMACY (FARMASI)
• Pharmacy (Farmasi)
Berasal dari bahasa Yunani Pharmakon, berarti medicine atau drug (obat).
• Pharmacist (Farmasis)
Orang yang ahli mengenai obat
Hanya farmasis yang ahli mengenai obat. Untuk keahlian mengenai obat
dibutuhkan pengetahuan yang mendalam dari segala aspek farmasi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.51 Tahun
2009 tentang PEKERJAAN KEFARMASIAN

• Standar Kefarmasian adalah pedoman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian


pada fasilitas produksi, distribusi, atau penyaluran, dan pelayanan kefarmasian.
Pasal 2
• (1) Peraturan Pemerintah ini mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam
pengadaan, produksi, distribusi atau penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi.
• (2) Pekerjaan Kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu.
Pasal 3

• Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan,


keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi standar dan persyaratan keamanan,
mutu, dan kemanfaatan.
Pasal 19

Fasilitas Pelayanan Kefarmasian berupa :


• Apotek;
• Instalasi farmasi rumah sakit;
• Puskesmas;
• Klinik;
• Toko Obat; atau
• Praktek bersama.
Pasal 21
• (1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
• (2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan
oleh Apoteker.
COMPOUNDING ( USP )
• Compounding : Pemaduan, Meracik
• Yaitu pembuatan (preparation), pencampuran (mixing), perakitan
(asembling), pembungkusan (packaging) dan pemberian label (labelling)
dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter berlisensi atas inisiatif yang
didasarkan atas hubungan dokter/pasien/farmasis/compounder dalam
praktek profesional (USP, 2004).
• Extemporaneous compounding (peracikan tanpa
persiapan) is defined as the timely preparation of a drug
product according to a physicians prescription, a drug
formula, or a recipe in which calculated amounts of
ingredients are made into a uniform mixture.
Alasan untuk melakukan Extemporaneous Compounding

• Dosis yang diminta tidak tersedia di pasaran


• Sediaan obat untuk pediatrik dan geriatrik yang dibuat dari dosis obat
dewasa
• Konversi bentuk sediaan obat padat menjadi bentuk sediaan yang cair
• Racikan produk salep kulit yang tidak diproduksi oleh pabrik
• Bahan inaktif dari produk komersial yang menyebabkan reaksi alergi
Pharmaceutical Compounding – Nonsteril Preparations

• Compounder (peracik): Farmasis atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai lisensi yang
bertanggung jawab untuk pembuatan compounded preparation (sediaan yang diracik).
• Compounding (peracikan)berbeda dengan manufacturing. Beberapa karakteristik atau kriteria yang
membedakan compounding dari manufacturing termasuk:
- Hubungan dokter-pasien-compounder
- Jumlah obat yang dibuat dalam antisipasi resep yang diterima atau permintaan melalui resep
- Kondisi penjualan yang terbatas untuk permintaan resep spesifik
• Tanggung jawab farmasis dalam compounding sediaan obat adalah memberikan sediaan akhir
berrdasarkan resep atau permintaan penulis resep.
• Compounder bertanggung jawab untuk compounding (peracikan) sediaan yang dapat diterima
kekuatan, kualitas dan pengotoran dengan kemasan dan pelabelan yang sesuai berdasarkan cara
peracikan yang baik.
Compounding

• Pada proses peracikan, komponen obat harus ditimbang terlebih dahulu.


Tahap-tahap pada proses compounding

• Preparation
• Compounding
• Final check
• Sign off
• Clean up
Contoh resep :

• R/ ventolin 2 mg
epexol 1/3 tab
kenacort 1/3 tab
mf pulv dtd no XV
S3ddp1
• R/ Ambroxol sirup
S2ddcthh1/2
• R/ Cefspan sirup
S2ddcth1/2 habiskan
Pro : An. Nazwa ( 2 th ); BB : 11 kg
Kaji resep diatas !
Preparation

• Memeriksa rasionalitas resep ( indikasi, keamanan, efektivitas, keluhan,


dan indikasi yang tidak diterapi ) untuk pasien
• Melakukan penghitungan untuk menetukan jumlah dari zat aktif yang di
butuhkan
• Memilih peralatan yang tepat dan memastikan bahwa peralatan tersebut
bersih
• Menggunakan pelindung yang tepat dan mencuci tangan
• Membersihkan area compounding dan peralatan jika
dibutuhkan
• Menyusun semua bahan-bahan penting untuk diracik dan
dikemas
Compounding

• Compounding the prescription according to the


formulary record or the prescription using techniques
according to the art and science of pharmacy.
Final check

• Memeriksa, seperti diindikasikan , variasi berat, kecukupan campuran,


kejernihan, bau, warna, kekentalan, dan pH.
• Memasukkan informasi ke dalam catatan compounding
• Memberi etiket pada obat
Sign off

• Memberi aturan pakai dan tanggal resep serta


menegaskan bahwa seluruh prosedur sudah
dijalankan dengan tepat
Clean up

• Membersihkan dan menyimpan peralatan


• Membersihkan area compounding
Packaging

• Sediaan yang sudah diracik harus dikemas berdasarkan spesifikasi yang


sudah digambarkan
• Pemilihan wadah berdasarkan sifat fisika dan kimia dari bahan yang
diracik dan diperuntukkan untuk penggunaan produk tersebut
• Untuk menjaga potensi dari obat yang disimpan, kemasan seharusnya
tidak berinteraksi secara fisika atau secara kimia dari produknya.
• Jika menggunakan wadah yang terbuat dari plastik, wadah harus
memenuhi syarat yang harus digunakan
• R/ Mefinal 500 mg
Nalgestan 1 tab
mf pulv dtd no XV
S3ddpulv 1
• R/ Polysilane tab no XV
S3dd1 dikunyah AC
• R/ Erythromycin tab no XV
S3ddtab1
LAPORAN PENELITIAN mengenai KESALAHAN
OBAT :
• Terjadi kesalahan obat 4,5 /1000 permintaan obat di RS

• 10 % kesalahan obat terjadi di RS

• 2,6 % kesalahan obat terjadi di farmasi komunitas


(spesifikasi bentuk sediaan & dosis = 40%, tidak ditulisnya jumlah obat dan lama
pengobatan = 18%)

• Rata-rata kesalahan obat


13 - 18 % : sistim distribusi konvensional
 menurun drastis menjadi
1,9 % dengan sistim distribusi dosis unit.
Farmasis dan Teknisi farmasi pada sebuah rumah sakit di AS DITUNTUT JUTAAN DOLAR ,
dikarenakan teknisi farmasi
TIDAK MENGENCERKAN DOSIS ENALAPRAT yang diresepkan dokter untuk mengontrol tekanan
darah pada bayi baru lahir.

Kesalahan tersebut menyebabkan pasien mendapatkan dosis 750 ug padahal yang diminta
hanya 6 ug, dan hal ini tidak terkoreksi oleh apoteker sebelum obat diserahkan.

Keluarga pasien menuntut KESALAHAN OBAT tersebut sebagai penyebab kerusakan neurologik
pada bayinya. Meskipun pihak RS menyatakan bahwa bayi tersebut memang terlahir dengan kondisi
demikian, tapi pengadilan tetap memutuskan pemberian ganti rugi 7,1 juta dolar pada keluarga bayi
tsb.
Jenis kesalahan obat :

A. KESALAHAN B. KESALAHAN
PENULISAN RESEP PERACIKAN OBAT

KESALAHAN
OBAT

D. KESALAHAN C. KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT INFORMASI
KESALAHAN
JENIS KESALAHAN OBAT
OBAT
• TULISAN TIDAK TERBACA
• TIDAK DITULIS LENGKAP NAMA
• TULISAN TIDAK JELAS OBAT
KEKUATAN
• SINGKATAN TIDAK LAZIM
DOSIS

GAGAL MENGENALI BENTUK


KESALAHAN yang terkait : SEDIAAN

KUANTITAS& RUTE & CARA


KONSENTRASI PENGGUNAAN 28
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN MEMBACA INSTRUKSI

• Penulisaan dan pengucapan nama obat mirip


(“sound alike and look alike drugs”) :

Contoh :

Diflucan dibaca Diprivan


Ephedrin dibaca Epinephrine
Fentanyl dibaca Sufentanyl
Lamictal dibaca Lamisil

Retrovir dibaca Ritonavir


29
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN MEMBACA INSTRUKSI

• Penulisan permintaan obat yang tidak dipahami

Contoh :

Captopril 2 x 1/2 tablet

Apakah yang diminta Captopril 6,5 mg


atau 12,5 mg ?
( tersedia sediaan 12,5 mg ; 25 mg ) 30
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN MEMBACA INSTRUKSI

• Penggunaan singkatan yg tidak dimengerti

Contoh :

MTX  Methotrexat
 Mitoxantrone

31
B. KESALAHAN KESALAHAN
PERACIKAN OBAT OBAT

SEDIAAN
TENAGA FARMASI SALAH
KUANTITAS
SALAH LABEL/ETIKET
KESALAHAN : SALAH

• MEMBACA INSTRUKSI
WADAH/
KEMASAN
• MENGHITUNG DOSIS
SALAH
• PERSIAPAN & PENCAMPURAN
SEDIAAN
• PERACIKAN & PENDISTRIBUSIAN PASIEN MENDAPAT KADALUARSA
OBAT UNTUK 32
PASIEN LAIN
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN MENGHITUNG DOSIS

• Dihitung diluar kepala


• Tidak diperiksa ulang oleh orang kedua
• Salah melihat satuan pada kekuatan obat
( ug = microgram dibaca mg = miligram )

33
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN PERSIAPAN & PENCAMPURAN

• Tidak membaca etiket dari obat yang akan dicampur


• Menyiapkan lebih dari satu sediaan pada saat yang
bersamaan

• Meracik di tempat dengan banyak gangguan

34
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN PERACIKAN & PENDISTRIBUSIAN

• Meracik sebelum melihat permintaan tertulis


• Meracik berdasarkan perintah lisan yang
meragukan
• Meracik sebelum memeriksa kesesuaian dosis

35
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN PERACIKAN & PENDISTRIBUSIAN

• Meracik sediaan konsentrat yg seharusnya dilarutkan lebih dulu

• Membolehkan peracikan oleh bukan tenaga profesi farmasi tanpa


pengawasan

36
Contoh : PENYEBAB KESALAHAN PERACIKAN & PENDISTRIBUSIAN

• Tidak memberi etiket dengan perintah / aturan pakai yang


memadai

• Memberi etiket yang salah

37
C. KESALAHAN KESALAHAN
INFORMASI OBAT

TENAGA KESEHATAN
DOSIS
SALAH
/TERLEWAT
• GAGAL MENGENALI
KEBUTUHAN INFORMASI PASIEN
MENJADI
• INFORMASI TIDAK LENGKAP
TIDAK PATUH
• TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI

CARA PEMBERIAN
TIDAK BENAR 38
D. KESALAHAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT OBAT

DOSIS
KESALAHAN PASIEN / TERLEWAT
PEMBERI OBAT DOSIS
SALAH

• TERLUPA OBAT
TERTUKAR
• TIDAK PATUH

• SALAH MENAKAR BENTUK


SEDIAAN
• TIDAK / KURANG TELITI TIDAK SESUAI
CARA PEMBERIAN
TIDAK BENAR 39
PERAN FARMASI
1. RANCANG SISTIM

2. BINA KOMUNIKASI
PENCEGAHAN
KESALAHAN
OBAT 3. TINGKATKAN
PENGETAHUAN PERSONEL

4. MINIMALKAN ‘Human errors’

40
PERAN FARMASI
1. SISTIM :
• DISAIN/MODIFIKASI
Sistim Pelayanan Farmasi Utuh
• TEPAT PENEMPATAN PEGAWAI
PENCEGAHAN • ADA PROSEDUR JELAS & DIPAHAMI
KESALAHAN OBAT • ADA EVALUASI &
RE-EVALUASI SISTIM

TENAGA FARMASI :
Sistim memungkinkan farmasi : • MEMAHAMI SISTIM
• Melakukan skrining resep • JELAS TUGAS
• JELAS TANGGUNG JAWAB
• Meracik sesuai aturan kefarmasian
• BEKERJA SESUAI PROSEDUR
• Melakukan Cek, re-cek & cek silang • TERMOTIVASI PROAKTIF
• Berinteraksi antar tenaga kesehatan • KOMUNIKASI PRODUKTIF
41
• MENINGKATKAN PENGETAHUAN
• Melakukan monitoring pengobatan
PERAN FARMASI
2. KOMUNIKASI
PENCEGAHAN
KESALAHAN OBAT
PASTIKAN PEMAHAMAN &
HILANGKAN KERAGUAN :
• KOMUNIKASIKAN KERAGUAN
(PADA DOKTER, PERAWAT, PASIEN)
• PASTIKAN PASIEN MEMAHAMI
BUAT SUASANA MENDUKUNG INFORMASI YANG DIBERIKAN
• BILA PERLU, BERI INFORMASI TERTULIS
KOMUNIKASI PRODUKTIF

ANTAR TENAGA KESEHATAN


BANTU PASIEN UNTUK
& DENGAN PASIEN MENINGKATKAN KEPATUHAN
42
PERAN FARMASI
3. TINGKATKAN
PENGETAHUAN PERSONAL
PENCEGAHAN
KESALAHAN OBAT

IKUTI PERKEMBANGAN
PENGETAHUAN :
• TERAPI OBAT
• PRODUK OBAT

LATIH & EVALUASI


PERKUAT KEMAMPUAN UNTUK
PERSONEL BARU &
MENDETEKSI, MENCEGAH,
PERSONEL LAMA MENGATASINYA BILA TERJADI

43
PERAN FARMASI

PENCEGAHAN 4. MINIMALKAN “Human


KESALAHAN OBAT
error ”

CEK ULANG MINIMAL 2 Kali FOKUS PADA PEKERJAAN

YANG SEDANG DILAKUKAN

TIDAK MENEBAK ATAU


HATI HATI DENGAN
MENGASUMSIKAN HAL YANG
KEMIRIPAN NAMA OBAT
MERAGUKAN
44
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai