Anda di halaman 1dari 16

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com
KELOMPOK 2
1. Ayuni Puji Lestari (1904043)
2. Bunga Talita Putri (1904044)
3. Citra Nur Rinatri (1904045)
4. Dedi Kurniawan (1904046)
5. Indah Ayu Febriyanti (1904047)
KASUS
Data Subyektif
Ny. murni (36 tahun) • Sakit gigi
• Gusi bengkak
mengeluh sakit gigi dan
gusinya bengkak, punya Data Obyektif
riwayat tukak lambung. Tukak Lambung

Assessment
Gingivitis
DEFINISI PENYAKIT

Gingivitis merupakan penyakit radang gusi yang


mengalami pembengkakan pada mulut sebab kurang
terjaganya kebersihan mulut sehingga menyebabkan
adanya karang – karang gigi atau plak yang menumpuk
dan berbatasan dengan tepi gusi.
• KLASIFIKASI PENYAKIT
1. Gingivitis akut : suatu kondisi yang sangat nyeri
dan datang tiba-tiba dan durasi waktu yang
singkat.
2. Gingivitis sub akut : merupakan fase lebih ringan
dari gingivitis akut.
3. Gingivitis rekuren : gingivitis yang muncul
kembali setelah dirawat/hilang dengan sendirinya
kemudian muncul kembali.
4. Gingivitis kronis : gingivitis yang munculnya
perlahan-lahan, durasi lama, tidak begitu nyeri
kecuali bila disertai aksaserbasi akut.
GEJALA PENYAKIT

1. Gusi mudah berdarah


2. Gusi bengkak dan sakit
3. Gusi kemerahan
4. Bau nafas tidak sedap
5. Nyeri saat mengunyah makanan
FAKTOR RESIKO

Faktor Resiko Ginggivitis antara lain :


1. Kurang menjaga kebersihan gigi
dan mulut
2. Kebiasaan menyikat gigi terlalu
kasar
3. Obat-obatan, merokok, usia
4. Pola makan yang buruk
5. Riwayat keluarga
TUJUAN TERAPI
Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri yang ditimbulkan dari peradangan
gigi.
TATA LAKSANA TERAPI
1. untuk memperbaiki kebersihan mulut dan berkumur dengan obat
kumur iodium povidon atau H2O2 3% 3 x sehari selama 3 hari.
Karang gigi dibersihkan dan lakukan fisioterapi oral
2. Bila dengan perbaikan kebersihan tidak sembuh, menggunakkan
Amoksisilin 500 mg 3 x sehari selama 5 hari, dan perlu
dipikirkan kemungkinan sebab sistemik seperti DM
3. Perikoronitis memerlukan antibiotik sistemik selama 5 hari :
Amoksisilin atau eritromisin 500 mg 3 x sehari, dan jika
diperlukan lakukan pengangkatan operculum
PEMBAHASAN KASUS

Ny. Murni mengeluhkan sakit gigi, gusinya bengkak, dan mempunyai


riwayat tukak lambung. Dari kasus tersebut merupakan gejala radang gigi
(Gingivitis). Gingivitis merupakan penyakit radang gusi yang mengalami
pembengkakan pada mulut sebab kurang terjaganya kebersihan mulut
sehingga menyebabkan adanya karang – karang gigi atau plak yang
menumpuk dan berbatasan dengan tepi gusi.Pada kasus ini diberikan
planning obat ibuprofen karena dapat menghambat enzim siklooksigenase
dalam proses metabolisme asam arakidonat untuk biosintesa prostaglandin,
sebagai mediator radang
DIAGNOSA KASUS

Pada kasus nyonya Murni


mengeluhkan sakit gigi, gusinya
bengkak, dan mempunyai riwayat
tukak lambung. Dari kasus
tersebut merupakan gejala radang
gigi (Gingivitis).
PEMILIHAN TERAPI

TERAPI FARMAKOLOGI TERAPI NON FARMAKOLOGI


Paracetamol yang digunakan 1. Kumur air garam
sebagai obat analgesik (pereda 2. Minum air putih yang banyak
nyeri) 3. Kompres dengan es
ESO : Penggunaan jangka lama
4. Sikat gigi pelan-pelan
dan dosis besar dapat
5. Mengunyah bawang putih
menyebabkab kerusakan hati,
reaksi hipersensitivitas
ATURAN PAKAI OBAT

Dosis Dewasa :

Paracetamol : 3-4 x sehari 1-2 kaplet


Kekuatan sediaan : 500 mg
Indikasi : untuk meredakan/ menghilangkan rasa nyeri
Kontra indikasi : penderita gangguan fungsi hati yang berat,
penderita hipersensitif terhadap obat ini
MONITORING TERAPI

1. Memberikan obat dengan tepat karena pasien memiliki


penyakit lain yaitu tukak lambung

2. Memantau pengecilan gusi yang bengkak hingga nyeri pada


gusi hilang

3. Jika setelah lima hari nyeri tidak hilang, segera hubungi unit
pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

1. Ana Mariyam Puspitasari, Dian Eka Ratnawati, Agus


Wahyu Widodo, 2018. Klasifikasi Penyakit Gigi Dan
Mulut Menggunakan Metode Support Vector Machine.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer, Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 802-810
2. Carranza dan Glickman’s Clinical Periodontology (2002)
3. (Zulfa, L., and Nurul, D. 2011. Terapi Periodental Non-
bedah Non-surgical Periodental Therapy. Universitas
Indonesia: Jakarta)
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai