0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki 65 tahun dengan kanker kolon stadium akhir yang meminta eutanasia pasif oleh keluarga. Perawat harus menjelaskan bahwa eutanasia melanggar hukum di Indonesia, memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga, serta terus melakukan pengobatan sesuai prosedur hukum.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki 65 tahun dengan kanker kolon stadium akhir yang meminta eutanasia pasif oleh keluarga. Perawat harus menjelaskan bahwa eutanasia melanggar hukum di Indonesia, memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga, serta terus melakukan pengobatan sesuai prosedur hukum.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki 65 tahun dengan kanker kolon stadium akhir yang meminta eutanasia pasif oleh keluarga. Perawat harus menjelaskan bahwa eutanasia melanggar hukum di Indonesia, memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga, serta terus melakukan pengobatan sesuai prosedur hukum.
Yuyu ratu arista 2001053 Hesty pebrianty andy 2001051 Andriani 2001016 A . Nurul fadhilah 2001015 Nurmiati Suardi 2001052 Nurlia 2001028 Normawati 2001047 Nurhijjah 2001045 Prida pipi oktaviani 2001039 Muhammad Zaenal 2001054 Cici Amalia 2001017 Rasdiana Rusdi 2001029 KASUS Seorang laki-laki usia 65 tahun menderita kanker kolon terminal denganmetasitase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi di bawa keIGD karena jatuh dari kamar mandi dan menyebabkan robekan dikepala. Laki-lakitersebut mengalami nyeri abdomen dan tulang dan kepala yang hebat dimana sudahtidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. Hal ituditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat saatlaki-laki itu mengubah posisinya. Walaupun klien tampak bisa tidur, namun ia seringmeminta diberikan obat analgesik. Kondisi klien semakin melemah dan berdasarkandiagnosa dokter, klien maksimal hanya bertahan beberapa hari saja. Melihat penderitaan pasien yang terlihat kesakitan dan mendengar informasidari dokter, keluarga memutuskan untuk mempercepat proses kematian pasienmelalui Eutanasia pasif dengan pelepasan alat-alat kedokteran yaitu oksigen dan obat-obatan lain dan dengan keinginan agar dosis analgesik ditambah. Dr spesialisonkologi yang ditelpon saat itu memberikan advist dosis morphin yang rendah dantidak bersedia menaikkan dosis yang ada karena sudah maksimal dan dapat bertentangan dengan UU yang ada. Apa yang seharusnya dilakukan oleh anda selaku perawat yang berdinas di IGD saat itu menghadapi desakan keluarga yang terusdilakukan ? Tanggapan : Sikap sebagai seorang perawat yaitu memberikan pengertian kepada keluarga klien bahwa permintaannya ( euthanasia) adalah perbuatan yang melanggar hukum dan di negara indonesia melanggar tindakan tersebut. Sebagai seorang perawat kita harus memberikan semangat kepada klien agar tetap tabah menjalani penyakitnya walau hasil akhirnya nanti ia tetap meninggal dunia dan memberikan dukungan kepada keluarga pasien agar berdoa dan sabar menghadapi masalah ini, keputusan yang kita lakukan sebagai seorang perawat adalah kita tetap melaksanakan pengobatan atau terapi sebagaimana mestinya tanpa harus mempercepat kematian klien dengan berbagai alasan, karena akan melanggar hukum yang telah berlaku di indonesia.dan setiap tindakan yang dilakukan harus menyiapkan informed consent agar keluarga pasien tidak menuntut pertanggung jawaban jika ada suatu hal yang tidak di harapakan.